Tredici. Kenangan Masa Lalu
"Kak, mau beli tisunya?"
"Berapa, dek?"
"Tiga ribu, Kak."
Bajra mengeluarkan dompetnya dan mengambil selembar uang seratus ribu.
"Beli berapa, Ka?"
"Satu," jawab Bajra.
"Uangnya enggak ada yang kecilan, Ka?"
"Kembaliannya buat kamu aja."
"Seriusan,Ka?" Anak perempuan itu bertanya semangat, Bajra sedikit terkejut dengan respon si anak itu, lalu mengangguk.
"Makasih Ka, makasih banget."
Anak itu menarik tangan Bajra lalu menyalaminya, lagi-lagi Bajra terkejut. Baginya yang ia berikan tidak banyak.
"Karena Kakak, aku bisa beli makanan dulu buat adik."
Bajra terdiam, ada rasa getir di dalam dadanya.
"Kamu umur berapa ?" tanya Bajra penasaran.
"Sebelas tahun, Ka."
Sebelas tahun, Bajra jadi teringat dirinya saat usia sebelas tahun dulu, dia yang dulu dan anak perempuan tadi tidak berbeda jauh. Kehidupan begitu sangat sulit, Ibu bekerja serabutan sampai sakit, Ayah bukan seorang yang pantas dipanggil Ayah. Bajra masih harus memikirkan adiknya yang masih butuh makan seperti dirinya.
Tapi apa yang bisa dilakukan anak sebelas tahun untuk mencari sesuap nasi ?
Apa yang bisa dilakukan anak sebelas tahun untuk menghidupi adik dan Ibu?
Apa yang bisa dilakukan anak sebelas tahun untuk biaya sekolah?
Bajra sangat ingat, awal-awal kesulitan itu dia hanya bisa memohon belas kasih ke warung untuk boleh menghutang dan lalu menangis diam-diam di belakang Ibu dan adiknya.
Mata Bajra jadi berkaca-kaca mengingat semua kesulitan itu, lalu tersenyum memandang langit. Matahari begitu sangat terik. Tapi walaupun sekarang panas begitu menyengat, bisa saja semenit kemudian langit berubah mendung dan hujan mengguyur, tidak pernah ada yang tahu bagaimana Tuhan mengubah cuacah dalam hitungan menit, dan tidak ada yang tahu bagaimana Tuhan mengubah kehidupan seseorang dalam waktu singkat.
Jika Tuhan bisa merubah cuacah dan kehidupan seseorang. Tuhan pasti bisa mengubah hati seseorang.
Mungkin hanya Bajra yang masih mengharapkan orang itu berubah.
Mungkin Bajra terlalu naif.
Tapi Bajra hanya ingin hidup tanpa dendam.
13 November 2019
300 kata.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top