💜 Prolog 💜
Malang, 14 Februari 2021
Selamat ... temans🤭
Yang udah menunggu cerita ini gegara lyat iklan langsung merapat iaa. Kuyy lah🥰
.
#Membatik bersama Batik Publisher
#Yang baca wajib follow. Kalau gak follow jangan baca😝
Jika ada penyesalan dalam hidup dan tak lekang oleh waktu maka Ariani sudah merasakannya. Jika ada rasa sakit hati dan tak kunjung terobati, Ariani pun sudah merasakan deritanya. Kesepian terpanjang dalam tahun-tahun kelam sejak dia meninggalkan kekasihnya tidak pernah pergi bahkan ketika dia sudah menginjakkan kaki di tempat yang menjadi impian masa mudanya.
Sun Moon Lake sore hari, dengan matahari yang memancarkan sinar tanpa membagikan kehangatannya, Ariani berdiri di bawah pohon berpegang pada pagar pembatas. Matanya menerawang pada air danau yang berwarna hijau kebiruan. Angin berembus membawa sisa-sisa musim dingin yang masih membuatnya menggigil.
Telah Ariani lakukan perjalanan panjang, terbang hingga ribuan kilometer dan kegalauannya masih terasa. Penyesalannya masih terbawa bahkan setelah belasan tahun berlalu. Kegalauannya tidak pernah usai meski dialah yang sudah melepaskan pria tercinta itu, si pemilik hatinya, untuk pergi dari hidupnya. Ariani pernah ingin berada di tempat ini bersamanya sebelum kenyataan merenggut cinta mereka dan membuatnya kandas di tengah jalan.
Ariani menarik napas panjang, merapatkan jaket, dan memegang dadanya sebelah kiri. Rasanya sesak menahan tangis yang sudah begitu lama tidak dilakukannya. Perihnya kehilangan terasa mencekiknya, menutup saluran napas, dan membuatnya sedikit tersengal. Seandainya waktu bisa diputar maka tidak akan dia pilih jalan itu. Jalan yang sudah membawanya pada kesakitan tanpa batas meskipun di sisi lain hal itu merupakan rasa baktinya sebagai anak terhadap orang tua.
Orang pasti menilai Ariani adalah perempuan yang tidak baik, tetapi apa yang mereka tahu? Semuanya hanya bisa dirasakan oleh Ariani, sendirian, tanpa ada orang yang ikut menanggungnya. Sesuatu yang paling buruk dan sudah terjadi adalah dia telah mengecewakan kekasih yang dicintainya, membiarkan pria itu sendirian dalam kesulitannya lalu melenggang tanpa menoleh lagi.
Lima belas tahun sudah berlalu dan Ariani sendirian, mengulang kembali seluruh cerita dalam perjalanan hidupnya yang tidak mudah. Dia tidak menyesali keputusannya dan seluruh kisah yang sudah terjadi, kecuali tentang satu hal. Si pemilik hati itulah alasan Ariani bertahan, setidaknya dia sudah mengabulkan satu permintaannya bahwa dia akan terus berjuang dan meraih bahagianya. Biarlah pria itu tidak tahu apa-apa tentang kesusahannya. Cukup bagi Ariani jika dia mampu membahagiakan anak dan ibunya setelah ditinggal bapaknya enam tahun yang lalu.
Ariani memejamkan mata dan menghirup udara dengan rakus. Sepintas lalu dia merasa seperti mencium harum yang begitu dia kenali. Jarak sejauh itu pun masih tetap membuat Ariani berangan-angan, tetapi itu memang benar. Ariani seperti menghidu aroma citrus. Rasanya seperti tidak terima, ketika dia sudah berusaha mengenyahkan semua rindu, ingatan memaksanya kembali pada satu nama. Abiseka ....
"Zhong yu wo men zai jian mian (Akhirnya kita bertemu lagi), Ariani ...."
Eaakk, serius banget. Sudah terpesona belum tsaayyy? Aku padamulah pokoknya🥰
Love, Rain❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top