6. As Always
Setelah mengambil air hangat dan meminumnya, Aries segera menuju ke ruang meeting. Ia mendorong pintu kaca hitam dengan sikunya. Kedua tangannya penuh oleh barang bawaan. Tangan kiri membawa buku binder berukuran A6 dan smartphone, sedang tangan kanannya membawa tumbler berisi air hangat dengan ukiran nama Arieska.
"Udah sembuh?" tanya Onyx menyapa kedatangan Aries.
Aries mengangguk sebelum duduk di kursi kosong di antara Rasi dan Onyx. Suara helaan napas Aries berembus saat merasa ditatap oleh Rasi dari samping.
"Kamu sudah baikan, Aries?" tanya Riyu memastikan kala melihat wajah Aries yang sedikit pucat.
"Mendingan, Bang," jawab Aries santai. "It's okay."
"Olivia perlu di-banned, Bang. Biar nggak masuk ke base camp sembarangan," kata Richy, dan disetujui oleh Oz, Onyx, Miez.
"Nyx, denger tuh. Kalau mau makan enak, bilang aja sama Rasi," gurau Miez yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rasi. "Canda, Ras."
Riyu membagikan beberapa lembar kertas kepada Rasi, Aries, Onyx, Oz, Miez dan Richy. Kertas yang berisi tentang data para pemain tim TENZ, apa saja kebiasaan mereka saat bermain, serta keakuratan attack dan damage mereka dalam bertarung.
"Besok malam ada pertandingan latihan dengan tim TENZ secara live streaming dan akan ditonton oleh para penggemar. Karena Aries sudah terdaftar sebagai mid-laner RAN Ryuga, jadi Aries akan ikut bermain nanti," jelas Riyu sebelum memulai me-review permainan tim TENZ di layar LCD berukuran 98 inci.
"Jadi klub sudah memilih siapa yang akan menjadi pemain inti?" tanya Richy seraya melirik Aries tak suka.
"Belum ada keputusan dari klub tentang siapa yang akan menjadi mid laner di turnamen nanti," jawab Riyu sabar menghadapi sikap adik sepupunya.
"Terus kenapa Aries yang turun? Gue udah pernah main sama TENZ, jadi lebih tahu bagaimana permainan TENZ," tutur Richy tak mau kalah.
"Shikigami yang dikuasai Aries lebih banyak dari pada shikigami kamu," tegas Rasi yang semakin membuat Richy kesal.
"Belain aja terus kesayangannya!" seru Richy sebal.
"Seneng lu udah mulai dibelain sama Bang Rasi?" sungut Richy menatap tajam Aries di seberang meja, dan disaksikan langsung oleh Oz, Onyx, serta Miez yang tak bisa berkata-kata saat tiga bersaudara itu berdebat.
Aries hanya terdiam sambil mengembuskan napas dengan kasar. Pun Rasi. Bergeming sambil memandang Richy yang sedang merengut karena tak menerima keputusan Riyu.
"Selama dua bulan ke depan, kamu dan Aries masih memiliki kesempatan untuk membuktikan siapa yang pantas menggantikan posisi Simba di turnamen nanti," kata Rasi menasehati.
Richy mencibir, "Yakin Abang nggak akan langsung memilih Aries? Bokis banget!"
"Kalau permainan kamu terus berkembang dan semakin bagus, kamu bisa main nanti," sahut Rasi tenang.
"Kamu takut?" ejek Aries yang mulai tersulut api emosi.
"Dih, sorry. Gue nggak pernah takut sama lu. Walau lu nanti jadi bininya Bang Rasi," sahut Richy yang semakin membuat Oz, Onyx dan Miez penasaran.
"Kita mulai, Bang," kata Rasi yang tak ingin mendengar keributan di antara Richy dan Aries.
Layar LCD menampilkan permainan terakhir TENZ melawan DK7. Tiba-tiba tayangan itu berubah. Lima orang pemain TENZ terpampang di layar, dan disertai dengan KDA (Kill, Death, Assist) dari tiap pemain. KDA dalam permainan merupakan rasio (perbandingan) dari kill, death, dan assist selama pertandingan. Biasanya KDA dihasilkan dari data rata-rata statistik jumlah kill ditambah assist dan dibagi death dalam tiap-tiap permainan. Karena tidak semua permainan memiliki formula yang sama dalam menghitung KDA. Semakin tinggi KDA, maka semakin bagus performa permainan pemain di dalam permainan.
