For My Heart 2 : Chapter 6

Asslamu'alaikum dan salam sejahtera, sebelumnya Author mau minta maaf karena lama ga up.

Alasan pertama ga up :
Dari kemarin Author sibuk mikirin sekolah, jadi gafokus bahkan sampai gakepikir nulis chapter ini. Terimakasih buat yang masih setia disini.

Alasan kedua ga up :
Kuota abis T_T
Tinggal kuota belajar yang cuma bisa buat Whatsapp sama Google Classroom

Tanpa kalian, Author cuma butiran debu kelas ekonomi bawah :)

Tolong diingatkan kalau ada typo..
Maaf kalo Chapter ini agak gaje..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sore ini setelah jalan - jalan mengelilingi Cyberaya, Alicia dan Boboiboy dkk mampir ke warung makan Mamak Maju. Sebenarnya masih banyak tempat - tempat yang belum mereka kunjungi, tapi Gopal terus merengek karena perutnya sangat bising.

Alicia memesan ayam goreng sebagai menu makan mereka, ia juga ikut membantu menyiapkannya di dapur dengan Uncle Rahul, Uncle Rajesh dan Uncle Razman.

Boboiboy yang duduk disamping kiri Yaya terus melirik gadis itu sambil tersenyum. Ia menyandarkan dagunya diatas tangan kanannya yang menegak diatas meja.

Yaya tau Boboiboy sedang menatapnya dengan tatapan menggoda, tapi ia tidak ingin membalas tatapan itu karena ia merasa gugup, bahkan pipinya sudah merah.

"Comelah bila kau malu macam ni." Kekeh Boboiboy masih tetap pada posisinya.

Yaya pura - pura tidak dengar, ia menahan senyumnya sambil menoleh kesamping tepatnya Ying duduk disampingnya yang sedang mengambil foto selfi dengan Fang.

Gopal yang duduk didepan Boboiboy menyadari tingkah Boboiboy yang kurang biasa itu. Gopal mendekat pada Ochobot yang ada sidisampingnya.

"Dey, Ochobot! Kenapa dengan Boboiboy tu?" Bisik Gopal.

"Tengah rayu Yaya lah tu." Balas Ochobot dengan nada malas.

Gopal mengerti, ia langsung menarik tangan kanan Boboiboy yang pria itu gunakan sebagai tumpuan dagunya. Alhasil Boboiboy langsung kaget, kepalanya jatuh keatas meja.

Gopal langsung tertawa terbahak bahak begitu juga dengan yang lainnya. Sedangkan Boboiboy sebagai korban hanya menatap temannya itu dengan kesal.

Gopal : "Kelakarlah kau Boboiboy! BAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA!"

Boboiboy : "Ha ah! Kelakar sangat (¬_¬)"

Gopal : "HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH! AKU... AKU SAMPAI TAK BOLEH BERNAFAS- BAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"

Fang, Ying dan Ochobot yang tadinya ikut tertawa kini berhenti tertawa. Mereka bingung dengan temannya yang satu ini.

Fang : "Dah tak betul budak ni."

Ying : "Wey! Apasal dengan lu ni?!"

Ochobot : "Buang tebiat ke?"

Yaya : "Entah, tak habis - habis gelak."

Gopal langsung diam, "A-aku nak ke tandas kejap..."

Fang : "Padan muka, suka gelakan orang sampai tak tahan hancing."

.
.
.

Sementara Ali mencari Boboiboy dkk kesana kemari tapi tidak menemukan mereka juga. Ali berinisiatif menelfon Yaya, kata Yaya mereka sedang di warung makan Mamak Maju.

Ali pun langsung bergerak ke tempat itu, tempat yang terlihat ramai setiap saat. Siapa yang tidak suka kalau makanan disana enak dan hiburan musik yang bagus.

Ali melihat Boboiboy dkk duduk disalah satu meja panjang didalam warung itu. Melihat kedatangan Ali, Yaya langsung menyapanya.

"Eh Ali! Kau dari mana?" Tanya Yaya.

"Ada lah." Jawab Ali sambil duduk dibangku awal Ochobot karena Ochobot pindah ke bangku Gopal.

Ali : "Oh ye, esok aku ada benda nak tunjuk pada Boboiboy, Fang, Gopal dengan Ochobot."

Boboiboy : "Apa dia?"

Ali : "Ada lah, esok mesti tahu."

Fang : "Bagi tahu jelah."

Ali : "Alah... Tak surprise lah nanti."

Alicia, Ungle Rahul, Uncle Rajesh, dan Uncle Razman datang membawa makanan mereka. Alicia langsung duduk disamping Ali, yang memang dari awal adalah tempat duduknya.

Bersamaan dengan itu, Gopal datang sambil memegangi perutnya yang lapar. Setelah sampai didepan meja teman - temannya, muncul api dimata Gopal.

Gopal : "Dey! Apa tukar - tukar bangku ni-"

Fang : "Duduk sini je lah, Gopal"

Fang mendorong bangku yang ada didepannya dengan kakinya, bangku yang ada disamping bangku Alicai. Gopal langsung menatap semuanya dengan tatapan malas kemudian duduk di bangku itu.

