Gadis Bergaun Merah


Karya: Iza Dian Ardilla

****

Pagi itu, tepat saat aku berdiri di depan gerbang sekolah, ada seseorang yang tidak kukenal tiba – tiba memanggilku. Aku tidak menjawab panggilannya karena aku tidak mengenalnya akan tetapi aku membalasnya dengan senyuman. Ia seorang perempuan kira-kira berumur 17 tahun. Ia memakai gaun berwarna merah menyala dengan selendang yang melingkar di lehernya.

Pada saat aku berjalan menuju kantin , aku bertemu lagi dengan gadis itu, aku ingin bertanya siapa namanya tetapi ia malah lari dari hadapanku dan tiba-tiba saja menghilang dari pandanganku. Aku bingung kenapa dia malah lari dariku padahal pagi itu dia menyapaku seolah olah kita saling kenal. Dan anehnya aku baru melihat gadis itu pada pagi hari untuk yang pertama kalinya.

Tiba-tiba saat aku dengan temanku berada di perpustakaan sekolah, aku melihat dia membaca buku sendirian, aku ingin menghampirinya tetapi temanku mengajakku ke kelas dan aku harus menemaninya. Hufttt...lagi-lagi aku gagal untuk yang kedua kalinya.

Saat aku sedang keliling sekolah bersama temanku, aku melihat dia dari jendela gudang yang berada di sudut sekolah, "aku mau menghampiri gadis itu dulu." ucapku pada temanku yang berjalan di sampingku. Entah mengapa tiba tiba temanku berkata "aku tidak melihat satu orang sama sekali disini." Aku terkejut mengapa temanku tidak melihatnya. Memangnya siapa gadis itu?. Cepat-cepat aku meninggalkan sekolah bersama temanku karena langit sudah mulai gelap.

Keesokan harinya aku pergi menuju gudang sekolah, aku ingin mencari tahu tentang gadis bergaun merah itu. Setelah aku masuk ke dalam gudang,aku tidak melihat orang sama sekali tetapi aku melihat gaun dan selendang yang dipakai oleh gadis itu. "Dimana gadis itu berada?"ucapku dalam hati. Saat aku hendak keluar dari gudang, tiba-tiba pintu gudang terkunci dengan sendirinya. Aku berteriak untuk meminta pertolongan,untung saja ada pak Saha yang sedang lewat disini.

Pak Saha adalah penjaga sekolah ini. Tiba-tiba pak Saha berkata kepadaku bahwa jangan sembarangan masuk ke dalam gudang ini. Aku bertanya kepada pak Saha kenapa tidak boleh sembarangan masuk ke gudang ini, tetapi pak Saha tidak menjawab pertanyaanku dan dia langsung pergi meninggalkanku. Aku merasa bahwa hal ini aneh, karena tiba-tiba kemarin aku bertemu dengan sosok gadis bergaun merah yang tidak kukenal tiba-tiba saja memanggil namaku dan peristiwa yang kedua saat aku ingin keluar dari gudang sekolah tiba-tiba gudang itu terkunci dengan sendirinya.

Aku harus mencari tahu tentang hal ini, aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa karena aku bertanya kepada temanku tentang gadis itu,tetapi mereka semua tidak pernah berjumpa bahkan tidak pernah melihatnya sama sekali. Kenapa disini hanya aku yang bisa melihatnya? Aku bingung disertai dengan rasa penasaran.Tetapi aku masih tidak mempunyai solusi sama sekali tentang masalah ini,karena aku tidak mengetahui asal mula gadis itu.

Pada saat aku pergi ke ruang guru,rupanya aku melihat gadis bergaun merah itu duduk di salah satu kursi kosong yang ada di tengah-tengah ruang guru. Saat aku memanggilnya dengan sebutan "gadis bergaun merah" tiba-tiba Bu Rini berkata padaku bahwa disini tidak ada yang memakai gaun berwarna merah. Aku bingung kenapa guru-guru juga tidak ada yang melihatnya. Tiba-tiba semua guru yang ada di ruang guru itu tercengang dan menatapku dengan tatapan seolah olah mereka mencurigaiku. Jantungku berdebar cepat aku merasa ketakutan dan aku lansung permisi untuk meninggalkan ruang guru. Dan aku langsung menuju kelas untuk menenangkan diri.