"TENZ, teman lama sekaligus musuh kita. Kalian tentu masih ingat, berapa kali kita sudah bertanding dengan mereka. Bahkan kita juga pernah dikalahkan oleh mereka. Apa perlu saya membahas kekalahan kita saat itu?" tanya Riyu serius.
"Nggak perlu," sahut Rasi tegas, diiringi senyuman dan kekehan dari Onyx, Miez, Oz dan Richy.
"Memang kita kalah karena apa?" tanya Aries ingin tahu.
"Nggak penting," jawab Rasi tak suka dan mampu membuat Aries semakin cemberut.
Riyu mengulas senyum, "Kamu bisa menanyakannya langsung kepada Rasi, kenapa RAN Ryuga bisa kalah waktu itu."
Aries merengut. Menanyakan kepada Rasi sama saja seperti ingin mengajak ribut nantinya. Membuang-buang waktu.
"Oke, seperti biasa TENZ akan menjadi lawan berat kita di turnamen nasional nanti. Tahun ini semua tim akan berlomba-lomba mendapatkan tiket ke OPL SEAC di Thailand. Dan perolehan poin tertinggi sementara adalah RAN Ryuga. Peringkat kedua TENZ. Jadi kita harus tetap bertahan di posisi pertama sampai akhir nanti," peringat Riyu.
OPL SEAC atau Onmyoji Arena Pro League South East Asia Championship, merupakan turnamen Onmyoji Arena berskala regional pertama di Asia Tenggara. Semua negara di Asia Tenggara sedang mempersiapkan tim esports-nya untuk bisa bertanding di OPL SEAC yang akan diselenggarakan di Thailand nanti. Turnamen ini akan membukakan jalan bagi para tim esports Onmyoji Arena untuk bisa hadir di kejuaraan dunia internasional seperti esports games pendahulunya.
"Aries, apa kamu pernah mendengar tentang tim TENZ?" tanya Riyu sebelum memulai me-review kebiasaan para pemain tim TENZ.
Aries mengangguk, "Aku pernah bermain dengan Alex. Maksudku, Draken. Saat itu aku belum memakai ID Rascal. Alex menghabisiku tanpa ampun. Itu kali pertama aku dikalahkan tanpa mendapat kesempatan untuk balas menyerang. Dan aku sempat berhenti bermain selama beberapa bulan karena itu."
Septian Alexander-jungler sekaligus kapten tim TENZ dengan ID Draken. Alex merupakan kakak kelas Aries saat masih duduk di SMA. Seseorang yang sering sekali mengganggu Aries pada masa itu. Tak jarang Alex akan selalu baku hantam dengan Abhra. Abhra tahu betul bagaimana polah Alex dulu. Sedari dulu Abhra sudah seperti bodyguard bagi Aries, meski keduanya seperti Tom and Jerry. Semua itu karena Rasi. Abhra tak akan bisa membantah ucapan Rasi. Karena Rasi adalah idolanya sejak dulu.
"See? Berarti mending gue yang turun buat main. Dari pada nanti kita kalah," ujar Richy yang tak ingin posisinya digantikan oleh Aries.
"Itu aku yang dulu. Aku nggak akan kalah untuk yang kedua kalinya," ungkap Aries yang sudah menahan dendam kepada Alex.
"Sombong membawa malapetaka," sahut Richy tak suka.
"Itu kalau kamu yang sombong," kata Aries sambil menangkap permen lolipop yang dilemparkan Richy karena sebal.
"Bangke lu!" gerutu Richy.
Onyx, Oz dan Miez tertawa karena lemparan Richy tak berhasil mengenai kepala Aries. Rasi hanya terdiam. Melirik Aries yang sedang memakan permen lolipop kesukaannya. Senyum bangganya tertahan. Memerhatikan Aries yang sedang menulis sesuatu di buku binder-nya dengan serius.
