DANGER two

Kini Yuri duduk berhadapan dengan Jikan shokogun bertipe Naginata, di tangannya cangkir kramik tua dengan ocha panas.

Jikan shokogun bertipe Naginata itu menuangkan Ocha panas ke cangkir Yuri, Jikan shokogun itu terlihat tenang, berbeda dengan Yuri yang sudah berkeringat dingin dari tadi.

"Anda terlihat gugup. Silahkan di minum." ujarnya

Yuri meneguk ludahnya dan meminum ocha tersebut dalam sekali tegukan. Terlihat Jikan shokogun bertipe naginata itu kaget.

"apa anda tidak curiga semisalnya di dalam minuman itu terdapat racun?" tanyanya

Sontak Yuri langsung menyemburkan tehnya dan terbatuk-batuk.

"uhuk! Uhuk!"

Jikan shokogun itu menyerahkan sapu tangan bersih pada Yuri.

"ehem! Jika kau ingin memasukan racun ke minumanku- seharusnya kau masukan juga ke makanan yang kalian siapkan untukku itu."

Yuri menunjuk kearah nampan makanan yang makanannya habis setengahnya.

"lagipula... Untuk apa kalian meracuni ku kalau kalian menyelamatkanku." gumam Yuri

Jikan shokogun itu diam dan akhirnya mendengus, ia terlihat tersenyum dari balik kain penutup wajahnya membuat bulu kuduk Yuri sempat berdiri.

"anda benar..."

Yuri meminum kembali tehnya dan melirik Jikan shokogun bertipe naginata tersebut.

"Jadi...? Anda- kalian menyelamatkan saya dari...."

"kecelakaan pesawat."

"benar. Sepertinya kalian menginginkan sesuatu, dan... Jika tebakan saya benar-"

Yuri menatap tajam Jikan shokogun bertipe Naginata tersebut.

Jikam shokogun bertipe naginata itu memperlihatkan Eye-smile nya dan mengangguk.

"Jadilah Saniwa kami, kami akan memberikan semuanya pada anda. Kami bisa memberikan anda-"

"saya menolak."

Jikan shokogun naginata itu tersenyum dan bangkit.

"sudah saya duga anda tak akan semudah itu menyetujui nya."

"aku bukan orang bodoh yang langsung menyetujuinya." ujar Yuri seraya menyesap tehnya.

"lagipula... Meskipun aku bukan saniwa Touken danshi lagi, itu bukan artinya aku bisa menjadi Saniwa Jikan shokogun."

"anda benar. Maafkan saya."

Yuri terdiam dan menggeleng.

"biarkan saja. Tapi... Sepertinya anda tidak akan membiarkan saya pergi dari sini dengan mudah. Ya~"

Yuri melirik kearah pintu, ia bisa merasakan aura Jikan shokogun yang terdiri dari satu Tantou dan dua uchi.

Jikan shokogun bertipe Naginata itu kembali tersenyum dan mengangguk.

"anda benar."

"tapi sepertinya kalian juga tak akan membunuhku- kalian masih mau bernegosiasi ya~"

"anda benar."

Yuri mendengus kesal.

"aku benci firasatku." gumam Yuri

"kalau begitu... Bagaimana kalau anda ikuti saya sebentar? Mari berjalan-jalan." ujarnya

Yuri diam sesaat menatap Jikan shokogun bertipe Naginata tersebut.

"baiklah."

Yuri bangkit dan berjalan mengikuti Jikan shokogun bertipe naginata tersebut, Jikan shokogun itu membawa Yuri keluar dari rumah yanh terlihat kotor, kusam dan rapuh tersebut.

"apa ini... Markas kalian?" tanya Yuri melihat sekitar

"iya saniwa-dono. Ini salah satu markas kami." jawabnya

Seketika Yuri terdiam, ia menghentikan langkahnya dan menatap Jikan shokogun bertipe Naginata tersebut kaget.

"ma-maksudmu..."

Jikan shokogun itu tersenyum di balik kain penutup wajahnya.

"Ha'ai... Ini salah satu markas kami. Markas kami bukan hanya satu." ujarnya

"... Apa jangan-jangan-"

"Seperti yang anda kira... Markas kami berada di segala penjuru, dan berbagai periode."

Yuri meneguk ludahnya.

"ini... Rumit dan- mengejutkan." gumam Yuri

"saniwa-dono."

Yuri menegakan kepalanya, Jikan shokogun bertipe naginata itu diam di ambang pintu gerbang menunggu Yuri.

Yuri hanya bisa diam menatap Jikan shokogun itu, informasi yang ia dapatkan benar-benar mengejutkan. Jika... Goverment mengetahuinya, kemungkinan besar akan di lakukan pencarian besar-besaran di setiap periode yang ada dan akan menjadi kerusakan besar dalam perputaran waktu.

