7. Touch Love
Dengan malas Aries berjalan menuju kursi gaming-nya. Ia terduduk lemas, lalu memandang rekan-rekannya yang sedang live streaming sambil bermain. Kedua matanya memejam. Menikmati rasa lelah, letih dan pegal-pegal di seluruh tubuhnya.
Setelah sebulan berada di base camp, pagi tadi untuk pertama kalinya Aries mengikuti kegiatan olahraga bersama dengan seluruh tim RAN Ryuga, baik senior dan junior. Berawal dari sesi pemanasan yang sangat ringan. Hingga yang terberat adalah berlari santai dari halaman base camp menuju pantai. Di pantai semua anggota tim RAN Esports berkumpul. Acara itu pun menjadi ajang perkenalan bagi anggota baru seperti Aries. Dan berakhir dengan sarapan bersama dengan menu andalan dari sponsor. Burger, kentang goreng, beserta minuman hangat sebagai pelengkapnya.
"Rascal belum bangun," kata Miez menjawab pertanyaan fans. "Oke. Nanti gue ajak Rascal live streaming bareng."
"Sabar. Rascal pasti live streaming nanti. Stay tuned," ujar Oz yang juga sedang melakukan live streaming.
"Rascal? She's in pizza face," gurau Richy yang langsung mendapat lemparan boneka dadu dari Aries tepat di wajah.
Bug!
Suara Onyx pun terdengar, "Richy bohong. Rascal itu cantik, cute."
"Operator, tolong blokir akun 'cintanyaAres' selama sebulan. Dia sudah menghina salah satu tim RAN Ryuga," ucap Rasi yang tiba-tiba bersuara, dan membuat kaget semua orang di sekitarnya.
"Kapan kamu mau live streaming, Rascal?" tanya Kevin yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Aries.
"Harus?" tanya Aries malas setiap kali mendapat pertanyaan yang sama dari Kevin.
"Itu sudah menjadi peraturan tertulis dari klub. Kamu sudah menandatangani kontrak, Rascal. Atau kamu sedang menunggu surat peringatan dari klub?" tutur Kevin.
"Besok aja," jawab Aries sebelum memilih shikigami yang akan dimainkannya.
"Benar?" Kevin memastikan, "jam berapa?"
"Habis subuh," sahut Aries asal.
"Kamu mau zikir bersama di live streaming?" recok Rasi dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Enggak. Aku mau ngadain doa bersama," kata Aries sebal.
"Doa bersama?" tanya Kevin dan Onyx serempak.
"Doa bersama supaya Bang Rasi cepat sadar, kalau dosanya itu sudah banyak. Karena selalu bikin orang emosi tiap hari!" sungut Aries diiringi tawa Richy, Onyx, dan Miez, sedang Oz dan Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Rasi hanya terdiam. Ia seperti tak peduli dengan pekikan Aries yang setiap hari selalu menjadi lagu merdu di telinganya. Ia hanya ingin memastikan bahwa Aries selalu baik-baik saja. Jika Aries merespon perkataannya, berarti gadis kecil itu masih dalam keadaan normal.
"Kalau gitu, kita salat subuh berjemaah besok. Biar nggak terlambat live streaming-nya. Gimana?" ledek Rasi yang langsung membuat Aries merengut.
"Eak! Bangun rumah tangga bersama dulu kali, Bang. Baru salat berjemaah bareng," gurau Richy sebelum tertawa.
"Bukan haram, ya," tambah Miez.
"Bukan mahram!" teriak Onyx, Oz, dan Richy membenarkan.
Miez tertawa, "Maap."
Begitulah suasana lantai satu setiap hari selama sebulan ini. Selalu ada canda dan berbagai macam emosi yang tercipta. Miez, Oz dan Onyx pun mulai terbiasa dengan tingkah Rasi bersama Aries yang selalu menjadi tanda tanya bagi mereka. Meski sikap gunung es Rasi masih mendominasi, namun hal itu sudah bisa diterima oleh Aries. Aries mencoba membiarkan perasaannya lepas begitu saja. Mengikuti alur yang sedang dibuat oleh Rasi. Entah bagaimana akan berakhir, Aries akan menerimanya dengan lapang dada.
"Oke. Catat, besok Rascal akan live streaming setelah subuh," kata Kevin sambil mengetik sesuatu di smartphone-nya. "Posting."
"Kak Kev!" pekik Aries yang masih tak ingin melakukan live streaming.
Kevin menggoyangkan smartphone-nya, "Mereka akan menunggu kamu live streaming sehabis subuh besok."
"Mau ditemenin?" tanya Rasi sambil menatap Aries yang sedang cemberut.
"Nggak perlu!" jawab Aries sebelum kembali bermain.
♡♡♡
"Yeay!" seru Miez setelah memenangkan pertandingan.
