7
Venom
.
.
.
[POV 3 : Lily]
Karena penasaran, Lily malah begadang untuk menonton film favorit nomor satu mamanya. Kalau ia adalah penggemar berat dari Scarlet Witch atau Wanda Maximoff, maka mamanya agak sedikit berbeda. Wanita yang sangat tergila-gila dengan warna hitam itu justru memfavoritkan Venom sebagai karakter favoritnya sepanjang masa.
Sebagai pembenci warna hitam, Lily amat terangat sangat tidak tertarik untuk menontonnya. Bahkan ia rela mengikuti alur cerita dari marvel cinematic universe tanpa melirik karakter yang membuat mamanya jatuh cinta. Tapi, saat Lily tidak sengaja melihat berbagai macam koleksi tentang Venom di sebuah ruang khusus milik mamanya yang selama ini dirahasiakan, ia jadi paham kenapa mamanya bisa jatuh cinta pada karakter simbiot itu.
Karena, setelah menonton film solo Venom yang pertama pun, Lily juga ikutan jatuh cinta. Apalagi ketika ia menonton film keduanya yang berjudul Let There be Carnage. Lily sendiri menahan gemas, bahkan sampai berguling-guling di atas kasur saking senangnya melihat sosok baru yang langsung menjadi favoritnya itu.
Padahal Venom tampak sangat menyeramkan. Simbiot berwarna hitam yang ketika menemukan inangnya dapat berubah menjadi sosok yang kekar, tinggi, besar, dan bergigi tajam. Namun saat melihat bagaimana karakter itu bertingkah, Lily langsung menyatakan kalau Venom adalah makhluk yang menggemaskan alih-alih menyeramkan.
Apalagi sifat alami Venom yang menggemaskan saat sedang merajuk. Juga kekuatannya yang mampu menyembuhkan dan membuat Eddie sebagai inangnya menjadi lebih kuat. Belum lagi wawasan luas yang dimiliki Venom! Kalau saja ia adalah manusia zaman sekarang versi nyata, pasti akan digilai oleh para gadis--termasuk dirinya.
Venom itu, tampan! Baik hati, pintar, lucu, dan setia kawan. Kenapa ya banyak yang bilang seram?
Lily melirik jam dindingnya yang kini menunjukkan pukul dua dini hari. Sedikit menyayangkan, karena ia terpaksa menunda diri untuk menonton film ketiganya.
Gadis yang tahun ini akan menginjak umur 14 tahun itu cemberut sambil mengenakan selimut tebalnya. Kemudian, Ia memejamkan matanya dan mulai berandai-andai.
Kapan ya, ada hari libur?
Andai saja, ada dunia yang bisa membuatnya bebas mengeluarkan petir merah kesayangannya. Andai saja, ia bisa berada di dunia penuh petualangan tanpa harus memikirkan sekolah. Di mana ia juga tidak perlu repot-repot menahan diri untuk tidak mengeluarkan kelebihannya di depan umum agar tidak dieksekusi oleh pemerintah setempat.
Dan sepertinya harapannya itu terkabul.
Karena saat Lily membuka mata, ia sudah tidak ada lagi di kamar tidurnya. Melainkan di sebuah kedai makanan ringan yang masih tutup, entah di mana.
.
.
.
Tbc
*****************************
Published : 7 Februari 2022
Tema : [ Pilih satu karakter dari cerita orang lain yang kamu suka (bisa novel baik sudah terbit fisik/digital, bisa film, series, bebas) lalu deskripsikan dia dari sudut pandang karaktermu. ]
A/N :
MAAF MAAF MAAF
TAPI UDA MENTOK BGT JADI EMG HARUS BAWA CHARA LAINNYA
DAN SELAMAT DATANG LILY SAYANG! //gelar karpet merah //tebar confetti
Anyway, venom emang ganteng, lucu, sama gemoooyy maksimal hiks... //menahan jeritan fangirl
Bukan Eddie yang kumaksud, tapi bener-bener venomnya :")) apa yang dialami lily kurang lebih terjadi di aku...
Awal nonton langsung kepincut, soalnya gemes bangett *ceray
Dan seneng banget soalnya venom masuk mcu!!
...
Sebelum makin ngaco ngomongnya dan berakibat spoiler, mari kita sudahi saja.
Sampai jumpa di tema berikutnya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top