For My Heart : Chapter 13

Sabtu

Pagi - pagi sekali, Boboiboy sudah menyiapkan semua barang - barang yang akan diperlukannya dengan Ochobot yang membantunya juga. Kini, ia sudah siap menggendong tas besarnya.

"Dah semua?" Tanya Ochobot.

"Dah, tapi tak pe ke kalau Tok Aba duduk rumah sorang - sorang?" Tanya Boboiboy.

Ochobot menghela nafas, "Kan dah biasa sejak kau tak datang ke Pulau Rintis lagi?"

"Oh ye ke? Hehehe." Boboiboy menggaruk pipinya yang tak gatal sambil menyengir.

"Sudahlah, dah lambat ni." Ochobot mendorong Boboiboy keluar rumah.

"Cepat Boboiboy." Ujar Ochobot dengan gembira.

"Sabarlah, aku kena kunci pintu dulu." Ucap Boboiboy sambil mengunci pintu rumahnya. Boboiboy merasa bahwa Ochobot juga sangat menanti - nanti perkemahan lagi.

"Eh, Abang Boboiboy? Nak kemana ni?" Tanya seseorang yang membuat Boboiboy langsung membalikkan badannya. Terlihat seorang gadis berambut coklat sebahu dengan pakaian training-nya.

Boboiboy : "Tak de apalah, cuma nak berkemah. Hehehe."

"Iye ke? Hana nak ikut boleh?"

Boboiboy gelagapan, gadis itu tidak boleh ikut. Dia adalah sumber permasalahannya dengan teman - temannya. "Ah- aku rasa tak payah. Oh ye, aku pergi dulu ye. Bye..." Boboiboy langsung pergi dengan cepat yang diikuti Ochobot dibelakangnya.

Ochobot : "Siapa tu, Boboiboy?"

Boboiboy : "Hana, adik kelas aku."

Ochobot hanya beroh ria, "Kenapa kau tak bagi izin dia ikut?"

Boboiboy : "Nanti yang lain merajuklah, hancur berkemah kita."

.
.
.

Boboiboy dan yang lainnya sedang berjalan menuju sungai yang dimaksud mereka. Jangan lupa, Ali dan Alicia juga ikut. Gopal, Fang dan Ying sudah berkenalan dengan Alicia sebagai teman Ali, mengingat bahwa Ali dan Alicia masih belum damai. Comot, kucing Ali juga ikut.

Ying : "Rancangan kau memang terbaiklah, Boboiboy."

Fang memutarkan bola matanya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "Bolehlah."

Boboiboy tersenyum, "Korang semua maafkan aku?"

Gopal : "Em... Huh, yelah - yelah."

Yaya : "Ha, dah sampai pun." Cattus langsung meloncat dari tangan Yaya.

Boboiboy : "Cikgu Papa!"

Ali dan Alicia mengerutkan dahinya,

Ali : "Cikgu Papa?"

Alicia : "Cikgu dari pada ayah kau ke, Boboiboy?"

Terlihat Papa Zola dan Pipi Zola yang sedang duduk ditepi sungai sambil memegang pancing masing - masing. Mereka melambaikan tangan pada Boboiboy dkk.

Tak jauh dari tepi sungai, ada sebuah tenda yang sudah berdiri kokoh.

Ying : "Ai? Pipi Zola pun ikut?" Pipi Zola hanya tersenyum manis.

Papa Zola : "Sudah! Sekarang bangun tenda masing - masing!"
Semua mengangguk dan mendirikan tenda sendiri - sendiri.

Boboiboy, Fang dan Gopal mendirikan satu tenda yang besar dan hanya untuk mereka bertiga saja. Ying, Yaya dan Alicia juga, sedangkan Ali membuat tenda untuknya sendiri.

Papa Zola : "Boboiboy, Ochobot dengan Fang cari kayu bakar. Ying, Yaya dan...
"
Papa Zola mengintai Alicia, sebelumnya dia belum pernah melihat Alicia di Pulau Rintis.

Alicia : "Alicia, Pakcik."

Papa Zola : "Ye, dan Alicia pergi siapkan alat memasak. Gopal dan- anak siapa pula ni?"

Ali : "Saya Ali, pacar Yaya."

Yaya menatapnya malas, "Masih nak cakap macam tu?" Gumam Yaya.

"Tak guna." Gumam Alicia sambil melirik Ali dengan malas, begitu juga dengan Comot yang ada digendongannya.

Papa Zola : "Hm, bagus. Kecil - kecil dah pandai pasal cinta - cinta eh?"

Ali terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tak delah Pakcik."

Papa Zola : "Iyelah tu, Gopal dan Ali siapkan alat - alat memancing."

Boboiboy, Ochobot dan Fang mulai mencari kayu bakar, mereka mencarinya dipekarangan yang ada ditepi sungai. Papa Zola tengah menatap semua anak muridnya yang sedang mengerjakkan semua keperluan berkemah.

Pipi Zola : "Papa Papa, siapa tu?"

Papa Zola : "Siapa? Bukannya ada orang lagi- eh?"

