020. Legenda Rubah Emas -3-

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Minato and Kushina
Setting : Heian/Kamakura Periode

inspired by story of
White Snake Legend

Violet Kushina membulat takjub saat melihat pemandangan dihadapannya. Hiruk pikuk keramaian Kyoto siang itu begitu mengagumkan dimatanya. Sambil memeluk erat buntalan yang dititipkan Minato, Kushina menoleh kekanan dan kekiri puluhan stan berjajar rapi di sana. Aneka kue, pakaian dan perhiasan tersedia disana.

Disampingnya, Minato sang kekasih berjalan sambil merangkulnya. Sesekali bahkan Minato harus menarik kekasih lincahnya ini ketika akan berhamburan lari ke stan-stan warna warni itu.

"Minato-kun..., aku ingin kesana..." Rengek Kushina sambil menunjuk salah satu stan di pasar yang menjual Kanzashi*)

"Iya..., nanti Kushina..., aku harus mengikuti ujian dulu di istana, sekarang kita ke istana kekaisaran dulu.., nanti malam kita akan kembali ke sini untuk melihat festival kembang api." Bujuk Minato sambil merangkul leher sang kekasih.

"Janji?," Kushina menjulurkan kelingkingnya untuk meminta janji pada Minato.

"Ya..., aku janji...." Minato membalas uluran kelingking Kushina, mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking belahan jiwanya.

Kushina tercengir lebar dihadapan sang kekasih, Minato mengusak pucuk surai merah Kushina karena melihat tingkah lucu Kushina. Sementara Mito yang berjalan sendirian di belakang pasangan kekasih itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah manja adiknya.

oOo

"Sugoi dattebane..!!!!! Jadi disini Kaisar tinggal... istananya benar-benar indah ttebane...." Sorak Kushina kegirangan ketika mereka berada di depan gerbang istana.

Para pengawal memeriksa satu persatu undangan yang dibawa oleh para peserta ujian. Saat tiba giliran Minato masuk para pengawal itu menatap intens Kushina yang berada di sebelahnya.

Kushina tak enak hati, dia menunduk. "Aku tunggu di luar saja Minato-kun..." Ujar Kushina sambil tersenyum kecut.

"Tidak, mana boleh begitu, kita harus masuk bersama kau harus menunggu di dalam." Minato menggenggam erat tangan Kushina. "Dia datang bersamaku, dia istriku." Ujar Minato lantang sambil menyerahkan undangannya.

"Baiklah, karena dia istrimu dia boleh masuk." Jawab salah satu pengawal.

Kushina tertunduk malu karena kebohongan Minato. Pipinya merah karena Minato mengakuinya sebagai istri.

...

"Mana undangan anda nona?" Tanya seorang pengawal ketika Mito melangkahkan kakinya menuju gerbang istana.

"Aku tidak memilikinya." Jawab Mito santai sambil memutar bola matanya bosan.

"Lalu kau ingin masuk ke istana ini...? Hahahahaa, Kau pikir kau itu siapa?, permaisuri?, hahahaha, sudah cepat pergi sana antrian masih panjang."

Mito berjalan meninggalkan antrian. "Dasar!, baru menjadi pengawal istana saja sudah sombong." Umpat Mito kesal. "Biar ku beri sedikit pelajaran pada mereka." Mito memutarkan telunjuknya ke arah dua orang penjaga gerbang istana itu.

Brukkkk

Mito terkikik kecil saat melihat dua orang pengawal itu jatuh terjungkal akibat kekuatannya. "Hummm, sepertinya aku harus menyusul Minato dan Kushina ke dalam istana sekarang." Mito berjalan mencari tempat sepi. Lalu dia menangkupkan kedua telapak tangannya di depan mata dan...

Wussshhh...

Kepulan asap melingkupi seluruh tubuh Mito, dan dalam sekejam tubuh Mito menghilang.

oOo

Manik kelabu Mito melirik kekanan dan kekiri. Ia bingung harus mencari kemana adik perempuan bandelnya bersama sang kekasih. Manik kelabunya lalu melirik salah seorang dayang yamg sedang membawa nampan minuman.

