19
Death of the Winged Lynx
.
.
.
[ POV 3 : Cecilia ]
Sambil menunggangi Lynx bersayapnya, pagi itu Cecilia mulai melancarkan aksinya untuk memporak-porandakan seisi kota Middlenia. Pemandangan yang ia bayangkan dari kemarin malam kini benar terjadi seperti apa yang ia inginkan.
Bahkan, tidak sampai seperempat kekuatannya terpakai, ia sudah berhasil membuat kekacauan di sana. Kobaran api juga hampir menyelimuti pusat kota itu, disusul dengan ledakan-ledakan beruntun yang ia ciptakan guna memusnahkan segala kehidupan di sana.
Mungkin, sehabis ini ia juga harus mengganti namanya. Nama yang menjijikkan. Persetan dengan omongan bahwa arti nama seseorang dapat membawa berkah bagi pemiliknya. Nyatanya, kehidupannya dengan nama itu sungguh penuh dengan luka.
Ia mengarahkan pedangnya yang kini menguarkan aura hitam pekat ke sembarang arah, menciptakan ledakan beruntun yang membuat siapa saja yang terkena ledakan tersebut menjerit kesakitan. Ia tersenyum puas. Sehabis ini, kota mati itu akan ia kuasai dengan kegelapan.
Namun, sebelum rencananya berhasil sempurna, rupanya ada beberapa pengacau yang berhasil memadamkan ledakan dan melancarkan serangan padanya.
"Berani beraninya!" Cecilia menggeram marah.
Badai salju kecil sempat membutakan matanya, tapi tidak dengan hewan tunggangannya itu. Lynx bersayap itu mampu melihat apa saja yang tersembunyi, termasuk sang pemilik kekuatan es yang kini menjadi target berikutnya.
Sambil mengaum kencang dan dibantu dengan kekuatan Cecilia, makhluk bersayap itu mengirim ledakan sekali lagi, ke arah gadis yang mengacau itu.
Hanya saja, Cecilia tidak tahu, kalau ada kekuatan sihir lain yang ikut menyerangnya dari berbagai arah. Petir yang menyala merah dalam waktu kurang dari sekejap matanya itu berhasil membuatnya terjatuh dari tunggangannya.
Parahnya, serangan itu mampu melukai hewan kesayangannya itu.
"TIDAK!" serunya diikuti dengan raungan kesakitan dari hewannya.
"Etienne! Tidak!"
Etienne atau makhluk kucing raksasa terbang itu kini jatuh berdebum ke tanah. Tangisan pilu Etienne sempat terdengar, sebelum akhirnya hilang bersama tubuhnya yang kini terbang menjadi abu.
Amarah Cecilia makin memuncak. Saat setetes air matanya jatuh di balik topengnya, ia bersumpah untuk membunuh pemilik petir merah yang membinasakan Etienne, hewan sekaligus teman yang menemaninya sepanjang hidup keduanya yang dipenuhi oleh dendam dan kegelapan.
.
.
.
Tbc
************************************
Published : 20 Februari 2022
Tema : [ Buka dan klik All. Klik "I'm just starting to write!". Lalu, klik generate title satu kali. Buat cerita dengan judul yang didapat ]
Judul yang didapat : Death of the Winged Lynx
A/N :
Ga ngerti gimana harus eksekusi bab ini sumpa... meskipun judul yang tak dapet ini yha lumayan mendukung si sebenernya... cakep pisan judul e //salfok
lalu... ini cerita jadi makin berantakan pov sama alurnya yha bund. Takut yang baca pusing //sujud
BTW... tolong temanya agak berkontribusi dikit dong huhu. Natasha-ku terlantar sendirian nih :))
aku butuh tema yang bisa gerakin chara yang itu sebelum dwc ini berakhir... at least 1 chap aja deh :))
See u di chapter berikutnya~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top