9

Zeroun Fidelyo Afkar POV

"Lihat deh, bintangnya banyak!" Tunjukku di langit.

"Bagus juga," jawabnya pendek. Kemudian hening tak ada yang berkata.

"Sheen...."

"Apa?"

"Aku suka sama kamu." Hening, tak ada jawaban. Hanya angin yang sibuk menerpa helaian rambutnya.

"Dalam artian?" tanyanya dengan suara kecil.

"Err... sebagai wanita." Kini alisnya terangkat, wajahnya sendu. Entah kenapa.

"Apaan sih! Melow banget! Terus Athale kamu kemanain? Kita kan cuman sahabat Kar, gak lebih."

"Aku cuman kagum sama dia, gak lebih. Aku sadar, sebenernya hati ini milik kamu bukan yang lain." Sekarang terdengar dia tertawa, namun sumbang.
"Eh, Pe-er fisika udah ngerjain belom? Aku lupa nih, belum ngerjain." Dia mengalihkan topik!

"Sheen...." Aku menghela napas kasar, dia juga terdiam.

"Cukup sahabat Kar, gak bisa dan gak mau lebih dari itu."

Hening di balkon masing-masing. Menatap langit yang gelap dengan taburan bintang. Sibuk dengan pemikiran kami sendiri.

Apa aku salah menyatakannya?

Adeeva Afsheen Myesha POV

Aku suka kamu, sebagai wanita. Aku sadar hati ini sebenarnya milikmu bukan yang lain. Perkataannya terus saja terngiang. Berusaha sekuat apapun suaranya masih terdengar. Shit!

Cukup sahabat Kar, gak bisa dan gak mau lebih dari itu. Perkataanku, apa benar seperti itu? Tapi... hatiku berkata lain. Tidak-tidak! Ini gila!

"Afkar, aku masuk dulu. Malam," Dan aku beranjak menuju kamar dan menutup pintu balkon.

Badan kuhempaskan di kasur, kupejamkan mata sejenak dan dengan bodohnya kata-kata itu masih terngiang jelas!

Oh God! Ini... mengesalkan. Demi apapun, hatiku bimbang. Aku akui, aku jatuh cinta padanya! Hatiku berkata ya! Sungguh gila.

---

Pendek sangat ini. Makasih yang sudah baca :) Vote, saran, dan kritik bolehlah wkwkw.... thanks.

Jumat, 16 Oktober 2015 (18:45)
Khafidtazshafa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top