Part 6 (Asrama kelas 12)

   Sakura. Di depan pintu asrama kelas 12 ada sebuah wadah berisikan fertilisasi bunga sakura. Gedung ini adalah satu-satunya gedung terindah di sekolah Fujioka. Entah untuk apa alasannya dibuat begitu. Seluruh bangunannya berwarna putih. Pintunya berwarna coklat dengan sedikit tambahan warna emas. Aku tidak bisa menggambarkan nya lebih dari itu. Karena, ya mau bagaimana lagi. Jika dijelaskan satu-satu bisa-bisa waktu 1 jam hanya cukup untuk menjelaskan tentang keindahan bagian luarnya saja.

   "Selamat datang, di asrama kami" ucap Nami-san kemudian membuka pintu coklat di depannya.

   'nggiiittt' suara pintu yang cukup besar itu ketika didorong, karena pintunya cukup besar pasti keamanan dari pintunya saja cukup kuat.

   "Selamat datang kembali, Nami, Akira" ucap salah satu murid. Hampir semua murid disini mengenakan mantel laboratorium. Aku mengamati sekeliling ku. Apa yang dikatakan oleh Akira-san memang benar. Pusat penelitian ada disini. Di ruang utama ada banyak perlengkapan berbahan kimia, ada beberapa mikroskop, dan di salah satu lemarinya tersimpan sampel darah yang berasal dari beberapa makhluk hidup.

    "Nami, kau bawa mereka ke ruang bawah tanah. Aku akan keatas untuk membuka kamar-kamar yang masih terkunci" ucap Akira.

    "Baik. Ok, semuanya ikuti aku" Nami-san berjalan lurus menuju pintu yang masih sejalur dengan pintu utama tadi. Tepatnya ke sebuah pintu yang ada di bawah tangga menuju ke lantai kedua.

   Pintunya biasa saja. Hanya saja ada sebuah jendela kecil di pintunya.

   Kami menuruni tangga setelah masuk ke ruangan yang ada dibalik pintu itu. Mengikuti Nami-sandari belakang. Di ujung tangga ini ada cahaya biru. Ruangan yang bercahaya.

   Sebelum kami sampai di ruangan itu sudah terdengar suara-suara aneh. Ada yang seperti berteriak, menangis dan masih banyak lagi.

   "Anu, Nami-san. Di ruangan itu ada apa?" Tanyaku sebelum kami masuk kedalam ruangan yang ada dibalik tirai berwarna putih ini.

   "Hito-gui. Karena belum bernama jadi aku memakai nama yang kalian tidak apa-apa, kan?"

    Setelah dia berkata seperti itu, dia berjalan kedalam ruangan itu. Kami melihat ada banyak jeruji besi atau bisa dibilang kandang, didalamnya ada satu sampai tiga orang untuk setiap kandangnya.

    'lepaskaan, oi!! Kalian tidak sopan!!' teriak salah seorang dari balik jeruji besi.

   Saat itu juga ada 2 orang bermantel putih mendatangi orang tadi.

   "Diam, kau makhluk sialan!" Dia menusukkan pisau ke dada orang itu. Beberapa kali sampai luka di dadanya melebar.

    "Mereka yang ada disini, semuanya.." ucap Fukuzawa yang terus mengamati orang-orang yang ada di dalam kandang.

   "Mereka semua Hito-gui" ucap Nami-san melanjuti ucapan Fukuzawa yang terhenti.

   "Yang benar saja. Bagaimana cara kalian menangkapnya?" Matsuyama mencoba bertanya. Wajahnya terlihat sangat antusias. Aku hanya berpikir kalau dia memang sangat tertarik dengan penangkapan seperti ini.

   "Sakura. Mereka melemah saat mencium bunga sakura" Jawab Nami.

    "Sakura, ya. Bukannya di daerah ini bunga sakura itu sudah langka?" Kali ini Hajime yang bertanya. Memang benar, meskipun kami tinggal di Jepang namun daerah tempat sekolah ini berada adalah satu-satunya tempat  yang jarang menikmati keindahan dari bunga yang menjadi ikonik negara Jepang.

     "Fertilisasi"

     "Hah?"

     "Daerah ini, memang jarang ditumbuhi sakura. Itu karena sakura disini merupakan jenis sakura yang langka. Aku juga kurang tau apa maksudnya. Tapi yang jelas bunga sakura yang biasa kalian lihat berbeda dengan bunga sakura yang sangat dibenci oleh makhluk ini"

   Setelah sekitar lima menit kami disini. Nami-san mengajak kami keatas lagi. Katanya ruangan yang akan jadi kamar kami sudah disiapkan.

   Ruangan disini hampir setengahnya  adalah kamar yang kosong. Jumlah ringan disini sekitar 400 ruangan. 200 disisi kanan dan 200 di sisi kiri. Ruangannya ada di lantai satu dan dua. Sehingga jadi 100 kamar untuk setiap sisi dan lantai.

   Setiap kamar akan diisi oleh 3 orang. Jumlah kamar yang akan kami tempati berjumlah 150 kamar. Murid perempuan dan laki-laki yang tersisa dan belum mendapatkan pasangan di kamarnya akan digabung dengan grup yang ada di kamar lain.

    Saat kami keluar dari ruang bawah tanah tadi. Akira-san langsung memberikan instruksi seperti itu. Dan semua murid langsung menuju ke kamar masing-masing. Pembagian kelompoknya bebas, aku bergabung dengan Matsuyama dan Fukue.

