Gaara-kun
Disclaimer : Masashi Kishimoto
💓 Genre : Romance 💓
Chara: GaaHina
💞
^●~
💖
♢
KHS KYOTO.
pukul 08.00 pagi.
Saat ini seluruh murid KHS sudah berada dikelas masing-masing setelah beberapa menit lalu terdegar bel masuk.
KELAS 3A.
"Hari ini kita akan kedatangan siswi baru," the point Kakashi selaku Guru dikelas tersebut.
Mendengar kabar tersebut, para siswa dikelas itu langsung berharap jika siswi pindahan itu sangat cantik. Sematar para siswi yang berada dalam kelas berharap yang sebaliknya.
"Masuklah!"
Merasa dirinya sudah dipanggil, siswi yang sedari tadi berdiri dibalik pintu perlahan lahan mulai memasuki kelas barunya itu dengan perasaan gugup+malu.
"Kawaii!" gumam Kiba dan para siswa lainya tanpa sadar, disaat terkena pesona akan cantikannya siswi baru yang kini tepat berdiri disamping Kakashi.
"Perkenalkan dirimu," suruh Kakashi.
"Watashi wa Hyuga Hinata desu, saya pindahan dari Tokyo, mohon bantuanya minna," Hinata berusaha sekuat mungkin menahan rasa gugupnya agar tidak berbicara gagap saat memperkenalkan diri dikelas barunya.
"Wah Matsuri-chan, bukankah gadis bernama Hinata itu terlihat sangat manis," bisik Sakura yang duduk disampingnya.
Matsuri seketika melempar tatapan tidak suka pada Sakura.
"Hyuga Hinata kau akan duduk di..." Kakasih mulai memilihkan tempat untuk Hinata. Tapi disaat mencarikan tempat duduk, mata Kakasih malah terlihat ke 2 bangku kosong didepan Kiba dan Lee, dan karena itu Kakasih tersadar jika ada satu murid yang tidak hadir.
"Dimana Sabaku-Gaara?" Kakasih langsung menayakan ketidak hadiran murid Terpintar plus paling susah diatur dikelas pada semua muridnya.
Mendengar nama Sabaku-Gaara, membuat Hinata yang berdiri disamping Kakasih sekerika menoleh kearah Kakashi karena terkejut.
"Tadi Stunade-sensei memanggilnya Sensei," jawab salah satu murid.
"Apa dia membuat ulah lagi?" Pikir Kakasih dengan sedikit menggelengkan kepala ketika memikirkan Gaara.
"Hinata kau duduk disa-!" Perkataan Kakasih langsung terhenti disaat melihat Gaara tiba-tiba masuk.
"Ini" Gaara yang berada tepat didepan Kakasih langsung mengarahkan selembar kertas tepat pada Kakasih.
Ketika Kakasih mengambil kertas tersebut, Gaara langsung berjalan kearah tempat duduknya dengan menyeringai sesaat sebelum melewati Hinata.
Melihat tatapan Gaara selalu tertuju padanya, membuat Hinata semakin menudukan wajahnya untuk menyembunyikan rona yang mulai muncul diwajahnya.
"Hyuga Hinata! duduklah dibangku kosong yang ada disamping pemuda berambut merah itu," beritahu Kakashi dengan menujuk bangku disamping Gaara yang kosong.
Semua murid yang berada dikelas dibuat sangat terkejut saat mendengar perkataan Kakasih.
"Ha'i Sensei," dengan perlahan Hinata melangkahkan kakinya menuju tempat yang diberitahukan Kakashi untuknya.
Melihat Hinata semakin dekat menuju Gaara membuat semua murid yang berada dalam dikelas menjadi tegang, membayangkan apa yang akan dilakukan Gaara selanjutnya, karena mereka semua telah mengetahui jika seorang Sabaku Gaara paling tidak suka jika ada seseorang duduk disampingnya.
Sebenarnya Kakasih tidak akan menyuruh Hinata duduk dengan Gaara jika Kakasih tidak membaca kertas yang diberikan Gaara tadi. Karena Kakasih sangat tau sifat berontak Gaara disaat tidak menyukai sesuatu.
