For My Heart 2 : Chapter 3
Dikediaman Tok Aba, Boboiboy sedang menatap ibunya yang mengeluarkan beberapa barang - barangnya dari koper.
"Mak, kenapa bawa barang sikit?" Tanya Boboiboy, Mara tersenyum pada putra semata wayangnya. "Sebab Mak dan Ayah kejap je kat mari, tiga hari lagi Mak dan Ayah kena balik ke Stesen Ayah." Jawab Mara.
"Iye? Huh, kenapa kejap? Boboiboy kan lama tak jumpa Mak dan Ayah." Wajah Boboiboy menjadi murung.
"Tak pe, bila cuti nanti Mak dan Ayah akan balik lagi lah." Ujar Mara sambil mengelus pipi kiri Boboiboy.
"Mana Yaya? Boboiboy dah cakap suruh datang mari kan?" Tanya Mara.
.
.
.
"Aaaaaaaaaaa! Fang memang tak guna!"
"Ade ke dia macam tu! Huh!"
Seorang gadis berkaca mata, rambut hitamnya diikat dua. Gadis itu menenggelamkan wajahnya kebantak, kakinya terus menendang - nendang kasur.
"Akh!"
Tok tok
Ceklek
"Ying? Kau oke?" Terlihat seorang gadis berjilbab merah muda berada diambang pintu. Gadis bernama Ying itu menoleh kemudian berlari kearahnya.
Ying memeluk sahabatnya, Yaya sambil menangis. "Fang... Dia..."
Beberapa saat kemudian setelah Ying menceritakan semuanya, mereka berdua duduk diatas tempat tidur Ying. "Alah, positif je dulu. Kita semua kan tahu kalau Fang setia, dia tak pernah bantah arahan kan?"
"Iyelah, tapi yang aku tengok tadi tu..." Ying bertambah murung.
"Jangan macam ni Ying, aku janji akan cakap pada Fang." Yaya tersenyum pada Ying, begitu juga dengan Ying yang langsung memeluk Yaya.
"Terimakasih Akak." Ujar Ying sambil tertawa. Reflek Yaya langsung menepuk bahu Ying,
"Ai? Sejak bila panggil Akak ni?" Kekeh Yaya.
.
.
.
Fang menghela nafas, kenapa juga ada tamu disaat ia ingin mengajak Ying pergi keluar. Fang mmebawa nampan coklat panas menuju ruang tamu.
Disana ada seorang gadis yang mengenakan hoodie putih dan celana jeans navi. Kulit putihnya terlihat hampir sama dengan hoodienya.
"Sila minum Kak." Ujar Fang lalu duduk disofa yang berbeda. Gadis itu meminum coklat panas buatan Fang.
"Kenapa Akak datang ke Bumi? Ada apa - apa ke?" Tanya Fang.
"Kau dah dengar dari Abang kau?" Gadis itu malah bertanya balik.
"Dengar apa? Kemarin masa Abang ambik raport tak cakap apa - apa pun." Jawab Fang.
"Iye? Dasar Kaizo!"
"Kenapa Kak?" Tanya Fang.
"Cakap, abang kau suka apa?" Tanya gadis itu yang membuat Fang bingung.
"Semua masakan lobak merah dengan teh hijau." Jawab Fang, gadis itu langsung mematung. "T-teh hijau?"
Fang : "Iye, Kak Kristél kenapa? Tak suka teh hijau eh?"
Kristél : "S-suka! Suka sangat!"
Kristél tersenyum canggung.
Fang : "Oooh, ingat kan tak suka."
Fang : "Apa jadi dengan kulit Kak Kristél? Apasal jadi pucat?"
Kristél : "Oh, ini? Sejak aku kawal kuasa Mama aku, kulit aku jadi memutih macam ni. Mungkin sebab dna dia ada kat kuasa ni kot."
.
.
.
Yaya berjalan cepat memasuki halaman rumah besar milik Fang. Pintunya tertutup, tapi ia yakin pria itu ada didalam.
Belum sempat Yaya mengetuknya, pintu itu sudah terbuka. Fang langsung terkejut saat melihat Yaya ada didepan matanya.
"Acopot Yaya!"
"Hiish! Terkejut aku!"
Yaya memutarkan matanya dengan malas, ia beralih menatap gadis disamping Fang. "Kak Kristél? Kenapa datang mari?" Tanya Yaya.
"Nak jumpa Kapten Kaizo, tapi dia tak de kat mari." Sahut Fang.
Kristél langsung berdecak pinggang sambil menatap tajam pria itu. "Aku tak nak jumpa dia lah!"
Fang : "Apa hal kau datang mari?"
Yaya : "Ying merajuk pada kau! Pergi tengok dia lah."
Fang : "Ai? Marajuk pada aku? Kenapa pula?"
Yaya : "Kau tanya sendiri lah."
.
.
.
Boboiboy mencari - cari Yaya kesana kemari. Saat ia ke rumah Yaya, "Yaya pergi ke rumah Ying tadi." Kata Makcik Wawa.
Boboiboy berlari ke rumah Ying, "Haiya, Yaya baru je pergi tadi. Kata nak ke rumah Fang." Ucap Makcik Yang.
"Ke rumah Fang?!"
'Agaknya, apa yang nak buat ke rumah Fang?' Pikir Boboiboy saat berlari menuju rumah Fang.
