9. Be with You

"Kita makan dulu, ya. Abang lapar," kata Rasi setelah tangisan Aries mereda, "Kamu juga belum makan bukan?"

"Aku nggak lapar," sahut Aries ketus.

"Abang suapin nanti. Sebentar lagi jadwal latihan kita akan semakin padat sampai turnamen nasional selesai. Jadi nggak boleh ada yang sakit. Semua harus bisa jaga kesehatan. Kecuali kamu mau Abhra yang turun di turnamen nasional nanti," tutur Rasi menasehati.

Aries terdiam, lalu memejamkan mata. Ia hanya ingin tertidur, dan tak ingin memikirkan apa pun malam ini. Berharap bisa menghapus kenyataan yang sempat membuatnya kesal beberapa menit lalu. Kenyataan bahwa ia adalah putri sah dari kedua orang tuanya. Bukan anak haram atau anak pelacur yang sering dikatakan oleh semua orang. Akan lebih baik jika tidak mengetahui apa pun dari pada menambah luka di hati. Luka karena terlalu sering dibohongi oleh orang-orang terkasihnya.

"Ayo, turun," ajak Rasi setelah sampai di salah satu restoran cepat saji favorit Aries jika malas makan.

Aries bergeming. Berpura-pura tertidur. Ia tak ingin melakukan apa pun sekarang. Pertemuannya bersama orang-orang kepercayaan sang papa benar-benar membuat mood berantakan.

Kepala Rasi menggeleng, lantas segera keluar dari mobil. Kemudian membuka pintu mobil satunya. Ia membungkuk. Melepaskan seatbelt yang mengikat tubuh Aries.

"Turun sendiri, atau Abang gendong?" bisik Rasi yang langsung membuat Aries terbangun, dan menyalangkan tatapan tak suka.

Wajah Aries semakin masam saat tersadar jika dirinya dan Rasi sedang menjadi pusat perhatian beberapa orang di restoran itu. Tanpa aba-aba, Aries segera duduk di kursi yang berada di area out door. Rasi pun mengerti. Ya, Rasi bukannya tidak peka dengan tatapan orang-orang terhadapnya. Ia sudah lelah dengan tingkah para manusia yang melihatnya bak artis saat berada di tempat umum. Hal itu juga yang sering membuat Aries tak suka jika diajaknya bepergian.

"Mau makan apa?" tanya Rasi yang sudah berdiri di samping Aries.

"Es krim dua," jawab Aries sambil menutupi kepalanya dengan hoodie jaket.

"Oke," balas Rasi singkat sebelum masuk ke dalam restoran untuk memesan makanan.

Helaan napas berat Rasi berembus. Ia benar-benar kesal ketika mengetahui ada orang yang sedang memotretnya secara diam-diam. Masih ada satu antrian sebelum gilirannya untuk bisa memesan. Di luar restoran, Aries memerhatikan Rasi tanpa berkedip. Ia mulai memaklumi tingkah orang-orang yang sedang mengagumi Rasi. Meski Rasi sudah mengenakan masker, ketampanannya tak memudar sama sekali.

Sosok Rasi yang tinggi, tegap, dan tampan, sangat mudah untuk membuat orang terpesona kepadanya. Hidung mancung, mata amber, alis hitam tebal, bulu mata panjang, kulit putih, dengan wajah tegas perpaduan Indonesia dan sedikit sentuhan khas Asia oriental yang semakin menambah kegagahannya. Semua yang terpahat di diri Rasi seakan menjadi ciptaan sempurna dari Sang Penguasa Semesta.

"Habiskan," perintah Rasi setelah memberikan sebuah big burger, sebungkus kentang goreng, segelas teh hangat dan satu cup es krim kepada Aries.

"Abang nggak dengar tadi aku pesan apa?" ujar Aries bersamaan dengan Rasi yang sedang membuka masker hitamnya.

Tangan kanan Rasi mengusap kepala Aries dengan lembut. Membuat Aries mematung dalam hitungan detik. Hal itu tak luput menjadi pemandangan orang-orang yang sedang memerhatikan mereka dari jauh.

"Habiskan dulu. Nanti Abang belikan lagi es krimnya," ucap Rasi sebelum menggunakan hand sanitizer yang tergantung di sling bag Aries.

Wajah Aries memanas. Ia menatap Rasi yang dengan santainya memakan big burger sesaat setelah menjadi tontonan pengunjung restoran. Selepas itu Aries membersihkan tangannya dengan hand sanitizer, lalu memakan kentang goreng dengan mencelupkannya ke dalam es krim terlebih dahulu. Ia baru memakan burger ketika Rasi akan menyuapinya.

"Apa Abang tahu soal pernikahan sah Papa dan Mama?" tanya Aries serius kepada Rasi.