Keterkejutan semua murid semakin menjadi jadi ketika melihat Gaara terlihat santai saja disaat Hinata duduk disampingnya. Karena sepengetahuan mereka Gaara akan langsung memarahi siapapun orangnya jika berani ingin duduk disampingnya.
"Buka halaman 13, kerjakan soal no 1 sampai no 50, tidak terima protes, dikumpul saat bel istrahat, tidak megerjakan, bersikan WC sekolah," Kakasih mencoba mengatasi suasana tegagang, setelah mengatakan itu Kakasih langsung meninggalkan kelas sebelum anak muridnya protes.
Melihat kepergian Kakasih, Ino yang duduk tepat dibelakang bangku Matsuri langsung memajukan kepalanya kearah depan Matsuri untuk membisikan sesuatu.
"Sepertinya kita semua harus mulai belajar merelakan Gaara-kun untuknya Matsuri" Ino mebisikan itu kerena Ino merasa Gaara pasti terpesona akan kecantikan yang dimiliki Hinata.
Oleh karena itu Gaara tidak marah saat Hinata duduk disampingnya. Karena Ino masih ingat bagaimana dulu perlakuan Gaara ketika Matsuri atau siswi lain mencoba duduk dimana Hinata duduk saat ini.
Mendengar bisikan Ino, membuat Matsuri langsung mentap marah pada Hinata, tapi tatapan itu seketika langsung berubah menjadi rasa terkejut, ketika Matsuri melihat Hinata kini tengah menggeser buku tulisnya tepat didepan Gaara, dan saat itu Matsuri melihat Hinata seperti memberi isyarat pada Gaara untuk melihat buku tulis tersebut.
"Gaara-kun! Aku sangat terkejut saat mengetahui kita berada dalam kelas yang sama, awalnya kupikir kita tidak akan satu kelas"
Setelah membaca isi tulisan Hinata tanpa suara, Gaara langsung mengabil polpen ditangan Hinata, dan Gaara seketika menulis sesuatu dibuku itu untuk balasan.
"Milikku tidak akan jauh dariku Hime," tulis Gaara dengan menatap wajah Hinata mulai merona, dan rona merah itu sangat disukai Gaara.
Dengan wajah merona Hinata seketika menuduk setelah membaca tulisan itu dalam diam. Dan rona diwajah Hinata semakin menjadi jadi disaat Gaara membisikan sesuatu tepat ditelinganya.
Sementara Kiba dan Lee yang duduk tepat dibelakang pasangan GaaHina disaat mencuri-curi dengar bisikan Gaara pada Hinata langsung melototkan matanya karena terkejut.
Sedangakan Matsuri yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Gaara maupun Hinata dari kejahuan sangat dibuat terkejut saat melihat Gaara memajukan wajahnya mendekat kearah wajah Hinata. Tapi ketika melihat mulut Gaara seperti mengatakan sesuatu membuat Matsuri heran apa yang Gaara bisikan pada Hinata sehingga wajah Hinata tiba-tiba merona setelah wajah Gaara menjauh.
"Wanita itu pasti sedang menggoda Gaara-kunku sekarang ini" gumam Matsuri dengan kesal.
"Kau akan menyesal karena telah berani mendekati miliku Hyuga" pikir jahat Matsuri.
☆💗☆
55 menit berlalu.
☆💗☆
Sudah lama selesai mengerjakan soal pemberian Kakasih-Sensei, Gaara yang mulai merasa bosan seketika kembali memperhatikan gerak gerik Hinata sedang berhitung.
"Nomer 50 itu C bukan A," Bisik Gaara ketika melihat Hinata menulis jawabanya.
"Benarkah, tapi tadi aku sudah menghitungnya 2 kali dan jawabanya selalu ada di A"
"Kau tidak percaya padaku?" Dengan exspresi datarnya Gaara bicara.
Perkataan Gaara yang terasa meyakinkan, membuat Hinata langsung menghapus jawabanya dan menggati dengan jawaban yang baru saja diberitahukan Gaara.
Melihat Hinata benar-benar mengganti jawabanya membuat Gaara tidak bisa mempertahankan exspresi datarnya untuk tidak tersenyum.
