Day 6 : Another Girl-Talk

Holly mengutuk dirinya sendiri dan menggerutu sepanjang waktu keesokan harinya. Tapi tak ada yang merasa keberatan atau repot-repot menanyainya apa yang terjadi. Semua temannya mengira emosi Holly masih meledak-ledak disebabkan 'insiden pemukulan' yang terjadi di pantai kemarin, dan mereka nampaknya berupaya memaklumi.

Namun sesungguhnya bukan itu yang mengganggu pikiran Holly. Dia malah sudah hampir melupakan masalah Tom dan Edward jika saja Sarah tidak menyudutkannya (lagi) di dapur siang harinya.

"Aku yakin mood jelek-mu ini ada kaitannya dengan kekacauan kemarin." Sarah berujar dengan beberapa penekanan. Holly hanya separuh menyimak.

"Kekacauan yang mana?"

Sarah tampak seperti habis ditempeleng dengan wajan, "ASTAGA! Pukul-pukulan? Tom? Ayahmu? Halooo? Bumi memanggil Holly!"

Apel yang dipegang Holly sampai tergelincir masuk ke wastafel, "Oh yeah. Mereka. Aku lupa."

"Lupa?!" Sarah memekik semakin histeris, "'Kekacauan yang mana'... ya ampun. Holly, kau baru berseteru dengan adik tirimu yang baru kautemui dan berbincang dengan ayahmu setelah sekian lama nggak bertemu kurang dari dua puluh empat jam yang lalu! Bagaimana mungkin kau bisa lupa?!"

"Entahlah." Holly menyibukkan diri dengan mengupas apel lagi, "Banyak faktor."

Sarah memanfaatkan setengah jam waktu memasak Holly untuk menginterogasinya. Pasalnya kemarin dia mengaku sudah mati-matian menahan rasa penasarannya tentang apa yang terjadi setelah Tom menghilang ke lantai dua kantor jaga. Holly sampai bosan menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang signifikan yang dibicarakan ayahnya.

Tentu saja ini tak sepenuhnya benar. Holly berani bertaruh bahwa kemarin ayahnya nyaris mengucapkan kata itu. Tapi Holly tak memberinya kesempatan.

Yah, delapan tahun berkhianat bukanlah sesuatu yang mudah dimaafkan.

Terdengar suara gerabak-gerubuk orang berlari dari arah ruang televisi. Tiba-tiba saja Pat menyerbu masuk dapur. Vera berdiri di belakangnya dengan ekspresi tak berdaya.

"Pat... sebaiknya kau jangan..."

"Aku sudah tak tahan!" Pat berseru nyaring, "Holly! Aku ingin tahu apa yang sebenarnya kaulakukan dengan Chris tadi malam."

Kalimat yang dilontarkan Pat seolah memantul-mantul di kepala Holly.

"Ku...lakukan dengan siapa?" tanyanya takut salah dengar. Sarah berganti-gantian menatap Pat dan Holly nyaris seperti orang sedang menonton pertandingan tenis.

"Kau. Dan. Chris." ulang Pat. Vera merengek.

"Pat, pikirkanlah lagi...bisa saja—bisa saja kita salah! Kau tahu kemarin Holly baru saja mengalami beberapa kejadian yang cukup bikin shock, tak mungkin dia..."

"Ayolah, Ve! Kau juga mendengarnya kan?"

"Whoa-whoa... tunggu dulu." Holly mengangkat tangannya, "Mendengar? Apa sih yang kalian bicarakan?"

"Begini." jelas Pat pelan-pelan, "Aku dan Vera sebetulnya membuntutimu..."

"Kau memaksaku!" potong Vera.

"Ya... ya... aku mengajak Vera untuk mengikutimu naik ke kamar cowok saat mengantarkan makan malam." Pat melanjutkan sebal, "Karena kau lama sekali di atas dan nggak turun-turun, kami jadi penasaran. Nah. Di lantai atas aku dan Vera mencuri dengar..."

"Tanpa sengaja aku dan Pat menangkap beberapa eh, perbincangan pribadi antara kau dan Chris karena kalian membiarkan pintunya sedikit terbuka!" Vera menyela lagi dengan nada meminta maaf, "Ku-kupikir kami mendengar kau dan Chris tertawa-tawa dan..."

"Dan?" tanya Holly tak sabar, "Apa?"

Pat dan Vera saling berpandangan.

"Kami mendengar Chris bilang 'Holly, stop' dan sesuatu seperti 'kalau begini terus sampai pagi' lalu aku bisa mendengarmu berkata 'payah' pada Chris. Tapi kami nggak terus-menerus menguping, tentu. Kami langsung kabur setelahnya." Pat menyambung penjelasan Vera dengan wajah merona.

Holly ternganga selebar-lebarnya. Begitupun Sarah. Tak ada yang berbicara selama beberapa detik. Pat dan Vera masih merona sebelum Holly akhirnya meledak tertawa.

Jelas kesalahpahaman.

Melihat Holly terbahak-bahak seperti itu, Sarah menganga makin lebar.

"Apa... apa itu benar? Kau... melakukannya...?" katanya ngeri.

"Ini benar-benar tolol." Holly menyeka matanya sambil bersandar ke konter, tersengal-sengal akibat kebanyakan tertawa, "Tahukah kau kami sedang ngapain saat itu?"

"Nggak, jujur saja. Kami masih terlalu sopan untuk mengintip." ujar Pat sinis.

Lalu Holly menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bahwa dia dan Chris bukannya sedang melakukan kau-tahu-apa. Mereka hanya sedang menertawakan istilah norak 'Superhero Ber-piercing' Chris. Selesai mendengar itu, ketiga temannya cuma terbengong-bengong.

"Dan maksud dari 'stop' yang kau dengar itu adalah Chris menyuruhku untuk berhenti tertawa." tambahnya masih kegelian, "Karena kalau kami tertawa terus sampai pagi, bisa-bisa kami kurus. Astaganaga... ini lucu banget, aku bisa kurus betulan sekarang."

Pat dan Vera kelihatan siap menenggelamkan diri saking malunya.

"Apa kubilang." Vera kentara sekali jengkel pada Pat, "Tipikal Holly yang kita kenal."

"Oh ya?" Holly melemparkan pandangan nakal pada Vera, "Kau yakin kau mengenalku dengan baik? Bagaimana jika semalam benar-benar..."

Pat menjerit. Vera dan Sarah tampak mau pingsan.

"Aku cuma bercanda!" Holly tertawa lagi.

---

What a mess XD

Chapter pendek, maafkan :)

Jangan lupa vomment!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top