For My Heart 2 : Chapter 15
Hm... Ada yang bingung sama umur Boboiboy dkk di fanfic ini ga? Kalo ada, biar aku perjelas ya...
Aku pernah searching katanya kalo di Malaysia, Sekolah Dasar 6 tahun terus Sekolah Menengah 5 tahun. Jadi ngga ada SMP sama SMA/K, cuma ada Sekolah Menengah. Kalo salah maaf ya, kan ku juga berusaha cari tau.
Jadi disini Boboiboy dkk kan otw kelas 5 Sekolah Menengah. Kalo di Indo setara kelas 11 SMA/K. Jadi Boboiboy, Fang, Yaya umurnya 17 tahun. Gopal umurnya 18 tahun, sedangkan Ying umurnya 16 tahun.
Totoitoy ama Yaya jaraknya 10 tahun, jadi Totoitoy umurnya 7 tahun, Pipi Zola umurnya 5 tahun. Tapi kenapa Totoitoy sama Pipi Zola bisa satu kelas? Aku lupa dapet info dari mana, intinya mungkin- MUNGKIN kasusnya kayak Gopal sama Ying.
Mohon dibenarkan kalau salah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jarum jam terus berputar menandakan waktu terus berjalan, sudah hampir pukul lima tapi gadis berjilbab pink ini masih mondar mandir tidak jelas layaknya setrika. Ia menatap kesetiap sudut ruangannya, memastikan tidak ada celah yang terbuka. Kakinya berjalan cepat menuju jendela kamarnya yang mengarah ke rumah Boboiboy. Ia membuka gorden berwarna merah muda dengan kasar dan menatap ke lingkungan sekitarnya, kemudian kembali menutupnya. Aman, begitu pikirnya.
Kakinya terhentak keras ketika teringat kejadian tadi siang, memalukan. Jari-jari tangannya terulur menggaruk kepalanya yang tak gatal, Yaya benar-benar terlihat seperti orang yang sedang frustasi. Ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang empuk, matanya terus menatap langit-langit atap kamar sampai akhirnya ia berguling-guling kesana kemari sambil menendang-nendang bibir kasur dengan kakinya.
Duk
"Aduh." pekiknya ketika kepalanya tak sengaja terbentur kepala ranjang.
Tok tok tok
Ceklek
Disela sakitnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Gadis itu langsung menoleh dan melihat anak laki-aki yang sedang menampakkan kepalanya di ambang pintu kamarnya.
"Mak cakap, Kak Yaya suruh cepat mandi kalau tak nanti kena rotan. Lepas maghrib pergi ke kedai, kata suruh beli persediaan rumah yang dah nak habis." ucap anak laki-laki itu.
Yaya mengangguk lemas, anak laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamarnya. Dengan santai ia duduk dibangku meja rias yang ada samping kanan ranjang, "Akak kenapa? Macam tengah susah je." tanya Totoitoy. Yaya menggeleng kecil, tangannya terulur mengusap pucuk kepala adik mungilnya. "Tak, Akak penat je." jawab Yaya.
.
.
.
Malam telah tiba. Seperti biasa, Boboiboy membantu melayani kedai kakeknya yang cukup ramai. Kedainya ini akan ramai setelah maghrib. Kini, Boboiboy sedang membawa dua cangkir hot chocolate dengan nampan. Ia bawakan untuk kedua sahabat karibnya yang duduk di meja paling ujung. Anehnya, Fang mengenakan baju yang biasa ia gunakan ketika menjalankan misi dan kacamata khasnya sedangkan Gopal hanya mengenakan stelan kaos lengan pendek dan celana panjang seperti yang Boboiboy gunakan.
"Kenapa cuma kau dengan Ying? Aku pun nak sangat ke Planet Gogobugi." ujar Gopal. "Hish, aku tak tahulah. Kapten Kaizo tiba-tiba bagi perintah macam tu." balas Fang.
"Kau dengan Ying kena ke Planet Gogobugi?" tanya Boboiboy tiba-tiba sambil memindahkan hot chocolate dari atas nampan ke meja Gopal dan Fang. "Ha ah, aku tengah tunggu dia ni." Laki-laki berambut biru keunguan itu mengangguk lalu meneguk coklat hangatnya. "Mak dengan Ayah kau nak cakap sesuatu pada korang berdua kot." sambung Boboiboy. "Entah-entah korang berdua tak dapat restu, kan berbeza planet-"
Byrhuuuh
Fang langsung menyemburkan minuman yang ada dimulutnya ke wajah Gopal, entah tanpa sengaja atau tidak yang jelas ia gemas dengan temannya itu. Gelaaay.
Boboiboy langsung gercep ngambil kain lap buat bersihin meja Fang dan Gopal.
