3. The danger oppa?
Chapter 3~
Yoongi masih terpaku menatap sosok itu. Ya, sekarang ia telah ingat orang ini. Sosok itu adalah gadis yang dimana selalu ia butuhkan dalam keadaan fisik. Gadis langganan tempat pelampiasan nafsunya. Gadis yang mengatakan bahwa ia hendak bepergian jauh dan meninggalkannya. Sekarang, mereka dipertemukan kembali.
"KAU?!"
Yoongi dan Nara sama-sama menunjukkan ekspresi terkejut. Ya, terkejut. Namun beberapa saat kemudian, entah kenapa salah satu sudut bibir Yoongi membentuk smirk setan. Smirk setan dalam arti kata lain, memliki arti tersendiri menurut kamus seorang Min Yoongi. Begitupun dengan Nara. Ia tampak senang bertemu kembali dengan pria tampan ini. Sementara Hyera hanya bisa menunjukkan tatapan bodohnya menandakan ia sama sekali tidak mengerti akan apa yang terjadi terhadap kakak tirinya itu.
"Ada apa Mr. Yoongi? Apa ada yang salah dengan kelas ini?" Tanya Mrs. Michelle yang mengajar selaku dosen bahasa inggris disana.
"Ah, tidak apa-apa. Apa sekarang aku sudah boleh duduk?" Tanya Yoongi terhadap dosen muda itu.
"Tentu saja. Duduklah dimanapun kau suka."
"Oppa, ayo duduk bersamaku!" Hyera memeluk lengan Yoongi dengan manja tiba-tiba, membuat Yoongi tampak risih.
"Jangan membuatku malu disini jika kau tidak mau kubunuh nantinya." Yoongi melepaskan pelukan Hyera dengan kasar, lalu berjalan menuju bangku Nara. Nara yang melihat Yoongi mendatanginya pun menyambutnya dengan senyumnya yang amat centil.
"Senang bertemu kembali denganmu tuan Min." Jalang itu kini tengah menyentuh dan mengelus pipi Yoongi, lalu meninggalkan kecupan basah disana.
"Kapan kita bisa bermain lagi, hm?" Yoongi memiringkan kepalanya lalu menatap Nara dengan tatapan yang seduktif.
"Kapanpun kau mau. Aku selalu tersedia untukmu sayang. Cuz i'm yours, baby." Nara mengecup bibir Yoongi sekilas dengan tatapan yang nakal. Oh tidak, gadis ini sungguh tidak ingat tempat.
"No, just your body. Always remember it." Dua kalimat menyakitkan yang kembali menyadarkan Nara. Hanya sekedar menikmati tubuhnya saja. Namun walau begitu, Nara tetap saja tidak jera untuk menyukai Yoongi.
Hyera yang sejak dari tadi mengamati mereka menunjukkan ekspresi tidak suka. Terbukti dei sorotan matanya yang tak kunjung lepas mencekam mereka.
"Ugh, siapa gadis itu?! Berani - beraninya dia menyentuh Yoongiku."
Hyera mengepalkan kedua tangannya, sembari mengeraskan rahangnya. Sementara tanpa dia sadari, seseorang juga berperilaku sama dengannya. Menatap dengan tatapan tidak suka pada Yoongi dan Nara.
"Hei gadis bodoh! Tidak perlu seperti itu. Kau boleh duduk disampingku." Tiba-tiba seseorang diseberang sana bersuara menyadarkan Hyera dari monolog rianya.
"Huh? Suara itu? Sepertinya aku mengenal suara itu." lagi-lagi Hyera berbicara pada dirinya sendiri.
"Aku disini bodoh." Sontak saja Hyera berbalik dan mencari sumber suara itu. Dan betapa terkejutnya ia begitu melihat si pemilik suara itu, lagi.
"KIM TAEHYUNG?!" Dengan spontan Yoongi berbalik melihat Hyera, ketika indera pendengarannya menangkap suara yang begitu keras.
"Ugh, dasar bodoh." Yoongi memutar kedua bola matanya dengan malas, sambil menepuk jidatnya.
"Aish." Pria yang dimaksud Hyera pun menarik tangan gadis itu menuju kursi mereka bersiap untuk berbicara padanya.
"Kau masih belum berubah. Masih bodoh sama seperti dulu." Taehyung menyentil dahi Hyera. Bukannya marah, namun respons Hyera diluar dugaan Taehyung. Hyera malah memeluk Taehyung dengan erat membuat pria itu menjadi sedikit tersentak.
"Hua, Taehyung si alien jelekku! Aku sangat merindukanmu!" Taehyung terkejut melihat respons dari Hyera. Buktinya, ia masih saja terbengong bodoh. Diam tak bergeming. Namun tidak untuk beberapa saat kemudian. Ia tidak mau melewatkan kesempatan ini. Jarang-jarang sahabatnya ini mau memeluknya.
"Aigoo, aku juga merindukanmu kelinci bodohku. Omong-omong dada mu sepertinya tambah besar, kau memakai bra ukuran berapa?" Hyera yang menyadari omongan Taehyung pun seketika melepaskan pelukannya. Dan...
PLETAK!
