For My Heart : Chapter 2

Boboiboy sedang berjalan berdua dengan Yaya di gang yang cukup sepi, bahkan sangat sepi. Bagaimana tidak, sekarang sudah pukul dua belas malam lewat.

"Yaya." Panggil Boboiboy, Yaya menoleh.

"Bag kau tak berat ke? Meh sini aku bawakan." Tawar Boboiboy langsung mengambil tas Yaya.

"Eh? Terimakasih Boboiboy." Yaya tersenyum, pipi Boboiboy langsung merah.

.
.
.

Selasa

Paginya, Boboiboy bersiap dengan kemeja sekolahnya yang berwarna putih, celana seragam berwarna putih, dasi berwarna hitam putih. Tak lupa dengan rompi orange dan topi orange kesayangannya.

"Eh? awalnya aku bangun." Gumam Boboiboy sambil memasukkan buku - bukunya kedalam tas setelah menatap keluar jendela.

"Tak pe, kau boleh berangkat dengan Yaya supaya selamat." Sahut Ochobot.

Boboiboy langsung menoleh pada Ochobot sambil menggendong tas orange-nya. "Apa kena mengena selamat dengan Yaya?"

"Tak de apa, korang kan jiran." Ujar Ochobot, "Ha ahlah."

"Nah minum Hot Chocolate Tok Aba." Ochobot memberikan secangkir coklat panas.

Boboiboy menerimanya dan langsung meminumnya sampai habis, "Kalau macam tu, aku pergi dulu ye? Salamkan ke Tok Aba."

"Ha, Yelah." Ochobot mengantar Boboiboy sampai ke depan pintu utama. Saat Boboiboy membuka pintu, terlihat seorang gadis yang mengenakan rok putih panjang, kemeja putih yang sama dengannya, dasi berwarna hitam putih, rompi pink dan krudung pink. Di rompinya, ada tag bertulis 'Ketua Darjah' dan 'School's President'.

Di Sekolah Menengah Pulau Rintis atau Akademi Pulau Rintis, semua siswa bebas memakai rompi dan jilbab berwarna apapun asalkan dirompi itu terdapat nama siswa dan nama sekolah serta logo sekolah.

"Eh, Yaya? Apa kau buat kat sini?" Tanya Boboiboy, Yaya belum menjawab tapi Ochobot langsung menyahut. "Baru je Boboiboy nak ke rumah kau."

"Iye ke?" Tanya Yaya.

"Ha, jom kita berangkat."

.
.
.

Boboiboy dan Yaya sampai disekolah yang sedikit sepi, karena mereka berangkat terlalu pagi. Hanya ada beberapa juru kebun yang membersihkan halaman sekolah. Tapi dijendela - jendela kelas terlihat sedikit ramai. Sekolah Menengah Pulau Rintis terletak disamping Sekolah Rendah Pulau Rintis.

Yaya mengambil buku kecil dan pulpen dombanya yang ada didalam tas. "Apa yang kau buat Yaya?" Tanya Boboiboy.

"Aku nak jaga kat depanlah, banyak murid - murid yang masih nak langgar peraturan sekolah." Ucap Yaya, Boboiboy mengangguk.

"Kau ke kelas dulu je, bawakan bag aku sekali." Sambung Yaya lalu pergi menuju gerbang. Boboiboy menatap Yaya dengan malas.

.
.
.

Hari ini adalah awal tahun ajaran baru, Boboiboy dkk sudah menduduki bangku kelas empat Sekolah Menengah. Dan Yaya, masih bertahan dengan jabatan tertingginya sebagai Presiden Sekolah dan Ketua kelas.

Sekarang memasuki sebulan setelah hari pertama kembali ke sekolah. Pasti banyak murid - murid yang menunggu kedatangan Boboiboy dkk. Koridor kelas sudah dipenuhi oleh beberapa siswi - siswi yang menunggunya. Padahal dari luar sekolah terlihat sangat sepi.

Boboiboy sangat kewalahan, andai saja kalau ada Fang, setidaknya tidak semua siswi berlari kearahnya. Para siswi - siswi mulai tersadar dengan apa yang dibawa Boboiboy. Tas perempuan berwarna pink?

.
.
.

"Eh? Siapa kau ni?" Tanya tiga orang laki - laki yang berdiri didepan Yaya.

"Ha ahlah, baru nampak kat sekolah." Ucap anak laki - laki yang bertubuh tinggi nan kurus.

"Murid baru ke?" Sambung anak laki - laki bertubuh gemuk.

"Korang tak tahu siapa aku?!" Kesal Yaya lalu menunjuk tag di rompinya dengan pulpen dombanya.

Tiga anak laki - laki itu langsung membulatkan matanya. "Alamak."