"Enggak," jawab Rasi singkat sambil memakan kentang goreng.

"Abang nggak bohong?" Aries memastikan.

"Apa Abang pernah bohong sama kamu?" tanya Rasi balik.

Aries menggeleng, "Tapi Abang selalu bilang, kalau aku bukan anak haram. Abang pasti tahu sesuatu, kan? Om Alres pasti pernah cerita sama Abang."

"Papa nggak pernah bahas soal itu," terang Rasi, "Nggak ada anak haram. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, tanpa dosa apa pun. Yang haram itu adalah perbuatan yang sudah dilakukan orang tuanya."

"Terus kenapa selama ini Mama bohong sama aku? Mama bilang sudah bercerai dari Papa. Dan akhirnya semua orang bilang aku anak haram," tutur Aries sebal mengingat hal itu.

"Tanyakan baik-baik sama Mama. Mama pasti punya alasan, kenapa bercerita seperti itu," sahut Rasi menasehati setelah selesai menghabiskan makanannya.

Aries kembali terdiam. Memandang Rasi yang sedang menikmati segelas kopi panas setelah selesai memakan burger. Nasehat Rasi pun masih terngiang-ngiang di kepala Aries. Aries tahu, Rasi paling tidak suka melihat dirinya bertengkar dengan orang tua. Terlebih kepada sang mama.

"Jangan marah sama Mama. Mama dan Papa kamu hanya ingin melindungi dan menjagamu. Mereka sayang banget sama kamu," imbuh Rasi saat melihat Aries hanya terdiam menatapnya dalam kegusaran.

"Meski akhirnya melukai dan menyakiti aku?" ungkap Aries sedih.

"Mereka juga pasti merasakan sakit seperti yang kamu rasakan."

"Abang membela mama?"

"Tidak. Abang hanya sedang mencoba melihat apa yang terjadi dengan sudut pandang sebagai orang tua. Apa kamu tahu, bagaimana sakitnya kehilangan orang yang kita sayang hanya karena persaingan bisnis?"

Aries membungkam. Ia merasa tersentak hebat kala Rasi melontarkan pertanyaan yang tak pernah didengarnya selama ini. Pertanyaan yang mewakili bagaimana sakitnya hati Rasi sendiri.

"Rasanya sakit sekali. Andai bisa mengulang waktu, lebih baik Abang yang meninggal. Jadi papa dan mama bisa selalu sama-sama, dan bisa bahagia dengan adik abang selamanya," cerita Rasi sedih.

Setitik air mata Aries menetes. Ia bisa merasakan, bagaimana rapuhnya Rasi ketika mengingat mendiang sang mama. Mama Rasi meninggal karena kecelakaan mobil. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa sang mama, calon adik, dan sopir keluarga Rasi. Saat itu Rasi baru berumur 5 tahun, dan mamanya sedang mengandung 7 bulan. Sang mama memeluk erat Rasi ketika kecelakaan itu terjadi. Melindungi Rasi agar tidak terluka. Namun hal itu justru menjadikan luka mendalam di diri Rasi seumur hidup.

Tangan kanan Rasi terulur. Mengusap air mata Aries dengan penuh sayang. Sentuhan hangat dari tangan Rasi, semakin membuat kerinduan Aries menjadi.

"Suatu hari nanti saat kita menjadi orang tua, kita pun akan melakukan hal yang sama seperti apa yang orang tua kita lakukan saat ini. Melindungi anak-anak kita, meski nyawa taruhannya," ucap Rasi yang membuat Aries menangis kembali.

Aries menunduk. Menutupi wajah dengan kedua tangan agar orang-orang tak melihat tangisannya. Senyum Rasi mengulum. Ia senang karena sepertinya Aries masih mempunyai rasa terhadapnya. Tatapan Aries kepadanya masih sama, tidak berubah. Tatapan kekaguman penuh cinta. Mewakili segala perasaan yang ada di hati.

"Pulang," pinta Aries setelah mengusap air matanya dengan tisu makan.

"Habiskan dulu burger-nya," kata Rasi memerintah.

Aries merengut, "Pulang. Malu."

Rasi tertawa, hingga menampilkan lesung pipinya. Membuat Aries terkesima. Sudah lama Aries tak pernah melihat lesung pipi Rasi yang begitu manis. Lesung pipi yang akan membuat semua orang terpana saat melihatnya. Seperti sekarang.

Rasi beranjak berdiri setelah membereskan sampah di meja menjadi satu dalam nampan, "Ayo," ajak Rasi seraya mengulurkan tangan kanannya.

Tanpa ragu Aries segera meraih uluran tangan itu. Perlahan kedua sudut bibirnya melengkung ke atas, mencipta senyum saat melihat genggaman erat Rasi di tangannya. Degup jantung yang berdetak cepat mengiringi langkah kecil Aries di sisi Rasi.

