5th: BLOOD & SILVER
Hyungwon langsung menarik kerah baju Wonho dan mencengkramnya kuat, lelaki manis itu menatap marah ke arah Wonho saat melihat gadis yang selalu manja dengannya itu memasuki arena.
"Wonho, apa yang sudah kau lakukan?!" ucap Hyungwon dingin dan menatap Wonho tajam.
"Hanya ini yang bisa kita lakukan agar Kihyun kembali." Jawab Wonho tanpa ada keraguan.
Hyungwon semakin geram dan mencengkram semakin kuat, Hyura hanya bisa diam dan tidak berani bersuara melihat pertengkaran keduanya.
"Kau selalu membawa alasan itu dan membahayakan adikku!" teriak Hyungwon.
"Dia adikku!" ujar Wonho tak kalah berteriak.
"Tidak! Kau bahkan tidak pantas menyebut dirimu seorang kakak!"
Rasanya Wonho tertohok mendengar kata-kata serius itu dari bibir Hyungwon.
Ya, dia memang sangat tidak pantas menjadi seorang kakak. Yang bisa dia lakukan hanya memerintah dan membahayakan nyawa semua orang disekitarnya.
"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Younghye?!" ujar Hyungwon lagi lalu melepaskan cengkramannya pada Wonho.
Plak!
"Kau orang paling tidak waras yang pernah ku temui." Desis Hyungwon setelah memberikan sebuah tamparan pada pipi kiri Wonho. Pria tampan itu hanya memegangi pipinya yang memerah.
"Aku akan menyusulnya." Hyungwon hendak meloncat turun ke barisan penonton dan masuk ke arena lewat jalan keluar masuk mereka seperti Younghye tadi, namun Wonho memegangi tangannya.
"Jangan kesana!" teriak Wonho geram.
"Apa aku bisa diam jika adik-ku kenapa-napa?!"
"Jika dia kenapa-napa maka akan ku ubah colosseum ini jadi lautan darah!"
Wonho menatap mata Hyungwon penuh kesungguhan dan mencengkram kuat tangan Hyungwon, dia tidak tau apa yang akan terjadi jika Hyungwon masuk ke arena sana.
Lelaki manis itu terdiam namun dia masih menatap Wonho sengit.
"Bahkan pria bernama Ares itu pun akan ku bunuh jika itu mau mu." sambung Wonho dengan wajah dinginnya.
Kemudian Hyungwon menghempaskan tangan Wonho agar melepas cengkramannya. Dia -Hyungwon, sudah mulai tenang dan kini dia berdiri didekat Hyura, wajahnya masih kesal dan moodnya benar-benar hancur.
"Setelah ini selesai, akan ku bunuh kau King."
Suara Younghye menggema di Colosseum itu dan Hyura tersenyum, dia lalu menatap ke arah Hyungwon.
"Tenanglah, bukankah kau pernah mengatakan jika Younghye itu licik?" ujar Hyura seraya tersenyum dan hal itu membuat Hyungwon sedikit tenang.
Sementara itu di arena, Younghye sudah berhadapan dengan Evelyn. Gadis itu berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan serangan dari Evelyn, dari julukannya sepertinya gadis ini adalah tipe jarak jauh.
"Ready...."
"Fight!"
Dor!
Dor!
Benar saja, dua buah peluru dari revolver kaliber 22 pun melayang ke arah Younghye beruntungnya gadis itu berguling cepat dan berhasil menghindari keduanya.
Tak mau kalah dengan musuh, Younghye juga kini mengambil Glock-19 spesial miliknya, senjata berlapis berlian itu sudah seperti menyatu dengan tangannya.
Dor!
Dor!
Tembakan beruntun pun dilayangkan Younghye sebagai serangan balasan. Namun Evelyn juga berhasil menghindar.
"Dia lincah." Gumam Younghye kemudian mengambil pisau dari sakunya yang lain. Dia bersyukur tadi membawa kantung kecil untuk membawa seluruh senjatanya tadi.
Dor!
Glock-19 Younghye terhempas ke belakang saat terkena peluru milik Evelyn, tidak ada waktu untuk mengambil benda itu terlebih dahulu. Younghye berguling ke depan dan memukul lengan Evelyn hingga gadis itu juga kehilangan salah satu revolver dari tangannya.
Namun ternyata kesempatan itu digunakan Evelyn untuk menangkap tangan Younghye dan membanting gadis itu ke lantai arena.
