Part 5
_aduh macan betina marah, mending kabur lah dari pada ketemu dan dipukulin_
Ditempat lain di daerah terpencil seorang gadis berjilbab ingin melarikan dirinya dari sang ibu.
"shanty, sini kamu.. ibu banyak hutang karena nenek kamu yang sakit-sakitan itu,, jadi sekarang tugas kamu untuk membantu ibu membayar semua hutang ibu" panggil ibu shanty dengan pakaian yang seksi dan juga membawa minuman keras di tangannya.
" Ya allah itu kan ibu,,, aku harus kabur, aku tidak mau di jual sia-sia ke mucikari itu,, aishhh lewat mana tapi" lirih shanty membereskan beberapa baju nya.
" seandainya ada nenek aku engga harus kabur melewati loteng seperti ini" batin shanty lalu bergegas menuju loteng. Namun naas saat hendak melompat ibu nya melihat dan mengejar shanty.
Di rumah sakit karya bhakti pratiwi aditya dan kedua adiknya berbincang mengenai laki-laki yang akan dijodohkan oleh alvin kepada ananda sekar, sementara ananda sekar dia memilih untuk masuk kedalam kamar mandi.
"hufft kak adit sih gagalkan aku comblangin kakak sama dokter farhan kurang baik apa coba dia seorang dokter muda, tampan, calon imam idaman deh" gerutu alvin pindah tempat duduk di sebelah aditya.
"sebentar, kok kakak jadi penasaran ya sama farhan alatas. Soalnya kakak seperti tidak asing dengan nama itu, lagian sih kamu ya vin seenaknya banget langsung nyuruh ananda menikahi farhan alatas. Kamu tahu kan jika kakakmu itu susah sekali untuk dekat dengan laki-laki manapun selain ayah, dan kita berdua" ucap aditya.
"ayolah kak, jika kak ananda menikah kan alvin juga bisa dengan cepat menikah dan mempunyai keturunan, apakah kak aditya mau melihat nasib adiknya seperti kakak yang sampai sekarang masih dengan jabatan presiden jomblo sampai halal" elak alvin sambil tertawa mendapatkan jitakan dari aditya.
"pletak, sembarangan kamu mengatakan jika kakak presiden jomblo. Walaupun kakak tidak dekat dengan wanita manapun tetapi kakak selalu berdo'a dalam sujud kakak jika wanita yang akan menjadi istri kakak ini sama seperti bunda yang mencintai ayah dan kita anak-anaknya. karena apa, surganya istri ada di suami dan surganya suami ada di telapak kaki ibunya" ucap aditya.
" iya- iya kak maafin alvin, tapi cocok deh kak ananda dengan dokter farhan alatas asal kakak tahu kalo beliau kerja disini kak. Dia dibagian IGD silahkan aja kakak kepoin dia deh, tidak menyesal jika pilihan alvin itu baik" ucap alvin sebelum berdiri.
"alllviiiinnnnn, sembarangan kamu masih aja kamu bujuk kak aditya" teriak ananda dari dalam kamar mandi.
" aduh macan betina marah, mending kabur lah dari pada ketemu dan dipukulin, alvin tunggu diluar ya kak adit. Alvin membawa mobil kok" alvin mencium tangan aditya dan berlari keluar ruangan sementara aditya tertawa melihat kelakuan kedua adiknya yang semakin dewasa.
####
Disebuah lokasi yang berbeda seorang wanita berhijab sedang berlari sekencang mungkin, wanita itu adalah shanty yang beliau lakukan hanya lari dari kenyataan bahwa dia harus melarikan diri untuk bersembunyi dari pencarian sang ibu.
"pohon.. gue harus memanjat pohon besar itu untuk lari dari ibu" lirih shanty, ditengoknya kebelakang tidak ada sumber suara sang ibu lagi. Dengan sekuat tenaga yang dia punya memanjat pohon itu, setiba nya di atas shanty membuka selembar kertas yang dia temukan di meja rawat kemarin.
Shanty mulai membacanya dalam diam, namun seketika jatuh lah air mata nya, dan memegangi dada nya yang terasa sangat nyeri.
" enggak adil ini beneran enggak adil buat gue.. salah gue apa sampai harus hadapin kenyataan seperti ini, jadi selama ini yang merawat gue dari kecil selain nenek dan orang yang selalu gue panggil ibu bukan ibu kandung gue, lalu gue ini anak siapa." lirih shanty nyaris tidak terdengar.