"Jawabanmu tadi sudah benar Hime" bisik Gaara yang masih dengan senyumannya.
Melihat senyum menawan Gaara membuat Hinata terdiam untuk sesaat, tapi Hinata seketika tersadar disaat teringat dengan perkataan Gaara sebelumnya.
"Tapi tadi kenapa Gaara-kun mengatakan jika jawabanku salah?" Heran Hinata.
"Itu karena sedari tadi kau hanya fukos dengan bukumu itu tampa peduli padaku sama sekali,"
Jawaban Gaara seketika membuat Hinata merona.
"Lain kali jika kau merasa yakin akan sesuatu, kau harus memperjuankanya, bukan langsung menuruti ucapan orang lain Hime"
"Tapi Gaara-kun bukan orang lain untukku-"
"Kumpul hasil soal kalian sekarang" kedatangan tiba-tiba Kakasih membuat Hinata tidak sempat menyelesaikan bisikanya pada Gaara.
"Tapi Sensei, jam istirahat belum dimulai" triak salah satu siswa yang belum sepenuhnya menyelesaikan soal yang diberikan.
"Beberapa detik lagi jam istirahat akan berbunyi, jadi segera dikumpul" Kakasih mulai mengambil buku murid muridnya.
Beberap murid yang belum sempat menyelesaikan semua tugas hanya bisa mendesah pasrah ketika Kakasih mengambil buku mereka.
"Kalian semua bisa istirahat sekarang" setelah mengatakan itu Kakasih keluar kelas dengan buku menumpuk ditanganya.
Sekeluarnya Kakasih membuat para murid-murid yang awalnya sudah ingin segera keluar seketika niatnya terheti disaat melihat, Sabaku Gaara keluar kelas dengan menggengam tangan Hinata lembut.
Melihat senyum malu-malu yang ditunjukan Hinata disaat Gaara menggenggam pergelangan tanganya saat membawanya keluar kelas tadi, membuat Kiba mau pun Lee semakin yakin dengan apa yang mereka dengar saat Gaara berbisik pada Hinata.
"Sepertinya itu memang bukan halusinasi kita Lee" guman Kiba dengan wajah tidak percaya.
"Iya! sepertinya itu memang bukan halusinasih kita" Sambung Kiba.
"Apa yang Gaara bisikan pada gadis itu sehingga kalian terlihat sangat terkejut saat mendengarnya," Matsuri kini sudah berada tepat didepan Lee maupun Kiba berada.
Mendengar perktaan Matsuri membuat Kiba maupun Lee bersamaan menatap Matsuri dengan diam.
"Kenapa kalian hanya diam, cepat katakan padaku apa yang kalian dengar saat itu sehingga kalian begitu terkejut" ulang Matsuri, tapi sekarang dengan nada emosi.
"Tadi aku dan Lee mendengar bahwa Gaara membisikan kata Istriku sangat cantik hari ini pada Hinata." jujur Kiba.
Semua murid yang mendengar perkataan Kiba sektika dibuat sangat terkejut saat mendengar jawaban Kiba akan pertanyaan Matsuri.
●
💓
●
.•*"^,^"*•.
☆, gh ,☆
°•..•°
●
💓
●
Flashback...
Di KYOTO.
Apertemen Gaara.
Tepatnya dua hari setelah upacara pernikahan GAAHINA.
"Kenapa kau membereskan semua pakaianmu Hime?" heran Gaara ketika memasuki kamar Hinata yang sekarang sudah 2 hari resmi menjadi istrinya kini sedang memasukkan pakaiannya kedalam koper besar.
Mendegar suara Gaara yang sekarang berada diKamarnya membuat Hinata terdiam dan berhenti dari aktivitasnya.
"Kau tidak mendengar ku Hime?" Gaara mendekap sang istri dari belakang sambil meletakkan dagunya dibahu mungil sang Istri.
"Untuk apa koper itu? Apa kau berniat pindah kekamarku Hime" bisik Gaara dengan suara beratnya.
"An-ano I-itu Gaara-kun-"
"Shuuuut diamlah! biarkan aku yang meneruskannya" Gaara melonggarakan dekapannya dari Hinata untuk mengambil koper Hinata. Tapi Gerakan Gaara seketika terhenti disaat Hinata berbalik dengan langsung memeluknya dengan erat.
