Chapter 18

Disclaimer :

Naruto/Boruto Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto

Summary :
next chapter dari Beauty lady of sixth Kazekage.
Temari membesarkan 8 anak kembarnya dengan baik di Sunagakure selama 5 tahun, setelah itu mereka berpisah karena harus dirawat oleh keluarga suaminya.

Genre : Drama, Romance, Fantasy, Friendship, dll.

Warning :Typo, Gaje, Abal-abal, ide pasaran, OOC, OC, Alur acak-acakan, Adult Theme, Newbie, Penuh kekurangan. ada bahasa kasar jadi mohon dimaafkan!
berbeda dengan Canon Anime Boruto.

Bbplanets: Generation International Academy

#Kalau dirasa tidak menarik, silahkan tekan tombol back (no problem!)
Don't like? Don't read
.
Don't Copy Paste!
.
No bullying and bashing
.
Happy reading!
.
Enjoy!
.
Warning! Typo ooc etc

See you next chapter
Bbplanets!
.
.
.

Di Akademi Sunagakure.
"o-ohayou.. watashi wa Yodo.." ujar Yodo memperkenalkan dirinya di depan kelas, dia sangat gugup, dia menutup matanya dan tubuhnya gemetaran.
"nah, ini Yodo, kalian harus akrab dengan dia ya" ujar Yome sebagai sensei di kelas ini.

"ayo Yodo, jangan takut.." bujuk Yome sudah memaklumi kenapa Yodo gemetaran. Gaara sudah memberitahu kondisinya di luar sebagai pelayan yang sering dipukul kasar, Yome membenci perbudakan dan dia bersyukur di Suna tidak memiliki sistem seperti itu.

"hey Araya! dia mirip kau saat kau hadir pertama kali disini!" ujar anak remaja membuat Araya malas.
"dia pemalu tapi manis, tapi kau ini lelaki kok bisa pemalu sih? gak ada manis-manisnya"

"yare yare.. Isamu, Araya itu cowok, kalau Yodo itu cewek" ujar Shinki terkekeh kecil.
teman sebayanya bernama Isamu itu mengangguk kecil dan terkekeh, "iya juga!"

"haha, berisik kalian" balas Araya melempar buku dengan santai tanpa peduli keadaan walau ada Yome di depan kelas.
"kalian para cowok! gak kasihan pada Yodo yang berdiri disana!" teriak gadis yang berusia sama, berambut coklat ponytail.

"kamu cerewet Suzume!" ujar Isamu santai, "apa katamu? mau berantem? ayo!" balas Suzume menaikkan kakinya di meja.
"my.. my.. mulai lagi kan?"
"Suzume dan Isamu ini.."

"hey! silent please!!!" teriak Yome sambil memukul papan tulis, dia tersenyum pada Yodo, "ayo Yodo-chan, kau duduk di samping Echo-chan sana" ujar Yome menunjuk ke meja yang berbarisan dengan Suzume dan gadis bernama Echo.

Yodo menurut, dia duduk di samping gadis berambut pirang pasir.
"hai, aku Echo! salam kenal Yodo-chan!"
"o-ohayou.. salam kenal Echo-chan.."

"Yome-sensei, nanti Yodo-chan kena racun tomboy dari Suzume!" teriak Isamu.
"Suzume masih mending daripada Sarada! dia gadis barbar! apalagi kalau bersama Boruto, pasangan paling menggerikan bro!" ujar Araya.

"kau kan korban Sarada-chan kan?" tawa Suzume, "hey sis, dia gadis bar-bar di Konoha, kalau kau barbar di Suna!"

Hahahaha!!!

Yome hanya diam saja, dia memaklumi keributan ini, mungkin karena ada teman baru.
biarkan mereka tertawa dengan puas terlebih dahulu, nanti hukuman akan tetap berjalan kok.
tertawalah sepuas kalian..

.
.
.

Di Konohagakure.
"ah, menyebalkan! hari ini tidak ada makan malam!" ujar Himawari berjalan bersama Inojin.
"mau gimana, setiap hari sabtu minggu kan gak ada makanan disana" ujar Inojin terkekeh kecil.

