1. Pindah Sekolah
Note:
☘ [Y/N] nama kamu bukan namaku.
☘ [B/P] husband halumu
☘ Typo sudah mendarah daging dengan saya
🍀🍀📍📍🍀🍀
Seorang gadis sedang berlari di sepanjang koridor sekolah dengan tergesa-gesa sambil membawa tumpukan kertas hasil ujian kelasnya. Gadis itu tak lain adalah [Y/N].
Ya, [F/N] yang kerab akrab disapa [Y/N] adalah ketua kelas di kelasnya. Di kelasnya terdapat seorang siswa yang kerjanya agak lelet sehingga kelasnya telat mengumpulkan kertas ujian tersebut selama 10 menit.
Karena lengah, [Y/N] pun tersandung hingga terjatuh. Dahinya agak lecet karena terbeset retsleting jaket seseorang di hadapannya.
"Aduh... ganggu aja sih!" decak [Y/N] kesal, sementara orang yang didepannya hanya memasang tampang datar. "Siapa suruh ceroboh," cibirnya. [Y/N] mendongak, nampaklah di hadapannya lelaki yang amat familiar baginya. [B/P].
"[B/P]? Kok ka-kamu bisa di sini?" tanya [Y/N] heran. Pasalnya, [B/P] hanya sebatas sahabatnya di lingkungan rumahnya, bukan sahabat sekolahnya.
[B/P] tersenyum, lalu menjawab, "aku pindah sekolah buat ngeliatin kamu."
[Y/N] langsung terkejut. Ia pindah sekolah hanya untuk melihatnya? Gila.
"Hmm... [Y/N] mau kemana?" tanya [B/P]. Ia menundukkan kepalanya dan menatap beberapa helai kertas yang berserakan, ia pun berinisiatif untuk memungutnya dan memberikannya pada [Y/N]. "Nih"
"Eh? Terimakasih." [Y/N] mengambil tumpukan kertas tersebut. "Umhh... kamu masuk kelas mana?" tanya [Y/N] memulai pembicaraan.
"Gak tau, aku makan di kantin tadi," jawab [B/P] sembari mengusap tengkuknya yang tak gatal.
"Makan terus, ya udah lu ikut gua aja," ucap [Y/N] lalu memimpin jalan mereka menuju kantor guru,
"Aku kamu dong, biar mesra," cicit [B/P] sementara [Y/N] memangasang ekspresi ingin muntah.
"Jiji"
"Bercanda doang elah, serius amat."
"Hm."
☘ Skip Time☘
[B/P] dan [Y/N] telah usai mengantarkan tumpukan kertas tersebut dan beralih ke ruang tata usaha untuk memperoleh informasi akan ke kelas mana [B/P] ini.
"[B/P] Faxelleo, kamu masuk kelas XI IPA-3."
"Baik bu."
[B/P] menatap [Y/N] dengan tatapan nanar, kemudian mendesah kasar.
"Kenapa? Kamu sekelas kok sama aku," ucap [Y/N] yang nampaknya peka dengan raut pemuda dihadapannya, [B/P] langsung memasang senyuman khasnya dan menatap [Y/N] dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Serius?"
"Iya"
"Wahh!! Kalo gitu, temenin aku bolos yuk," ajak [B/P]. [Y/N] hanya mengangguk. Tidak, dia belum konsentrasi tadi. Setelah [Y/N] sadar akan apa yang dikatakan kawannya itu, ia terbelalak.
"Heh! Mana bisa, gua kan ketua kelas, nanti kalo ada apa-apa gimana?" tanya [Y/N] kesal.
"Tenang, kamu pura-pura sakit dan aku yang akan mengantarmu pulang," jelas [B/P]. [Y/N] menghela napas pasrah dan menggeleng dengan tegas. "Gak, gak, dan gak!"
"Kalo gak mau, lu gua seret paksa," ancam [B/P], kamu yang meremehkan acaman [B/P] hanya mendelik tak acuh. Toh diseret doang bukan dibunuh.
"Okee."
Tanpa aba-aba, [B/P] langsung menggendong tubuhmu ala bridal style dan membawamu menemui guru piket, [b/p] yang memberi alasan dengan mudah menjawab kalau kamu sedang sakit dan diperbolehkan pulang oleh wali kelasmu. Guru piker tersebut langsung terkelabui begitu saja. [b/p] pun berjalan mendekati tempat parkirnya, dan memasukanmu ke dalam mobil miliknya.
"Temani aku sehari aja, oke~?" ucap [B/P] sembari mengusap surai rambutmu, kamu hanya memanyunkan bibirmu karena kesal.
"Nyebelin!" [B/P] terkekeh pelan melihat ekspresi mu dan segera membawamu pergi ke luar arena sekolah.
"Kamu mau ke mana, hm?" tanya [B/P], kamu agak tertarik dengan tawaran [B/P]. Ya, setidaknya ia bebas dari hukuman guru killernya, karena ia baru ingat kalau pr miliknya tertinggal di rumah.
Penyelamat, namun menyebalkan.
"Mau ke mana?" [B/P] mengulang pertanyaannya lagi.
☘📍 Saatnya jalan-jalan 📍☘
Jadi, kalian mau ke mana?
Cara menjawab:
[Fullname | Nickname | couple | jawaban]
Contoh:
[Evathoria Ezra| Ezra| Taufan| gramedia]
Ezra nampak berpikir sejenak, tak lama kemudian ide laknat muncul di kepalanya. Ia pun bla bla bla
Paham?
☘ jawab disini ==>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top