"Argh!" rintih Younghye saat punggungnya harus merasakan sakitnya dibanting.
Para penonton kini tidak heboh lagi melainkan merasa tegang. Pertarungan kali ini jauh lebih menegangkan dari pertarungan-pertarungan yang pernah mereka lihat.
Tidak mau kalah kini Younghye langsung berjongkok dan mengayunkan kakinya membuat Evelyn terjatuh ke belakang.
Dor!
Hampir saja Younghye kehilangan kepalanya jika dia tidak meloncat mundur saat Evelyn menembakkan revolvernya refleks. Evelyn kini juga sudah berdiri dan kembali pada posisinya sedangkan Younghye sudah mengambil Glock-19 nya lagi.
Younghye menarik pelatuknya dan mengarahkan ke arah penonton.
Dor!
Entah sadar atau tidak, Evelyn menolehkan kepalanya menatap arah peluru itu melayang dan saat itulah Younghye bergerak cepat mendekatinya.
Bughh!!
Sebuah pukulan telak didapat oleh Evelyn sampai-sampai sudut bibirnya berdarah dan masquerade mask nya terlepas. Bahkan tangan Younghye yang memukulnya pun ikut terasa nyeri.
"Brengsek." ujar Evelyn. Dan Younghye mendengar suara gadis itu, suaraya agak dingin.
"Perhatikan dimana musuhmu sampah!" teriak Evelyn dan detik itu juga Younghye terlempar dua meter akibat menerima tendangan dari Evelyn tepat di perutnya.
"Uhukk!" darah juga mengalir keluar dari mulut Younghye akibat tendangan telak tadi.
Dia -Younghye, tersenyum sambil menahan sakitnya. Gadis itu lalu melepas dan melemparkan masquerade masknya juga dan kini nampak dengan sangat jelas oleh semua orang tentang matanya yang berwarna aneh.
"Kau juga pintar beladiri ternyata." Gumam Younghye.
Sedangkan Hyungwon sudah hampir tidak bisa bernapas saat ini.
"Wonho! Brengsek! Lihat itu!" teriak Hyungwon sekali lagi.
"Younghye belum makan apa pun hari ini kecuali sarapan tadi pagi dan beberapa kue basah." Suara Hyura dan semakin memperburuk situasi antara Wonho dan Hyungwon.
Pria tampan itu mencoba menenangkan Younghye, dia menatap Hyungwon sungguh-sungguh, "Aku berjanji demi nama ibu dan ayahku, jika terjadi sesuatu pada Younghye yang membahayakan nyawanya maka aku akan turun langsung ke sana." Wonho kembali berkata bahkan dia bersumpah membawa nama ayah dan ibunya.
Padahal menurut Hyura, Wonho paling tidak suka mengungkit soal kedua orang tuanya.
"Jika kau tidak memenuhi janjimu?" tanya Hyungwon.
"Maka aku akan bunuh diri didepanmu."
Decakan kagum penonton kini mulai terdengar dan masing-masing dari mereka tidak bisa memprediksikan siapa yang menang.
"Aku mengubah taruhanku! 1 juta dollar untuk kemenangan Vello!"
"Aku masih mendukung Evelyn, dia itu perwujudan nyata dari dewi Athena!"
"Teruhan kita 1.5 Juta dollar dan aku memilih kemenangan Vello."
"Deal! Jika Evelyn menang maka kau akan bayar 1.5 juta padaku."
Itulah yang terdengar dari para penonton saat ini yang notabenenya adalah para penjudi ilegal. Orang-orang kaya yang bingung mau menghabiskan kemana uang mereka.
Sementara itu Evelyn mengambil revolvernya lagi dan menembak ke arah Younghye. Gadis itu menangkis dengan pisau peraknya. Younghye tersenyum tipis kemudian melemparkan Glock-19 nya ke arah Evelyn, refleks saja gadis itu segera menghindarinya dan disaat itu juga Younghye kini sudah berada didekatnya.
"Aku tidak pandai dalam pertarungan jarak jauh." Ujar Younghye.
Bugh!
Dia mengayunkan kakinya mengenai tulang rusuk Evelyn dan membuat gadis tersebut tersungkur. Belum lagi berselang sepersekian detik Younghye sudah mengangkat kakinya lagi tinggi-tinggi ke atas.
Bugh!
Sekali lagi dia menghantam punggung Evelyn dengan kakinya.
Evelyn memuntahkan cairan berwarna merah sama seperti yang terjadi pada Younghye sebelumnya.