Rasi mengetahui kejadian itu. Kejadian di mana Aries sangat terpukul karena kalah telak oleh Alex. Waktu itu Aries menggunakan shikigami andalannya, Tamamo no mae. Alex tak hanya membantai Aries di permainan, tetapi ia juga menyerang mental Aries melalui shikigami itu. Rasi tak pernah benar-benar melepaskan Aries begitu saja ketika mereka berpisah.
"Takut?" tanya Rasi kepada Aries.
Aries menoleh ke samping kanannya, "Enggak. Aku akan menghabisinya nanti."
"Aku akan bantu kamu supaya menang," ujar Onyx senang.
"Onyx has been slain!" gurau Richy meledek saat melihat tatapan tajam Rasi mengarah ke Onyx.
"First blood!" tambah Oz.
Onyx tersenyum kikuk kepada Rasi. Ia teringat akan tugas utama seorang support di permainan Onmyoji Arena. Membantu dan melindungi ADC dari serangan musuh. Meski nantinya ia juga akan membantu semua anggota tim yang lain.
"Aku tetap bantu Bang Rasi, kok. Tenang aja. I'm yours," kata Onyx hati-hati.
Semua tertawa. Kecuali Aries yang sedang menjadi objek candaan teman-teman lelakinya. Riyu pun kembali menenangkan tim intinya untuk fokus ke layar LCD.
"Draken sangat suka bermain di mid lane. Ia juga tak segan untuk menyerang mental para newbie agar segera mundur dari arena bermain. Itulah yang membuat tim TENZ ditakuti," terang Riyu.
"Jadi target Draken adalah Rascal?" tanya Oz memastikan.
"Huum. Terlebih jika dia tahu kalau Rascal adalah Aries," jawab Rasi tenang.
"I see. Jadi besok malam itu pertandingan reunian?" ledek Richy yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rasi.
"Reunian?" tanya Miez penasaran.
"Reuniannya Bang Rasi sama Draken memperebutkan Aries," tutur Richy yang membuat Onyx, Oz dan Miez semakin ingin tahu hubungan Rasi dan Aries.
"Eh?! Ras, lo pernah rebut sama Dragon gara-gara Aries?" tanya Miez.
"Ribut, woy!" pekik Oz, Onyx dan Richy membetulkan ucapan Miez yang sering terbolak-balik.
Miez tersenyum malu, "Itu maksudnya."
"Masa lalu," sahut Rasi singkat, dan membuat hati Aries tercubit hingga merasa sakit.
"Sekarang udah jadi masa depan, Bang?" ledek Onyx berani.
Riyu melanjutkan. Me-review pergerakan dan serangan para pemain TENZ. Rasi, Aries, Onyx, Miez, Oz dan Richy mendengarkan dengan serius. Sesekali mereka mencatat hal penting yang disampaikan oleh Riyu tentang taktik dan teknik menyerang untuk bertanding melawan TENZ nanti.
"Teknik menyerang Draken sekarang jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Dia sangat menguasai area bot lane dan jungle. Kalian semua harus waspada dengan pergerakan Draken nanti," peringat Riyu kepada adik-adik didikannya.
"Kalian juga harus bisa bekerja sama dengan baik. Terutama kerja sama antara mid laner dan jungler," tambah Riyu.
"Aries, selain Onikiri dan Tamamo no mae, apa kamu masih memiliki shikigami lain yang hebat?" tanya Riyu memastikan.
"Shikigami Rascal dan Richy, siapa yang lebih banyak?" ujar Miez khawatir.
"Aku bisa Ootengu, Menreiki, Enenra, Yuki Onna, Susabi dan masih banyak lagi," terang Aries yang membuat Richy terkejut.
"Impossible!" Richy tak percaya jika Aries menguasai banyak shikigami dibanding dirinya.
"Let's see," kata Aries seraya mengejek Richy.
"Oke, good. Ada yang mau ditanyakan lagi? Sebelum kita mulai membahas strategi yang mungkin akan digunakan TENZ besok," kata Riyu yang hanya dibalas gelengan kepala oleh tim inti RAN Ryuga.