"Gaara-kun! Gaara-kun Hari ini Otousan dan Okaasan akan keTokyo jadi ak-"
Hinata tidak bisa meneruskan kata-katanya.
"Kau tidak akan pergi kemanapun Hime, aku akan bicara pada Tousan" membalas pelukan sang istri dengan sedikit mengeluarkan seringaiannya.
POV Hinata.
Namaku Hyuga Hinata anak tunggal dari mendiang Hyuga Hiashi dan Hyuga Hikari, kedua orang tuaku meninggal karena kecelakan saat usiaku mengijak 7 tahun.
Sepeninggalan kedua orang tuaku hak asuhku diberikan kepada Sabaku Rey dan Sabaku Karura sahabat orang tuaku yang memiliki satu putra tunggal bernama Sabaku Gaara.
Hak asuhku diberikan pada Orang tua Gaara karena aku tidak memiliki kerabat lain. tapi meski begitu kehidupanku saat tinggal bersama keluarga Sabaku sangatlah bahagia dimana keluarga Sabaku sudah menggapku seperti putri sendiri.
Ketika usiaku dan Gaara mengijak 16 tahun, Sabaku Rey / yang saat ini sudah aku panggil sebagai Otousan mengatakan didepanku dan Gaara jika kami sudah dijodohkan saat usia kami menginjak 5 tahun, sunguh! saat itu aku sungguh sangat senang saat mendengarnya, tapi kesenangan itu seketika sirna ketika Otousan-Rey juga mengatakan saat itu akan mengirim Gaara-kun ke Kyoto untuk melajutkan SMAnya disana, sementara aku akan masih Di Tokyo tinggal bersama Otousan-Rey dan OKaasan- Karura melanjutkan SMA.
Membahas tentang perjodohan saat ini membuatku jadi masih tidak menyangka jika aku! Hyuga Hinata sudah menjadi Sabaku Hinata.
POV Hinata End...
TOKYO.
3 hari sebelum pernikahan terjadi.
Klik!
Terkejut! Itulah yang Hinata rasakan ketika membuka pintu kamarnya melihat punggung seorang pemuda yang sangat dirindukanya kini berdiri didekat jendela merasakan hempusan angin yang sedang mengenai wajah tampannya.
Dengan perasaan luar biasa senang, Hinata berlalari untuk menghampiri pemuda yang sangat dirindukanya itu.
"Gaara-kun" gumam Hinata ketika sudah memeluk pemuda itu.
"Sepertinya kau sangat merindukanku Hime?" Bisik Gaara dengan membalas pelukan Hinata padanya.
Mendengar perkataan Gaara, Hinata sama sekali tidak melonggarkan pelukannya dan malah semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Gaara melepaskan segala kerinduan yang ia pendam.
"Kau sama sekali tidak menyangkal jika kau merindukanku Hime" senyuman tipis Gaara setelah memikirkan fakta yang terlihat dan masih mendekap Hinata dalam pelukkannya.
"Apa kau berniat memelukku sampai pagi Hime" Goda Gaara yang mulai melonggarkan pelukkannya.
"Go-gomen Gaara-kun aku tidak bermaks-"
Cup
Satu kecupan kecil berhasil dicuri Gaara dari pipi chubby Hinata yang tentu saja membuat Hinata memerah dan membeku di tempat.
"Tadaima" bisik Gaara seblum meninggalkan Hinata yang membeku untuk membaringka tubuhnya di kasur Hinata.
"Mau sampai kapan kau disana" kini Gaara yang sudah berbaring dikasur Hinata dengan sesekali menepuk kasur tersebut.
Perlahan tapi pasti Hinata dengan malu malu mulai duduk disamping Gaara, malihat Hinata sudah duduk disampingnya membuat Gaara seketika memindahkan kepalanya yang awalnya dibantal menjadi diatas paha Hinata.
"Kau dari mana saja sampai pulang selarut ini Hime" Gaara merasa sudah cukup untuk mengoda Hinata saat ini.