"15 menit berlalu dan ini adalah pertandingan terpanjang Evelyn." Suara Host itu membuat sorak soray kini meriah. Memperhatikan dua gadis iblis itu bertarung sungguh membuat mereka merasa tidak ada ruginya bertaruh lebih banyak.
Tak mau membiarkan Evelyn mengambil napas, Younghye menggunakan tangan kirinya yang memegangi pisau untuk menyerang wajah Evelyn. Dengan lincah Evelyn pun menghindar ke arah berlawanan namun ternyata itu hanya lah umpan.
Bughh!
Yang sebenarnya adalah tangan kanan Younghye menghantamnya untuk kesekian kali. Wajah gadis itu benar-benar sudah sangat kacau.
Younghye tidak bodoh untuk melihat masih ada 3 buah revolver kaliber 22 disaku belakang musuhnya, Evelyn benar-benar petarung jarak jauh dengan kemungkinan tepat sasarannya adalah 99%.
"Andai ini pertarungan sebenarnya maka akan ku cabik-cabik tubuhnya." Gumam Younghye pelan.
Tiba-tiba Evelyn meloncat dan menubruk tubuh Younghye, menduduki perut gadis itu dan dengan cepat mengarahkan pistolnya ke arah leher Younghye.
Dor!
Beruntungnya Younghye berhasil membelokkan revolver tersebut dengan pisau yang dia punya.
Bugh!
Namun sebuah tendangan keras tak bisa Younghye hindari hingga gadis itu kembali terpelanting beberapa meter jauhnya.
Gadis itu kemudian mengambil sesuatu dari kantung belakangnya, Younghye merasa harus melakukan ini karena jika tidak maka ini akan menjadi pertarungan abadi.
Dia -Younghye, kemudian memancing Evelyn untuk pertarungan jarak dekat lagi. Meskipun Evelyn masih menggunakan revolvernya sedangkan Younghye hanya dengan sebilah pisau perak yang menjadi ciri khasnya.
Younghye kemudian menghantam perut Evelyn dengan keras menggunakan tangan yang dia gunakan memegang pisau.
Dan tangan lainnya kini tepat berada di belakang leher Evelyn, memegang sebuah kapsul suntikan dengan cairan berwarna ungu kehitaman. Evelyn pun merasakan pergerakan dibelakang lehernya itu dan Younghye sudah siap untuk memasukkan cairan iblis itu pada tubuhnya.
Tiba-tiba saja sebuah tangan menghentikan pergerakan lengan Younghye.
"Jangan lakukan itu Lady, Evelyn mengaku kalah darimu."
Seorang pria dengan masquerade mask berwarna hitam-putih tiba-tiba berada di arena dan menghentikan pergerakan Younghye.
Namun sepertinya hanya pria itu dan Younghye yang merasa masalahnya sudah selesai.
Srug!
"Akh.."
Younghye memuntahkan darah segar saat pisaunya sendiri menusuk perutnya.
Evelyn yang mengambil alih pisau Younghye dan menusuk perut gadis tersebut saat dia diam dan tak melanjutkan gerakannya.
Para penonton kembali heboh karena Younghye terjatuh dengan pisau menancap diperutnya.
Dan hal yang lebih tak terduga adalah datangnya lagi seorang pria masuk ke arena.
"BRENGSEK!" teriaknya menggema.
Bugh!
Pria misterius yang menghentikan gerakan Younghye tadi pun tersungkur setelah mendapat sebuah hantaman telak dari pria yang baru datang, siapa lagi jika bukan Wonho.
"Master!" teriak Evelyn histeris saat mendapati orang yang diyakini semua orang bernama Ares itu memuntahkan darah segar akibat hantaman Wonho.
Lampu yang tadi menyebar di arena kini menjadi agak gelap dan cahaya difokuskan ke arah penonton demi melindungi identitas Ares yang terkenal misterius dan perkelahian antar Master di arena.
"APA KAU HANYA MENGAJARINYA KECURANGAN!?!" teriak Wonho sekali lagi.
"Ba-baiklah, acara kita akhiri saja. Tapi sebelum itu, pemenangnya kali ini adalah Eve-"
"VELLO! AKU MENGHENTIKAN SERANGAN TERAKHIRNYA!" teriak pria yang menjadi master Evelyn.
"Pemenangnya adalah Vello milik sir King." Ujar sang host yang hampir tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya.
