9. Jangan Ikut Campur Urusan Gue
Farah ingin menemui Fraha, ia akan memberikan brosur yang di berikan oleh Geral. Harusnya Farah tidak perlu repot-repot menemui Fraha jika ia memiliki nomor ponselnya. Sangat lucu bukan? Farah sebagai istri tidak tau nomor ponsel Fraha suaminya.
"Mau kemana loe?"Delisa menghalangi jalan supaya Farah tidak bisa lewat.
"Di tanya tuh jawab...!!"Alina menjambak rambut Farah.
"Lepasin."Farah meringis.
"Loe gak usah sok cantik yah, pake deketin Geral."Delisa mendorong Farah hampir saja terjatuh jika Geral tidak menangkapnya.
"Kalian apa-apaan sih, ini sekolah. Bukan tempat preman!"tegur Geral.
"Gak kok kak Geral, kita lagi bercanda ya kn Farah?"Alina menarik Farah ke sisinya.
"Iya, kita lagi bercanda."balas Farah sembari menahan sakit di lengannya yang Alina remas kuat.
"Yakin?"Geral menatap Farah penuh selidik.
"Iya,"Farah mengangguk dan tersenyum tipis.
"Lain kali jangan bercanda berlebihan!"
"Siap kak Geral."jawab Delisa cs serempak.
Geral masih tak yakin, hanya saja Farah terlihat baik-baik saja.
Setelah Geral benar-benar pergi, Delisa menjambak kembali rambut Farah dan menariknya masuk ke dalam toilet.
"Sakit, lepasin."Farah berusaha melepaskan diri namun usahanya tentu saja sia-sia, satu lawan lima.
"Loe itu sampah,"Delisa mengguyur Farah.
Cacian dan makian terus terlontar dari Delisa dan kawan-kawannya. Mereka juga menganiaya Farah, menjebak, menampar. Banyak siswi yang mau ke toilet namun mengurungkan niatnya, mereka memilih untuk tidak dekat-dekat apalagi ikut campur, tentu saja mereka tidak mau bernasib sial seperti Farah berurusan dengan Delisa.
"Ada apa? Kok kalian ngumpul di depan toilet? Antri yah?"tanya Angel.
"Gak kok tapi mending loe jangan masuk,"jawab salah satu siswi berambut panjang.
"Kenapa?"
"Delisa cs sedang di dalam."sahut siswi berkacamata.
"Emangnya lagi ngapain?"
"Intip aja, ngeri,"jawaban siswi yang lainnya lagi.
Karena penasaran, Angel pun mengintip. Dan detik berikutnya Angel membulatkan matanya saat melihat Farah tergeletak tak berdaya di lantai dengan baju basah kuyup dan tampilan berantakan. Angel juga melihat ada darah di kening Farah dan ujung bibirnya, entahlah mungkin ada luka di tempat lain juga yang Angel tak bisa melihatnya.
Angel hendak masuk menolong Farah namun ia urungkan karena ia tak ingin cari mati. Senyum kecil muncul di bibir Angel dan ia pergi begitu saja dari tempat itu.
"Wihh rame bener."Remon menunjuk kerumunan di toilet cewek.
"Lagi arisan kali,"sahut Desta terbahak.
"Ada apa sih?"tanya Remon kepo sembari mencolek-colek siswi yang sedang ngerumpi.
"Delisa lagi ngamuk di dalam."jawab siswi itu tersipu karena Fraha juga ada di sana.
"Wow....!!lalu siapa korbannya kali ini?"
Hal seperti itu tak membuat mereka heran karena Delisa sudah sering berulah.
"Farah."
Mendengar nama Farah di sebut, Fraha langsung berlari masuk. Mengejutkan Remon dan yang lainnya.
"Apa yang kalian lakukan....!!"triak Fraha nyaring hingga terdengar keluar.
"Fraha, kita gak ngapa-ngapain."Delisa dan yang lain gugup karena Fraha tiba-tiba muncul.
Fraha langsung melepas jaketnya untuk menutupi tubuh Farah yang basah dan menggendongnya ala bridal style berlari ke arah UKS.
"Kalian keterlaluan,"Remon geleng-geleng kepala dan tersenyum mengejek ke arah Delisa dan teman-temannya yang terlihat masih shock melihat kemarahan Fraha.
"Kalian harus berhati-hati,"kini Desta ikut menakut-nakuti, sebenarnya ia sendiri tidak tau kenapa Fraha peduli tapi melihat kedekatan Farah dan Farah di rooftop waktu itu, jelas menunjukkan ada sesuatu di antara mereka berdua.
Fraha benar-benar khawatir dengan kondisi Farah yang terlihat pucat, ia berteriak memerintah anak jaga di UKS untuk segera mengobati Farah.
"Jangan ada kesalahan sedikit pun, kalian mengerti!!"bentak Fraha.
Semua mengangguk dan mengerjakan tugasnya, mereka tak ingin membuat Fraha lebih marah lagi. Seluruh penjuru sekolah mengetahui siapa Fraha sang leader.
Geral yang tadi melihat Fraha membawa Farah pun langsung menuju UKS. "Apa yang loe lakukan padanya?"Geral menarik kerah baju Fraha yang sedang duduk menunggu Farah di obati.
"Jangan ikut campur urusan gue."Fraha menatap Geral tajam. Kali ini dirinya sedang tidak bersahabat pada siapapun yang mengganggunya.
Fraha dan Geral saling melayangkan tatapan membunuh satu sama lain dan tentu saja menarik perhatian banyak orang. Sang ketos vs sang leader.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top