"tapi Inojin-kun!! kenapa kita disuruh membelikan burger sih?!!" ujar Himawari kesal, kedua tangannya memegang kantung kertas yang berisi beberapa Hamburger.
"yang menang itu Boruto, ish! dia Hoki!" ujar Inojin juga membawa kantung kertas yang berisi sama dengan Himawari.

di malam hari yang sunyi, Hinata dan Sakura sedang pergi untuk pergi bekerja sebagai Shinobi sehingga tidak ada yang memasak makanan untuk mereka.

sudah peraturan Indekos, setiap sabtu dan minggu, para siswa harus mencari makan dari luar, agar toko makanan disana gak bakal protes.

sebenarnya mereka bisa memasak makanan sendiri atau menumpang makan di rumah lain atau markas Root.

kenapa mereka tidak boleh masak sendiri?
sebab Hinata dan Sakura mengancam mereka agar tidak menyentuh kebun sayur dan buah, takut kalau Boruto dan Sarada hampir menghancurkan tempat itu lagi. oleh sebab itu, kulkas hanya ada sedikit persediaan buah dan sayuran, bahkan lemari makanan instan itu dikunci rapat oleh Hinata.

lalu, kenapa mereka tidak boleh menumpang makan?
karena yang bersangkutan sedang sibuk mempersiapkan acara pembukaan baru, jadi datang pun percuma, gak ada orang. bahkan orangtuanya yang sedang minum sake dengan santainya.

maka mulailah ide cerdas dari Sarada, menggunakan botol untuk menentukan siapa 'king'.

'king' itu yang tukang memerintah, apapun yang dia mau harus dituruti. dan Boruto adalah 'king', dia memerintahkan pada malam ini untuk memakan Hamburger.

lalu mulailah adanya 'servant', orang yang menjadi babu, banyak yang sudah menjadi babu.
Kawaki dan Shiba jadi servant membersihkan ruangan, harus tanpa debu.
Shikadai dan Chouta jadi servant membuat minuman untuk mereka semua.
Chouchou dan Saina jadi servant mengipasi sang raja, jangan berkomentar lebih.
Mitsuki dan Sasaki harus membersihkan kamar mandi dan membuatkan air panas untuk mandi.

dan mereka berdua harus membeli makanan di Kaminari burger dengan daftar yang tak masuk akal.
"kesel lagi niisan memilih Sarada neesan jadi Queen! mereka menikmati kebahagian sementara kita semua sengsara!"

"haha.." tawa Inojin, "mau gimana lagi? kita pasrah saja"
"cih! oh ya, Inojin-kun, bagaima-" ucapan Himawari berhenti karena ada orang yang memanggilnya.

"Inojin.." panggil wanita berambut pirang pucat ponytail, pakaiannya menampakkan pusarnya membuat Inojin dan Himawari agak jijik.

"ohayou Ino oneesan.." balas Inojin berusaha tenang, dia tersenyum tipis.
"ara-ara, apa kau mau mampir ke toko bunga oneesan?" tanya Ino tersenyum, dia memikirkan kalau Inojin sangat tampan seperti ayahnya dan juga mantan kekasihnya Sai.

Inojin terdiam, dia bingung, jawabannya ada 2, ya atau tidak. ibu kesayangannya sudah mengatakan agar tidak bersikap tidak sopan pada kakak tirinya.
"baiklah, tapi tidak lama, sebab aku harus mengantarkan ini ke rumah"

Himawari mengikuti, dia tidak mau Inojin terlalu dekat dengan wanita pelacur ini, wanita yang sudah menyakiti hati calon ibu mertuanya, dia sangat membenci wanita bernama Nara Ino ini.

di dalam rumah Nara Shikamaru dan Ino, Inojin duduk meminum teh dengan santai.
Ino tersenyum, "astaga, kalian kenapa membeli burger terlalu banyak, itu tidak bagus untuk kesehatan!" ujar Ino menasehati.

memangnya kau siapa? kau itu cuma kakak tiri Inojin-kun, bukan ibunya! kalau bibi Temari mah aku maklum dia menasehati kita!
batin Himawari tak suka dengan ocehan Ino yang menurutnya memuakkan.

"Inojin, Hima-chan! kalian masih kecil, seharusnya makan makanan yang bergizi, kalian buang makanan itu, biar oneesan masak makan malam saja!" ujar Ino berdiri.

"aku sudah makan tadi, ini untuk Boruto, oneesan, tak perlu repot-repot" ujar Inojin santai, "aku sudah kenyang"
kenyang karena kau bitch! kau membuat aku gak bernafsu makan!

"souka, baiklah.." balas Ino, dia sangat berharap agar Inojin tinggal disini, berharap dia tidak sendiri di toko ini sementara suaminya Shikamaru terlalu sibuk bersama Hokage.

jika bisa protes, dia ingin protes pada Kamisama yang membuatnya tidak bisa memiliki anak. dia bisa melihat saudara tirinya, begitu cantik dan tampan, mungkin mereka memiliki kharisma ibu kandungnya.