Pintu gerbang terbuka memperlihatkan lingkaran portal, Jikan shokogun itu masuk dengan Yuri yang mengikutinya.

Yuri membuka matanya saat matahari menyapanya sesaat setelah keluar dari portal, panas matahari membuat Yuri sedikit meringis.

"dimana ini?"

"kita berada di sebuah desa kecil di daerah Kai, periode sengoku."

Yuri buru-buru menoleh saat mendengar suara yang asing- bukan suara Jikan shokogun tadi.

Ternyata seorang pria berbadan tinggi dengan naginata di tangannya, dengan yukata agak kusam dan wajahnya yang terlihat seperti manusia.

"tunggu... Kau..."

Orang itu tersenyum.

"Kami bisa berubah dan berbaur dengan manusia dengan cara seperti ini." ujarnya

".... Apakah ini cara kalian bersembunyi?" tanya Yuri

"Anda benar." jawabnya dengan senyuman di wajahnya

Yuri mendesah lelah, ini benar-benar informasi besar dan rahasia.

"Jika anda memberitahu ini pada mereka, anda seharusnya tau apa yang akan terjadi... Kan?" bisiknya

Yuri meliriknya sebentar dan menghela nafas. Yuri berjalan mendahului nya memasuki desa.

"shitteru wa~"

Jikan shokogun itu tersenyum kecil dan menyusul Yuri memasuki desa.

Terlihat kondisi desa yang sangat buruk, orang-orang yang bertubuh kurus, bahkan sudah ada yang kehilangan nyawanya.

Tatapan tajam yang di penuhi niat buruk itu menatap Yuri, rasanya Yuri ingin-

"APE LIAT-LIAT HAH?! IYA AKU TAU AKU CANTEK! SHH DIEM- KU COLOK JUGA MATA KALIAN!"

ya kali-

Untungnya Jikan shokogun bertipe Naginata itu berada di belakang Yuri dengan Naginata di tangannya menjaga Yuri.

"mereka orang yang tak bersalah karna perang."

"korban perang ya."

"ha'ai..-"

Jikan shokogun itu menjelaskan keadaan Desa yang begitu buruk, semua di jelaskan secara terperinci dan Yuri mendengarkannya secara seksama sesekali melontarkan pertanyaan.

Sampai mereka berhenti di sebuah gubuk, mereka bisa melihat seseorang di dalam sana- seorang prajurit dengan Naginata di tangannya.

"dia adalah tuan lama saya."

".... Jadi kalian ini pedang tak bernama ya."

"Saniwa-dono bisa memanggil kami begitu. Tapi nama asli saya Suemori- itu nama yang diberikan pada saya."

"lalu.... Apa yang terjadi padamu?"

"Tuan saya meninggal dengan dendam dan keinginan yang tinggi- Tuan saya ingin menghasilkan uang untuk kampung halamannya, tuan ingin mengembalikan kejayaan desa seperti sebelumnya. Tapi..."

Jikan shokogun itu- Suemori mengepalkan tangannya yang berubah menjadi tulang.

"keinginan itu tak tercapai karna tuan saya... kehilangan nyawanya saat di medan pertarungan."

"souka... Jadi anda ingin mengubah nya dan membiarkan tuan anda mengambalikan desa seperti dulu?"

"ha'ai."

Yuri terdiam menatap tuan lama dari Suemori, ia bisa melihat tubuh nya yang kurus dan lesung pipi yang terlihat jelas.

"... Tapi- sayang sekali... Jawaban saya tetap sama. Saya tidak bisa membantu kalian. Saya memanglah sudah berhenti menjadi saniwa para Touken danshi tapi- saya juga tak ada niatan menjadi saniwa pihak lain."

Yuri menatap Suemori serius, meski begitu terlihat tatapan lembut dari sorot matanya.

"meski kalian melakukan ini pun, saya tidak akan-"

"sepertinya usaha baik-baik saya sia-sia ya."

Yuri mengatup bibirnya, seketika aura kental Jikan shokogun mengelilingi dirinya membuat Yuri menoleh kesegala arah.

Kota tadi menjadi ERROR dan orang-orang tadi berubah menjadi Jikan shokogun berbagai Type.

Sontak itu membuat Yuri kaget.

"Apa-apaan ini?!" teriak Yuri

"karna tidak bisa memakai cara halus, saya akan memakai cara kasar." ujar Suemori dengan nadanya yang cukup menakutkan

Yuri berjalan mundur, tapi dirinya segera di tahan oleh benang tipis nan tajam milik Jikan shokogun bertipe Wakizashi.

"Ack!"

Suemori mengulurkan tangannya yang mengeluarkan aura hitam.

"o-oy... HENTIKAN!"

Suara jeritan yang melengking itu bergema di sertai burung-burung yang terbang menjauh.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top