♡♡♡
Miez, Oz, Aries, Rasi dan Onyx telah duduk di kursi gaming-nya masing-masing. Mereka menatap layar komputer yang sedang menampilkan fase ban and pick sebelum permainan Onmyoji Arena dimulai. Riyu, Kevin dan Richy berdiri di belakang Aries. Sedang tim K menonton melalui tv besar di lantai dua. Mereka diberi tugas oleh coach Ravi untuk me-review permainan seniornya melawan TENZ.
Sesuai prediksi, dua dari shikigami andalan Aries telah di-ban oleh lawan. Onikiri dan Tamamo no mae. Sisanya mereka melarang shikigami yang sering dipakai Rasi.
"Pilih Mannendake untuk Oz, dan Ibaraki Douji untuk Miez," perintah Riyu kepada tim inti RAN Ryuga.
Riyu melanjutkan, "Rasi, pilih Youku. Onyx, kamu bisa memilih Kuro Douji."
"Apa yang akan kamu pilih, Aries?" tanya Riyu mengetes kemampuan Aries dalam memilih shikigami yang sesuai untuk melawan musuh.
"Ootengu," jawab Aries tanpa ragu.
"Oke. Kunci Ootengu untuk Aries," kata Riyu sebelum timnya mengakhiri fase ban and pick.
Setelah menyelesaikan fase tersebut, Miez, Oz, Aries, Rasi dan Onyx segera memakai headset. Pun Riyu, yang akan selalu memantau permainan tim inti RAN Ryuga nanti.
"Good luck," pungkas Riyu sebelum pertandingan dimulai.
Suara tegas Rasi langsung terdengar di headset rekan-rekannya, "Semua ke posisi pertarungan masing-masing."
Miez, Oz, Aries dan Onyx bergegas mematuhi perintah Rasi. Mereka mengikuti instruksi Rasi tanpa bantahan apa pun.
"Miez, be careful. Perhatikan jungler lawan," kata Rasi kepada Miez.
Miez menyahut, "Oke."
"Aries, Draken datang," peringat Rasi yang tak mendapat balasan dari Aries, "Oz, go to up lane, now."
"Siap!" jawab Oz.
"Seal. First blood." Suara pemberitahuan terdengar ketika Aries berhasil membunuh salah satu lawan.
"Good girl," puji Onyx kepada Aries.
Rasi menyela, "Jangan pergi ke tempat yang tidak ada jungler! Bagaimana kalau itu jebakan?"
"Aku nggak sebodoh itu," ujar Aries melawan perintah Rasi.
"Oz, ke up lane. Tunggu top laner lawan bersama Miez," perintah Rasi, "Onyx, kita kembali ke markas."
"Siap," sahut Onyx.
"Draken datang," ujar Aries.
"Tunggu Miez datang, dan kepung mereka," kata Rasi memberi arahan, dan hanya dibalas anggukkan kepala oleh Aries.
Miez segera datang untuk mengepung tim lawan. Pertarungan akan dimulai. Suara ketikan keyboard dan mouse saling beradu tanpa henti. Menggema di setiap sudut lantai satu base camp.
"Onyx, Oz, ke up lane!" titah Rasi.
"Come on, Oz!" ujar Miez tak sabar.
"I did it," jawab Oz tenang, namun berbanding terbalik dengan kedua tangannya yang sibuk di atas keyboard dan mouse.
"Oz, Onyx, kita curi Orochi sekarang." Rasi memberi aba-aba.
Onyx dan Oz menyahut serempak, "Oke."
Onyx, Oz dan Rasi bekerja sama untuk merebut Orochi. Mereka tampak serius menatap layar komputer dalam diam. Menahan napas saat menyerang lawan tanpa henti. Hingga helaan napas kasar terdengar di headset masing-masing.
"Aku mati," kata Onyx, yang membuat Rasi sedikit lemas. "Hati-hati, Bang!"
"Bertahan!" ucap Rasi di tengah suasana yang tak terkendali.
"Oz, mundur!" perintah Miez ketika ia dan Rasi mati.
"Oke. Aku akan menunggu kalian hidup lagi," tutur Oz.
"Kak Oz, jangan pergi. I'm coming," ujar Aries yang membuat Rasi menggeram tak percaya.
