Love
Suara ribut ribut membuat Axel dan Anella membuka matanya. Mata keduanya segera terbuka lebar, begitu melihat siapa yang datang. Posisi mereka yang saling berpelukan, membuat Anella menarik diri. Sementara Axel bersikap tenang seolah tidak ada masalah apa pun.
" Nel, kau baik baik saja kan?" Tanya Jorgie dengan wajah mengeras sambil menatap Axel.
" An, kami khawatir." Ucap Rajulia sambil memeluk tubuh Anella yang masih diam tidak bersuara.
" Tukang perahu datang ke tempat kita menginap, dia meminta maaf tidak bisa menjemput kalian karena mesin perahunya rusak. Akhirnya kami meminta bantuan kepala desa untuk menjemput kalian." Ucap Fanya menjawab tanya Anella yang tidak tersampaikan.
" Hati hati kalau bawa Princess, Man. Resikonya gede kalau sampai ada apa apa." Ucap Jorgie sambil menatap tajam Axel yang tetap datar tidak acuh.
" Hari sudah sangat larut, ayo kita kembali. Sebelum Mr. Yonas repot mencari." Ajak Fanya yang diangguki semua.
Mereka berjalan beriringan menuju perahu. Anella dengan santai berjalan sambil bergayut di lengan Axel. Lelaki itu tersenyum senang menatapnya. Keadaan yang gelap dan hanya diterangi cahaya rembulan, membuat ulahnya itu tidak menarik perhatian orang lain. Tapi tidak dengan Rajulia yang berjalan disisinya.
" Apa yang terjadi?" Tanya Rajulia berbisik di telinga Anella. Gadis itu menoleh lalu menggeleng dengan senyum dikulum.
Mereka sampai di lokasi mereka menginap hampir tengah malam. Masing masing masuk ke kamar tanpa berbicara. Anella seolah menghindari berbicara dengan ketiga sahabatnya. Gadis itu dengan segera merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Seolah mengerti dengan keadaan Anella, tidak seorang pun yang membuka mulutnya untuk bertanya.
" Biarkan dia tidur. Besok baru kita tanyakan." Ucap Evi pelan. Rajulia dan Fanya mengangguk setuju.
" Yang pasti dia baik baik saja." Ucap Evi lagi, yang kembali diangguki kedua sahabatnya.
" Ayolah kita tidur. Aku juga sudah sangat mengantuk." Ucap Rajulia.
Kemudian mereka pun merebahkan tubuhnya dan segera memejamkan mata. Tidak lama, deru napas teratur terdengar saling bersahutan. Anella ternyata belum terlelap. Gadis itu bangun dari tidurnya kemudian duduk dengan menyender ke dinding. Dia menatap ketiga temannya yang telah terlelap. Senyumnya terkembang.
Perlahan dia mengambil ponsel dari saku celananya. Lalu membuka pesan masuk. Senyumnya semakin terkembang lebar, melihat siapa pengirim pesan itu. Lalu tanpa ragu dia melangkah keluar dari kamar dan menuju ke teras depan.
" Lo baik baik aja kan?" Tanya Axel yang telah berdiri di luar pintu pagar.
" Aku baik baik saja. Mereka tidak bertanya apa pun. Mungkin besok." Jawab Anella dengan senyum.
" Ya udah, tidurlah udah larut. Gua cuma mau pastiin lo baik baik aja." Ucap Axel, dengan santai lelaki itu menghembuskan asap rokok yang dihisapnya.
" Kau juga harus tidur. Istirahatlah." Ucap Anella lembut. Lelaki itu menggeleng.
" Gua belum ngantuk." Ucap Axel datar. Dia melemparkan rokok yang ada di tangannya begitu saja.
" Tidurlah. Besok sebelum matahari terbit kita bertemu, ditempat kita bertemu kemarin itu. Kita akan melihat sunrise bersama sama lagi lalu sarapan pagi." Ujar Anella dengan senyum. Axel menatapnya.
Anella membawa langkahnya untuk membuka pintu pagar. Axel yang melihat itu segera menghampirinya lalu dengan cepat memeluk gadis itu.
" Maaf, gua bikin lo kena masalah." Bisik Axel penuh penyesalan. Anella menggeleng.
" Aku yang ikut denganmu. Kau tidak salah." Ucap Anella pelan.
" Lo beneran ga apa apa kan." Axel bertanya lagi seolah memastikan. Anella mengangguk.
" Benar, aku tidak apa apa. Pulanglah. Tidur." Ucap Anella lembut sambil melepaskan diri dari pelukan Axel.
Axel bergeming. Tangannya masih menggenggam tangan Anella. Gadis itu tersenyum lalu mendekat. Tanpa ragu gadis itu mendaratkan ciuman di pipi Axel yang membuat lelaki itu sedikit menegang.
" Pulanglah. Besok kita bertemu untuk melihat sunrise." Ucap Anella pelan.
Axel menarik pinggang gadis itu lalu mencium lama bibirnya. Anella memejamkan matanya. Menikmati ciuman lembut dan dalam lelaki yang memeluk erat pinggangnya.
" Gua pulang, Lo tidur ya. Besok kita ketemu." Ucap Axel setelah melepaskan ciumannya. Dia menatap Anella yang berjalan perlahan setelah menutup pintu pagar.
" Crystal, I love you."
Ucapan Axel membuat langkah Anella terhenti. Gadis itu menoleh dengan bibir melukiskan senyuman. Suara lirihnya terdengar merdu di telinga Axel.
" I love you too."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top