Saat aku melangkah menuju bangkuku tiba-tiba aku melihat gadis bergaun merah itu berdiri di depan pintu kelasku. Aku mencoba untuk tenang tetapi aku malah berteriak dengan spontan. Teman-temanku melihat kearahku dengan cara bersamaan. Tiba-tiba Lovy menghampiriku dan berkata "Ada apa? Kenapa kamu terlihat ketakutan?." "Aku melihat gadis bergaun merah itu sedang berdiri di depan pintu." Jawabku. Lovy terkejut mendengar penjelasan dariku. "Memangnya ada apa dengan gadis itu? Kenapa dia selalu mengikutimu dan kenapa kita semua tidak bisa melihatnya?" tanya Lovy . "Aku tidak tahu juga Vy, kenapa dia selalu mengikutiku, apa hubungannya denganku aku juga tidak tahu." Jawabku pada Lovy.

"Kamu harus menyelesaikan masalah ini." Saran Lovy. "Tapi aku tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini,karena hanya aku yang bisa melihatnya, dan anehnya saat aku mau menghampirinya dia malah lari dari hadapanku." Jelasku pada Lovy. "Meskipun aku tidak bisa melihatnya aku akan membantumu untuk mencari tahu informasi tentang gadis bergaun merah itu." Kata Lovy "Sepertinya dia bukan murid seangkatan kita,sepertinya penjaga sekolah ini tahu tentang hal ini,tapi aku tidak yakin dia memberitahunya. Sebaiknya kita harus mencari tahu info tentang gadis bergaun merah itu kepada kakak kelas alumni dari sekolah ini." Saranku pada Lovy.

Keesokan harinya aku pergi bersama Lovy ke salah satu rumah kakak kelas kita. Dia bernama Kak Rio. Aku bertanya kepada kak Rio, "apa kak Rio pernah mengenal sosok gadis bergaun merah itu?." "Maksudmu Anita?."Sahut kak Rio. Aku tidak tahu siapa Anita itu. Kemudian kak Rio menjelaskan tentang kejadian 4 tahun yang lalu.

"Gadis bergaun merah itu bernama Anita. Dia teman kelasku dulu, dia juga seorang penari yang sangat cantik. Dia mempunyai masalah di dalam keluarganya, katanya papa dan mamanya sering berantem hingga Anita sempat meninggalkan rumahnya karena selalu melihat papa dan mamanya yang bertengkar terus setiap hari,sampai-sampai papa dan mamanya harus berpisah. Anita sangat sayang kepada papa dan mamanya ia tidak tahu harus memilih papa atau mamanya, sehingga Anita memutuskan untuk tinggal bersama neneknya.Suatu ketika Anita bertemu dengan papanya bersama wanita lain dan ternyata wanita tersebut adalah istri barunya. Dan herannya papa Anita sudah tidak peduli lagi pada Anita,padahal dulu mereka adalah keluarga yang sangat harmonis. Anita kesal karena papanya sudah bersama wanita lain dan dia merasa bahwa papanya sudah tidak sayang lagi padanya. Seminggu setelah kejadian itu tiba-tiba Anita tidak masuk sekolah dan neneknya juga tidak tahu Anita ada dimana. Ternyata Anita gantung diri di gudang sekolah saat usai menari di pentas seni malam itu.Warga sekolah tidak ada yang tahu bahwa Anita gantung diri di dalam gudang karena selama seminggu itu tidak ada yang masuk sama sekali ke dalam gudang,sehingga mayat anita baru ditemukan saat penjaga sekolah ingin membersihkan gudang itu, sampai-sampai mayatnya membusuk, kemudian ia langsung dimakamkan di dekat rumah neneknya. Menurut kakak, penyebab kematian Anita dikarenakan kurangnya perhatian kedua orang tua yang dapat mengakibatkan kepribadian yang buruk pada diri anak, bisa dikarenakan kesibukan mereka sehingga tidak ada kesempatan untuk mengarahkan dan mendidik anak-anaknya. Jadi jangan pernah menyia-nyiakan anak agar tidak menyesal dikemudian hari,karena anak merupakan anugerah yang terindah dari Yang Maha Kuasa." Jelas Kak Rio dengan panjang lebar. "Memangnya kalian tahu darimana tentang Anita?." Tanya kak Rio padaku dan Lovy. " Aku sering dihantui oleh gadis bergaun merah itu kak, awalnya aku tidak menyangka bahwa ia sudah meninggal. Aku pikir dia seorang penari yang hanya mengenalku tapi aku tidak menegenalnya. Aku juga tidak tahu kenapa dia selalu menghantuiku." Jelasku pada kak Rio. "Ini pasti ada hal aneh yang tidak kita ketahui." kata kak Rio. "Memangnya nenek anita bernama siapa kak?" Tanyaku pada kak Rio. "Nenek Susi namanya." jawab kak Rio.

