Jarak dan Waktu
Karya: Riswatillana Dewi
****
Malam itu mungkin menjadi malam yang terindah bagiku, bahkan dunia ini serasa milikku. Bagai malam penuh bintang yang menghiasi langit malam, ditambah dengan cahaya sang bulan purnama yang terang bagai lampion di kegelapan malam. Begitu menenangkan. Kau tahu mengapa? Karena aku ditembak oleh lelaki idamanku yang telah ku incar selama ini. Aku tidak menyangka, laki-laki jutek bisa dikatakan most wanted di sekolah menembak ku. OMG... sungguh mengejutkan.
Tak terasa sudah hampir 2 tahun kami menjalani kisah cinta kami, melewati hari bersama hingga kelulusan sekolah pun tiba. Andika Nichole John, biasa dipanggil Dika yang saaat itu kelas 3 SMA dan aku Silvia Tiyasari, biasa dipanggil Tiyas kelas 2 SMA. Saat itulah ujian cinta kita dimulai yang sebelumnya tak pernah kami bayangkan dan fikirkan, secepat itukah kami akan berpisah.
Beberapa hari kemudian setelah acara kelulusan, aku dan Dika ketemuan di taman sekolah Selamat ya sayang, kamu sudah lulus dengan membanggakan.Aku memberi selamat atas kelulusannya dan memeluk Dika. Setelah aku memberi ucapan, aku melihat wajah Dika yang sedih dan aku yakin pasti ada yang disembunyikan. Lalu aku bertanya.. Kamu kenapa? Dika masih bungkam, dalam hati Dika berbicara Aku ingin memberitahukannya tapi sebenarnya ku tak ingin aku masih terdiam. Setelah ku pikir, aku memang harus memberitahunya. Aku menepuk bahu Dika dan Dika terkejut lalu mengatakan Iya kenapa? aku balik menanya Kamu kenapa? dari tadi kok ngelamun, muka kamu juga terlihat sedih Dika menjawab Sayang sebenarnya ada yang mau aku bicarain sama kamu, tapi kamu jangan salah paham dulu dengan nada berat hati Dika bicara. Iya sayang memang ada apa? aku bingung dan khawatir. Mungkin untuk sementara waktu kita tidak bisa bertemu.
Dika sambil mengajak aku ke tempat duduk yang ada di sebelah kami. Lo kenapa emangnya? Apa ada yang salah dengan hubungan kita? tanya aku dengan wajah kecewa. Tidak sayang, tidak ada ada yang salah dengan hubungan kita. Begini, aku dan keluargaku akan pindah ke luar negeri di Jepang. Karena ayahku ada dinas kesana selama 4 tahun dan selama disana aku disuruh untuk kuliah disana juga dengan Salman. Lalu aku bertanya Oh dengan Salman sahabatmu itu? . Sahut Dika Iya dia dibiyayai oleh Ayahku untuk kuliah di Jepang bersamaku, karena Ayahku sangat percaya pada Salman. Aku menanggapinya Jadi kamu akan pergi jauh dan kita tidak akan pernah bertemu lagi? Aku mulai tidak percaya dan mulai meneteskan air mata . Sayang, aku pasti kembali, kembali untukmu. Setelah aku lulus dan urusan pekerjaan ayahku selesai aku pasti kembali, dan kita akan selalu bersama lagi sayang. Dika mengulang kata-katanya kembali untuk lebih meyakini ku. Tangis ku semakin membuat Dika semakin bingung, semakin berat untuk meninggalkannya. Sayang percayalah padaku aku takkan melupakanmu. Aku akan selalu memberi kabar kepadamu, walau raga kita juga tapi hati kita kan selalu dekat. Aku percaya akan akan cinta kita, percaya akan masa depan kita bahwa kita akan selalu bersama. Kata Dika. Lalu aku menjawab Tapi aku takut, bagaimana kalau kita tidak bisa menjalankan hubungan jarak jauh ini?. LDR maksud kamu? aku menjawab Iya, aku takut jika hubungan kita berakhir gara-gara rasa bosan atau ada orang ke 3 diantara kita Dika menjawab Aku percaya kamu, dan kamu percaya aku. Bismillah kita harus yakin bisa menjalani hubungan ini walaupun kita jauh. . Baiklah sayang aku percaya padamu pada cinta kita. Aku akan selalu menunggumu disini sampai kamu kembali. Jawab aku lirih lalu ku peluk Dika erat.