Mendengar pertanyaan Gaara membuat Hinata melirik kearah jam duding untuk melihat jam berapa sekarang.
Pukul 10 malam.
"An-o it-u ak-u baru pulang dari-" Hinata binggung harus mengatakan ini atau tidak pada Gaara, ataukah Hinata harus bohong soal ini.
Melihat raup wajah Hinata yang terlihat takut membuat Gaara menjadi penasaran tentang apa yang akan di jawab Hinata
"An-o Gaara-kun ta-di pa-gi it-u Ayame-chan meng-adakan ken-can bu-ta un-tuk 2 pasa-ngan da-!"
Perkataan Hinata seketika terhenti ketika Gaara yang tiba-tiba bagun dan duduk menatapnya.
"Kau ikut kecan buta itu?" Selidik Gaara dengan nada emosi .
"Gaara-kun ak-u ter-paksa ikut-!"
"Berikan ponselmu!"
Mendengar nada bicara Gaara semakin emosi, membuat Hinata semakin takut jika Gaara akan benar benar marah padanya jika tidak menurutinya
"I-ni Gaara-kun"
"Untuk beberapa hari aku yang akan simpan ponselmu, kau segera tidurlah" setelah mengatakan itu Gaara langsung mengambil ponsel Hinata dan mulai berjalan keluar kamar.
Melihat Gaara meninggalkanya begitu saja dengan wajah kesal membuat Hinata merasa bersalah pada calon suaminya itu.
☆💗☆
15 menit berlalu
☆💗☆
"Bagaimanapun juga ini kesalahanku yang tidak bisa tegas menolak ajakan Ayame-chan, dan aku tidak ingin hanya karena ini Gaara-kun menjadi marah padaku" setelah memikirkan itu Hinata langsung keluar kamarnya untuk pergi kekamar Gaara yang berada dikamar sebelahnya untuk menjelaskan semuanya.
Tok! Tok! Tok!
Tidak ada jawaban dari dalam
"Gaara-kun ap-a kau sudah tidur?" Tanya Hinata takut takut.
"Buka pintunya!"
Hinata terlunjak kaget saat mendegar suara Gaara dari arah belakanya.
"Ha'i" Hinata langsung membuka pintu Kamar Gaara, ketika melihat Gaara berdiri tepat dibelakanya dengan sebelah tangan membawa gelas kopi dan yang tangan satunya membawa ponsel Hinata.
"Gaara-kun kena-pa tida-k min-ta pada-ku ji-ka ing-in mi-num ko-pi"
"Aku tidak melihat keberadaan Otousan dan Kaasan saat tiba tadi, kemana mereka?" Mengabaikan Hinata, kini Gaara sudah duduk disopa yang ada dikamarnya ketika melewati Hinata yang berdiri didekat pintu.
"Mereka malam ini menginap divila, besuk pagi baru pulang. Gaara-kun aku ingin menjelaska-"
"Sekarang aku merasa sangat lelah, besok saja kita bicara, tutup pintunya setelah kau pergi" setelah mengatakan itu Gaara langsung menyibukan diri dengan mengutak atik ponsel Hinata.
Dengan persaan sedih Hinata pergi dari kamar Gaara saat itu.
●
💓
●
.•*"^,^"*•.
☆, gh ,☆
°•..•°
●
💓
●
Esok hari.
JAM 8-30 pagi.
Masih dikediaman Sabaku yang berada di Tokyo.
Geg! Geg! Geg!
Setelah rasa hausnya sudah sirna Gaara yang masih berada dikamarnya langsung menuju dapur karena mencium aroma sedap.
Sesampainya dimeja makan Gaara mendapati masakan kesukanya sudah tersaji disana.
Melihat ada secarik kertas yang terselip dibawah gelas susu panasnya Gaara langsung mengambilnya, karena Gaara tau pasti Hinata lah yang letakanya.
"Gaara-kun Gomen! Sebenarnya aku tidak ada niatan sedikitpun untuk ikut dalam kecan buat itu, tadi malam aku ikut itu karena aku merasa Kasian pada Ayame-chan, tidak ada alasan lain lagibGaara-kun, karena yang aku Cintai sungguh hanya Gaara-kun seorang, kuharap Gaara-kun tidak akan marah padaku lagi saat membaca ini. Dan kuharap Gaara-kun suka dengan masakanku"
Setelah membaca kertas yang ditulis Hinata, Gaara langsung berlari menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya.
