Chapter 1
Gegana Teknologi
Musim semester genap sudah tiba. Para siswa sangatlah bersemangat masuk sekolah. Terutama Rani, anak perempuan yang sangat baik dan rajin belajar. Dia adalah siswa kelas XII di SMA N 1 NGRAWE. Dia termasuk siswa yang pendiam, tidak banyak tingkah, dan juga pandai. Di sekolah Rani mempunyai teman yang bernama Raniya dan Rico. Raniya adalah teman baiknya, sedangkan Rico adalah teman yang selalu mengejek Rani. Selain baik Raniya juga memiliki sifat bijaksana.
Suatu hari di sekolah, Rani sedang belajar. Dia membuka buku pelajaran yang dianggapnya sulit, lalu mempelajarinya. Tetapi, Rico datang dia mengganggu Rani belajar.
"Hei, Raniya sedang apa km? hari gini masih belajar?",kata Ric( sembari menutup buku yang Rani baca)
"Sedang belajar,emngnya kenapa?." Raniya menjawab dengan santai.
"Kamu belajar pun gak akan bisa ngalahin aku." Dengan sombong Rico menjawabnya.
Rani menjawab dengan tegas,"memangnya kamu udah faham tentang bab ini?"
Rico terdiam,tidak menjawab pertanyaan dari Rani.
Namun Raniya sahabat deket Rani datang menolong dan memberi semangat kepada Rani.
"Hey,Rico apa yang kamu lakukan?pergi sana mengganggu orang aja!!"
Akhirnya Rico pergi meninggalkan Rani dan Raniya.
Raniya selalu ada buat Rani. Raniya hadir disaat Rani mengalami kesulitan.
Raniya berkata kepada Rani,"jangan kamu hiraukan apa yang diucapkan Rico,dia hanya iri dengan kamu,karna kamu mampu untuk memahaminya."
Rani hanya terdiam dan tersenyum melihat sahabatnya yang telah ada setiap Rani membutuhkannya.
Akhirnya Rani tidak pernah menghiraukan ejekan dan juga gangguan dari Rico.
Beberapa bulan kemudian,semua siswa kelas XII akan melaksanakan ujian. Begitu juga Raniya,Rani,dan Rico. Rani merasa senang karena sebentar lagi dia akan lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Suatu ketika Rani berbicara kepada Raniya.Adapun isi percakapannya mencakup ujian yang akan dihadapi.
" Ehh Raniya,sebentar lagi kan kita ujian. Aku sangat senang karena sebentar lagi kita bakalan lulus dari masa putih abu-abu."
Raniya menjawab dengan gembira juga.
" Iya. Aku juga seneng. Semoga hasil yang kita dapat bisa memuaskan dan membanggakan kedua orang tua."
"Amiin." Kata Rani.
Tetapi,dibalik kesenangannya itu dia juga merasa sedih. Rani tidak mempunyai hp,padahal semua materi ujian dan referensi belajar dikirim lewat hp. Dia hanya nebeng ke Raniya untuk belajar lewat media. Sewaktu di jalan pulang,Rani bertemu Rico.
"Ehh Rani lagi. Gimana Ran?udah siap ujian nasional?." Kata Rico(dengan nada belagaknya).
"Udah dong:)"
"Emangnya kamu udah belajar"
Rani menjawab: " sudah."
"Gimana kamu belajar?kamu kan gak punya hp."
"Padahal semua materi kan dikirim di hp." Ucapan Rico kepada Rani.
Rani terdiam,dia berfikir dan merenungi ucapan Rico.
"Heyy Ran kenapa diem aja?gak bisa jawab ya?".
"Hahahahahaha" Rico menertawakan Rani.
Akhirnya Rico meninggalkan Rani setelah dia mengejek dan memaki-maki Rani. Rico mengejek Rani karena dia tidak mempunyai hp. Rico beranggapan jika Rani tidak mempunyai hp maka dia tidak akan bisa mengerjakan ujian. Sesampaimya di rumah Rani bercerita kepada orang tuanya. Orang tuanya memberi nasehat kepada Rani agar tidak terpengaruh dengan ucapan teman-temannya.
"Rani,jangan lah kamu berfikir bahwa jika tidak mempunyai hp kamu gak bisa belajar." Kata ibu Rani.
"Tapi bu...." Ibu Rani memotong pembicaraan Rani
"Rani,belajar tidak hanya di hp saja,buku-buku yang Rani beli,soal-soal yang Rani kerjakan dari beberapa tahun yang lalu itu bisa membuat Rani mengerti dan bisa mengerjakan soal ujian dengan mudah. Yang terpenting Rani faham dengan rumus dan cara mengerjakannya."
"Iya bu." Ucapan Rani kepada ibunya.
Akhirnya Rani mengerti dan dia faham bahwa semua tidak terpengaruh dengan teknologi
Pasalnya,orang tua Rani akan membelikan hp sewaktu Rani sudah lulus dan mulai masuk ke meja perkuliaha. Karena dia tidak ingin Rani terpengaruh dengan ucapan orang-orang yang nakal.
Teringat nasehat orang tuanya,Rani tidak menghiraukan ejekan Rico. Sebab Rani yakin bahwa kesuksesan bisa diraih dengan berbagai cara. Bisa melalui buku,belajar dengan giat dan masih banyak lainnya. Sehingga Rani pun tidak putus asa. Dia selalu menanamkan keyakinannya itu didalam hatinya. Semua keberhasilan tidak dilihat dari materi tetapi dari usaha.
Sampai pada akhirnya,ujian pun tiba. Rani dan Raniya sudah siap untuk menghadapinya.
Berbeda dengan Rico,dia belum siap menghadapi ujian nasional. Karena dia belum faham akan materi yang diberikan. Setiap hari waktunya hanya digunakan untuk main game dan bermalas-malasan.
Rani menghampiri Rico.
"Hey Rico kenapa kamu kelihatan bingung?"
Rico menjawab," aku belum siap menghadapi ujian ini, aku belum belajar banyak."
Rani menjawab,"kenapa belum belajar? Dulu kamu selalu mengejekku dan berfikir aku tidak bisa mengerjakan soal nantinya."
"Aku hanya menganggap ringan waktu yang ada. Waktu yang aku punya hanya aku gunakan untuk bermalas-malasan dan bermain game. Sekarang aku bingung."
Dengan rasa bingung dan tidak tau lagi mau berbuat apa. Rico belajar dengan menggunakan SKS ( Sistem Kebut Semalam).
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top