part 2

بسم الله الرحمن الرحيم

_sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya (Q.s. Ali imran:145)_

Pada sore hari tepat pukul 16.30 Wib, farhan sampai dikediamannya dia keluar dari dalam mobil BMW dan menuju pekarangan rumahnya.


"Assalammu'alaikum ummi, ummi.." farhan memasuki ruang tamu lalu melepaskan sepatu pantofelnya dan snellinya, farhan merebahkan badannya di sofa.

" eh ada anak ganteng ummi baru pulang, gimana kak kerjanya hari ini apakah banyak pasien atau ada kasus yang lain" ummi fatimah alatas menaruh secangkir coklat panas kesukaan farhan dan memijat tangan anaknya.

" sedikit ada masalah dikantor dan di rumah sakit Rsud karya bhakti pratiwi tempat farhan kerja ummi, teman 1 shift farhan membuat kesalahan fatal dan berimbas pada kinerja farhan ummi" farhan menaruh kepalanya di pangkuan fatimah.

" semua pekerjaan selalu ada ujian nak, Allah selalu menguji hambanya tidak melebihi batas kemampuan umatnya" fatimah mengusap kepala farhan.

" oh iya ummi, farhan boleh menikah tidak bulan depan??" Farhan bangun dan bertanya sangat antusias pada sang ummi, fatimah langsung berseri saat sang anak anak bujangnya ingin mengakhiri masa lajangnya itu

" kamu serius nak, abi dan adik mu sudah kamu kabari belum??" Tanya fatimah mengelus lembut pipi sang anak lalu ummi berkata " ummi tidak bisa melarang farhan, tapi kalau memang keputusan farhan ummi setuju.. bahkan sangat setuju dengan niat baik farhan yang akan menikah dalam waktu dekat ini.." fatimah tersenyum.

" makasih ummi, kalau begitu farhan akan mengabari ria juga abi setelah ini yah ummi" jelas farhan, umminya hanya mengangguk dan tersenyum.

Farhan berlalu menuju majelis darussalam yang terdapat di komplek rumahnya dimana ria dan sang abi ali alatas membantu para santri mengaji..

" seandainya kamu tahu nak kamu masih memiliki seorang adik lagi, tapi dari rahim yang berbeda.." lirih fatimah ummi farhan meneteskan airmatanya jika mengingat hal itu.

Disisi lain kesedihan sedang dialami oleh shanty, saat ini begitu membuat hati kecilnya menjerit ingin menangis dan melupakan segala kedukaannya. Dalam Q.s Ali imran ayat 145 menjelaskan :

Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَ مَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ

"Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 145)

Santy berfikir kenapa dunia ini tidak adil padanya,mengapa orang yang sangat dia sayangi setelah ayahnya yang selalu menjaganya sejak kecil meninggalkannya begitu cepat untuk selama-lamanya.

" nek, aku mohon jangan tinggalin shanty nek, nanti shanty sama siapa.. hiks. Hiks.." tangis gadis berhijab abu ini semakin kencang melihat sang nenek terbujur kaku.

" nenek bangun nek, hiks.. hiks.. nenek harus kuat ayo bangun nek.." shanty memeluk tubuh sang nenek.

" kamu harus kuat.. Allah lebih menyayangi nenek kamu.. Dan Allah mau agar kamu belajar ikhlas." Ucap sang dokter menghampiri shanty "kamu harus menjadi wanita yang sangat kuat" ujar dokter itu lalu tersenyum.

Disisi lain ananda sekar baru sampai di rumah sakit tempat aditya praktek, dia melihat perawat dan menghampirinya.

" selamat sore suster winda.. apakah dokter muda yang bernama Aditya sedang ada diruangannya atau tidak, saya ingin menemuinya" Ananda menahan tawanya saat melihat ekspresi perawat tersebut.

"Dokter aditya masih ada diruangan pasien mba Ananda.. silahkan ditunggu saja diruangannya, saya akan menanggilkan dokter untuk menemui anda" ucap perawat itu sambil tersenyum.

" baiklah sampaikan padanya aku akan menunggu di ruangannya" Ananda berjalan menuju ruangan kerja Aditya.

Setelah ananda memasuki ruangan praktek aditya, perawat tersebut menghampiri dokter tampan itu.