Boboiboy benar - benar tidak ingin mengecewakan ibunya yang ingin bertemu Yaya lagi. Walaupun tadi pagi Boboiboy sudah memberi tau Yaya, mungkin gadis itu lupa.
Boboiboy sudah sampai didepan pagar dinding rumah Fang. Samar - samar terdengar suara Fang dan Yaya yang sedang berbicara, namun kurang jelas hal apa yang mereka bicarakan.
Saat Boboiboy sampai didepan pintu pagar, tiba - tiba Fang dan Yaya berada didepannya. Tak lupa gadis berhoodie putih yang berdiri disamping Yaya.
"Boboiboy?" Gumam Yaya.
"Yaya! Sini kau rupanya, Mak aku tunggu kau." Ujar Boboiboy dengan nada sedikit kesal.
Yaya : "Cari aku?"
Yaya : "Oh iya! Aku terlupa pula."
Yaya : "Bye Fang! Bye Kak Kristél!"
Yaya : "Jangan lupa tau Fang!"
Yaya langsung pergi mengikuti Boboiboy, ia menyamakan langkahnya dengan pria itu. Yaya menoleh pada Boboiboy dan tersenyum meledek karena wajah Boboiboy masam.
.
.
.
Dilain tempat, Fang sedang bertamu di rumah Ying. Jangan tanya kenapa Fang bisa cepat sampai ke rumah Ying, tentu saja dengan kekuatan bayangnya. Tidak seperti Boboiboy dan Yaya, mereka memilih jalan kaki. Mungkin agar romantis?
"Tunggu kejap ye, Makcik panggil Ying." Ujar Makcik Yang lalu menaiki tangga menuju kamar Ying.
Beberapa saat kemudian, terlihat gadis mungil berambut hitam. Gadis itu duduk disofa yang ada didepan Fang smabil menyilangkan kedua tangannya dengan acuh.
Fang : "Ying... Aku nak minta maaf."
Fang : "Kita salah faham je."
Ying : "Salah faham macam mana?! Dah jelas kat depan mata kalau kau pergi dengan perempuan tu!"
Fang mengerutkan dahinya, ia pikir karena ia langsung pulang dari super market tadi pagi. Ternyata inti permasalahannya bukan disitu.
'Perempuan? Maksud Ying, Kak Kristél ke?' Pikir Fang.
Fang : "Tak! Itu Kak Kristél!"
Ying : "Lepas tu kenapa Kak Kristél boleh ada kat mari?!"
Ying : "Atau sebenarnya kau dengan Kak Kristél ada hubungan kat belakang aku?!"
Fang menelan salivanya dengan susah, kalau sudah seperti ini sangat susah meredakan emosi Ying.
Sedangkan Makcik Yang dan Nenek Ying diam - diam menguping diambang pintu dapur dan pintu ruang tamu.
.
.
.
Di gang sebelah rumah Fang, Boboiboy dan Yaya tidak berbicara sama sekali. Yaya tidak tau kenapa Boboiboy hanya diam, atau karena Yaya tidak peka?
Yaya : "Boboiboy, kau tak sihat ke?"
Boboiboy : "Aku okay"
Boboiboy menjawabnya dengan ketus. Mendengar jawaban Boboiboy, Yaya menghela nafas.
Yaya : "Kau marah eh?"
Boboiboy : "Tak, aku bad mood je."
Yaya : "Apa yang kena aku buat supaya kau tak bad mood lagi?"
Boboiboy menoleh pada Yaya sambil tersenyum. Boboiboy yang posisinya disamping kanan Yaya mengulurkan tangan kirinya.
Yaya menatap telapak tangan Boboiboy lalu menatap wajah Boboiboy yang tersenyum, Yaya menatap Boboiboy dengan tatapan polos.
Boboiboy : "Sekali je."
Bibir manis Yaya tersenyum, tangan kanannya terulur untuk menggandeng tangan kiri Boboiboy tapi tiba - tiba...
Dddrrrttt
Dddrrrttt
Cepat - cepat gadis berjilbab pink itu menganbil ponselnya yang ada disaku celananya. Ia menatap layar benda persegi itu.
'Ali'
Boboiboy : "Jawab je lah."
Yaya mengangguk dan langsung menggeser tombol hijau, tak lupa ia juga menyalakan speker agar Boboiboy juga dapat mendengarnya.
Ali : "Asslamu'alaikum, Yaya!"
Yaya : "Wa'alaikumssalam."
Ali : "Kau sihat tak? Pakcik Yah, Makcik Wawa dengan Totoitoy macam mana?"
Yaya : "Alhamdulillah, sihat semua. Kau pula macam mana?"
Ali : "Okay je, hehehehe."
Yaya : "Ha, yang kau call ni apasal? Aku nak cepat ni."
Ali : "Tak de hal."
Yaya : "Kalau macam tu, aku tutup-"
Ali : "Eh! Tak - tak!"
Ali : "Yaya! Jom cuti kat mari! Ajak yang lain sekali, diorang mesti suka! Cyberaya kan best!"
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
supaya Author makin semangat update
^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BoBoiBoy hanya milik Monsta. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.
Ejen Ali hanya milik Wau Animasi. Author hanya meminjam beberapa karakternya saja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top