"Betulkan balik seragam korang tu atau nak aku tulis nama korang?" Goda Yaya sambil bersiap menulis nama ketiga laki - laki itu. Ketiga anak laki - laki itu langsung membenarkan seragam masing - masing.

Skip 5 menit sebelum bel masuk

Yaya merasa sudah tidak ada lagi murid yang memasuki sekolah. Ia ingin menutup gerbang sekolah, tapi ada tiga orang gadis yang meneriakinya.

"Tunggu kejap! Kitaorang nak masuk!" Teriak gadis berambut coklat sebahu.

"Ha, kenapa pakai kasut kuning?! Tak baca peraturan sekolah ke?!" Seru Yaya ketika melihat gadis berambut coklat sebahu.

"Kemeja dikeluarkan pula, betulkan balik seragam korang!" Sambung Yaya dengan tegas.

"Eh? Siapa kau ni? Suka hati nak suruh kitaorang." Sahut gadis berambut ikal dan berkulit lebih gelap.

"Entah tu, tak tahu ke Hana ni anak kepala sekolah?" Ujar gadis berambut hitam panjang sambil menunjuk gadis berambut sebahu bernama Hana.

"Ehem!" Yaya menunjuk tag yang ada dirompinya dengan pulpen legend-nya.

"Tak kisah pun korang anak siapa, ini tanggung jawab aku nak disiplinkan korang." Ujar Yaya santai sambil menulis nama tiga gadis itu.

'Hana'
'Lala'
'Dinda'

"Sebagai hukumannya, korang kena bersihkan halaman sekolah masa istirahat sampai bersih." Ucap Yaya santai lalu berbalik memasuki gedung sekolah setelah menutup gerbang.

"Hish, siapa budak tu? Tak pernah nampak pun." Gumam Hana.

Memang semua siswa siswi kelas tiga tidak tau Boboiboy dkk. Karena saat pertengahan Semester terakhir sampai sebulan awal kelas empat, Boboiboy diberi misi penting untuk kembali ke markas TAPOPS. Saat itu mereka belajar melalui daring sekolah yang diberikan khusus untuk Boboiboy dkk.

Sebelumnya, Boboiboy juga sering bolak - balik markas TAPOPS ke markas TAPOPS-U di Bumi. Dan itu sangat melelahkan.

.
.
.

Kelas 10A menjadi sering didatangi banyak murid, entah untuk melihat siapa lima murid yang sangat populer itu atau untuk melihat Boboiboy dan Fang.

Gopal : "Macam mana kita boleh satu kelas?"

Fang : "Entah, tak mungkin kebetulan kan?"

Boboiboy : "Agaknya, ada kena mengena dengan Yaya. Dia kan satu - satunya murid teladan diantara kita, mesti dia tahu."

Ying : "Hm, mana Yaya?"

Gopal : "Masih didepan kot."

Yaya : "Hai semua!"

Yaya tiba - tiba datang dan langsung duduk dibangkunya. (posisi duduk Fang bertukar dengan Gopal.)

Ying : "Haiya, kenapa kita boleh satu kelas lagi?"

Fang : "Ha ah, aku bosanlah satu kelas dengan Boboiboy!" Fang menunjuk Boboiboy. Boboiboy langsung menoleh sambil memberikan tatapan malas.

Boboiboy : "Kau ingat, kau je yang bosan? Aku pun bosan, asik satu kelas je dengan kau dari dulu."

Yaya : "Sebab-"

"Cikgu datang - cikgu datang, Yaya!" Seru Ray, wakil ketua kelas. Sekarang wakil ketua kelasnya bukan Gopal lagi, jika Gopal menjadi wakil ketua kelas, siapa yang akan memimpin kelas saat Boboiboy dkk harus bertugas di luar angkasa? Semua murid langsung duduk ditempat masing - masing.

Seorang pria bertubuh besar langsung masuk ke kelas yang membuat Boboiboy dkk terkejut, kecuali Yaya.

"Kelas bangun! Selamat Pagi Cikgu... Kebenaran!" Seru Yaya diikuti yang lainnya.

Boboiboy : "Bila masa Cikgu jadi Cikgu kat sini?"

Cikgu Papa : "Eh, baru semalam."

"Dah tu, macam mana dengan Cikgu Mama Zila?" Tanya seorang murid bertubuh gemuk yang duduk dipojok.

Cikgu Papa : "Sebenarnya, Cikgu Mama Zila hanya menggantikan Cikgu Papa je. Don't Worry ye semua, hehehe"

Krik krik

Seisi kelas menatap Cikgu Papa dengan tatapan malas.

Cikgu Papa : "SUDAHLAH TU! SEKARANG MASANYA PEPERIKSAAN MATEMATIK!"

Satu murid kelas, kecuali Yaya dan Ying : "TIDAK!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top