9. Kutemukan Jawaban

Desember 2023

Di penghujung akhir tahun, akhirnya kutemukan jawaban.
Meski tak sedikit pun kata yang kau ucap, jawab yang kau beri cukup membuatku bungkam.

Marah?
Tentu saja aku marah. Namun, untuk alasan mana yang pantas membuatku marah padamu?

Kecewa?
Pasti. Setelah semua harap dan doa aku tujukan untuk dirimu, pada akhirnya hanya sia-sia yang aku dapatkan.

Tapi aku juga sadar, sejak awal aku dan kamu adalah asing.

Kita tidak terikat.

Kita tidak pernah menjadi satu.

Hanya dua atma yang pernah dipertemukan oleh takdir.

Aku sadar, sejak awal akulah yang berulah. Akulah si egois yang terlalu mementingkan diri sendiri. Aku tahu, semua kesalahan berawal dari diriku. Aku tahu kamu pernah menyukaiku. Aku tahu kamu begitu memperhatikan diriku. Aku tahu, kamu pernah menjadi yang terbaik dalam hatiku. Sungguh, egoisnya aku yang tidak pernah mengacuhkan perasaanmu.

Sampai akhirnya, kamu benar-benar pergi dari hidupku.

Aku tidak pernah mengatakan ini pada siapa pun, termasuk dirimu.

Sebelum aku benar-benar melepas semua kenangan bersamamu, izinkan aku untuk mengatakannya sekali saja.

"Aku juga mencintaimu."

Setiap perlakuan yang kau berikan, selalu membuatku tidak bisa menahan senyum di dua sudut bibirku. Meski mungkin saja yang kau lihat adalah raut wajahku yang dingin, ada hati yang berdebar di setiap ucapan dan perlakuanmu.

Aku selalu antusias setiap kali ada kesempatan untuk bertemu denganmu.

"Terima kasih."

Takdir adalah milik Yang Maha Kuasa. Aku bersyukur pernah bertemu dan mengenal dirimu, meski hanya sesaat. Meski tidak semua kenangan yang pernah kita lalui, aku bisa mengingatnya, aku benar-benar tidak akan lupa, hatiku pernah diisi oleh akaramu.

"Maaf untuk semua kesalahanku."

Doakan, semoga aku bisa mendapat sosok yang bisa membuka kembali hatiku. Dengan cara yang halal, tanpa kembali menyentuh dosa zina dan perbuatan haram. Semoga kau pun bisa segera menghalalkan dia, jangan terlalu dalam terjerumus dosa.

"Selamat tinggal."


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top