Part 1
_بسم الله الرحمن الرحيم_
_maafkan adikmu ini kakak, demi menikahi wanita yang aku cintai kau harus aku jodohkan dengan pria yang belum kau kenal_
Alvin bangun untuk melaksanakan sholat malamnya, dia ke kamar mandi untuk melaksanakan kewajibannya. Sepuluh menit kemudian alvin menggelar sajadah dan memakai sarung tak lupa dengan baju koko dan pecinya. Alvin melaksanakan sholat malam dengan khusyuk. Jam menunjukkan pukul empat lewat tiga puluh menit dan waktunya untuk melaksanakan sholat subuh di masjid.
Sebelum alvin berangkat ke masjid dia melihat bunda nia, lalu dia turun menuju dapur dan menghampiri nia tak lupa alvin mencium kedua pipi nia.
"Selamat pagi bunda alvin tersayang, bun dimana kak aditya dan kak ananda tumben mereka belum bangun padahal ini sudah mau menjelang subuh loh bun" tanya alvin sambil mengambil cangkir yang berisi susu coklat saat alvin ingin meminumnya ananda berteriak.
"Alvin, itu susu kesukaan kakak kenapa kamu minum, ayah lihatlah kelakuan alvin" gerutu ananda sekar sambil setengah berlari ke arah bunda dan alvin.
"Ya Allah kak ananda kebiasaan iih pagi-pagi udah berteriak seperti di hutan saja, ini tuh rumah ka tumben telat turun orang tuh ya sebelum teriak bilang assalammu'alaikum dulu atau selamat pagi gitu eh ini malah teriak" gerutu alvin sambil nyengir memperlihatkan gigi putihnya, dibelakang alvin sudah ada aditya dan merangkul nia.
"Kamu yang salah duluan de, udah tahu itu susu coklat khusus buat ananda masih saja kamu minum, ayo ke masjid ayah sudah menunggu kita diruang tamu tuh" ujar aditya dan alvin mencium punggung tangan nia lalu mereka berjalan menuju masjid.
"Assalammu'alaikum bunda kita ke masjid dulu ya"
"Wa'alaikummussalam kak hati-hati dijalan nak, ayo ananda kita ke musala di dalam rumah saja untuk sholat subuh" nia memegang tangan ananda sekar
"Ehem, bunda bukannya ananda tidak mau ikut sholat bareng bunda tetapi aku sedang libur dulu bunda" menundukkan pandangannya
"Baiklah sayang bunda mengerti" nia menuju musala dirumahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 alvin, aditya dan surya ayah ketiga anak itu sudah kembali ke rumah dan sedang sarapan di meja makan. Alvin makan sambil memainkan hpnya dan membalas pesan dari farhan untuk ketemuan di taman heulang
"Bunda sayang, alvin duluan ya mau berangkat ke kantor tapi mau ketemu temen dulu bentar assalammu'alaikum" sebelum alvin pergi dia mencium pipi nia dan surya lalu melajukan mobilnya untuk ke taman heulang.
1 jam perjalanan dari sentul menuju ke taman heulang, farhan sudah menunggu alvin tepat di taman heulang kota bogor
"assalammu'alaikum kak maaf alvin telat" dia membawa kamera canon dan merapihkan gaya rambutnya.
"Udah biasa elu telat de, emang ada hal penting apa yang akan kamu sampaikan kepada saya pagi-pagi pula, saya harus menemui kamu untung saja tidak ada jadwal praktek pagi." Farhan duduk dan meminum sebotol kopi cepat saji dan memberikan alvin minuman lain padanya.
"Terimakasih calon kakak ipar yang paling baik" ujar alvin menyengir dan memperlihatkan deretan gigi rapihnya, sedangkan yg sedang di puji tersedak minumannya sendiri.
"Uhuk, maksud kamu apa vin. Kenapa kamu berkata seperti itu kamu hanya sebatas teman saya masa iya saya mau menikahi kakak kamu aditya" tatapan sinis farhan pada alvin.
"Maaf, kakak belum tahu sih alvin itu 3 bersaudara dan alvin ingin cerita nih.. kakak, mana bisa gue langkahin kakak perempuan juga kakak laki laki gue , sedangkan larissa minta alvin untuk meminang dia secepatnya.." keluh alvin pada rekan kerja sekaligus sahabatnya.
Farhan mengusap bibirnya dan menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya. "Menurut gue sih kalau kakak laki-laki enggak masalah buat dilangkahin de, yang jadi masalah kakak perempuan kamu itu. Kalo kata orang jawa pamali tau.."sahut farhan menegguk coffenya kembali.
"Aha, alvin punya ide ni. Gimana kalau kak farhan aja yang menikah sama kakak perempuan alvin." Celetuk alvin sambil mengangkat sebelah alisnya, seketika wajah farhan tegang dan tersedak untuk kedua kalinya karena ulah alvin.
"Uhuk.. uhuk.. yang benar aja kamu vin umur saya kan masih 24 tahun loh vin, belum mapan seperti kamu. Kakak masih mau melanjutkan cita-cita jadi dokter". Tukas farhan
" lo mah bang belum lihat kakak gue sih, dia tuh cantik jarang banget keluar rumah dan tentu nya berhijab tidak kalah sama larissa deh.. Di jamin oke.. Wkwkwk.."jelas alvin dengan tawa renyah nya itu.
"lain kali ajak lah kumpul bareng temen temen kantor.. Biar saya bisa melihatnya.."pinta farhan menyenggol bahu alvin.
"hush, lihat boleh tapi sekilas aja besok gue fotoin aja yaa bang dosa belum mukhrim.. Gue tantang lo deh kalo lo berani nikahin kakak gue nih.. Tanpa harus lihat dulu asli nya istilah nya ta'aruf lah yah.. Lo boleh deh bawa mobil sport gue selama sebulan penuh."tantang alvin dengan wajah sumringah.
"Hm.. gimana yaa.. Sama aja beli kucing dalam karung dong gue.. Tapi coba dulu deh siapa tau jodoh gitu hahaha.. Oke, gue terima tantangan lo.. Tapi dengan syarat dia harus siap gue tinggal kuliah di amboss selama 4 tahun.. Gimana?.."farhan menyetujui tantangan alvin. Dan tentu nya alvin menyetujui syarat nya itu.
#####
__________________
#bagaimanakah selanjutnya..
Mohon maaf jika terkesan masih kurang pas..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top