Pertarungan kembali memanas. Aries menyerang lawan yang akan membunuh Oz. Ia dan Oz bekerja sama untuk saling menjaga satu sama lain agar tetap hidup. Menunggu Rasi, Onyx dan Miez hidup lagi. Dengan lincahnya, Aries membantu melindungi Oz dari serangan musuh. Namun akhirnya Oz pun mati.
Oz meletakkan mouse dengan kesal, "Sedikit lagi!"
Tersisa Aries yang masih hidup. Ia berusaha melawan semua musuh dengan sisa-sisa kekuatannya. Satu lawan empat. Hal yang mungkin sulit untuk dilakukan seorang perempuan. Kedua tangan Aries mulai terasa berkeringat dingin. Rasa takut mulai merasuki diri Aries.
Aries tak berhenti melawan, hingga tersisa dua musuh yang masih hidup. Ia menahan napas saat dirinya hampir terjatuh karena serangan Hakuro milik lawan. Ketika kedua lawannya lengah dan berhasil dijatuhkan, Aries segera memakai ultimate-nya untuk membunuh. Sesaat kemudian layar komputer menampilkan gambar kemenangan timnya. Sorak sorai terdengar di segala penjuru base camp, bersamaan dengan helaan napas lega Aries yang berembus.
"Nice!" seru Onyx senang.
"Good job, Rascal," puji Oz.
"Ootengu Rascal luar biasa," ucap Miez.
"You did it," ungkap Riyu.
Senyum bahagia Aries merekah seraya melepas headset. Ia bertos ria dengan Oz, Miez, Kevin dan Richy. Bersama Richy, ia seakan melebur dalam kebahagiaan walau hanya beberapa saat. Melupakan pertikaian yang sering membuat mereka beradu.
"Oke. Kali ini lu keren," aku Richy akan kehebatan Aries.
"Terlalu gegabah," kata Rasi menginterupsi kebahagiaan Aries, kemudian melepas headset-nya.
Aries merengut, "Jadi Abang mau aku dibunuh lagi sama Draken?!"
"RAN Ryuga tidak pernah bermain seperti itu. Kamu terlalu gegabah, Aries. Berapa kali kamu mengabaikan perintah Abang?" tegas Rasi memperingati.
"Kenapa Abang nggak bisa menghargai caraku bermain? Apa Abang tahu, gimana takutnya aku saat kalian semua mati tadi?! I just try to survive," jelas Aries kesal.
"Tapi apa yang kamu lakukan itu bisa membahayakan tim kita. You know what I mean?" ungkap Rasi tenang.
Dada Aries tampak naik turun karena menahan emosi yang akan meledak. Ia melayangkan tatapan amarahnya kepada Rasi tanpa takut.
"I'm sorry. I know, I'm not a pro gamer. But I've done my best. I don't wanna lose again," geram Aries dengan bahasa Inggris yang super cepat hingga membuat Miez dan Onyx tak paham dengan apa yang diucapkannya.
"Kita sedang berlatih bermain, Aries. Bukan sedang membalas dendam," peringat Rasi keras.
"You ever did!" pekik Aries yang membuat Rasi bungkam.
"Kalau Abang nggak suka dengan cara bermainku, silakan Abang bermain dengan Abhra!" sungut Aries sebelum melangkah pergi.
Onyx, Oz, Miez, Richy, Kevin dan Riyu terdiam memandang kepergian Aries. Kemudian beralih menatap Rasi yang tanpa merasa bersalah sedang santai meminum air mineral, dan kembali mengecek KDA timnya di layar komputer.
"Ayo, istirahat. Saya beli cilok buat kalian," ajak Kevin yang ingin meredakan ketegangan di lantai satu.
"Yah, cilok," ujar Onyx tak sesuai harapannya.
"Cilok bakar sama kopi kothok. Kalau nggak mau, ya, udah," kata Kevin sebelum beranjak ke dapur bersama Riyu.
"Enak, tuh," sahut Miez.
"Mau...." Onyx dan Richy serempak, diikuti Oz di belakangnya.
Tbc.
29.09.21
28.11,Sun.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top