GAME 09 [Preview]
Metawin duduk manis di samping Bright, bersandar malas pada kursi mobil sembari memainkan ponsel. Bright baru saja menjelaskan apa yang terjadi kemarin, kenapa dia pergi dan tak kembali menjemputnya, kenapa dia tidak mengirim pesan, kenapa dia selalu saja membuat Metawin merasa begitu idiot sebab merasa kesakitan karena ulahnya sendiri.
Bright benar-benar tak tahu, dia benar-benar tak paham seberapa berantakan hati serta otak Metawin sekarang. Jika dia mau berteriak lantang sudah dia lakukan, jika dia mau memaki Bright di tengah lapangan sudah dia laksanakan tanpa pikir panjang. Tapi, keduanya sepupu, masih saudara meski tak sedarah. Untuk apa merasa begitu bodoh hanya untuk satu perasaan terlarang?
"Maafkan aku," gumam Bright berharap menenangkan. Telapak tangannya terjulur menuju cuping telinga Metawin, bermain-main singkat sebelum mendekat lantas mengecup sisi wajahnya.
"Bukan salahmu," balas Metawin sembari menghindar dari kecupan kecil Bright yang kini beralih pada sisi leher.
Metawin tak bisa menahan desah tertahan, ponsel yang ada dalam genggaman kini terlempar ke samping, mengangkat wajah dan menatap Bright. "Kau benar-benar bedebah, Jeon Bright."
Bright tertawa. "Jadi, bisa kita lanjutkan?"
Metawin cepat-cepat berkata, "Tidak, tidak ada yang perlu dilanjutkan. Joss akan segera datang menjemputku dan kau kularang untuk melakukan apapun yang otak kecilmu itu pikirkan."
[Hm, hm... chapter selanjutnya akan berisi tentang cara pemesanan dan detail PDF. terima kasih. Badut]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top