"Kan kujadikan kau miliku sepenuhnya Hyuga Hinata" gumam Gaara ketika mobilnya sudah melaju kecang dijalan.
●●●
●●
●
《 Skip Time》
●
●●
●●
"Jika Otousan masih melarangku untuk menikahi Hinata, aku tidak akan kembali keKyoto untuk meneruskan bisnis Otousan disana" ancam Gaara ketika Rey menolak kenginan Gaara untuk menikahi Hinata secepatnya
"Kau hanya perlu menunggu 1 tahun lagi untuk menikah dengan Hinata Nak" Karura ikut dalam pembicaran.
Saat ini Gaara berada divila dimana Rey dan Karura berada.
"Jika seminggu ini aku tidak menikah dengan Hinata aku tidak akan lagi menuruti keinginan kalian" setelah mengatakan ancamanya kepada orang tuanya Gaara langsung pergi begitu saja.
Setelah acaman itu, 2 hari setelahnya Gaara dan Hinata menikah secara sedarhana diKyoto, itu dilakukan karena sattatus Hinata dan Gaara masih pelajar dan yang menghadiri hanya keluarga dan kerabat dekat.
End Flasback...
●
💓
●
.•*"^,^"*•.
☆, gh ,☆
°•..•°
●
💓
●
Kembali ke KHS diKyoto tepatnya diatap sekolah.
"Gaara-kun! sebenarnya apa yang Gaara-kun katakan pada Otousan dan Okaasan sehingga mereka membiarkanku menyelsaikan sekolah diKyoto bukan ditokyo?" Hinata membuka suara saat baru tiba diatap bersama Gaara.
"Karena seorang istrinya harus selalu bersama suaminya bukannya menjahuinya"
Mendengar jawaban Gaara membuat wajah Hinata tiba tiba merona.
Bagaimanapun juga Hinata masih tidak percaya jika dirinya saat ini sudah menjadi istri dari Sabaku Gaara. Itu karena meski sudah menikah dengan Gaara, Hinata dan Gaara tidak tidur dalam satu kamar.
"Gaara-kun aku akan mengambil bekal untuk kita makan, Gaara-kun tunggu sebentar disini"
Melihat anggukan kepala Gaara, Hinata langsung pergi dari atap menuju kelas.
Sementara Gaara yang ditinggal oleh Hinata menjadi teringat perdebatan singkat dengan orang tuanya saat membuat Hinata bisa tinggal bersamanya dikyoto.
Flashback...
Diapertemen Rey dan Karura yang berada disamping apertemen GaaHina tempati.
"Apa Otousan dan Kaasan akan membawa Hinata kembali ketokyo meski sudah resmi menjadi istriku?"
"Bukankah kau sudah janji pada kami tidak akan macam macam pada Hinata sebelum Hinata mendatkan izasah kelulusan SMA" Karura mengingatkan janji yang Gaara ucapkan sebelum menikahi Hinata.
Mendengar perkataan Kaasanya membuat Gaara mengerti kenapa Kaasanya mengatakan semua itu.
"Aku masih sangat mengingatnya, dan karena mengingat itu makanya ssetelah selesai pernikahan, kami tidur tidak dikamar yang sama. Tapi ada satu hal yang ingin aku katakan pada Otousan dan Kaasan, aku tidak ingin tinggal terpisah dengan Hinata, jadi jika Kaasan dan Otousan ingun membawanya jauh dariku aku akan ikut pergi bersamanya, tapi jika Kaasan membiarkannya tinggal bersamaku disini, aku janji akan menepati janjiku itu"
End Flasback...
Klik!
"Kenapa lama sekali?" Tanya Gaara ketika Hinata baru tiba keatap.
"Gomen Gaara-kun! Soalnya ta-di sa-at ak-u ba-ru ti-ba di-kelas semua orang yang berada didalam kelas langsung mendatangiku dengan mengajukan pertanyaan apakah benar jika aku adalah Istri dari Gaara-kun"
"Lantas apa yang kau jawab Hime?" Penasaran Gaara.
