For My Heart 2 : Chapter 27

Pada saat itu seluruh anggota TAPOPS yang ada berdiri dan memberi hormat pada laki-laki yang berhadapan dengan Syna. Berbeda dengan gadis itu yang mematung menatap wajah pria di depannya. Sama seperti Syna, pria itu juga mematung dengan wajah sedikit terkejut menatap Syna.

Flashback

Srak srak srak

"huh huh huh"

Seorang gadis berambut coklat panjang berlari menyusuri hutan perbatasan wilayah es dan kristal, dress panjang hijaunya yang terkibas angin tak membuat kecepatan larinya berkurang. Sekelompok alien dari Geng Nowes beserta Hiana mengejar Syna. Sesekali Syna menatap bayi lugu yang ia gendong. Bayi berambut coklat itu terus menangis ketika mendengar suara-suara ledakan yang sangat kuat.

"Berhenti!"

"Kalau tak aku akan tembak kau!" seru Hiana yang sudah sedia dengan snapannya, namun Syna tak mendengarkan peringatan Hiana.

Hiana memfokuskan snapannya, ia menembak paha Syna. Gadis itu terjatuh dan untungnya bayi itu tidak apa-apa.

Srag

Tiba-tiba es raksasa muncul sekelip mata seperti angin yang mendatangkannya lalu memerangkap Hiana dan bawahannya. Seorang gadis berambut pirang dengan pakaian biru muda muncul tak jauh dibelakang Syna. Ia adalah Estél, ibu dari bayi yang digendong Syna.

Syna merasa kesakitan, namun sebagai perempuan yang tangguh Syna tak bisa berhenti seperti itu. Dengan sekuat tenaga ia bangkit dan berlari menjauh dari kakak iparnya.

Estél menatap adik iparnya yang membawa buah hati kesayangannya. Tatapannya seakan itu kali terakhir ia menatap sang buah hati. Entah mengapa air matanya keluar saat itu juga, hatinya terasa sangat sedih— ah, lebih dari sedih.

Cring

Bats

Wajah cantik nan rupawan itu jatuh tergelinding mencium perjuangan salju yang dingin. Darah segar mengalis begitu deras, tubuh yang tadinya berdiri kokoh kini terjatuh setelah tiada tenaga yang tersisa. Estél masih tersadar selama 8 detik usai kepalanya dipenggal lalu nyawanya benar-benar melayang.

Sosok yang berani menebasnya dari belakang tersenyum kemenangan, bekas darah di pedangnya masih menetesi tanah yang terlapisi salju.

"Dapat juga kalung ni." ucapnya sambil memungut kalung kristal di leher Estél. Sosok itu menatap sebentar kalung kristal berwarna biru yang sedikit terkan noda darah, lalu ia memakaikan kalung itu pada lehernya. Benda itu merupakan power band berwujud kalung yang diciptakan oleh imuwan planet Vokana.

Kembali pada Syna, dari kejauhan ia melihat sebuah pesawat angkasa yang sangat ikonik dengan TAPOPS mendarat di tanah kosong disamping hutan perbatasan. Syna mempercepat langkahnya, meskipun kakinya sangat sakit.

Dua laki-laki keluar dari pintu utama pesawat yang terbuka, mereka tergesa-gesa. "Syna!" panggil laki-laki yang mengenakan armor silver-biru.

Mereka sampai didepan Syna, gadis itu menyerahkan bayi digendongannya pada laki-laki remaja berarmor merah. Perlahan laki-laki itu menerima sang buah hati menggemaskan yang tak tau apapun.

Maskmana memegang erat bahu Syna, menatap matanya penuh pertanyaan. "Kriss dengan Estél macam mana?" tanyanya.

Syna menggeleng, "Ak— aku tak tahu..." lirih Syna lalu menunduk, Maskmana menoleh pada Amato. Laki-laki itu segera menggeleng, "Aku tak yakin kita akan menang." lirih Amato sambil menenangkan bayi itu yang terus menangis.

Ingat satu hal, TAPOPS yang dulu belum seperti TAPOPS yang sekarang. Saat itu TAPOPS baru dimulai, hanya memiliki modah beberapa pesawat tempur dan pasukan yang masih terhitung sedikit.

Tak

Ada benda jatuh mengenai kepala Maskmana lalu jatuh ke tanah. Syna membulatkan matanya, ia mendorong bahu Maskmana untuk menjauh darinya.

Duar

Rupanya itu sebuah granat yang sengaja dilemparkan ke sana. Beberapa saat kemudian mereka dihujani granat, Amato langsung menarik tangan Maskmana masuk ke pesawat angkasa. Maskmana membrontak.

"Aku kena selamatkan Syna!" serunya.

"Lalu macam mana dengan bayi ni?! Kita kena lindungi dia!" balas Amato, Mechabot yang tak tau apa-apa hanya diam menatap kedua orang yang sedang debat itu.

"Tapi macam mana dengan Syna?!"

Amato menghela nafas, "cinta memang perlu pengorbanan, aku berkorban untuk untuk lindungi galaksi dan tinggalkan Mara." jelas Amato.