"sesekali datang kemari ya, Inojin.. oneesan ingin mengajarimu tentang klan Yamanaka" ujar Ino tersenyum, "apa kau sudah belajar Shintenshin no jutsu? itu jutsu andalan klan Yamanaka loh"

"aku sudah mempelajarinya oneesan, bersama tousan juga" balas Inojin tersenyum palsu, "soal Kombinasi InoShikaChou, mungkin niisan dan Chouchou akan mempelajarinya, jadi oneesan gak perlu repot mengajariku" lanjutnya menolak tawaran Ino.

"Inojin-kun.." bisik Himawari menarik pakaian Inojin, "makanannya agak dingin.."
Inojin langsung sadar, dia mengambil barangnya, "gomen oneesan, aku harus membawa ini ke rumah"

"ya, lain kali mampir kemari Inojin" ujar Ino, Himawari mendengus kecil, "oh Hima-chan, apa kau suka bunga? Hinata bilang kau suka bunga matahari"
Ino memberikan 2 batang bunga matahari pada Himawari.

"arigato.." ujar Himawari menerimanya dengan tenang.
"sama-sama, lain kali datang ya!"

mereka berjalan pergi menjauh dari rumah itu, Himawari agak kesal, "ada niat membuang bunga itu Himawari?" tanya Inojin.

Himawari menggelengkan kepala, "tidak Inojin-kun, aku memang benci sama dia, tapi aku gak benci bunganya" balasnya melihat bunga matahari itu.

"aku benci kalau dia mencoba menasehati kita" ujar Inojin menghela napas, "memangnya dia siapa? ibuku? kalau kaachan yang menasehati, aku mah langsung buang Hamburger ini"

"bibi Temari pasti marah, jangan buang-buang makanan" balas Himawari tersenyum lebar.
"souka.. haha.. benar juga!"

.
.
.

Di Indekos Akademi.
"lama banget mereka itu ttebasa!!" teriak Boruto kesal, Shikadai yang menuangkan Ice Tea Apel di gelas, wajahnya agak khawatir.
"kenapa mereka lama? tidak biasanya.."

"tumben juga Inojin niisan lama" ujar Saina binggung, "hello lady! cepat kipas!" ujar Sarada terkekeh kecil.
4 sudut yang menjadi perempatan muncul di dahi Saina, "sabar.. sabar.."

"tadaima!" orang yang ditunggu-tunggu sudah tiba, "okaeri.. kenapa lama sih?"
"are? Himawari? itu bunga dapat darimana?" tanya Mitsuki.

"siapa lagi yang punya toko bunga?" jawab Himawari malas, dia memakai sandal rumahnya.
"oh.. Ino oneesan ya" gumam Shikadai, "kenapa? ada sesuatu yang mau kau sampaikan Inojin?"

"aku kesel saja, kenapa dia ikut campur, sok menasehatiku, memangnya dia siapa? bukan ibuku kan?" balas Inojin meletakkan kantung berisi beberapa Hamburger di meja, dia langsung duduk di sofa empuk itu.

Sarada mengambil salah satu Hamburger dari kantung, "ikut campur masalah orang saja! apa dia gak ada kerjaan lain?" ketusnya memakan burger itu.
"dulu dia menceramahiku tentang gadis yang tenang, sopan dan blah blah blah! cih! dia sendiri merebut tunangan orang lain!"

Kawaki menghela napas, "ingat saat aku gak sengaja memecahkan vas Himawari? wanita itu sering bertanya-tanya bagaimana kehidupan di Indekos, apa dia bisa datang disini, dan apalah! bosan aku dengar ocehannya!" ujarnya meminum cola.

"wanita itu gak boleh masuk" tegas Saina, "itu benar kan Akemaru?" dia memegang anjingnya dengan erat.
"itu gak akan terjadi, bibi Hinata dan bibi Sakura gak bakal mengizinkannya masuk, kaachan akan marah jika tahu itu" balas Shiba.

"kalau dia datang, aku bayar 15.000 ryo pada kalian berdua untuk usir dia! buat dia gak betah disini Boruto.. Sarada!" ujar Shikadai, "gak sudi aku dipeluk dia, jijik tahu! benar kata paman Kankurou, dia itu tipe suka pria tampan!"

"aku tambahkan 5.000 ryo dari uang tabunganku! aku gak mau niisan dipeluk oleh wanita sialan itu! wanita yang pantas memeluk Shikadai niisan adalah kaachan, kami, dan Yodo-chan~" ujar Chouchou terkekeh kecil.

"please! jangan ingatkan itu lagi Chouchou!" ujar Shikadai menutup wajahnya yang merona.

"oke! dia gak pantas masuk kemari ttebasa, kukerahkan seluruh kejahilan untuknya agar dia gak betah 2 menit!" balas Boruto menunjukkan jempolnya.
"aku setuju denganmu Boruto!" lanjut Sarada, "pertama kita siram dengan air jemuran, lalu.."