"Ares Hyung," teriak seseorang yang tak asing di telinga Rasi.

"Lee Rang?" ucap Rasi ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Annyeong haseyo," salam Lee Rang-Young kepada Rasi dan Aries dalam bahasa Korea.

Lee Rang-Young, atau biasa dikenal dengan sebutan Foxy saat bermain game. Ia adalah pro gamer berdarah Indonesia-Korea. Lee Rang bergabung dengan Black Hawk Gaming Indonesia sebagai jungler sejak dua tahun lalu. Seperti kebalikan Aries yang tak lancar berbicara bahasa Thailand, Lee Rang tidak fasih berbicara bahasa Indonesia. Karena sedari kecil ia tinggal cukup lama di Korea. Terkadang ia mencampur bahasa Indonesia dan Korea menjadi satu.

"Oraemaniyeyo," sahut Rasi menggunakan bahasa korea.

"Ye. Aku pulang Korea," kata Lee Rang dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.

"Rascal Noona, neomu yeppeoyo. Joahaeyo," ucap Lee Rang yang membuat Rasi mengetatkan rahang, sedang Aries hanya tersenyum simpul menanggapi.

"Ya! Mwo hae? Jugeullae?" gerutu Rasi tak suka.

"Wae geu-rae yo?" sahut Lee Rang tak tahu.

"Nae yeoja," tegas Rasi menjawab.

Aries menatap Rasi dengan lekat. Ia mengetahui arti kata yang baru saja Rasi ucapkan. Rasi memang menguasai beberapa bahasa asing selain bahasa Inggris. Beberapa negara yang pernah disinggahinya selalu mampu membuat Rasi berkeinginan untuk belajar bahasa baru. Seperti Korea, dan China. Dua negara yang sudah dikunjungi Rasi ketika berlatih menjadi seorang pro gamer beberapa tahun silam.

"Jeongmal? Mworago? Maldo an-dwae! Geojitmalhajima."

"Uri kiseuhaebolkka?"

"Ne."

"Gaesaekki ya!" umpat Rasi kesal, kemudian mengajak Aries pergi, "Gaja."

"Jamkkanman. Neo jinsim-iya?" kata Lee Rang menahan langkah Rasi.

"Eung. Ga. Bi kyeo!" perintah Rasi agar Lee Rang menyingkir dari hadapannya.

Rasi menarik tangan Aries, dan memintanya untuk segera masuk ke mobil. Aries memerhatikan wajah Rasi yang kembali ke mode dingin. Seulas senyum Aries terbit diiringi suasana hati yang menghangat. Mengingat apa yang Rasi katakan beberapa menit lalu. Nae yeoja, yang artinya wanitaku.

"Oppa, mworago?" tanya Aries yang membuat Rasi terkejut.

"Sejak kapan kamu bisa bahasa Korea?" tanya Rasi balik.

"Aniyo. Wae?"

"Babo."

"Ya!" teriak Aries sambil menabok lengan Rasi dengan keras, "Abang cemburu?"

"Enggak," jawab Rasi singkat seraya menyalakan mesin mobilnya.

Aries mematung tak percaya. Embusan napas kecewanya meluncur perlahan. Selepas itu, ia memakai earbuds di kedua telinganya. Kemudian memejamkan mata saat suara lagu mulai terdengar. Lagu yang mewakili perasaan hatinya saat ini. Setelah merasa dibawa terbang oleh Rasi ke atas awan, tiba-tiba ia langsung didorong jatuh ke jurang. Seperti itulah perasaan Aries sekarang. Sakit namun tidak berdarah.

♡♡♡

Sebelum menjalankan mobilnya keluar dari tempat parkir, Rasi mengambil salah satu earbuds di telinga kanan Aries. Hal itu membuat Aries semakin kesal dibuatnya. Rasi mendengarkan lagu tersebut dalam diam. Ia mencoba mengartikan setiap kalimat yang terdengar di telinganya. Lagu Korea dengan beat bersemangat, namun memiliki arti menyedihkan.

"Cry cry don’t ever cry."

Rasi mulai mengartikan setiap kalimat lirik lagu itu, "Menangis menangis jangan pernah menangis."

"Seulpeujianhgil barae baby."

"Aku harap kamu tidak bersedih sayang."

"Sarang ijeya algettjyo."

"Cinta, aku tahu sekarang."

"Fly fly forever fly."

"Terbang terbang selamanya terbang."

"Neowa duri onjongil pyeongsaeng."

"Dalam hidupku selamanya bersamamu."

"I want you."

"Aku menginginkanmu."

"I want your love."

"Aku ingin cintamu."