Pada hari minggunya aku ikut ke bandara untuk bersiap-siap mengantarkan Dika berangkat ke Jepang bersama keluarganya dan Salman. Lalu kedua orang tua Dika masuk kedalam ruang boarding dan Dika masih berdua denganku. Sayang jaga kesehatan ya disana, jangan nakal... Harus bener-bener cari ilmu, kalo udah selesai cepet kesini lho. Dan satu lagi janga genit genit disana ingatt, aku akan mengawasimu melalui Salman. Siap sayang, pasti itu! Hihihiihi! jawab Dika bercanda. Kamu juga ya sayang, jaga kesehatan, jangan nakal, terus semangat belajar kamu akan menghadapi banyak ujian. Tunggu aku kembali ya sayang, I LOVE YOU pinta Dika padaku. Dan aku membalasnya I LOVE YOU MORE!. Aku juga tak lupa mesasehati Salman Awass ya, jagain tu. Bilang ajah kalo Dika disana buat yang macen-macem. Siap laksanakan Tiyaas! Tak lama kemudian Dika, Salman dan keluarganya harus naik pesawat yang sebentar lagi akan lepas landas.
Disinilah awal ujian kami. Aku yang memandangi pesawat yang Dika naiki dari jendela kaca bandara, sedangkan Dika memandangi di balik jendela pesawat yang semakin lama semakin menjauh dan tak terlihat lagi. Perasaan was was dan sedih pun mulai muncul diantara kami berdua. Tapi kami yakin Jarak dan Waktu tak akan mengalahkan kuatnya cinta kita. Sampai hari dimana kita akan bertemu kembali.
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya Dika sampai di Jepang, ia mengabariku melalui WhattsApp. Aku bahagia ketika Dika mengabariku tandanya dia sampai ke tujuan dengan selamat. Lalu aku merenung, tak pernah terpikirkan aku harus berpisah sementara waktu. Walaupun hanya 4 tahun, mungkin sangatlah lama bagiku dan Dika. Lagi lagi kita hanya bisa percaya akan cinta kita, jarak dan waktu tak akan mengalahkan cinta kita. Aku hanya bisa tersenyum menahan sedih dan mencoba untuk bertahan.
Di tahun pertama, semua terlihat baik baik saja hingga hari kelulusanku tiba. Di hari itu aku sangat sedih, karena disaat yang berbahagia ini aku tak bisa merayakannya dengan Dika. Tapi setidaknya suara Dika bisa menenangkan sedikit kesedihan di hatiku. Hanya lewat hp lah kami bisa berkomumikasi. Kami berbicara panjang lebar setiap kami lagi ada kesempatan menelpon. Sayangnya, walau lewaat telepon kami tidak bisa lama-lama, karena aku sibuk mengurus pendaftaran mahasiswi baru dikampus pilihanku. Untunglah Dika bisa mengerti itu. Seiring berjaannya waktu mulailah kesibukan diantara kami hingga membuat kami semakin jarang berkomunikasi. Disaat aku free tapi dia tidak, sedangkan disaat dia free aku tidak. Begitulah kami menjalani hubungan ini.
Dan 2 tahun berlalu tanpa kehadirannya. Kami semakin sulit untuk berkomunikasi, yang biasanya bisa seminggu 1 kali, menjadi 2 minggu sekali. Beginilah Long Distance Relationship. Aku pada saat itu diambang rindu. Dan jarak? Aku menyebutnya bukan penghalang. Melainkan penghubung. Semua itu tergantung bagaimana jarak perpihak. Ada saatnya aku merasa bosan, jenuh, rindu, dan yang paling sulit ku tahan adalah iri. Iri kepada mereka yang bisa berjumpa dengan kekasihnya setiap hari, sedangkan aku hanya chat, nelpon, video call. Tapi aku yakin Allah telah merencanakan ini semua yang mungkin lebih indah dari apa yang ku bayangkan.