   'w-wooohh' ucap kami hampir bersamaan. Sial, kamarnya sangat besar. Seperti kamar sebuah hotel bintang lima. Tidak ada kasur bertingkat. Ketiga kasurnya disusun sendiri-sendiri. Ada sebuah sofa di dekat jendela. Kamar mandinya menggunakan shower dan bathtub.

    Keren..hanya itu kata yang bisa kukatakan untuk saat ini.

   Bayangkan saja. 3 kasur besar masing-masing untuk satu orang, kamar mandi shower dan bathtub, sofa, dan beberapa hal mewah lainnya ada disini. Yang kurang hanya tv-nya saja. Tidak ada tv disini.

   Kamar yang tidak digunakan saja sudah semewah ini, bagaimana dengan kamar yang terpakai? Apa akan lebih mewah? Itu yang kupikirkan saat ini.

   "Uwooho, empuknya" si Fukue langsung meniduri kasur berwarna putih dengan selimut berwarna hijau tersebut.

   Karena tergoda dengan keempukan yang dikatakan Fukue tadi aku juga langsung mencobanya setelah meletakkan barang-barang ku.

   Kasurnya sangat empuk. Rasanya seakan-akan tidur diatas awan. Ketika kalian sudah merebahkan tubuh disini pasti kalian tidak ingin bangun lagi.

   Apalagi ditambah dengan pendingin ruangan. Disini juga ada AC namun sepertinya sudah tidak berfungsi lagi. Seandainya masih dapat digunakan selesai sudah, aku tidak akan meninggalkan kamar ini untuk alasan sepele.

   'plakk' tamparan Matsuyama diatas punggung ku langsung menyadarkan aku dari dunia khayalan yang penuh dengan kenyamanan dari kasur ini.

   "Ryu, Fukue. Sudah cukup bersantainya. Bukankah Akira-dono menyuruh kita untuk turun lagi setelah meletakkan barang-barang kita"

    "Ah iya. Maaf. Ayo Fukue" aku mencoba untuk bangun meskipun sulit namun berhasil.

    "Ahh, aku masih ingin disini" Ucap Fukue sambil memegangi selimutnya.

    "Jika kau tak ikut, kau tidak bisa membunuh Hito-gui lagi, lho"

    'gubrrak' Fukue langsung bangun dan berlari keluar. Si gorilla itu, padahal tubuhnya sangat berotot namun tingkahnya seperti anak kecil saja. Jika digoda dengan mengajak nya membunuh Hito-gui pasti dia akan langsung semangat.

     Aku dan Matsuyama juga mulai berjalan ke ruang utama. Saat kami sampai sudah ada banyak orang.

    Sepertinya hanya kami yang langsung menikmati kenikmatan dari kasur asrama ini.

    "Baiklah semuanya. Kelas 12 akan membagikan sesuatu untuk kalian" Akira-san mulai berbicara ketika aku dan Matsuyama sampai disana.

    Para kakak kelas membawa sebuah kotak kecil yang diberikan satu-satu kepada para murid.

   "Isi kotak itu adalah fertilisasi bunga sakura. Komponennya dapat melemahkan Hito-gui. Namun, itu hanya berguna bagi Hito-gui yang lemah. Jika Hito-gui nya sudah kuat maka tidak akan berguna" lanjutnya lagi.

   Semua murid sudah dibagi, termasuk aku dan Matsuyama.

    Aku melihat isi kotak kecil ini. Didalamnya memang ada sebuah bunga berwarna merah muda dan berwarna merah di tengahnya. Apa ini benar-benar bunga sakura? Memang kata Akira-san bunga sakura yang dapat melemahkan Hito-gui adalah bunga sakura yang langka namun bunga ini tidak terlalu mirip dengan sakura.

  "Menurut penilitian yang sudah kami lakukan. Hito-gui, adalah makhluk yang dapat memperbanyak diri. Caranya belum diketahui namun info itu sudah pasti kebenarannya. Jika kalian sudah melihat ruangan bawah tanah kalian melihat ada sekitar 5 orang yang merupakan Hito-gui. Jumlah pasti dari Hito-gui belum diketahui, karena seperti yang kubilang tadi meskipun caranya belum diketahui tapi, para Hito-gui dapat memperbanyak jenisnya. Itu dilihat dari kejadian yang dialami kelas 10 yang mana mereka diserang oleh salah satu Hito-gui yang tergolong kelas bawah hampir sama seperti yang ada di ruang bawah tanah. Karena hidungnya sudah hancur karena serangan kalian jadi keampuhan bunga sakuranya juga sudah hilang" ucap Akira setelah pembagian sakura telah selesai.

    "Untuk sekarang kami hanya akan menjelaskan cara membunuh Hito-gui. Kalian tidak memperlukan senjata jarak jauh seperti pistol dan lainnya. Itu hanya akan memperlambat mereka. Kalian hanya dapat membunuhnya dengan cara menebas lehernya. Mereka makhluk abadi yang dapat beregenerasi. Jadi usahakan jangan buang-buang waktu dengan menebas bagian tubuh yang lain" lanjutnya. Kali ini dia menunjukkan sebuah gambar ilustrasi tentang cara membunuh Hito-gui.

   Sebelum kami memberi nama makhluk buas itu, kelas 12 menyebut Hito-gui dengan sebutan 'binatang Fujioka'.

    Setelah panjang lebar berbicara Akira-san akhirnya menyelesaikan pertemuan ini. Dan diakhir katanya dia memberi tahukan kalau besok, pemburuan Hito-gui akan dilaksanakan kembali.

To be continued.....







Yosh dah seminggu cerita nih jalan untuk yang ngebaca semoga dapat ngehibur.

TTD Author

Gaya amat dah :v

  

  

   

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top