.
.
.

Ada yang menanyakan kabar Adudu? Setelah menghindari Geng Nowes di Planet Raonia, Adudu pergi entah kemana. Dan sekarang ia kembali ke Bumi dengan Probe yang mengendalikan pesawatnya. Robot purple itu terlihat sangat mengantuk.

Computer : "Bos! Kita telah sampai di Bumi."

Adudu : "Bagus! Turun di Markas Kotak cepat-"

Probe : "Alamak Incik Bos! Apa benda kat depan tu!"

Aduduk dan Computer beralih ke layar besar yang menunjukan sebuah benda yang akan bertabrakan dengan pesawat angkasa mereka.

Adudu : "Elak Probe!"

Probe : "Tak sempat!- "

Brak!

Namun sayangnya pesawatnya menabrak sebuah satelit sehingga terpeleset. Ini jadinya kalau Adudu dan Computer membiarkan Probe yang mengendalikan pesawat angkasa dalam keadaan mengantuk.

Adudu terlihat sangat histeris.
Adudu : "Computer! Ambil alih kapal angkasa!"

Computer : "B-baik bos!"

Sebelum terhempas kuat ke permukaan Bumi, pesawat Adudu sudah diambil alih oleh Computer jadi bisa mendarat dengan... Aestethic :D

Adudu, Probe, Computer : "Fiuh..."

Probe : "Ai? Kat mana kita ni, Incik Bos?"

Adudu : "Ini macam bukan kat Pulau Rintis."

Computer : "Mengikut data, kita berada di Indonesia."

Adudu : "Indonesia? Apakah benda tu?"

Computer : "Indonesia ialah kawasan negara kepulauan, Indonesia berada di sebelah selatan Malaysia."

Adudu : "Jadi?"

Probe : "Jadi kita ada di Indonesia lah, Incik Bos. Itu pun tak tahu-"

Brak!

Probe : "Aduy!"

Adudu melempar cangkir alumuniumnya ke robot purple itu.

Teng! Teng! Teng!

"Kiliir kimi!"

"Wiy!"

Adudu kebingungan, ada mengetuk bagian pesawat angkasanya. Dan sepertinya suara melengking itu berasal dari luar pesawat angkasanya.

Adudu : "Computer, buka pintu cepat."

Computer : "Baik Bos."

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka menapakkan seorang laki - laki dan gadis yang mengenakan seragam putih abu - abu dengan tas hitam yang setia di bahunya.

"Gara - gara lu motor gue roboh!" Seru laki - laki itu.

Adudu, Computer dan Probe menoleh kesamping kanan pesawat angkasa mereka. Benar saja, disana ada sebuah sepeda motor metic yang tergeletak.

"Liat! Lecet nih! Padahal baru beli kemarin!"

Adudu : "Diam! Atau aku tembak-"

"Tembak - tembak pala bapak lu! Pokoknya ganti motor gue!" Seru laki - laki itu.

"Kalo ngga mau ngganti, gue aduin ke bapak gue. Bapak gue DPR loh." Sambung laki - laki berseragam putih abu - abu itu.

"Iya! Kita anak DPR, jangan maen - maen!" Sahut gadis yang ada disamping laki - laki itu yang juga mengenakan seragam yang sama. Mereka adalah kakak beradik, kakaknya yang cowok.

"Heh alien! Geser dikit UFO lu! Angkringan gue keganggu! Bau bensin!" Seru seorang pria berusia 40 tahunan yang tepat berada di samping kiri pesawat angkasanya.

Tin! Tin!

"Ini UFOnya siapa tolong diparkirkan dengan benar! Kalau tidak, saya laporkan ke Mentri Sosial! Atau sekalian ke PBB! Kalo engga ke NASA aja biar yang punya UFO dikembaliin ke habitatnya! Mampooz!" Seru pengendara mobil.

"Ngalangin jalan woy! Lu pikir ini jalannya mbahmu?!" Seru pengendara motor.

Mereka sama - sama berada dibelakang pesawat angkasa Adudu.

Adudu pusing dengan situasi ini, sebenarnya ini tempat apa?! Dimana dia? Dan siapa dia? Apa mereka tidak takut dengan alien? Adudu merasa kehilangan harga dirinya sebagai seorang alien.

Adudu : "Diam semua! Kalau tak..."

Adudu menodongkan pistolnya pada seorang gadis berseragam putih abu - abu yang berdiri didepannya.

Adudu : "Kalau tak aku tembak perempuan ni."

Mba Anak DPR be a like : Σ>―(〃°ω°〃)♡→

"Maaf Mas, tapi saya udah punya pacar." Sahut perempuan itu.

Adudu : ๏︿๏

Probe : "Apakah" °Д°

Computer : ~_~

Bapak Angkringan : ⊂( ̄(エ) ̄)⊃

Mas Anak DPR : (。ŏ_ŏ)

Pengendara Motor : -_-||

Pengendara Mobil : 'Ω'

All : ╯﹏╰

Adudu : "Dahlah -_-"

.
.
.