Hyungwon dan Hyura sudah menghampiri Younghye yang tak sadar akibat tertusuk pisaunya sendiri. Hyungwon panik setengah mati sedangkan Hyura sibuk memeriksa denyut nadi dan detak jantung adiknya.
"Pisau Younghye memang sudah beracun dari sananya meskipun tidak dilumuri racun, tapi racun itu akan mengurai jika terkena darah. Orang yang terkena pisau Younghye hingga darah dan racunnya menyatu, biasanya akan meregang nyawa dalam 15 menit." Jelas Hyura dan itu semakin membuat Hyungwon panik.
"Apa?! L-lalu bagaimana ini?!" ujar Hyungwon berteriak didepan Hyura.
"Tenanglah Hyungwon, sebenarnya Younghye ini kebal dengan semua jenis racun kecuali racun miliknya atau lebih kuat lagi. Jadi untuk saat ini, dia hanya berada dalam keadaan tidak sadar. Ini tidak membahayakan nyawanya." Sambung Hyura menenangkan Hyungwon.
Seharusnya para penonton sudah diijinkan pulang namun sepertinya mereka lumayan menikmati adegan perkelahian antar Master ini.
"Apa itu sir Ares?"
"sir Ares di pukul seseorang? Siapa yang seberani itu?"
"Mengapa dia tidak melawan dan malah mengalah?"
Itulah pembicaraan yang terjadi diantara para penonton.
Wonho sangat geram dan berjalan ke arah Ares lagi. Beberapa pengawal Ares langsung berdatangan dan mengarahkan senjata mereka pada Wonho. Namun Ares segera mengangkat tangannya mengisyaratkan agar mereka menurunkan senjata.
Wonho menatap Ares penuh murka dan menendang wajah pria itu sampai masquerade mask nya terlepas.
"DASAR TIDAK TAHU BALAS BUDI!" bentak Wonho nyaring. Dan kali ini para pengawal itu benar-benar kembali mengangkat senjata mereka. Namun sayang Wonho juga mengambil Baretta-92 nya.
Dor!
Dor!
Dor!
Tiga kali tembakan beruntun membuat kepala 3 orang pengawal Ares pecah.
"Aku tidak butuh pion yang tidak mengenal rajanya." Ucap Wonho dingin.
Evelyn kini hendak mencoba untuk menyerang Wonho namun ketika Wonho menatapnya tajam dia seolah tidak bisa bergerak, mata itu adalah mata pembantai sesungguhnya. Bahkan lebih menyeramkan dari Masternya.
Ares yang merasa situasi semakin kacau langsung duduk dan menundukkan kepalanya hingga membentur lantai dihadapan Wonho. Seperti sedang bersujud.
"Maafkan aku. Aku tidak tau akan seperti ini hasilnya. Aku tidak bermaksud membuat Lady Vello terluka seperti it-"
"Hentikan omong kosongmu brengsek, seandainya kau tidak menghentikannya maka dia tidak akan terluka. Apa kau tidak bisa mengorbankan satu budakmu?!" ujar Wonho dengan nada meninggi dan penekanan pada kata 'budak'.
Hyura dan Hyungwon kini ingat sesuatu tentang pria yang tengah meminta maaf kepada Wonho itu.
"Bukankah dia pria dengan jas silver yang dulu menjenguk Wonho?"
***
"Bagaimana keadaan Younghye?" tanya Wonho pada Hyungwon yang baru saja datang dari gedung medis pada rumah itu.
"Dia sedang menjalani pengangkatan racun." Ujar Hyungwon kemudian duduk disamping Wonho.
Dihadapan mereka ada pria yang tadi babak belur akibat Wonho, pria dengan codename Ares.
"Seandainya Kihyun tau apa yang terjadi pada Younghye akibat ulahmu, aku yakin dia yang akan membunuhmu, Ares. Tidak, Yuan." Ucap Wonho pada Yuan, nama asli Ares.
"Dia ini siapa?" tanya Hyungwon berbisik pada Wonho.
"Kau tidak mengenali wajahnya? Seperti pernah melihat mungkin."
"Aku pernah bertemu dengannya saat kau tidak sadar. Dan wajahnya...... Tunggu sebentar, aku baru menyadarinya, kurasa dia agak mirip dengan Kihyun?" Hyungwon membulatkan matanya.
"Dia adik Kihyun berbeda ibu, Yoo Han Yuan." Jelas Wonho dan membuat lelaki manis ini mengerjapkan matanya berulang kali.
Jika dilihat lebih teliti dia memang seperti versi manly dari Kihyun. Beda jauh dengan kakaknya yang terlihat feminim apalagi dengan rambut pinknya.
