[Writing Prompt] Si Kecil Utusan Alam
Aku melihatnya duduk di pinggir jalan itu.
Tubuh kecil, bahkan hampir tak terlihat.
Mata sayu, dengan senyum yang rupawan
Sungguh mungil dan lucu. Tapi, kenapa wajahnya murung?
Apa yang melandanya, hingga rautnya begitu? Perlahan aku mendekatinya,
Memberanikan diri untuk bertanya.
"Hai," kataku. "Apa yang membuatmu bersedih?"
Si Kecil menoleh ke arahku. Ia menatapku sebentar, lalu kembali menunduk. "Aku bingung dengan manusia," keluhnya.
Aku sedikit tergagap, "aku manusia," batinku.
"Manusia itu terlalu serakah
Mereka mengambil semuanya, tanpa mengembalikan yang seharusnya," lanjutnya tanpa menatapku.
Aku mengerutkan kening heran, "lantas?" tanyaku penasaran.
Si Kecil menatapku. Alisnya tertaut. Mungkin ia bingung dengan responku. "Iya, mereka menyalahkanku. Mereka mengecamku, merutuk padaku. Mereka juga mengejekku. Kata mereka, aku menyusahkan mereka. Padahal, aku hanya seorang utusan alam. Alam mengutusku untuk mengembalikan yang seharusnya. Di sini, akulah korban. Jika manusia sadar diri, maka aku tak perlu melaksanakan tugasku."
Si Kecil bercerita panjang lebar. Aku sedikit paham maksudnya, namun masih ada satu hal yang ingin kutanyakan,
"Apa tugasmu?"
Si Kecil tersenyum bangga. Ia lalu menjawab, "membuat manusia beristirahat sejenak."
Aku diam, bingung dengan dirinya. Kenapa membuat manusia beristirahat harus dikecam? Kenapa ia harus dicemooh? Siapa dia sebenarnya?
Si Kecil masih menatapku, kali ini ia menatap heran.
"Kakak 'gak takut sama aku?" Ia bertanya dengan wajah polosnya.
"Takut? Kenapa? Memangnya kamu apa sampai aku harus takut?" Tanpa sadar aku melontarkan begitu banyak pertanyaan.
Si Kecil tersenyum. Ia lalu menjawab, "Namaku, covid19. Aku virus yang diutus oleh alam untuk membuat manusia beristirahat sejenak. Dengan waktu yang singkat itu, aku bisa memberikan waktu pada alam untuk memperbaiki diri," akunya dengan bangga
Aku terhenyak. Dia covid19? Dan itu tugasnya? Ah, pantas saja ia dikecam dan dicemooh. Pantas saja ia dihujat dan dijauhi.
"Tapi, tenang Kak. Aku di sini hanya sebentar saja. Karena sebentar lagi aku akan pergi, dan manusia bisa hidup normal lagi," ucapnya sambil tersenyum manis sekali.
"Ah, itu dia!" tunjuknya pada sebuah cahaya hijau berbentuk bulat sebesar tubuhnya, yang datang entah dari mana. Ia lalu berpamitan padaku. Katanya, itu jemputan yang dikirimkan alam untuknya. Ia juga berkata bahwa tugasnya telah selesai.
Si Kecil melambaikan tangan padaku, tepat sebelum ia menghilang bersatu dengan cahaya hijau.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top