For My Heart : Chapter 15

Ali memgeluarkan benda yang ada disaku jaketnya, Alicia meliriknya dari jarak yang sedikit jauh.

Ali : "Maknanya aku boleh Override Mod pada kapal angkasa ni." Ucap Ali setelah mengaktifkan benda itu dan berubah menjadi kaca mata.

Alicia : "Ali! Jangan!"

Ali menatap gadis itu dengan tatapan malas,
Ali : "Kenapa pula jangan?"

Boboiboy dkk bingung menatap kaca mata yang digunakan Ali.

Gopal : "Eh, cermin mata tu sama macam kau punya ke, Fang?"

Fang langsung mengaktifkan kaca matanya dengan menekam tombol yang ada ditelingannya.

Fang : "Bukan, cermin mata Ali berbeza. Cermin mata ni merupakan project dari Agen M.A.T.A."

Beralih pada Ali yang langsung mendekati Alicia, mereka berdua mulai bertengkar.

Ali : "Kenapa pula tak boleh?"

Alicia : "Memang tak boleh, Ali."

Ali : "Aku nak tahu alasannya."

Alicia : "Kapal angkasa ni bukan buatan Cyberaya."

Wajah Ali langsung berubah menjadi santai, "Cakaplah elok - elok."

Adudu : "Oi! Oi! Oi! Sudahlah tu, bila nak mula?"

Probe : "Ha ah, dah tak sabar ni."

Boboiboy berubah menjadi Boboiboy Gempa, ia langsung menatap Adudu dengan malas.

Boboiboy : "Macamlah kau boleh menang."

Boboiboy : "Hiak!"

Bug

.
.
.

Boboiboy dkk menatap pesawat angkasa Adudu yang sudah jauh dengan lega. Setelah mereka kalahkan, alien itu langsung pergi begitu saja. Boboiboy berubah menjadi Boboiboy biasa, ia menghela nafas lega.

Alicia : "Huuuu! Jayalah, Boboiboy!"

Boboiboy menoleh ke arah seberang sungai yang memperlihatkan kawasan perkemahannya, barusan Alicia memujinya. Sedangkan Ali yang ada disampingnya menatap gadis itu dengan tagapan malas, begitu juga dengan Hana.

Iya, mereka bertarung melawan Adudu di kawasan yang ada diseberang sungai. Tentunya agar tidak merusak perkemahannya. Boboiboy dkk menyebrang dengan jembatan menuju perkemahan.

Papa Zola : "Prit prit - prit prit! Masa perlumbaan dah tamat!"

Papa Zola : "Perlumbaan kedua dimenangkan oleh..."

Gopal sudah menyilangkan kedua tangannya dengan sangat bangga, ia yakin Timnya yang akan disebutkan.

Papa Zola : "SERI!"

Gopal : "Apa?! Seri?! Kan saya lagi ada ikan, Cikgu tak nampak ke?"

Ying : "Cikgu ni, mana boleh seri."

Yaya : "Entah Cikgu, kata kebenaran priority."

Papa Zola : "Hehehe, memanglah. Tapi kebenaran... Tak perlukan kebenaran."

Boboiboy dkk menganga, Sama halnya pada Ali yang kini menoleh pada Alicia yang ada disampingnya.

Ali : "Apa Pakcik cakap ni? Aku tak fahamlah."

.
.
.

Matahari sudah tenggelam. Boboiboy, Yaya, Ali, Papa Zola dan Pipi Zola sedang menunaikan sholat maghrib disamping tenda dengan alas karpet.

Fang, Ying dan Gopal sedang membersihkan ikan dan mengemasi peralatan memancing. Sedangkan Cattus dan Comot sibuk bermain sendiri.
Beralih pada tenda sebelah, tepatnya Hana dkk yang sedang makan bekal mereka didalam.

Lala : "Kau rasa rancangan ni akan berjaya?"

Hana : "Mestilah, Abang Boboiboy mesti percaya."

Dinda : "Macam mana kalau tak?"

Hana : "Itu urus nanti."

.
.
.

Alicia sedang berdiri disamping sungai, tangan kanannya memegang ponsel yang ada ditelinga kanannya. Ia menatap air sungai yang memantulkan sinar bulan.

"Kau... Tak tipu kan?"

"Alicia, kita kan kawan. Khai yang begi tahu pasal ni."

"Bukan ke dia memang macam tu sejak pertama Ali masuk Akademi?"

"Memanglah... Tapi aku dengar dari Khai, diorang kan dekat."

"Hm, biarlah." Gumam Alicia sambil memainkan kakinya dan menendang batu - batu kecil ke sungai.

"Nampaknya kau dah serius pada Ali,macam mana peristiwa yang ada kat Akademi tu? Kau maafkan ke?"

"Aku tak boleh buat apa - apa, aku dah suka sangat pada Ali."