"Saat aku ingin menjawab tiba-tiba kepsek datang dan langsung menyuruhku segera pergi menemuimu" jujur Hinata.
"Gaara-kun! apa Kepsek mengetahui pernikahan kita?"
"Hn! Kemarilah" Gaara memberi kode agar Hinata duduk didekanya.
"Jika kepsek tidak datang saat itu kau akan menjawab apa pada mereka semua?" Selidik Gaara ketika Hinata sudah duduk dismapinya dikursi panjang.
"Otousan dan Kaasan mengatakan padaku tidak boleh memberitahukan pernikahan kita pada orang lain sebelum aku dan Gaara-kun mendapatkan izasah dari KHS, karena jika tidak kita berdua akan dikeluarkan dari sekolah" jujur Hinata.
Mendengar jawaban Hinata membuat Gaara tersenyum dengan langsung menepuk pelang kepala Hinata. "Itu berlaku diTokyo, tapi jika disini kau bisa mengatakan apa saja yang kamu mau Hime, karena pihak sekolah tidak akan membiarkan kita berdua diluarkan"
"Kenapa bisa begitu?"
"Karena donator terbesar disekolah ini adalah aku, dan jika kau dan aku terlibat masalah, mereka yang akan langsung menyelesaikanya tampa harus kau dan aku yang menanganinya"
Mendengar perkataan Gaara membuat Hinata luar biasa terkejut, karena setau Hinata Gaara hanya melanjutakan SMAnya saja diKyoto, jadi bangiman mungkin Gaara bisa menjadi donator terbesar diKHS ini jika tidak berkerja.
"Kenapa kau terdiam Hime?"
"Gaara-kun mendapatkan uang dari mana sehingga menjadi Donator terbesar di KHS ini?"
"Kau lihat gedung itu?" Gaara menunjuk salah satu gedung tinggi yang lumayan jauh tapi terlihat.
"Iya!
"2 tahun lalu saat lulus Sekolah menengah pertama, Otousan memberikan persaratan aku harus mengembangkan prusahan itu dulu jika nanti ingin menikahimu, dan saat itu aku langsung meminta disekolahkan disini untuk memulai mempelajari bisnis sekaligus melanjutkan sekolah, tapi ternyata Suamimu ini memang sangat pintar makanya hanya butuh 1 tahun, perusahan itu langsung melesat melambung dengan keuntungan yang sangat tinggi, dan kau lihat kedung Hotel yang kita tinggali itu" Gaara menujuk bangunan Hotel dedekat bangunan perusahaanya.
"Iy-a aku melihatnya"
"Hotel itu aku beli 1 tahun yang lalu mengunakan namamu dengan keuntungan perusahan itu"
Mendengar cerita Gaara membuat Hinata merasa sangat bersalah pada Gaara. Itu karena Hinata tidak tau jika Gaara bersekolah diKyoto adalah untuk menyanggupi persaratan Otousanya agar bisa menikah denganya.
"Kenapa kau menagis Hime?" Kaget Gaara ketika melihat air mata yang jatuh dari kelupak mata Hinata.
"Hiks! Harusnya saat itu aku lebih mementingkan perasaan Gaara-kun dan bukan Ayame-chan saat dia memintaku menemaninya saat kecan buat Hiks!" Tangaisan Hinata pecah didepan Gaara.
Melihat tangisan menyesal gadis yang sangat dicintainya membuat Gaara langsung memeluk Hinata. "Jika bukan karena itu mungkin saat ini kita masih belum menjadi Suami Istri" gumam Gaara dengan membuat Hinata semakin tengelam dalam pelukanya.
Mendengar gumaman Gaara Tangisan Hinata semakin pecah.
●
●
●
END...
minna tolong bantuan subcribe dan like chinel youtube aku ya ka yang ada di BIO
TERIMAKASIH
Respon dari Vote dan Komentar kalian semangat menulisku
Mohon maaf jika ada ketidak sengajaan typo bertebaran di mana-mana.
Klik😉
👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top