"Kau-pun kena korbankan Syna untuk bayi ni." sambung Amato lalu meninju tombol untuk menutup pintu pesawat yang sedang bergerak ke udara.

Sedangkan dibawah sana, Syna terduduk mrnatap pesawat angkasa Maskmana yang semakin menjauh. Ia sudah pasrah dengan hidupnya. Namun secepat kilat Eden datang menunggangi beruang putih dan mengulurkan tangan padanya.

Flashback off

Boboiboy mengerutkan dahinya ketika melirik Syna yang hanya diam mematung. Yang lebih mengherankan lagi tiba-tiba pria itu, Laksamana Maskmana menarik tangan Syna menjauh dari ruang rehat.

Ah sepertinya Boboiboy tidak jadi menemani Syna mengambil barang, ia juga tidak tau barang apa yang ingin diambil Syna. Boboiboy berbalik kembali ke duduk di bangkunya. Saat itu Fang mengerutkan dahinya, "Kenapa Laksamana Maskmana ajak Akak Syna keluar?" tanya Fang heran.

"Sebab nak berbincang kot." jawab Gopal yang temben sekali bijak. "Iye tahu, tapi nak berbincang apa." balas Fang.

"Mereka ada hubungan." sahut Erina, semuanya terkejut, untungnya mereka tak semeja dengan Komander Kokoci dan Laksamana Tarung.

"Di— diorang ada hubungan?" tanya Sai kaget, pasalnya Sai ini sudah cinta landangan pertama pada Syna. Jadi Sai dan Shielda beda setahun dengan Kristél. Lebih tua Kristél.

"Hubungan apa Kak?" tanya Shielda.

"Macam relationship? Ah Maskmana dah lamar Syna masa hari jadi Syna yang ke-18, masa tu Syna masih sekolah. Aku dengar diorang akan menikah bulan januari tahun 1999, tapi sayang sekali pertempuran Vokana terjadi kat bulan desember tahun 1998." jelas Erina.

"Kasihannya... Diorang dah tak jumpa 18 tahun, lama sangat." gumam Boboiboy.

"Bila aku jadi Laksamana Maskmana, aku dah tak nyenyak tidur selama tu." sambung Fang.

"Agaknya, Laksaman masih ada rasa ke tak pada Kak Syna. Atau sebaliknya." sambung Gopal.

.
.
.

Disini, di lobby TAPOPS yang cukup sepi, hanya ada mereka berdua yang sedang berdiri menghadap jendela kaca yang memperlihatkan lingkungan luar angkasa.

"Apa kabar?" Maskmana menoleh pada Syna, gadis itu juga. "B—baik." gagap Syna.

Maskmana melirik jari manis tangan kiri Syna, cincin perak berhias permata itu masih tersemat disana. Apa janji untuk menikahi dirinya masih ia pegang? "Masih simpan cincin tu?" tanya Maskmana.

Syna tersentak, ia langsung menutupi jarinya. Gadis itu hanya diam sambil memalingkan wajahnya dari Maskmana. Maskmana melihat wanita itu mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit. Dengan mata yang berkaca-kaca ia menarik kedua bahu Syna dan memeluknya. Sontak Syna menangis lebih kencang, begitu banyak rindu dan cinta ia pendam selama bertahun-tahun.
Sekuat itu Syna mempertahankan cintanya, padahal mereka sama sekali tidak bisa berkomunikasi apalagi bertemu, bahkan Maskmana tidak tau Syna mati atau tidak. Benar-benar akhir yang membahagiakan.

Ini buat yang pengin tau alasan Laksamana Maskmana jomblo, padahal Amato dah nikah. Tapi author cuma ngarang, gausah percaya🗿.

.
.
.

Singkat cerita, tim Boboiboy dan Kristél sudah tiba di Planet Raonia. Sudah ada anggota-anggota TAPOPS yang sedang bekerja membuat rumah-rumah untuk penduduk Planet Vokana yang tersisa.

"Boboiboy! Fang! Gopal!" panggil Nut yang memang ditugaskan untuk menjadi asisten mandor di lapangan.

"Hai Nut!" sapa Boboiboy, Fang, dan Gopal bersamaan.

Sementara yang menjadi mandor adalah Lee— sebenernya dari dulu author gatau nama aslinya Ramen man, makanya tek namain lee ajalah.

Kristél dan Lee saling menyapa layaknya teman, "Macam mana Kaizo?" tanya Lee usai ber-haigh five. Kristél menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Dia macam suka pada Aunty Erina." Kristél menghela nafas panjang.

"Biarlah." dengan santainya Lee berkata seperti itu, Kristél langsung memelototinya. "Lee! Tolong bantu aku jauhkan Kaizo dari Aunty aku!" seru Kristél marah.

"Aku tak de masa buat hal macam tu." jawab Lee lalu beranjak ingin menyusul yang lain, lengan tangannya langsung ditarik oleh Kristél. "Ck, sekali ni je."

"Tolonglah kawan kau ni..." Kristél menyatukan kedua telapak tangannya dibawah dagunya dengan wajah memelas dan mata yang berbinar. Melihat itu, Lee malah jijik. "Yelah-yelah!"

"Nak buat macam mana?"

"Buat dia suka kau."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maap ya klo kali ini garing lagi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top