"Nenekku juga bernama Susi. Sebenarnya aku juga punya ayah tiri apakah itu ayah kandung dari kak Anita? Apakah kak Anita adalah saudara tiriku? Apa jangan-jangan selama ini kak Anita menghantuiku gara-gara ayahnya menikah dengan ibuku?" Tiba-tiba aku berpikir begitu. "Memangnya nama ayahmu siapa?" tanya kak Rio. "Nama ayahku Danuarta kak." Jawabku pada kak Rio. " Nama ituu kan juga nama dari papanya Anita." sahut kak Rio dengan wajah heran. "Jangan-jangan firasatku benar kak kalau kak Anita adalah kakak tiriku." kataku pada kak Rio dengan mata melolot. Tiba-tiba Lovy tercengang mendengar perkataanku. " Apa jangan-jangan ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh kak Anita padamu." Sahut Lovy padaku. "Aku pikir juga begitu." Ucapku pada Lovy.

Malam harinya aku pergi ke rumah nenek untuk memastikan apa benar aku mempunyai saudara tiri. Sesampainya aku di rumah nenek, aku langsung bertanya tentang masalah ini,nenekpun menjawab "Memang benar kamu mempunyai saudara tiri. Dia bernama Anita,dia dulu tinggal bersama nenek karena papanya sudah tidak peduli lagi dengan Anita, nenek tidak memberitahumu karena papa tirimu tidak mengizinkannya. Nenek juga tidak tahu kenapa keberadaan Anita ini dirahasiakan padahal dia adalah anak kandungnya dan juga saudara tirimu." "Kak Anita datang padaku nek,dan aku juga tidak tahu apa alasannya." Ucapku pada nenek. "Mungkin dia ingin kamu mengetahui keberadaanya dan mungkin ada yang ingin dia sampaikan padamu ataupun kita keluarga besarnya." Kata nenek.

Tiba-tiba aku bermimpi tentang kak Anita, ia berkata padaku bahwa ia ingin papanya berziarah walaupun sekali ke tempat peristirahatan yang terakhir kalinya,ia juga berkata bahwa dia sudah lama menunggu papanya berziarah ke makamnya. Aku langsung menemui papa tiriku dan menyampaikan apa yang disampaikan oleh kak Anita padaku di dalam mimpiku tadi malam. Wajah papa terlihat sangat bersalah mendengar penjelasanku. Sore harinya papa langsung pergi ke TPU untuk berziarah ke makam kak Anita. Akupun merasa senang karena papa berziarah ke makam kak Anita 2 kali dalam seminggu. Dan sejak saat itu kak Anita tidak datang lagi padaku. Di sekolah aku juga merasa tenang, karena tidak ada lagi yang menghantuiku. Gudang sekolah juga bukan tempat yang menyeramkan lagi bagiku,karena aku yakin bahwa kak Anita sudah tenang di alam sana.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top