"Yes," ucap Oz di sebelahnya.
"Nice," kata Onyx dengan kata andalannya.
Tangan kanan Aries mengambil botol air minum yang berada di depan mouse. Diminumnya air mineral itu dengan perlahan sambil mengecek hasil KDA setelah pertandingan latihan dengan tim NET. Sedang tangan kirinya memukul-mukul kedua paha kaki yang terasa pegal akibat berlari tadi pagi. Seluruh badan Aries akan terasa sakit setelahnya karena jarang berolahraga. Tanpa Aries sadari, hal itu telah diperhatikan Rasi sedari tadi.
Pukul 9 malam. Ketika Aries melirik jam digital di layar smartphone. Kedua tangan Aries terangkat. Melepas headset dan menggantungnya di tempat yang telah tersedia. Kemudian ia beranjak dari kursi gaming. Menatap Rasi yang juga sedang memandangnya sebelum melangkah menuju Riyu dan Kevin. Mengabaikan bermain push rank seperti biasa. Push rank memiliki arti menaikkan pangkat atau ranking dalam sebuah permainan.
"Abang, latihannya sudah selesai, kan? Aku mau izin tidur cepat," izin Aries yang sudah merasa badannya seakan remuk kepada Riyu.
"Kamu sakit?" tanya Kevin khawatir.
"Capek, Kak. Boleh istirahat dulu?" tanya Aries dan langsung mendapat anggukan kepala dari Kevin.
Riyu mengerti, "Nggak apa-apa. Besok kita latihan lagi. Ada yang mau Abang bahas sama kamu dan Abhra."
"Terima kasih, Kak, Bang. Good night," pamit Aries sebelum menaiki anak tangga.
Semua memandang Rasi saat menuju dapur tanpa berkata apa pun. Rasi mengambil sebotol air mineral, dan berlanjut menaiki anak tangga. Semua orang hanya memerhatikannya dalam diam. Meski mereka ingin bertanya, namun keberanian seakan enggan jika berurusan dengan sosok Rasi.
Setelah mengambil sesuatu dari kamarnya, Rasi bergegas masuk ke kamar Aries tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Membuat Aries kesal melihat kedatangannya.
"Abang nggak bisa ketuk pintu dulu?" sungut Aries sambil menutupi sebagian tubuh bagian bawahnya dengan selimut.
"Malas," sahut Rasi singkat sambil meletakkan sebotol air mineral di atas nakas.
"Gimana kalau aku sedang ganti baju?" geram Aries.
"Bukannya Abang sudah pernah lihat kamu nggak pakai baju?" jawab Rasi yang langsung mendapat lemparan boneka wajah kucing.
Rasi mengambil boneka itu dengan sabar, lalu mengembalikannya kepada Aries. Setelah itu ia menggendong Leo, dan membawa Leo ke tempat tidurnya.
"Abang pijatin kakinya," kata Rasi yang membuat Aries terkejut.
"Nggak usah. Keluar sana!" usir Aries dengan suara sedikit gugup.
"Kamu nggak akan bisa tidur kalau kakimu pegal-pegal," tutur Rasi mengingat hal kecil dari diri Aries.
"Aku bisa pijatin sendiri," ujar Aries sembari meminta krim gosok pereda nyeri dari tangan Rasi.
"Kamu nggak bisa memijat sendiri. Yang ada cuma dioles-oles aja. Sini kakinya," perintah Rasi lembut.
Aries terdiam. Menatap Rasi yang tiba-tiba kembali perhatian kepadanya. Perhatian yang selalu mampu membuat jantung Aries berdebar. Tanpa izin, Rasi membuka selimut yang menutupi kedua kaki Aries. Tubuh Aries terasa membeku. Ia hanya bisa terdiam menerima sentuhan lembut Rasi yang sedang memijat kakinya. Ia pun menurut kala Rasi memintanya untuk berbaring.
"Jangan keluar kamar kalau pakai piama dress seperti ini," peringat Rasi lugas.
Piama dress berwarna putih selutut yang Aries kenakan telah mengubah versi imutnya ketingkat lebih dewasa. Rasi tak ingin pemandangan itu dilihat oleh lelaki lain yang hampir selalu berkeliaran di base camp.
"Kamu dengar?" tanya Rasi memastikan.
"Huum," sahut Aries menahan denyut-denyut kecil di dadanya.
"Ah, sakit! Pelan-pelan, Bang," pekik Aries saat pijatan Rasi terasa sangat kuat.
"Maaf," ucap Rasi lembut.
Perlahan namun pasti, kedua mata Aries menutup. Menikmati rasa hangat yang semakin lama berubah memanas di kedua kakinya. Air mata yang telah bergumul mulai menetes. Segala perasaan yang terpendam selama sebulan seolah tak mampu lagi untuk dibendung. Rasi yang melihatnya hanya terdiam dan terus memijat kaki Aries bergantian. Ia sadar, bahwa dirinya bukan seseorang yang mampu mengungkapkan perasaan dengan gamblang seperti Richy atau Miez.