"Kau yakin nak tinggalkan agama kau demi Ali?"

Alicia menghentikan aktivitasnya, ia menoleh kebelakang tempat perkemahannya. Tepatnya pria yang sedang duduk takhiyat disamping Boboiboy.

"Aku... Aku yakin, Roza."

"Alicia!" Alicia menoleh kebelakang, tepatnya Yaya yang sudah selesai shalat dan sedang melambai - lambaikan tangannya.

"Eh, Yaya panggil. Esok jelah lanjutkan."

"Okelah, bye."

"Bye."

Pip

Alicia langsung mematikan ponselnya dan memasukannya kedalam saku celana, ia bergegas lari kearah Yaya.

.
.
.

Semua orang berkumpul mengitari api unggun sambil memegang tusuk ikan, mereka membakar ikan masing - masing.

Yaya duduk diantara Ali dan Alicia, mengingat mereka masih sedikit belum damai. Sedangkan Fang, Boboiboy dan Gopal duduk didepan mereka. Disamping Alicia ada Ying yang duduk disamping Fang. Papa Zola dan pipi Zola duduk diantara Gopal dan Ali.

Papa Zola : "Ha, seronok kan berkemah ni?"

Pipi Zola : "Hm! Esok lagi ye, Papa?"

Papa Zola : "Eh, mana boleh. Marah nanti Mama."

Gopal yang dari tadi mengawasi Ali dan Yaya mulai berbisik pada Boboiboy.

Gopal : "Hish, tengok budak Ali tu."

Boboiboy menoleh ke depan, Yaya sedang meniup tangan Ali yang tak sengaja terkena api. Tapi yang menariknya, Alicia terlihat tidak suka.

Boboiboy : "Tapi Alicia macam tak suka je."

Gopal : "Iyelah, tapi mana boleh."

Boboiboy : "Apasal pula tak boleh? Kau tak sokong aku ke?"

Gopal : "Bukan, kan orang Malaysia tak benarkan ada hubungan pacar dengan yang berbeza agama."

Fang dan Ying yang tak sengaja mendengarnya langsung melirik dua temannya itu.

Boboiboy : "Betul juga, tapi Fang dengan Ying tu..."

Gopal : "Diorang lain."

.
.
.

Malam sudah larut, ia terbangun karena haus. Terdengar suara nyanyian Fang, Gopal, Boboiboy dan Ali dengan alunan gitar diluar.

Yaya menoleh ke samping, tepatnya tepat tidur Alicia tetapi gadis itu tidak disana. Sedangkan Ying masih setia ditempatnya. Yaya keluar dari tendanya, ia juga melihat Hana dkk sedang duduk bersama Boboiboy.

Hana : "Yaya!"

Yaya menoleh, gadis berambut pendek itu melambai - lambaikan tangannya. Yaya menghela nafas, ia berjalan mendatanginya.

Lala : "Marilah bergabung."

Yaya tidak menyahuti ajakan Lala,
Yaya : "Korang ada nampak Alicia?"

Gopal : "Tu."

Yaya menoleh ke arah yang ditunjuk Gopal, terlihat Alicia sedang berdiri diatas batu besar yang ada ditepi sungai. Tangannya memegang ponsel yang menempel pada telinganya.

"Berikan saya masa lagi, dia macam tak nak balik."

"Tak de masa, kamu kena pulang esok. Tak boleh punting sekolah lagi!

"Tapi Papa, Ali tak nak ikut dengan saya."

"Biarkan, kau pulang je sorang."

"Papa, beri saya masa satu hari lagi je. Boleh ye?"

"Tak-Bo-leh."

Ekspresi Alicia lebih murung lagi setelah ayahnya langsung mematikan sambungan.

"Ada apa Alicia?" Sahut seseorang dari belakang, Alicia langsung menoleh.

"Tek de lah, Yaya."

.
.
.

"Macam mana ni? Ada Alicia." Bisik Dinda pada Hana.

"Tak pe, dia boleh jadi saksi."

.
.
.

"Oh iye ke? Kau betul - betul nak belajar pasal Islam?"

"Iye, kalau Ali memang nak serius. Lagi pun perjalanan kita masih jauh."

Yaya dan Alicia masih sibuk berbicara tanpa menyadari seseorang mendatangi mereka. Bukan, tiga orang.

"Korang tengah apa ni?"

Yaya dan Alicia langsung menoleh, rupanya Hana.

Alicia : "Saja je berbincang."

Hana : "Oh ye ke? Kitaorang tak kacau?"

Yaya mengerutkan dahinya, ia melihat ada serangga dibahu Hana. Tangannya mencoba untuk meraih bahu Hana. Tapi tiba - tiba gadis itu bertindak aneh dan hampir tercebur sungai.

Byur

"Alicia!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Ejen Ali hanya milik Wau Animasi. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top