[ Arc ] : Fujiwara Mayuko
[ Special Chapter ]
Aku cepat - cepat melepaskan pelukanku dari si anak laki - laki penting itu dan segera berbalik ke arah si pemilik suara yang nampaknya sudah tak asing di telingaku.
Benar saja, dugaanku. Ketika aku berbalik , aku mendapati sosok anak perempuan yang sebelumnya bertarung bersamaku di dasar lubang. Menyebalkan.
"Rupanya kamu lagi" gerutuku padanya.
Anak perempuan itu memutar bola matanya malas. Lalu kembali menatapku lekat. Bibirnya yang manis itu menyeringai padaku. Pertanda dia siap menghabisiku bagaikan singa yang kelaparan.
"Ah, untuk ukuran orang tolol sepertimu, ternyata kau masih bisa mengingatku" ujarnya dengan nada sombong.
"Harukaze - san, siapa dia?" tanya Natsuko curiga. Tangan kanannya bersiap memegangi katana yang ia taruh di pinggang kanannya.
"Entahlah" jawabku. Sejak awal aku memang tidak tahu nama orang menyebalkan ini.
"Mayuko" ujar si anak laki - laki.
"Eh? Apa?" tanyaku minta diperjelas.
"Mayuko. Fujiwara Mayuko" ujar si anak laki - laki lagi serius.
Mayuko? Maksudnya si anak yang telah menyakiti si orang penting ini sekaligus memiliki hubungan khusus dengan Dewa!? Tidak mungkin anak sombong seperti dia bisa...
Flashback On
MAYUKO'S POV
Apa maksudnya suara tadi? Aku sama sekali tidak mengerti. Ini benar - benar diluar nalarku. Keberadaan Dimensi Dewa masih bisa kutolerir, tapi suara Dewa?
Aku menatap kembali Harukaze - san yang masih tiduran di tanah. Bermaksud mengajukan pertanyaan paksa pada gadis bodoh itu. Namun ketika kulihat tatapan matanya, seketika aku terdiam. Mata itu... aku dapat melihat ada banyak sekali kebencian disana. Apa dia sudah gila? Dia menatap Dewa dengan tatapan seperti itu.
Tiba - tiba saja, sebuah semburan gas keluar entah darimana. Untungnya aku tidak terluka parah dan masih kuat berlari dan berjalan. Kemudian aku menggendong Irie pergi dari laboratorium tua itu. Aku meninggalkan Harukaze disana sendirian. Ha! Kuharap dia mati akibat gas aneh itu.
Setelah cukup jauh berjalan menelusuri lorong, akhirnya aku dapat melihat sebuah cahaya yang tak jauh di depanku. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali hingga ku yakin, aku sedang tidak berhalusinasi.
"Hei, siapapun tolong kami!" teriakku sembari berjalan menuju cahaya. Namun tak ada yang menjawab.
Hingga... ketika aku sampai di cahaya itu...aku bertemu dengan seseorang. Ia tersenyum kepadaku.
"Kamu..." gumamku bingung.
"Tak apa. Duduklah dan akan kujelaskan" sela orang itu ramah. Ia mempersilahkan aku untuk duduk di sebuah sofa yang nampak nyaman.
Flashback Off
AMI'S POV
Dunia ini ternyata memang kecil rupanya. Siapa sangka, orang yang akan kuhabisi sebelum Dewa adalah anak sombong menyebalkan ini. Tapi...apakah aku bisa melawannya?
"Chotto matte kudasai!!" tiba - tiba saja si anak penting berseru.
"Ada apa, Irie sayang?" tanya Mayuko manja.
Irie? Nama anak penting ini Irie?
Tachibana Irie...
DEG! Sial, kepalaku kenapa tiba - tiba sakit!?
"Ini sangat aneh. Apa yang telah sebenarnya kau lakukan padaku, gadis sialan!?" tanya si anak penting, yang kutahu sekarang namanya Irie.
"He? Apa maksudmu, sih? Wakaranai yo" Mayuko berbalik tanya dengan nada manja yang dibuat - buat.
"Ini kan, di dalam ruangan isolasi, tapi kenapa hanya aku yang tidak bisa menggunakan kekuatanku!?" tanya Irie marah.
Eh? Aku baru pertama kali melihat Irie marah...
Eh, kenapa aku mengatakan perkataan yang seolah - olah aku sudah bersamanya sejak lama..?
"Cepat juga kau menyadarinya, tidak seperti si gadis bodoh, Ami yang belum juga menyadari siapa dirimu" Mayuko terkekeh geli sambil melirik ke arahku. Lirikan mata Mayuko terkesan meledek padaku.
"Eh? Apa maksudnya? Ami...?" Irie malah berbalik menatapku. Ekspresi wajahnya meminta penjelasan.
"A-ano...Irie..aku.." gumamku terbata. Aku bingung harus menjawab apa. Jika kukatakan yang sebenarnya, kalau aku memang lupa dengan sosok Irie, aku takut dia marah.
"Sudahlah, Irie - san, Mayuko hanya ingin mengalihkan topik pertanyaan utamamu" ujar Natsuko menyadarkan.
"Iya juga, cepat jawab pertanyaanku, Mayuko!" perintah Irie marah.
Mayuko tertawa terbahak - bahak sambil memegangi perutnya. Suara tawanya yang menyebalkan itu memenuhi atmosfir ruangan. Hh, berisik. Apanya yang lucu?
"Baka da yo!! Hahaha.." ujarnya meledek.
"Irie - kun, tidakkah kau tahu? Kalau di ruangan ini kaulah satu - satunya yang normal, sayang?" tanya Mayuko.
"Hee? Beri kami penjelasan, nona muda!!" ancam Natsuko. Sepertinya dia tertarik dengan pembicaraan ini.
Kemudian Mayuko mulai berjalan mengelilingi ruangan kerangkeng. Wajahnya tersenyum miris. Lalu di tengah langkahnya, ia berkata "Agresif, dingin, tempramental, dan psikopat, itulah karakter murid sekolah kita. Kita bukanlah remaja yang normal".
"Apakah kalian pernah berpikir, darimana kita bisa memiliki kekuatan mengeluarkan senjata seperti ini? Bukankah sewaktu SMP, kita ini manusia normal? Kita ini bukan mahou shoujo, tahu."
Kata - katanya ada benarnya. Tidak mungkin aku bisa mengeluarkan kekuatan sehebat ini. Kemudian kemampuan bertarung ini, kenapa tiba - tiba muncul pada diriku? Padahal sebelumnya aku hanyalah gadis lugu yang masih harus banyak belajar.
"Dewa memasukkan sebuah memori SMD berisi programnya yang hebat ke dalam makanan murid kelas 1 pada hari pertama sekolah. Hahaha, bodohnya tak ada satupun yang menyadarinya!" ujar Mayuko, ia masih tersenyum miris.
"Memori SMD...?" gumamku sambil mengerutkan keningku.
"Memori SMD itu adalah salah satu komponen penyimpanan program yang ukurannya sangat kecil. Bahkan lebih kecil dari Nano sim. Sudah pasti...kita tidak menyadarinya" ujar Irie memberitahuku.
"A-apa? Berarti saat ini komponen itu ada di dalam tubuhku!?" aku terpekik begitu menyadarinya. Keterlaluan sekali. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada tubuhku nantinya?
To be continued...
***
Note :
Special Chapter ini mungkin sejenis arc 😆 kuharap kalian suka.
Bagi yang bingung SMD itu apa, jadi SMD itu singkatan dari Surface Mount Device :3 untuk penjelasannya cari aja sendiri :v author malas menjelaskan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top