Malam hari sudah tiba, Gopal memilih tidur lebih awal karena kekenyanga begitu juga dengan Ochobot yang memilih mengisi daya untuk besok.

Sedangkan Fang berada diluar rumah karena sedang berkomunikasi dengan Ying, katanya agar orang rumah tidak terganggu dengan membicaraan alay bin lebaynya. Takut mutah...

Boboiboy menghela nafas, rasanya ia bingung ingin berbuat apa. Boboiboy membuka jendela, angin malam langsung datang menerpa wajahnya. Rasanya dingin, namun cukup menenagkan.

Boboiboy menatap langit. Diantara banyaknya bintang, ada satu cahaya bintang yang berkedip kedip sambil berjalan. Apa itu pesawat?

"Eh? Pesawat?" Gumam Boboiboy, tiba - tiba muncul sebuah ide yang menurutnya... Menarik?

Boboiboy berlari keluar kamar dan mendatangi Ali yang sedang duduk disofa depan tv sambil menonton acara komedi kesukaannya dengan Comot.

"Aku nak minta kertas dan pena boleh tak?" Tanya Boboiboy, Ali mengerutkan dahinya lalu mencari kedua benda itu dilaci meja tv.

"Kau ni ada - ada saja, nak buat apa?" Tanya Ali sambil memberikan secarik kertas dan sebuah pena pada Boboiboy.

"Ada, kau tak payah tahu." Jawab Boboiboy sebelum kembali ke kamarnya.

Boboiboy sangat antusiasi dengan idenya, ia kembali mendekat ke jendela dan duduk disana. Sambil menulis sesuatu di kertas itu, Boboiboy tersenyum.

"Aku tahu Yaya mesti suka." Gumam pria bertopi orange itu.

Beberapa saat kemudian, ia selesai menulis dan langsung melipat kertas itu menjadi berbentuk pesawat terbang.

Boboiboy menatap langit dengan sangat yakin, tangan kanannya memegang ujung bawah pesawat kertas itu.

"Angin sepoi - sepoi basa! Fuuuuuuh"

Boboiboy meniupkan angin sambil melempar pesawat kertas itu ke langit.

.
.
.

Yaya masih setia duduk disamping jendela sambil menatap langit malam yang dipenuhi taburan bintang.

Ceklek

Ying keluar dari kamar mandi, ponsel birunya terjepit diantara bahu dan telinganya. Kedua tangannya sibuk melipat handuk kuningnya.

Yaya menyadri bahwa Ying baru saja keluar dari kamar mandi, ia langsung menoleh ke arah gadis itu.

"Kau nak tidur ke?" Tanya Yaya.

"Nanti- oh iye ye, esok aku tak tahu nak pergi mana dengan Yaya dan Alicia." Jawab Ying yang malah beralih pada pembicaraan dengan seseorang diseberang sana.

Yaya menggeleng kecil, ia kembali menoleh kedepan dan melihat sebuah pesawat kertas terbang ke arahnya. Pesawat itu mendarat tepat diatas telapak tangannya.

Yaya membuka lipatan kertas itu dan melihat beberapa kata - kata yang terangkai diatasnya.

'Untuk Yaya ku tercinta

Siapa orang yang kau cinta?

Siapa dia? Dia pasti lelaki yang sangat beruntung kat dunia ni, kerana boleh dicintai perempuan macam kau.

Semoga saja lelaki itu ialah aku.

Aku cuma nak cakap, jangan pernah tinggalkan aku. Bila kau pergi, aku dengan siapa? Jangan pergi okay?

Maaf aku tak boleh mesra macam Fang.

Dari Boboiboy handsome'

Yaya tersenyum setelah membaca surat dari Boboiboy.

"Sebenarnya aku lah perempuan yang paling beruntung kat dunia ni sebab dicintai lelaki macam kau." Gumam Yaya.

Kata orang, wanita yang baik akan diperlakukan seperti ratu ketika bersama laki - laki yang tepat. Ini yang dirasakan Yaya ketika bersama Boboiboy.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menurut kalian, gimana Chapter 6?

Apa pendapat kalian tentang Chapter 6?

Apa bagian yang berkesan di chapter ini? Atau gaada bagian yang berkesan?

Mungkin surat Boboiboy terlalu gaje? Author juga mengakuinya, soalnya Author ga pinter2 banget bikin kata2 romantis. Maap yh

.
.
.

Author mau open QnA!

Silahkan tanyakan sesuatu pada Author dikolom komentar, kalo ngga ngasih pertanyaan juga gapapa gamaksa.

Bakal Author jawab di up selanjutnya yh.
Tanyakan semau kalian tapi jangan menyangkut kehidupan pribadi...

Okeeeee
See you next time...

.
.
.

BoBoiBoy Hanya Milik MONSTA
Author hanya meminjam karakternya saja.

Ejen Ali hanya milik Wau Animasi
Author hanya meminjam karakternya saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top