"Geudae mam sogen naega eobtnayo."

"Tidak adakah aku dalam pikiranmu?"

"Na honja swibge doel iriramyeon."

"Apakah aku bisa melakukannya karena aku menginginkannya."

Kepala Rasi menoleh. Memandang Aries yang sedang memejamkan mata menikmati lagu Korea kesukaannya. Ia mengulum senyum. Teringat jawaban spontan saat Aries menanyakan perihal perasaannya beberapa menit lalu. Alhasil Rasi mengetahui bagaimana perasaan Aries kepadanya sekarang. Ia pun tak ingin kejadian serupa terulang lagi–lelaki lain menyatakan rasa suka kepada Aries.

Korea merupakan negara yang sangat ingin dikunjungi oleh Aries. Berbagai hal yang berbau tentang Korea selalu membuat Aries bersemangat. Rasi akhirnya mengerti, dari mana Aries bisa berbahasa Korea meski tidak terlalu fasih seperti dirinya. K-drama, dan K-pop, layaknya makanan sehari-hari bagi Aries. Walau saat ini Aries sudah jarang menonton K-drama karena jadwal latihan sebagai pro gamer sudah sangat menyita waktu. Tetapi ia masih bisa mendengarkan K-pop saat memiliki waktu luang melalui earphone.

Tangan kiri Rasi meraih smartphone Aries yang berada di atas paha sang gadis ketika mobilnya berhenti karena lampu merah menyala. Jalanan pun tampak mulai macet seperti biasa. Hingga mobil sport Rasi tak bisa melaju dengan kecepatan normal.

"Kok, diganti, sih?!" sungut Aries ketika lagu kesukaannya diganti oleh Rasi.

"Music helps us to explain how our heart feels, when words can't express our feelings," kata Rasi yang mampu membuat Aries terpaku menatapnya.

Aries mendengarkan lagu yang diputar oleh Rasi dari layanan streaming musik di smarphone-nya. Mencerna setiap lirik lagu yang membuat hatinya kembali berdebar hebat. Lagu yang sudah tak asing di telinga Aries. Salah satu lagu yang berada di list favoritnya dulu.

"We should be together.

Every time you smile, I smile.

And every time you shine, I'll shine for you.

Whoa, oh, I'm feeling you, baby.

Don't be afraid to jump then fall.

Jump then fall into me.

Baby, I'm never gonna leave you.

Say that you wanna be with me too.

'Cause I'ma stay through it all.

So jump then fall."

Aries menoleh. Memandang Rasi yang sedang menjalankan mobilnya di tengah kemacetan ibu kota. Keduanya saling berpandangan ketika mobil Rasi berhenti lagi.

"Game not over," ucap Rasi penuh penekanan.

"Abang cemburu tadi. Abang nggak suka lihat kamu didekati lelaki lain. Kamu itu milik Abang. Abang nggak pernah memutuskan kamu. Kamu juga nggak pernah memutuskan Abang. Kita masih pacaran sampai sekarang," tegas Rasi yang membuat Aries tak bisa berkata-kata.

Tiba-tiba kedua pupil mata Aries membesar. Waktu seakan terhenti ketika bibir Rasi mencium bibir Aries walau hanya beberapa detik. Ciuman singkat, namun dengan kecupan yang begitu kuat. Melahap habis bibir padat Aries tanpa sekat. Hingga tubuh Aries terasa seperti kaku dan membeku. Bergeming menyesuaikan keadaan yang sedang terjadi.

"Just be with me," kata Rasa tanpa ingin dibantah.

Aries hanya bisa terdiam, diiringi kedipan matanya. Ia seperti mendapat serangan tak terduga dari Rasi. Jika dalam permainan, ia pasti sudah mati, dan sedang menunggu fase respawn. Spawn atau respawn merupakan proses kemunculan yang bisa terjadi berulang-ulang. Objek yang bisa melakukan spawn atau respawn biasanya adalah karakter yang sudah mati kemudian hidup kembali.

Tbc.

22Oct.21

Selamat pagi Desember ceria,
Bagaimana?
Ini cerita masih mau dilanjut?
Ah, buat kalian yang sudah sakit kepala karena isi ceritanya, silakan berhenti.
Karena di sini nggak ada obat pereda sakit kepala, kecuali kecupannya Bang Rasi. Fotonya kecupannya ada di atas, ya. ☺

Oia, di cerita ini banyak bahasa asing, kalau mau tau artinya, silakan langsung di komen aja di kalimatnya. Aku lupa kasih arti di sana. Maaf, kan. 🙏

Ini foto Bang Rasi lagi pake masker. Kira-kira seperti itu penampakannya sesuai cerita di atas. 🥰

Wed, 21.01.12 AM.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top