DANGER Three
"AAAA!"
Seketika Kiyomitsu terbangun, ia baru saja bermimpi buruk. Mimpi yang sangat buruk.
Deru nafasnya tak beraturan. Terdengar suara lenguhan, ternyata Yasusada terbangun karna Jeritan Kiyomitsu.
"Kiyomitsu... Kau baik-baik saja?" tanya Yasusada mengusap matanya
"aku... Aku... Aku bermimpi buruk."
"mimpi buruk? Seperti apa?"
Kiyomitsu terdiam, ia mencoba mengingat apa yang ia mimpikan tadi.
* * * *
Kiyomitsu terbangun di Pavaliun, ia berada di pavaliun dengan bunga lily berwarna warni di bawah pavaliun.
Kiyomitsu bisa melihat sang Saniwa- Yuri sedang asik menikmati keindahan bunga Lily kesukaannya taj jauh dari tempatnya duduk.
Kiyomitsu tersenyum. Ia dan Yuri selalu pergi ke Pavaliun jika senggang dan mengobrol di sana sampai malam menjelang.
"syukurlah... Tadi itu hanya mimpi." gumam Kiyomitsu
"Kiyomitsu."
Kiyomitsu menegakan kepalanya, matanya membelak saat melihat pakaian yang di kenakan sang Saniwa tadi berganti menjadi sweeter berwarna hitam dengan bercak darah yang samar.
"Gomen ne."
Sontak Kiyomitsu bangkit dan meraih sang Saniwa, sayangnya saat tangannya hampir menyentuh Yuri, ia menghilang.
* * * *
"aku... Punya firasat buruk." gumam Kiyomitsu
"daijobu yo. Aruji sering bilang itu hanya mimpi- hanya bunga mimpi. Ayo tidur lagi."
Yasusada kembali menarik selimutnya, Kiyomitsu menghela nafas dan merebahkan tubuhnya untuk kembali tidur.
Sampai suara langkah kaki yang ricuh membuat Kiyomitsu mengurungkan niatnya, begitu pula Yausada yang menatap jengkel pintu Shoji.
"kenapa berisik sekali?"
Orang yang tengah berjalan di lorong itu menoleh, ternyata Azuki dan Daihannya.
"ah Azuki-san, Daihannya-san apa kalian mau pergi ke Frontlines?" tanya Yasusada
"ha'ai. Sasaki-dono mengirim kami ke Frontlines karna ada kejanggalan di sana." jawab Azuki
"hee... Seperti biasa ya, Jikan shokogun tidak tau waktu." ujar Kashuu membuat daihannya dan azuki terkekeh
"benar. Kalau begitu kami permisi."
Keduanya kembali berjalan meninggalkan kedua pedang Okita tersebut.
Di sisi lain, Sasaki sudah menunggu keenam Toudan yang ia minta. Terdiri dari Shishio sebagai leader, Matsui Gou, Azuki Nagamitsu, Daihannya Nagamitsu, Tsurumaru kuninaga, dan Namazuo Toushirou.
"Terima kasih sudah datang- aku akan menjelaskan misi kalian kali ini. Aku minta maaf karna sudah menganggu tidur kalian."
"Daijobu yo Sasaki-dono- kami sudah terbiasa terbangun tengah malam karna ada misi. Aruji sering seperti ini dulu." ujar Tsurumaru tersenyum
Sasaki ikut tersenyum dan mengangguk. Ia mulai menjelaskan misi nya.
"Terjadi keabnormalan- atau bisa di bilang Jikan shokogun kembali mengubah sejarah, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1864, kyoto periode Bakumatsu. Tepatnya Insiden Kinmon.
Para Ronin berhasil melakukan pemberontakan yang seharusnya di menangkan oleh Tokugawa shogunate dan sekarang di menangkan oleh para Ronin- kejadian ini berdampak besar pada insiden-insiden lain di periode Bakumatsu.
Tugas kalian melindungi sejarah yang benar dan menghalau mereka (Jikan shokogun) mengubah sejarah- membiarkan para Ronin menang."
"Ha'ai!"
* * * *
Di sisi lain, tepatnya di Periode Bakumatsu di Kyoto- di sebuah rumah di tengah kota yang ramai, di sebuah kamar yang penerangannya cukup redup.
"Aruji... Saya sudah selesai." ujarnya
Laki-laki berperawakan muda itu menurunkan tangan yang memegang sisir, orang yang di depannya membuka matanya dan bercermin.