"Sumimasen...." Sapa Mito sopan sambil membungkukkan tubuhnya. "Boleh saya tahu dimana tempat ujian pegawai kekaisaran berlangsung?"

Dayang itu tersenyum lembut dan menunjukan arah tempat yang ingin di tuju oleh Mito. "Di balai pertemuan istana..."

Mito mengangguk dan melangkahkan kakinya cepat menuju tempat yang di tunjukkan oleh sang dayang tersebut. Dia berjalan tergesah-gesah tanpa menperhatikan di depannya ada seorang pemuda tampan yang berjalan sambil membaca gulungan.

Brukkkk

Bahu Mito dengan pemuda bersurai panjang itu bertubrukan. Mito hampir saja jatuh tersungkur ke belakang, tapi tangan si pemuda berpakaian perang itu menangkap tangannya. Beruntung Mito bisa berdiri dengan normal kembali.

"Kau tak apa nona?" Tanya pria itu khawatir sambil berusaha membersihkan bagian bahu furisode Mito.

Plak

Mito menepis kasar tangan pria tampan itu. "Kau tidak punya mata hah!. Kau pikir kau siapa hah?!!!, putra mahkota?, seenaknya menabrak orang sembarangan. Matamu kemana hah?" Hardik Mito sambil berkacak pinggang.

"Gomennasai nona," pria tampan itu membungkukkan badannya sebagai wujud permintaan maafnya pada Mito.

Mito membersihkan bahunya yang tadi di sentuh sang pemuda, "Lain kali harus hati-hati, baru jadi pengawal istana saja sudah seenaknya." Ketus Mito sambil berjalan meninggalkan pria itu.

"Wah... aku dikira pengawal istana ya..." Gumam sang pria sambil memandang tangannya yang baru saja di tepis Mito.

oOo

"Onee-san!!!!, aku disini!!!!" Teriak Kushina kencang sambil melambaikan tangan. Beberapa orang yang sedang duduk di bangku taman balai istana itu bahkan sampai menoleh memperhatikan gadis bersurai merah panjang itu.

"Kau ini berisik sekali Kushina!!!" Tegur Mito ketika telah menghampiri Kushina, tanpa sungkan dia langsung menjewer telinga adiknya itu.

"Ittaiii ttebaneeee!!!" Pekik Kushina kesakitan. Dan lagi-lagi dua gadis Kitsune ini menjadi pusat perhatian.

Buru-buru Mito melepaskan jewerannya, "Bagaimana ujiannya?" Tanya Mito mengalihkan topik pembicaraan.

Kushina menaikkan kedua bahunya pertanda bahwa dia tidak tahu. "Apa perlu aku melepaskan bayanganku untuk membantunya?" Tanya Kushina tanpa dosa sambil mengusap telinganya yang baru saja di jewer sang kakak.

Pletakkk

Mito menjitak kepala merah adiknya ini "Baka!, memang kau belajar ilmu pemerintahan hah?"

Kushina tercengir lebar "Tidak..., membaca pun aku tidak bisa..." Jawab Kushina tanpa dosa.

oOo

Kushina hampir mati bosan karena menunggu sang kekasih yang mengikuti ujian. Yang dia lakukan untuk mengusir kebosanan hanyalah menggangu sang kakak yang duduk diam sambil bermeditasi.

"Kushina!!, bisa berhenti menggangguku?!" Kesal Mito karena Kushina yang terus mengeluskan ujung-ujung rumput ilalang ke telinganya.

"Habis aku bosan ttebane.., Minato-kun lama sekali..." Jawab Kushina sambil menggaruk garuk kepalanyanya yang tidak gatal. "Hahhh..., itu dia Minato-kun!!!!" Jerit Kushina histeris saat melihat sang pujaan hati turun dari tangga balai istana.

Kushina langsung berlari berhamburan kepelukan Minato. "Kau lama sekali ttebane..." Rajuk Kushina sambil memukul pelan dada bidang Minato.