" permisi dokter aditya, ada seseorang yang sudah menunggu di ruangan anda, dia ingin bertemu dengan dokter aditya" ucap salah satu perawat yang bernametag winda memotong pembicaraan shanty dengan aditya

Shanty mengangguk dan aditya mengikuti suster winda menuju ruangan dokter spesialis bedah itu, tak lama suster lain membawa jenazah nenek shanty menuju kamar jenazah.

" yang kuat ya tetehnya.. tetehnya cantik harus kuat" ucap perawat itu menepuk bahu shanty yang masih bergetar.

" iya.. jazakillahu khairan suster" jawab shanty tersenyum getir. Saat hendak berdiri shanty menemukan secarik kertas juga sebuah kartu nama di atas meja rawat. Di ambilnya lalu dia masuk kan ke dalam tas nya.

Aditya memasuki ruangannya dan melihat ananda tak lupa mengusap rambutnya yang terbalut hijab.

"Assalammualaikum de, kamu tumben udah pulang, biasanya jam 7 malam kamu baru menemui kakak" ucap aditya dan duduk di kursi kebesarannya.

"Wa'alaikumussalam kak, hari ini aku lagi mau pulang cepat kak karena pengen buru-buru pulang dan istirahat di rumah, saat di butik tadi ananda sangat lelah banget kak banyak kerjaaan bahkan ada yang komplein baju padaku" ucap ananda sambil menekuk bibirnya.

" oh yaudah ayo kita pulang soalnya bunda dan ayah belum pulang dari bandung" ujar aditya dan tersenyum pada ananda

" baiklah ayo ka, tapi aku mau mencari makan malam dulu dari pada si alvin mulai rese karena di rumah tidak ada makanan" ananda berdiri dan mengambil tasnya lalu aditya memegang snellinya dan mengambil kunci mobilnya. Mereka menuju ke parkiran dan memasuki mobilnya untuk mencari makan malam.

Alvin sampai rumah lebih awal dari pada kedua kakaknya, dia mencari makanan yang bisa dia makan saat ini, karena cacing diperut alvin sudah demo ingin mendapatkan asupan makanan.

" Astaghfirullah al-'Adhim kebiasaan deh kak ananda engga nyiapain makan malam, awas saja kalau pulang alvin bakalan bikin perhitungan" ucap alvin tak lama suara klakson mobil aditya datang.

" assalammu'alaikum" ucap aditya dan ananda saat memasuki rumah karena sejak usia dini mereka bertiga sudah diajarkan agama dan adab memasuki rumah. Karena sesuai dengan firman Allah subhana wa Ta'ala :

"Seorang muslim ketika masuk rumah dianjurkan untuk mengucapkan salam. Baik rumah tersebut adalah rumahnya ataupun rumah orang lain. Demikian pula baik di rumah tersebut ada orang atau pun tidak.

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً

"Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik"(QS. An Nuur [24] : 61)

"Wa'alaikumussalam ka adit, ka ananda kebiasaan ih tidak memasak untuk makan malam, alvin itu udah pulang kerja cape dan butuh makan ka. Parah banget tau bikin adiknya kelaparan" ucap alvin sambil memarahi ananda.

"Maaf de bukannya kami melupakanmu, tapi ananda juga baru saja pulang dan langsung ke rumah sakit tempat kakak bekerja" bukan ananda yang berbicara melainkan aditya yang berbicara dia tidak tega melihat jika ananda disudutkan oleh alvin lalu memberikan dua bungkus makanan untuk mereka makan malam bersama.

" maaf kak, habisnya alvin lapar kak jadi terbawa emosi" ucap alvin memperlihatkan deretan gigi putihnya dan mengambil bingkisan yang dibawa aditya.

" yaudah kak ayo kita makan dan siap-siap untuk ke masjid melangsungkan shalat magrib" ucap ananda lalu memasuki kamarnya di lantai 2.

Saat mereka sudah makan malam tak lupa untuk menjalankan kewajibannya sebagai ummat islam, sampai jam menunjukkan pukul 21.00 mereka tidur dikamar masing-masing dan tak lupa untuk mengerjakan sholat malam.

_______tbc____
#bantu vote dan komentarnya ya
#kritik dan sarannya jangan lupa😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top