Rambut hitam yang biasanya di ikat pendek kini di gelung, manik Darkpurple yang bersinar kini meredup, senyuman yang biasa terpampang di wajahnya juga ikut meluntur.
Gadis itu- Yuri mengerjapkan matanya sesaat dan mengangguk.
Yuri bangkit dari tempatnya, berjalan menuju jendela yang terbuka. Terlihat suasana kota yang ramai.
".... Mereka akan datang, bersiaplah." ujar Yuri
"ha'ai."
Orang yang tadi segera membungkuk dan keluar dari ruangan tersebut, tak lama dari langit-langit keluar tulang-belulang yang melayang- Jikan shokogun bertipe Tantou.
Jikan shokogun itu mendekat kearah Yuri dan melayang-layang di sekitar Yuri, Jikan shokogun itu menggeram pelan dan turun ke pangkuan Yuri.
".... Kita mulai rencananya." gumam Yuri
* * * *
Tim yang di ketuai Shishio baru saja sampai di periode Bakumatsu, mereka berada tak jauh dari tempat kejadian Insiden Kinmon.
"Aku akan melakukan Investigasi bersama Daihannya dan Namazuo." ujar Tsurumaru
Shishio mengangguk- baginya dan yang lainnya Tsurumaru yang bergerak terlebih dahulu meskipun ia anggota tim itu sudah biasa.
Malam menjelang, para Ronin mulai meluncurkan aksinya. Dari jauh para Touken danshi bisa melihat beberapa Jikan shokogun yang bersembunyi tak jauh dari lokasi.
Dengan sigap Shishio meminta yang lain untuk memulai aksinya.
Pertarungan cukup sengit, bahkan Jikan shokogun mengeluarkan 3 Ootachi demi menghalau para Touken danshi.
"Mezukashi na!" keluh Daihannya yang tengah melawan tiga uchigatana
"Namazuo! Di atas!" teriak Shishio mempringati
Dengan cekatan Namazuo menghindar dari serangan musuh dan naik ke atas atap salah satu rumah, ia bisa melihat keberadaan dan keadaan rekan timnya.
Terlihat Tsurumaru yang melawan Ootachi sendirian, Azuki dan shishio melawan satu ootachi dan tiga tantou, Daihannya yang melawan tiga Uchigatana, dan Matsui yang tengah di kejar Ootachi.
Melihat keadaan Matsui, Namazuo segera berlari membantu Matsui.
"Matsui-san!" seru Namazuo
"Sankasuru Namazuo-san!" balas Matsui
Tanpa mereka sadari, di salah satu atap rumah Yuri berdiri dengan satu yari dan dua tantou di belakangnya.
"... Mulai."
Ketiga Jikan shokogun itu menunduk dan meloncat.
Terdengar suara riuh dari para Ronin yang melawan Tokugawa shokogun, Jikan shokogun yang tadi berubah menjadi manusia untuk berkamuflase.
Dua tantou tadi berubah menjadi anak-anak dan Yari tadi berubah menjadi salah satu pihak Tokugawa shokogun.
Yari tersebut membakar salah satu rumah untuk memprovokasi- Ronin yang melihat rumah terbakar cukup terprovokasi oleh tingkah salah satu anggota Tokugawa dan bertambah marah.
Skipp- 28.000 lebih rumah terbakar sesuai dengan jalannya sejarah, dan itu cukup membuat para Touken danshi tenang.
Kini mereka tengah berkumpul di titik kumpul, sampai Matsui menyadari sesuatu.
"nee... Dimana Tsurumaru dan Azuki?" tanya Matsui
Shishio menoleh kesana-kemari dan benar saja, mereka kehilangan Azuki dan Tsurumaru.
"siapa yang terakhir kali bersama mereka?" tanya Daihannya
"ah, terakhir kali aku melihat Tsurumaru berdiri di salah satu atap rumah dan meloncat turun." ujar Namazuo
"bagaimana dengan Azuki?" tanya Shishio
"terakhir kali sedang mengejar jikan shokogun uchi yang lari kedalam kobaran api." jawab Matsui
Mereka terdiam dan akhirnya berpencar mencari azuki dan Tsurumaru.
Di sisi lain- tak jauh dari mereka terlihat Yuri yang duduk di beranda dengan dua ootachi di dalam ruangan- menahan pergerakan dua touken danshi yang tengah dalam keadaan tak sadarkan diri.
Dengan tatapan dingin, Yuri menoleh kearah keduanya.
".... Rencana berhasil." gumam Yuri dengan wajah datar
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top