"Wow! Ternyata pemilik organisasi gelap terbesar di Inggris adalah adik Kihyun." Hyungwon berdecak kagum namun Yuan malah terlihat seperti menahan tawa.
"Dia mengambil alih Black Rabbit dibagian Inggris. Aku lah pemilik tunggal organisasi itu, Chae."
"Ooh jadi itu adalah milik-"
"EH?! HAH?! APA?! BLACK RABBIT ADA DI INGGRIS?!" teriak Hyungwon histeris saat dia baru menyadari ucapan Wonho.
Wonho hanya tertawa melihat reaksi Hyungwon sedangkan Yuan tersenyum kecil, mungkin wajahnya masih sakit jika harus tertawa selebar itu.
"Jadi apa yang membuatmu kesini?" tanya Yuan pada Wonho. Pria itu kemudian menghentikan tawanya dan menatap Yuan serius.
"Kihyun hilang ingatan dan seseorang memanfaatkan ingatannya yang hilang." Ujar Wonho membuka pembicaraan inti dan hal yang membuatnya kesini.
"Tapi jangan harap masalah tentang Younghye akan berakhir begitu saja, setelah masalah Kihyun selesai akan ku buat kau menangis darah." Sambungnya lagi dan Yuan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Kemudian pria berwajah mirip dengan Kihyun ini membuka suara, "Masalah Lady, aku akan bertanggung jawab penuh. Masalah brother, sepertinya kau memintaku untuk mengembalikan ingatannya, benar?"
"Bukan meminta, ini perintah." jawab Wonho dengan keabsolutannya dan membuat Yuan tertawa kecil. Dia menatap Wonho yang benar-benar terlihat seperti seorang tuan besar saat ini.
"Kau tidak berubah, tetap angkuh seperti dulu." Ujar Yuan sambil menghela napas. "Dan kau tetaplah seorang maniak judi yang gila. Semoga kau lekas mati." Balas Wonho tak mau kalah.
Yuan kemudian terkekeh dan terdiam berikutnya, dia menatap ke arah langit-langit rumahnya lalu menarik napas dan mengeluarkannya. Terlihat seperti berpikir tapi entahlah, tidak ada yang tau apa yang ada didalam kepalanya.
"Aku harap brother tidak menikmati amnesianya. Aku pasti akan membawanya kembali." Ucap Yuan sungguh-sungguh membuat Wonho tersenyum licik.
"Memangnya apa yang akan dia lakukan agar Kihyun kembali?" tanya Hyungwon pada Wonho.
"Dia memiliki bakat yang hebat berhubungan dengan syaraf manusia." Puji Wonho lalu merangkul Hyungwon dan membawa lelaki manis itu dalam pelukannya. Hyungwon malu namun Wonho tidak tahu malu sama sekali, mencoba bermesraan didepan orang lain? Heh, dia benar-benar abnormal.
"Senangnya memiliki Lady-Boss. Apalagi dia terlihat manis dan menggemaskan." Ucap Yuan seraya menopang wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Tentu saja, dia Lady-Bossku satu-satunya dan akan selamanya begitu." Wonho dengan mantap menjawab dan tersenyum lebar.
"Dulu kau sangat jarang tersenyum, tapi sepertinya sekarang kau sering melakukannya." Ujar Yuan lagi memperhatikan Wonho. Pria tampan itu kemudian melirik ke arah Hyungwon dan berkata, "Jika kau ingin tersenyum tanpa beban, maka kau harus segera merasakan cinta dan kasih sayang."
"Yah tentu saja dan aku sudah menemukan orangnya sejak lama." Yuan berucap dengan bangganya membalas senyuman licik milik Wonho.
Entah kenapa saat ini Hyungwon seperti melihat dua orang anak kecil yang tengah bersaing tentang mainan siapa yang paling keren.
"Ho? Benarkah? Siapa dia?"
"Lady Vello."
"Yuan, aku tau kepalamu mahal dipasar gelap. Jadi sayangi kepalamu dari sekarang."
.
TBC
.
Fast Up kan? Fast up kan? Huehehe~ Rencanya Baby tuh mau hiatus gegara MX mau kambek dan kudu donlot app Melon, Genie dll
Tapi kyaknya aku bakal nyoba instal di laptop aja deh, biar app di hp gak perlu hapus :3
Jumat [17:07]
Kalsel, 16 Juni 2017
Love,
B A B Y W O N
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top