Pada saat aku free, aku mencoba menghubungi Dika. Karena dia sudah seminggu ini tidak menelponku. Tetapi aku menelpon berkali kali tidak diangkat. Lalu aku coba menghubungi sahabatnya Salman. Dan diangkat, aku langsung menanyakan kabar Dika. Iya ada apa tiyas? tanya Salman, Dika denganmu sekarang? kataku. Dika baru saja berangkat ke kampusnya. Aku menjawab Kamu tahu kenapa Dika sekarang jarang menghubungiku? Apa dia sangat sibuk? Setahuku dia sibuk dengan tugas kuliahnya, hmmm apa aku boleh jujur? dan aku menjawab Iya, memangnya ada apa?. Salah satu teman kampus kami ada yang naksir Dika kata Salman Whattttt?! Siapa namanya? aku berteriak dan terkejut mendengar hal itu , Salman menjawab "Windi. Sikap dia ke Dika gimana? Tanya ku Dia sering caper sih ke Dika tapi Dikanya gak peduli sama dia, dan pernah juga aku melihat Windi makan bareng dengan Dika di kantin". Dekkkk jantungku ketika itu berdenyut sangat cepat....perasaan ku pada saat itu adalah takut, takut dia selingkuh. Lalu aku langsung mengakhiri percakapan ku dengan Salman.
Keesokannya Dika menelpon ku, dan aku mengangkatnya. Dika merasa sangat bersalah karena sudah seminggu ini tidak menghubungi ku, dan aku hanya menjawab nya dengan singkat. Dika pasti tahu kalau aku lagi bad saat itu, karena Dika sudah hafal dengan sifatku. Dika memohon untuk memaafkan kesalahannya Sayang maafkan aku, aku tahu kesalahanku. Aku ga ngehubungi kamu karena ada sebabnya. Aku langsung menanggapinya Iyaa! Sibuk makan dengan Windi selingkuhanmu itukan?! Dika menjawab Aku sama Windi cuma temen ga lebih, diapun dari Indonesia juga, jadi aku berteman dengannya. Udah lah jangan bohong aku tahu semuanya, kalo mau selingkuh bilang ajah. Jangan dibelakang kayak gini. Kata ku sambil menangis, Sayang.. ini Cuma salah faham aku sama Windi cuma temen demi apa pun. Aku pernah makan bareng, tapi itu karena Windi yang ngajak soalnya ada yang mau ditanyakan materi kampus yang ga ngerti, cuma itu ajah sayang" kata Dika. Aku cuma bilang Ohh Sayang aku janji, bakal ngabarin kamu. Dan ga deket deket dengan Windi. Emang kamu ga percaya sama aku?" jawab Dika dengan nada menyesal. Hmm iya sayang, aku percaya kok. Maafin aku aku ya, udah marah sama kamu tanpa nanya alasannya. Hingga akhirnya kita baikan seperti semula.
Setelah aku menghitung hari tak terasa 4 tahun berlalu. Dan sekarang hari Kelulusan Dika dari Unifersitas Jepang. Aku merasa sangat senang karena setelah acara kelulusan Dika akan pulang bersama keluarganya dan sahabatnya. Akupun menghubungi Dika "Hallo, Happy Graduation sayang and I Miss You.. Iya sayang I Miss You Too makasih, alahamdulillah setelah acara kelulusanku selesai, aku akan siap siap pergi ke bandara. Jawab Dika. Yaudah aku amu siap siap juga mau ke bandara menjemput kamu, see you. Setelah beberapa jam kemudian aku pergi menuju Bandara untuk menjemputnya, sekitar pukul 21.00 WIB Dika, Salman dan keluarganya mendarat dengan selamat. Aku pun berlari menuju Dika dan memeluknya erat. Tanpa sadar air mataku telah membanjiri pipiku.
Lalu kami pulang menuju rumah masing-masing. Keesokannya Dika mengajak ku ketemuan di Taman sebelah rumahnya. Katanya ada hal penting yang mau di sampaikan. Aku dan Dika pun bertemu, Langsung to the point ya sayang, aku mengajak mu ketemuan a ada yang mau aku sampaikan ke kamu. Aku ingin melamarmu ketika kamu sudah lulus aku terharu dan tidak percaya ketika Dika menyatakan hal itu Serius sayang? Aku mau, tapi bagaimana dengan pekerjaanmu, apakah sudah menemukan pekerjaan yang cocok? Aku akan bekerja di kantor teman ayahku. Sekarang keluargaku suda ada di ruma mu, aku suda merencanakannya dan aku yakin kamu akan menerimaku sahut Dika. Dengan rasa bahagia aku pun menangis dan memeluknya.
*****
Ada beberapa yang perlu diperbaiki, penggunaan tanda baca pada kalimat langsung..kapan-kapan ibu perbaiki deh
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top