"oi.. oi.. itu kalau dia datang kemari" ujar Chouta memandang malas, "jangan memprovokasi dahulu, nanti yang kena kaachan, bukan kalian, dia bisa berpikir kalau kaachan yang menyuruh kalian untuk mengerjainnya"

"bisa-bisa kau kena damprat oleh paman Sasuke karena bawa putri kesayangannya dalam masalah" ujar Mitsuki terkekeh kecil.
"papa mau damprat Boruto? damprat aku dulu kalau dia mau!" balas Sarada, "lagipula aku lebih suka melakukan kejahilan, ada adrenalin yang menegangkan!"

"Mama marah besar kalau neesan begitu" lanjut Sasaki,
"lol" ujar Sarada sih menganut S3, yaitu Sarada Slow Selalu. dia gak peduli kalau dia dimarahi oleh ibunya atau ayahnya.

tapi kalau dengan Temari, dia langsung duduk manis layaknya tuan putri.
beruntung Temari ini gak main pukul pada anak, oleh sebab itu, wanita yang paling Sarada idolakan itu adalah Temari.

baginya, Temari itu cantik dan kuat, kejam pada musuh tapi baik pada keluarganya, hanya Temari lah kage wanita yang menunjukkan ketegasannya pada Kaze no kuni.

"Boruto! kenapa kau makan bagianku?!" teriak Inojin menarik kaos Boruto.
"sorry! sorry! aku lapar lah ttebasa!" balas Boruto tetap keep smile UwU.
"lapar? beli sendiri!"
"jauhh!!!"

"itu kan nasibmu Boruto! ish! kau makan dua! aku belum ada makan lagi!"
"nih Inojin-kun, makan bagianku aja" ujar Himawari memberikan 1 burger pada Inojin, dia tersenyum seperti malaikat. itupun hanya pada Inojin.

dia melirik pada Boruto dan Kawaki dengan mata biru tajamnya bagaikan iblis pencabut nyawa.
punya 2 niisan tapi gak bisa diharap! 1 perebut makanan dan 1 lagi terlalu cuek bebek!

Boruto memang tak menyadari tatapan tajam Himawari. tapi, Kawaki sangat menyadarinya!

wajah Kawaki langsung menunduk ke bawah sambil menikmati burger.
kenapa aku bisa punya adik perempuan seperti ini? dulu masih malu malu kucing.. dan sekarang sudah jadi singa betina!

"arigato Himawari!" ujar Inojin tersenyum hangat sambil menerima burger dari Himawari, senyum itu membuat wajah marah Himawari mulai hilang.
tak apa deh..

Shikadai tiba-tiba merinding, wajahnya agak pucat.
"astaga.. apa itu?"

"kenapa niisan?" tanya Chouchou memandang Shikadai.
"aku merasa ada yang membicarakanku.. bikin bulu kudukku naik aja.." jawab Shikadai.

"apa itu hantuuuuu~~?!!" kekeh Sarada menakuti Shikadai, "hehe, siapa sih yang membicarakanmu?"
"diam Sarada"

.
.
.

Di Sunagakure.
"yeah! sudah jadi!" ujar gadis berambut pirang digerai, dia memakai piyama tidurnya berwarna ungu. tangannya seperti memegang boneka manusia.

"mini Dai-kun sangat.. imut.." ujar gadis bernama Yodo memeluk boneka manusia itu, boneka yang sangat mirip dengan Shikadai. di lantai itu banyak peralatan kerajinan tangan yang berantakan.

setelah pulang dari Akademi, Yodo menggurung diri ke kamarnya, membuat sebuah boneka yang empuk, keterampilan menjahitnya cukup bagus karena di Okiya, Ami mengajarinya secara diam-diam.

"Dai-kun sedang apa ya.." gumam Yodo dengan wajah memerahnya, "ahh... Dai-kun.. benar benar tampan.." dia menutup wajahnya. kalau saja boneka Shikadai itu bisa berbicara, makin bahagia si Yodo ini.

dia mendengar suara ketukan pintu rumahnya, Yodo langsung berjalan keluar kamarnya dan menuju pintu itu lalu membukanya.
"ya?"

"ohayou Yodo!" mata biru keunguan itu agak membulat melihat wanita berpakaian putih dengan rok hitam panjang, rambut pirang wanita itu agak berantakan, tetapi dengan topi kage yang dipakainya membuatnya sadar.

sadar kalau yang datang ke rumahnya bukanlah wanita biasa, "Kazekage-sama?!"

.
.
.

see you next chapter

kasih bintang, komentar dan follow saya.

salam Bbplanets

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top