Present

Terkadang kesulitan harus dirasakan terlebih dahulu, sebelum kebahagiaan yang sempurna datang.

Kalimat bijak itu benar, sangat benar. Shanum mengiyakan kalimat yang diingatnya itu. Meresapinya sambil menatap hidupnya yang terasa begitu sempurna.

Wanita cantik bermata sipit bening itu, membenarkan letak hijabnya dengan senyum yang terulas begitu manis di bibirnya. Matanya lekat menatap Suaminya yang sedang tertawa ceria dengan kedua anaknya. Entahlah apa yang mereka bicarakan sampai Suaminya itu tergelak keras.

" Ayah, tertawanya." Ucap Shanum sambil menghampiri Suaminya yang masih tergelak dihadapan kedua anaknya. Iman segera menolehkan kepalanya. Menatap dengan senyum kekasih hatinya.

" Bunda, cantik sekali hari ini." Ucapnya sambil menarik pelan tangan Shanum untuk mengajak duduk di sebelahnya.

" Setiap hari juga Bunda cantik, Ayah." Ucap Shanum pelan sambil memasang wajah cemberut. Kedua anaknya tertawa menatap Bundanya. Iman menatap Shanum penuh rasa sayang.

" Ada yang marah, Yah. Ayah sih, kapan coba Bunda Adnan ini ga cantik. Selalu cantik, iya kan Reen." Ucap Adnan dengan senyum sambil beranjak mendekati Shanum dan memeluk hangat tubuh Bundanya.

" Setiap hari Ayah bilang Bunda cantik ko Bang, jadi ya..tidak ada hari Bunda tidak cantikkan.." Ucap Iman sambil mengelus kepala Shanum.

Wajah Shanum bersemu merah. Reen dan Adnan begitu erat memeluk sayang Bundanya. Iman tersenyum menatapnya.

" Lihat tuh  Bunda tambah cantik kalau pipinya bersemu merah begitu." Ucap Iman sambil mencolek pipi Shanum. Wanita itu mengukir senyum cantik di wajahnya.

" Reen, ayo kita pergi. Kalau sudah keluar rayuan maut itu, kita harus segera menyingkir." Ucap Adnan dengan tawa sambil menarik tangan adiknya.

Iman kembali tergelak dan Shanum hanya tersenyum menatap anak anaknya sambil menggelengkan kepalanya. Bergantian Adnan dan Reen mencium punggung tangan Shanum dan Iman lalu mencium pipinya.

" Assalamualaikum. Kami pergi." Ucap mereka bersamaan.

" Waalaikumsalam. Hati hati ya." Ucap Shanum dan Iman bersamaan juga.

Iman menatap Shanum yang masih memamerkan senyum cantiknya. Dengan gemas Iman mencuri ciuman di bibir itu lalu segera beranjak meninggalkan Shanum yang mendelikkan matanya.

" Abang, mobil anak anak belum berangkat."

Suara rengekan Shanum membuat Iman tertawa pelan. Lelaki itu segera saja mengulurkan tangannya yang disambut senang Istrinya. Iman menarik tubuh Istrinya dan segera membenamkan dipelukannya. Bibirnya memberikan kecupan sayang di kening wanita yang selalu saja menghadirkan rasa cinta dan kebahagiaan.

" I love you, dear. Always you. Forever you." Ucap Iman sambil menatap Shanum dengan sebelah tangan memegang dagunya dan sebelah lagi erat merengkuh pinggangnya.

" I love you too. And of course, forever you. Thank you, Bang. Abang sudah membuat aku bahagia." Ucap Shanum sambil menatap lekat wajah Iman dengan senyum terukir manis di bibirnya.

" Rahasia dari kebahagiaan itu bukan saja dengan melakukan apa yang selalu membuat kita bahagia, tapi juga selalu berbahagia untuk apa pun yang sedang kita kerjakan. Dan Istri cantikku ini selalu begitu." Ucap Iman sambil mengusap lembut pipi merona Istrinya lalu mengecupnya lama.

" Kebahagiaanku disaat Abang membiarkan aku bersandar di pundak ini dan mengetahui bahwa Abang sedang memeluk seluruh dunia."

Shanum mengusap lembut pundak Iman yang masih tampak kekar di usianya yang sudah menuju setengah abad. Iman menatap Shanum lalu kembali mengeratkan pelukan di tubuh itu.

" Sayang banget sama Bunda cantik ini." Bisik Iman ditelinga Shanum. Wanita itu segera membalas pelukan Suaminya dengan mata berkaca kaca.

Rasa syukur yang teramat besar terlantun di hati masing masing. Kebahagiaan yang seolah tak lekang oleh waktu terus saja mengguar di kehidupan mereka, dari awal sampai anak anak kini beranjak dewasa.

Masih banyak manusia yang kesulitan menemukan kebahagiaan dalam hidup ini. Padahal, kebahagiaan itu mudah sekali ditemukan jika kita mau benar-benar mendekatkan diri kepadaNya. Tuhan yang maha memberikan nikmat kebahagiaan. Namun, seringkali manusia mencari kebahagiaan itu di tempat-tempat lain yang jauh dariNya.

Dan kebahagiaan tidak akan pernah mendatangi mereka yang tidak bisa menghargai apa yang sudah mereka miliki. Maka ucapkanlah syukur  setiap saat atas semua yang kita miliki.

Aamiin...

END...

Terima kasih sudah baca cerita ini.
Terima kasih untuk vote dan komennya.
Silahkan baca ceritaku yang lain...

I LOVE ALL OF YOU...

❤❤❤❤💖💖💖

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top