Setelah selesai memijat, Rasi mencuci tangan di kamar mandi. Kemudian ia menyelimuti Aries yang sudah tertidur nyenyak. Tangan kanannya terulur. Mengusap kepala Aries dengan hati-hati.
"Baik-baik," ucap Rasi dalam hati.
♡♡♡
Rasi terperanjat saat keluar dari kamar Aries. Ia menutup pintu dengan hati-hati tanpa ingin membangunkan Aries. Riyu, Kevin, Richy, Onyx, Oz, Miez, dan anak-anak tim K telah berkumpul di depan kamar Aries. Memandang Rasi dengan berbagai macam tatapan tidak mengenakkan. Rasi berdeham sebelum melewati kerumunan itu, dan bergegas turun untuk mengambil air minum dingin.
"Rasi, duduk!" perintah Kevin ketika Rasi selesai mengambil sebotol air mineral dingin dari dalam kulkas.
Rasi menurut. Waktu seperti melambat saat Rasi berjalan menuju meja makan. Di sana para penghuni base camp sudah berkumpul dan duduk di kursinya masing-masing. Memandang Rasi yang dengan santainya meminum air mineral setelah duduk di hadapan mereka. Mereka semua menunggu Rasi bersuara untuk menjelaskan apa yang telah terjadi di kamar Aries beberapa menit lalu.
"Apa ada masalah?" tanya Rasi datar.
"Tidak ada larangan memiliki hubungan dengan rekan satu tim. Tapi seenggaknya, kamu lapor dulu sama saya, Rasi. Seperti Elang dan Daisy," tutur Kevin.
"Kak Kev!" pekik Daisy sambil menabok lengan Kevin karena rahasianya terbongkar.
"Sudah ku duga," kata Breeze yang selalu memerhatikan gerak-gerik Elang dan Daisy saat bersama.
"Anak kecil nggak usah berisik," ancam Daisy kesal.
"Kayak Kak Daisy nggak kecil aja," olok Breeze.
"Kalian jadian?" tanya Rexi.
"Lagi masa percobaan," terang Elang santai, dan duduk di samping Rasi.
"Pacaran aja ada masa percobaan segala. Ada garansinya?" ujar RC.
"Garansi tiga tahun selama masih aktif di RAN," tambah Elang yang langsung mendapat pelototan tajam dari Daisy, dan diiringi tawa dari semua orang.
"Just shut up!" sungut Daisy.
"Be professional," kata Rasi menasehati.
"Siap, Bang!" sahut Elang bahagia.
"Gayanya kasih nasehat sama junior. Tapi sendirinya nggak profesional. Jelaskan semuanya sekarang," pinta Kevin tak sabar dengan sikap santai Rasi.
"Soal?" tanya Rasi singkat.
"Soal Abang sama Aries. Abang ngapain tadi di kamar Aries? 35 menit yang lalu," sahut Richy.
"Betul. Bang Rasi sedang apa tadi? Sampai Aries teriak kesakitan," tambah Onyx.
"Jangan memutar belokkan fakta, Ras," tutur Miez.
"Memutar balikkan fakta!" Semua membenarkan ucapan Miez yang terbolak-balik.
Miez terkekeh malu, "Sorry."
"Saya nggak ngapa-ngapain. Saya cuma pijatin kaki Aries yang pegal. Aries nggak akan bisa tidur kalau kakinya pegal-pegal," terang Rasi tenang.
"Hafal banget Abang gue kalau soal Aries," sindir Richy.
"Jadi, bagaimana hubungan kamu dan Aries sekarang?" tanya Kevin meminta kejelasan.
"Kami baik-baik saja," jawab Rasi yang membuat semua orang geregetan mendengarnya.
"Sebenarnya Rascal itu mantan Bang Rasi atau gimana?" tanya Oz yang sedari tadi diam.
RC menyela, "Atau Bang Rasi udah balikan sama Kak Rascal?"
"Jawab," ucap Kevin tak sabar.
"Saya nggak tahu," kata Rasi lugas.
"Anjiiir...." seru Rexi sebal.
"Nggak ada jawaban lain, Bang?" desak Onyx.
"Nope," jawab Rasi yang semakin membuat orang-orang gemas.
"Bang Rasi udah putus dari Kak Rascal?" tanya Daisy to the point.
"Kita belum putus," jawab Rasi yang membuat Richy terkejut.
"Wait! Jadi selama ini setiap Abang jawab pertanyaan Mama soal pacar itu maksudnya Aries?" Richy meminta kejelasan.
"Menurut kamu?" tanya Rasi balik dan semakin membuat Richy sebal.