" jadi selama ini dia bukan ibu kandung gue ,,, hiks, hiks,, pantas saja dia tidak pernah menyayangi gue dan menghargai gue sebagai putrinya,, hiks,, hiks ,, kenapa nenek tidak bilang dari awal, hancur sudah hidup gue,, hancur,, " runtuk shanty.
Tidak beberapa lama dua orang tinggi besar berada dibawah pohon tempat shanty bersembunyi. Shanty menahan nafas nya untuk beberapa saat, di rumah sakit karya bhakti pratiwi dokter aditya sedang merayu adiknya ananda sekar agar mau keluar kamar mandi.
" ananda kamu mau ikut dengan kakak tidak untuk menjemput bunda dan ayah??" tanya aditya yang sedang mengetuk pintu toilet yang berada dalam ruangannya.
" iya kakak bentar ananda membersihkan make up dulu,, 5 menit lagi ananda keluar" ucap ananda.
"ayolah de kamu udah cantik, kita ini ketemu dengan ayah dan bunda bukan dengan calon suami kamu" ledek aditya.
"iih apaan sih kak, ananda cuman pakai bedak dan lip mate aja kok" teriaknya.
"iya buruan atau kakak tinggal dan kamu bisa menyusul bersama dr. Farhan alatas" ujar aditya dan tertawa.
" ihh kakak mah mulai ngeselin deh sama seperti alvin, iya,, iya aku ikut" jawab ananda dan tak lama keluar toilet sambil memperbaiki hijab dan gamisnya.
"subhanallah kamu cantik banget de, cowo mana sih yang tidak tertarik pada adik kakak ini. Udah cantik, manis, sholeha pantas saja jika alvin mengatakan kamu cocok sama farhan alatas" aditya kembali meledek ananda dan mendapatkan cubitan di perutnya.
"makasih atas pujiannya kakakku yang tersayang dan dokter yang mendapatkan predikat presiden jomblo sampai halal, cepet-cepet nikah sana biar ada yang mengurus kamu kak jangan nyusahin aku dan bunda" ananda menekuk mukanya dan cemberut.
" aw,, aw,, sakit tau de. Cubitan kamu sakit tapi mematikan tau pantas saja tidak ada yang berani mendekatimu selain kita bertiga dirumah ternyata kamu seperti macan betina" aditya tertawa terbahak-bahak.
"kakak adiiiiittttt..." teriak ananda dan menghentakkan kakinya.
"iya,, iya,, maaf de. Engga usah teriak juga dong TOA mushola kamu bawa ya" aditya suka sekali menjahili ananda jika sudah merajuk seperti ini.
"dimana si muhammad alvin faiz pratama yang paling nyebelin itu" tanya ananda.
"tuh kan kangen sama adiknya, alvin sudah duluan menunggu di parkiran. Dia membawa mobilnya de" ucap aditya dan merangkul ananda.
" ayo kak nanti keburu sore jemput bunda dan ayah, ananda sudah kangen masakan bunda dan perhatian bunda" ucap ananda dan aditya hanya mengangguk lalu mereka keluar ruangan dan bertemu dengan suster winda.
"suster winda, jam praktek saya sudah selesai jika ada pasien yang darurat bisa kamu minta tolong pada asisten dokter saya atau minta tolong pada dokter yang jaga di IGD" perintah aditya pada winda.
"baiklah dokter aditya, berhubung sudah pergantian shift saat ini jadwal dokter jaga di IGD adalah dokter farhan alatas" ucap winda sambil tersenyum malu pada aditya.
"baiklah, katakan padanya jika ada yang mereka tidak bisa kerjakan tolong hubungi saya secepatnya" aditya memberikan senyumannya dan membuat suster winda pipinya merona.
"ekhem, suster winda kita pamit dulu ya selamat bertugas sus" ucap ananda dan menarik tangan aditya sampai di depan mobil aditya.
" aduh sakit de, kamu kenapa sih narik-narik tangan kakak," dengan spontan aditya melepaskan tangan ananda dengan kasar.
" aku tuh cape kaK bukannya jemput bunda malah lama banget ngobrol sama suster winda, pakai bahas dokter itu juga lagi. Bikin ananda tambah ilfil tau engga" ananda masuk dan membanting pintu mobilnya.
#maaf ya author sedikit ngaret buat publishnya 😁😁😁...
____________________tbc__________________
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top