"Aduh... itu sangat sakit Kushina... kau tahukan aku baru saja sembuh..." Rintih Minato di buat-buat.

"Gomenasai..." Kushina buru-buru mengelus halus dada belahan jiwanya itu.

Greb

Tanpa permisi Minato langsung memeluk tubuh mungil Kushina dan...

Chup~

Minato mengecup lembut bibir ranum Kushina, dihadapan banyak orang di depan balai pertemuan istana kekaisaran.

Ciuman yang lembut dan penuh kasih sayang. Ciuman pertama bagi keduanya. Entah keberanian dari mana, Minato, sang pemuda yang terkenal lugu dan selalu lurus itu kini nekat mencium seorang gadis.

"Ehem!" Suara deheman seorang wanita, tiba-tiba membuat Kushina melirik.

'Mito-nee, mengganggu saja.' Geram Kushina dalam hati.

Sementara Minato, ketika mendapati seorang wanita yang mirip dengan sang kekasih yang berdiri di sampingnya, buru-buru ia melepaskan ciuman manis itu.

'Sial!, Mito-nee benar-benar mengganggu' Ungkap Kushina dalam hati.

"Maaf sudah lancang pada adik anda, Uzumaki-san." Minato segera membungkukkan badannya memberi hormat. Berbekal ucapan Kushina yang mengatakan ingin mencari kakaknya di Kyoto, membuat Minato sangat yakin bahwa gadis yang sedang berdiri dihadapannya ini adalah kakak Kushina.

"Hm" Jawab Mito datar sambil melipat dua tangannya di dada.

"Saya mohon maaf sekali lagi Uzumaki-san, telah mencium adik anda di hadapan banyak orang. Tapi saya tidak berbohong. Saya benar-benar mencintainya. Setelah kembali ke desa saya berjanji akan segera menikahinya." Minato masih tetap membungkukkan badannya.

"Nee-san sudah cukup mengujinya.., nanti punggung Minato-kun bisa sakit.." Rengek Kushina sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.

"Pfffffttt" Mito menahan tawanya melihat keluguan Minato, sudah berdirilah.., tak perlu sungkan, aku tahu kau sangat mencintai adik baka ku ini.., dia sudah menceritakan semuanya padaku." Bohong Mito, padahal dia melihat dengan mata kepalanya sendiri betapa pria pirang ini mencintai adik rubahnya.

Minato menegakan tubuhnya, ia menggaruk tengkuknya kikuk.

"Jadi hanya begitu caramu menjamu calon kakak iparmu ini?" Lagi-lagi Mito mengerjai keluguan calon adik iparnya ini.

Wajah Minato kembali menjadi pucat, bagaimana dia bisa menjamu kakak Kushina, dia saja dalam perantauan sekarang.

"Pfffftttttt" Mito kembali menahan tawa. "Kau ini lucu sekali, setidaknya traktirlah calon kakak iparmu ini, secawan sake di kedai sederhanapun tak apa..." Mito terkikik sambil mengibas-ngibaskan telunjuknya.

"Mito-nee!!!!" Protes Kushina, karena sang kakak yang terus mengerjai kekasihnya.

"Baiklah Uzu-"

Belum selesai Minato berniat memanggil Mito dengan nama marganya ucapannya langsung dipotong oleh Mito. " Panggil aku Nee-san, seperti Kushina memanggilku, kau telah menjadi adikku juga sekarang."

"Baiklah Nee-san.., sebagai jamuanku, aku akan mengajak kalian makan siang di kedai sekarang..." Jawab Minato sambil tersenyum hangat.

"Tapi aku mau kekamar kecil dulu ttebane..." Pinta Kushina sambil tercengir dan menggaruk tengkuknya. Bagaimanapun dia seorang gadis sekarang, tidak bisa buang air sembarangan seperti saat dia berwujud rubah dulu.

"Kau masuklah kebalai pertemuan, dan mintalah izin pada petugas disana.." Ujar Minato lembut sambil mengelus rambut merah Kushina.

"Jangan ceroboh Kushina!!!" Teriak Mito saat melihat Kushina berlarian. "Dia selalu ceroboh, kau harus menghadapinya dengan sabar, Minato."

