Undici. Gadis gaun merah

Sebuah kantor di tengah kota mengadakan pesta ulang tahun perusahaan yang ke lima. Kebetulan tema pestanya 'Semangat Membara' yang sangat identik dengan warna merah. Semua orang wajib berpakaian merah, yang pria memakai jas atau kemeja dan perempuan gaun merah.

Dari semua orang, Arini adalah wanita paling menawan di pesta ini. Dia memakai gaun merah sederhana yang ajaibnya terlihat elegan, pria mana yang tidak terpesona.

"Kamu sangat cantik Arini."

"Makasih." Arini tersipu malu.

"Arini, kamu dipanggil Bu Erlin di dapur kantor, cepat sana!" seru seorang wanita yang sangat jutek.

Tanpa menjawab Arini pergi ke dapur itu. Sesampainya di sana Ibu Erlin itu menatap Arini sinis.

"Kamu bagian konsumsi kan?tolong dong bantu tata makanannya di piring-piring ini, biar Mas Yanto bisa bawain ke luar," perintah Ibu Erlin tanpa basa-basi.

Setelah mengatakan itu Ibu Erlin ke luar, Arini segera melakukan tugasnya. Setelah selesai, Mas Yanto yang seharusnya membawa piring-piring makanan ini tidak terlihat batang hidungnya. Arini berinisiatif untuk membawa beberapa ke luar.

Bruk!

"Aduh, jadi berantakan deh. Siapa sih yang naro kemoceng di lantai?" teriaknya kesal. Arini buru-buru bangun lalu menaruh kue ke atas piring kembali.

"Yah ampun Arini," seru Ibu Erlin.

"Maaf Bu, saya berㅡ"

"TOLONG! TOLONG!" Ibu Erlin berteriak panik, Arini terpaku.

Di lantai ada tubuhnya tergeletak tak berdaya, darah terus keluar dari kepala bagian belakang. Orang-orang panik, dan beberapa saat kemudian ambulans datang.

Namun...























































Semua sudah terlambat.

Arini dinyatakan meninggal di tempat. Penyebab kematian adalah kepalanya terbentur ujung meja cukup keras yang mengakibatkan pendarahan hebat.

Arini menangis, dia tak menyangka bahwa kematian bisa terlihat sekonyol itu, terlebih lagi dialah yang mati. Walaupun begitu kematian tetaplah kematian yang membawa kesedihan. Keluarganya menangis tersedu-sedu, tak terima dan tak mau percaya bahwa Arini telah tiada, rekan-rekan kerjanyapun turut berduka, tapi beberapa merasa senang.

"Kemoceng konyol!"



11 November 2019.
300 kata.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top