Tak terlalu jauh disamping tenda Papa Zola, ada tiga orang gadis yang mendirikan tenda.

Papa Zola : "Itu anak murid Sekolah Menengah Pulau Rintis."

Pipi Zola : "Ei! Kenapa Akak - Akak duduk situ?! Ketepi sikitlah-"

Papa Zola langsung membungkam mulut anaknya yang baru saja meneriaki tiga gadis itu.

Papa Zola : "Maaf mengacau ye, maafkan kesilapan anak Cikgu yang masih kecil molek ni."

Pipi Zola : "Apa ni, Papa?"

Papa Zola : "Hish, kebenaran... tak boleh biarkan anak kebenaran teriaki anak Kepala Sekolah. Huih, Papa boleh dipecat nanti."

Pipi Zola hanya terkekeh kecil.

.
.
.

Boboiboy, Fang : "Semua dah berkumpul Cikgu."

Boboiboy dkk sudah berbaris dengan rapi. Boboiboy, Fang dan Ali berdiri didepan sedangkan Ying, Yaya dan Gopal dibelakangnya.

Papa Zola : "Sekarang... Masanya... PERMAINAN!"

Semua sudah dibagi menjadi dua klompok masing - masing. Boboiboy dengan Fang dan Ali, sedangkan Gopal dengan Ying, Yaya dan Alicia. Mereka akan bermin tarik tambang.

Ying : "Jom Yaya, kita buktikan siapa yang lagi hebat."

Ying melirik Fang sambil menaik - naikkan alisnya. Fang menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil menatap Ying dengan tatapan menggoda.

Fang : "Eleh, cubalah kalau boleh."

Papa Zola : "Prit prit - prit prit. Semua sedia..."

Yaya mengeratkan pegangannya pada tali, disini ia yang terkuat.

Fang : "Kita tak boleh mengalah dari diorang tu."

Boboiboy : "Hm!"

Papa Zola : "1... 2... 3.... MULAI!"

All : "IAK!!!"

antara tim Gopal dan tim Boboiboy, merek saling menarik satu sama lain.

Ochobot : "Go, Boboiboy!"

Gopal : "Kuat lagi Yaya!"
Yaya langsung menariknya dengan kuat.

Ali : "Jangan bagi Yaya tarik lebih kuat lagi!"

Bruk

Gopal, Ying, Yaya, Alicia : "Yey! Berjaya!"
Akhirnya permainan dimenangkan oleh tim Gopal.

Boboiboy : "Apa ni Cikgu, tak acih namanya. Diorang kan ada empat."

Papa Zola : "Ck! Ck! Ck! Ck! Bukan lelaki sejati bila kalah melawan wanita."

Gopal : "Ha, maknanya aku lelaki sejati kat sini."

Boboiboy, Fang dan Ali hanya menatapnya dengan malas (-_-)

"Semangat Abang Boboiboy!" Seru tiga orang gadis yang membuat Boboiboy langsung menoleh.

'Apa ni? Kenapa diorang ada kat sini? Hancurlah semua, macam mana aku kena selesaikan masalah ni?'

.
.
.

"Aaaaaaaaaaaaaaa aduy!"

Boboiboy mendorong Adudu dari puncak gunung hingga terjatuh kebawah.

Adudu : "Jaga kau, Boboiboy!"

Probe : "Kenapa ni Incik Bos?"

Adudu masih terpejam dengan wajah gelisahnya.
Adudu : "Aaaaaaaaaaaaaaaaa"

Probe : "Ini mesti Incik Bos mengigau."

Peobe : "Aha!"

Probe mengambil sarung tangan keras dan menepuk - tepukkannya ke pipi Adudu dengan keras.

Probe : "Bangun! Bangun Incik Bos!"

Adudu : "Aduy! Adududududu!"

Adudu langsung menegakkan badannya sambil memegangi kedua pipinya sambil menatap Probe dengan tajam.

Probe : "Ai? Kenapa Incik Bos panggil nama sendiri?"

Adudu : "Apa pasal kau tepuk muka aku?!"

Probe : "Incik Bos mengigau tadi."

Adudu : "Hish! Aku mana ada mengigau!"

Adudu turun dari ranjangnya yang menuju ke ruang pengendali pesawat angkasanya.

Probe : "Eh, Incik Bos baru sedar."

Adudu : "Bukanya lama aku pingsan."

Adudu : "Computer! Cari lokasi Boboiboy tu cepat! Aku nak blasah dia balik, sakit aku kena blasah tadi!"

Computer : "Bila masa Incik Bos blasah Boboiboy?"

Adudu : "Hish! Baru je tadi! Kau tak nampak ke?!"

Probe : "Memang dah kena blasah Boboiboy, tapi bukan tadi Incik Bos."

Adudu : "Lepas tu, semalam?"

Probe : "Satu minggu tiga hari lepaslah, Incik Bos."

Adudu langsung tergeletak dilantai,
Adudu : "Satu minggu tiga hari lepas, lamaya aku pingsan."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Ejen Ali hanya milik Wau Animasi. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top