"Dia gadis yang menyenangkan Nee-san..," Minato membela sang kekasih sambil terkikik.

"Ya...ya...ya.., cinta membuat semuanya indah dimatamu.." Mito memutar matanya bosan.

oOo

"Namikaze Minato? Siapa dia?" Komentar seorang petugas seleksi ujian ketika melihat lembar jawaban Minato.

"Dia tidak punya kerabat yang merekomendasikan, sudah pisahkan saja dari tumpukkan yang terseleksi." Jawab petugas lain yang juga berugas memeriksa jawaban peserta ujian.

"Sayang sekali dia tidak memiliki orang dalam padahal jawabannya hampir semuanya benar." Petugas itu lalu melempar sembarang kertas jawaban Minato.

Tanpa mereka sadari seorang gadis berambut merah yang baru keluar dari kamar kecil melihat dari balik jendela. "Curang sekali, hanya karena Minato-kun tak punya kenalan disini jadi jawabannya tak terpilih. Ini tidak bisa di biarkan."

Kushina memutar jari telunjuknya. Membuat kertas jawaban Minato melayang tanpa sepengetahuan dua orang petugas itu. Dan dalam sekejap kertas jawaban Minato berkumpul dalam tumpukkan kertas peserta ujian yang terpilih.

"Nah... sudah beres..., dengan begitu aku sudah membantu Minato untuk mencapai cita-citanya." Kushina bertepuk tangan pelan, lalu berjalan menemui kakak dan kekasihnya yang sedang menunggu.

...

"Sudah selesai..?" Tanya Minato sambil mengamit tangan Kushina.

Kushina mengangguk cepat.

"Ayo..., aku sudah lapar." Ujar Mito yang berjalan mendahului sepasang kekasih itu.

...

Mito yang berjalan di depan Minato dan Kushina kini sibuk memperbaiki letak kanzashi di kepalanya, akibat rambutnya yang di tarik-tarik Kushina saat ia tengah bosan menununggu Minato. Ia tidak fokus memandang kedepan. Padahal di depannya pria yang tadi di tabraknya sedang berjalan ke arahnya.

Brukkkkkk

Tabrakan kali ini tak terhindarkan bahkan Mito dan pria itu kini sama-sama terjungkal kebelakang. Mito berdiri, begitupun dengan pria berambut hitam itu.

"Ah kita berjumpa lagi nona, kau tidak apa kan?" Tanya pria itu sopan sambil berusaha membersihkan bahu Mito. Sepertinya dia sudah lupa bahwa sebelumnya Mito menolaknya dengan kasar.

Plakkkk

Lagi. Mito dengan kasar menepis tangan pria itu. "Kau!!!! Benar-benar tidak punya mata ya!!! Ini sudah yang kedua kalinya! Kau sengaja HAH!!!" Mito berteriak sambil menunjuk wajah pria itu.

"Keii o arawashimasu, Ouji-sama" Mito menoleh mendengar suara salam penghormatan itu, Minato sudah berada dibelangkanya dengan posisi berlutut. Pria pirang itu bahkan menarik sang kekasih rubahnya yang celingak-celinguk melihat semua orang di taman itu berlutut.

"Kushina berlutut!" Perintah Minato pada kekasihnya.

Karena bingung akhirnya Kushina ikut berlutut. Tinggalah Mito dan Pria itu yang masih berdiri.

"Keii o arawashimasu, Ouji-sama..." Semua orang di taman istana itu secara serentak memberikan salam penghormatan pada sang putra mahkota kekaisaran dinasti Heian. Senju Hashirama.

Mito menatap semua orang di sekelilingnya dengan pandangan bingung. Terlebih lagi mereka menyerukan panggilan Ouji-sama yang berarti yang mulia pangeran, pada pria yang tengah di hardiknya ini.

つづく
Tsudzuku
*****

Special thaks buat :
spectrumshine yang udah ngerefrensiin lagu yang cocok.
lililala249 yang udah berkenan memperbaiki penulisan fict ini
😊😊😊😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top