"Ah, sial!" pekik Richy geram, dan membuat Riyu yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum, "Bang Riyu udah tahu?"
"Enggak," jawab Riyu singkat.
"Ya, Allah. Kenapa Engkau kirimkan abang-abang seperti mereka ini ke hidup gue?" gerutu Richy.
"Bersyukur," imbuh Riyu yang membuat Richy merengut.
"Jadi, Bang Rasi selama ini LDR dengan Kak Rascal?" tanya Felix memberanikan diri.
Kesempatan seperti ini sangat langka bagi semua penghuni base camp untuk bertanya apa pun kepada Rasi. Mereka menanyakan yang ingin mereka ketahui tentang hubungan Rasi dan Aries layaknya sesi wawancara saat seorang player mendapat MVP. MVP (Most Valuable Player) atau pemain paling berharga dalam olahraga adalah sebuah sebutan kehormatan yang biasanya ditujukan kepada pemain berpenampilan terbaik dalam sebuah liga, baik dalam kompetisi atau pada tim spesifik.
"Enggak." Rasi kembali menjawab dengan singkat.
"Maksudnya?" sela Oz ingin jawaban lugas.
"Kami lost contact selama Aries berada di Thailand," terang Rasi yang semakin membuat rekan-rekannya bingung.
"Amazing," ujar Breeze memuji.
"Digantung?" tanya Miez yang sepertinya baru merangkai puzzle cerita cinta Rasi.
"Enggak," jawab Rasi.
"Jadi intinya lu sama Rascal masih berstatus pacaran?" tanya Miez memastikan.
"Saya sedang memastikannya," kata Rasi yang membuat Miez ikut sebal.
"Udah, guys. Sampai subuh juga nggak bakalan dijelasin sama Bang Rasi. Besok kita tanya Kak Rascal aja," tutur RC menyerah.
"Terus tadi Abang ngapain sampai Aries teriak kesakitan? Gencatan senjata?" tanya Richy memberondong karena masih ingin mengorek informasi tentang hubungan Rasi dan Aries.
"Wow! Gencatan senjata," ucap Onyx meledek.
"Sial. Pikiran gue jadi kemana-mana ini," ungkap Rexi.
Elang menoyor kepala Rexi, "Kotor, lu!"
"Kalau saya ingin melakukan sesuatu yang ada di pikiran kalian semua, saya pasti akan membawa Aries pergi dari sini," jelas Rasi tegas, "Saya yang membuat aturan dan tata tertib di klub RAN Esports. Jadi, sebisa mungkin saya akan selalu mematuhi aturan tersebut."
"Percayakah kalian dengan Bang Rasi? Gue, sih, enggak," gurau Richy.
"It's your own business," jawab Rasi.
"Bang Rasi itu kayak serigala berbulu domba. Kalian awasi aja terus Bang Rasi sama Aries. Jangan sampai kecolongan," peringat Richy sebelum pergi mengambil sebotol kopi di dalam kulkas.
Riyu tersenyum, "Ayo, bubar. Kalian nggak mau membangunkan singa yang sedang tidur, bukan?"
"Rasi, saya masih menunggu penjelasan kamu yang selengkap-lengkapnya," tutur Kevin saat akan mengangkat panggilan di smartphone-nya.
Rasi hanya mengangguk memberi jawaban. Ia memandang rekan-rekannya yang juga sedang menatapnya.
"Bagaimana pun hubungan saya dan Aries nanti, kalian semua pasti tahu. Saya juga tidak akan merahasiakannya. Saya mau push rank. Ada yang mau ikut?" pungkas Rasi sebelum beranjak dari tempat duduknya.
"Gue!" seru Miez bersemangat.
"Aku, Bang," sahut Onyx tak mau kalah.
"Aku mau, Bang," pekik Daisy yang langsung berdiri dan mengikuti Rasi.
"Eh! Kamu udah janji mau push rank sama aku tadi," ujar Elang menahan langkah Daisy.
"Sama kamu besok aja, ya. Aku mau main sama Bang Rasi dulu. Kesempatan langka ini," kata Daisy seraya berlari kecil menaiki anak tangga.
"Masa percobaan lu kayaknya penuh halang rintang," ejek Rexi seraya merangkul Elang.
"Lawannya Bang Rasi lagi," ledek RC.
"Mundur teratur," gurau Breeze sebelum menyusul Daisy.
"Bangke, kalian!" sungut Elang melepas rangkulan Rexi, dan bergegas naik ke lantai dua.
Tersisa Oz dan Riyu yang berjalan belakangan. Keduanya tersenyum kecil. Memandang betapa lucunya para penghuni RAN III dengan segala tingkah polah aneh mereka.
"Ayo, kita main. Solo," ajak Riyu yang langsung mendapat anggukan kepala dari Oz.
Tbc.
01.10.21
29.11.21 PM
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top