Hyera memukul kepala Taehyung dengan keras. Sehingga terdengar ringisan kecil dari Taehyung.
"Dan kau pun sama. Belum berubah. Masih mesum seperti dulu." Begitu ucapan itu berakhir, tawa Taehyung pun pecah tanpa sebab.
"Kenapa kau tertawa, huh?" Hyera menunjukkan deathglarenya ke Taehyung.
"Hahaha ... Masih mesum seperti dulu. Kau masih mengingatnya, babe? Tetapi aku serius. Kau terlihat lebih sexy sekarang. Dadamu terlihat lebih besar dari sebelumnya." Hyera benar-benar kehabisan kata-kata terhadap sahabat mesumnya ini.
"Lihat saja, aku akan membunuhmu hari ini juga, Taehyungshith."
"Dan aku akan memakanmu malam ini juga sayang." Taehyung kembali melepaskan gelak tawanya begitu melihat tampang kesal gadis itu. Karena membully Hyera dengan kemesumannya adalah sebuah kesenangan tersendiri baginya.
"Argh Kim Taehyung, awas saja kau nanti."
[ *** ]
"Oppa, aku mau ikut denganmu."
"Tidak."
"Oppa, ayolah." Hyera masih saja mendesak Yoongi, agar Yoongi mau memenuhi permintaan
"Sekali tidak tetap tidak. Aku mau ke club untuk bersenang-senang. Dan kau diam saja dirumah. Tunggu aku kembali." Setelah berkata seperti itu, Yoongi meninggalkan Hyera. Membanting pintu mobilnya lalu menancap gas mobil dengan kecepatan penuh.
"Ugh, menyebalkan." Hyera masuk kerumah dengan kesal. Membanting pintu depan, mengejutkan beberapa karyawan rumah tangga disana. Tetapi ia tidak peduli.
Sementara Yoongi. Tidak membutuhkan waktu lama untuknya agar sampai ditujuan yang ia mau. Ya, di club. Tempat favoritnya untuk memulai identitas baru, sisi lainnya. Kini ia tengah mengedarkan pandangannya keseluruh sudut ruangan ini mencari jalang langganannya.
Dan haph, ia menemukannya. Jalang itu sedang mabuk sembari minum alkohol dengan berat. Ia mendekati jalang itu dengan smirk yang sudah menjadi ke khas-an nya.
"Welcome babe. Wanna play, hm?" Nara melumat bibir Yoongi barang sebentar, lalu kembali menatap Yoongi.
"Thanks babe. Minum alkohol bersamamu sebentar mungkin lebih baik."
"Okay." Nara membawa Yoongi ke kursi paling sudut. Mereka memesan anggur dengan kadar alkohol yang paling tinggi. Setelah pesanan datang, mereka pun bersulang ria lalu meminum lahap alkohol itu dengan cepat. Nara yang melihat Yoongi pun tersenyum penuh dengan kemenangan karena dia berhasil menakhlukkan Yoongi lagi, malam ini. Walaupun dia tau bagaimana akhirnya nantinya, Yoongi akan pergi meninggalkannya begitu saja setelah mendapatkan apa yang dia mau.
[ *** ]
Sedan hitam itu berhenti mulus ketika telah sampai ditujuan. Sang pemiliknya keluar, lalu mengetuk pintu rumahnya dengan keras tidak sabaran. Tak perlu menunggu waktu lama, seseorang didalam pun membukakan pintu untuknya. Yoongi menampilkan ekspresi tidak suka saat melihat wajah gadis ini lagi.
"Oppa, akhirnya kau pulang juga." Langsung saja Hyera memeluk Yoongi tanpa aba-aba terlebih dahulu. Mungkin hal ini akan menjadi kebiasaan gadis ini pada Yoongi, tetapi tetap saja ia tidak menyukainya.
"Lepaskan aku." Yoongi melepaskan pelukan Hyera dengan sekali kibasan lalu bersiap berlalu meninggalkan gadis itu.
"Astaga, kau bau alkohol. Dan juga, bau apa ini? Kenapa baunya sangat aneh? Apa yang telah kau lakukan diluar sana?" Hyera masih saja tidak menyerah. Dia mengikuti arah langkah kaki kakaknya itu. Sementara Yoongi sama sekali tidak menghiraukan ucapan Hyera. Ia tetap melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya diatas.
"Y-yak! Oppa, jawab pertanyaanku dulu. Aish!"
Sementara Yoongi, setelah sampai dikamarnya, ia menghempaskan badannya ke ranjangnya. Ia memejamkan matanya untuk beberapa saat, bermaksud agar bisa terlelap. Namun usahanya tergagalkan karna gadis itu masih saja menganggunya. Mengetuk-ngetuk pintu kamarnya lebih tepatnya.
"Argh! Aku tidak bisa menjamin gadis itu akan baik-baik saja disini. Aku tidak yakin, aku tidak akan pernah menyentuhnya. Oh Tuhan, tolong aku!"
.
.
.
To be continued ~
Pendek ya? Hehe maaf. Okey seperti biasa, tebar votement pemirsa~ gomawo, annyeong~
LillyChan❤
Xoxo army!♡
Follow! LillyChan07
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top