"Cemburu lah tu, kau bila dapat pacar?" ledek Fang, Gopal hanya menatapnya dengan tatapan malas. "Alah, jodoh kan tak kemana. Ye tak, Boboiboy?" balas Gopal sambil melirik Boboiboy, laki-laki bertopi orange itu hanya mengangguk.
Dari kejauhan, terlihat gadis berambut coklat yang berjalan ke arah mereka. "Siapa tuh? Macam pernah nampak je." gumam Fang yang kemudian menoleh karena Boboiboy menepuk-nepuk bahunya. "Weh! Weh! Tengok Gopal!" seru Boboiboy pada Fang.
Anak lelaki Kumaran itu mengaga tanpa mengedipkan matanya, "Permisi Boboiboy, Fang..." gadis tadi sampai didepan mereka dan membuat si empu yang terpanggil menoleh. Gadis itu beralih menatap Gopal, "... Gopal. Saya nak pesan-"
Bruk
Tiba-tiba Gopal jatuh pingsan ke tanah, Fang dan Boboiboy yang ada didekatnya langsung menolong laki-laki itu. "Ke-kenapa ni?" tanya gadis itu ikut mendekat.
Mata Gopal sedikit membuka dan melihat wajah gadis itu ada diatasnya dengan latar langit malam yang ditaburi bintang-bintang. "Ahahaha, biar jelah. Kau nak pesan apa tadi?" tanya Boboiboy sambil tersenyum canggung. "Aku nak sepuluh tin koko, ada tak?" pinta gadis itu.
"Ada ada, kejap ye." Boboiboy berlari ke kedai kakeknya dan mengambil pesanan gadis yang mengenakan kaos ungu itu. "Kenapa beli banyak ni?" tanya Boboiboy basa-basi, Fang memperhatikan mereka yang sedang berdialog sambil mengipasi Gopal sampai tak sengaja kipasnya menepuk-nepuk wajah anak lelaki Kumaran itu.
"Kan esok hari deepavali, Gopal tak cakap ke?" balas Gadis itu, Boboiboy dan Fang melirik Gopal yang masih pingsan, "Tak, dia lari dari Appa dia kot." jawab Fang.
"Fang! Jom cepat!" Seru suara melengking yang sangat familyar ditelinga Fang. Ying datang dengan membawa tasnya, nafasnya tak beraturan karena berlari. "Apa... Pasal dengan... Budak ni?" tanya Ying ketika melihat Gopal yang pingsan di atas tanah, Fang yang tadinya berjongkok kini berdiri. "Biar je lah." balas Fang.
"Kami berdua pergi dulu ye. Boboiboy, urus kawan kau tuh." sambung Fang sambil merangkul Ying, gadis itu hanya melambaikan tangannya pada gadis berkaos ungu dengan Boboiboy yang sudah berwajah malas. Mereka berdua berjalan menuju pesawat angkasa Fang yang ada di atas Markas TAPOPS-U tak jauh dari kedai Tok Aba.
Gadis berkaos ungu tadi berpamitan pergi karena harus cepat-cepat pulang. Setelah gadis itu pergi, Gopal baru bangun dari pingsannya. Ia menatap ke sekelilingnya, "Em... Mana dia?" tanya Gopal kebingungan, "Dah balik dah." jawab Boboiboy sambil membereskan cangkir Fang. Gopal berdiri dan kembali duduk dibangkunya, hatinya terasa berbunga-bunga, seperti ada kupu-kupu yang menggelitiki perutnya.
Sekarang kalo Gopal ditanya sama filter tet teret "Siapa pirs lopemu?" jawabnya "Aaaaa! Suzy!"
"Jomlah Kak, Totoitoy nak minum ais koko!"
Boboiboy yang mendengar suara anak laki-laki dari kejauhan langsung menoleh. Terlihat seorang gadis berjilbab pink yang membawa dua tas keresek ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ditarik-tarik oleh anak laki-laki berusia tujuh tahun.
"Tapi Mak dah tunggu ni, besok ye besok?" bujuk gadis itu, namun adiknya enggan menerima permintaannya. Terpaksalah ia menurutinya.
"Hai Yaya." sapa Gopal sambil melambaikan tangannya pada gadis bernama Yaya itu, Yaya hanya tersenyum lalu berjalan cepat mengikuti adiknya setelah menatap wajah Boboiboy yang tidak enak padanya.
"Tok Aba, ais koko satu." ujar Totoitoy, "Mana boleh minum ais petang-petang, nanti perut sakit." sahut Yaya, "Ha, dengar tu cakap Akak." sambung Tok Aba, Totoitoy yang mendengar langsung mengerucutkan bibirnya.
Boboiboy datang dengan membawa nampan dengan cangkir minuman Fang tadi. "Yaya... kau-"
"Tok Aba, hot chocolate empat ye. Bawa balik." Boboiboy belum selesai berbicara, Yaya sudah menyahutnya. Sementara itu, Ochobot yang melayani pesanan Yaya.
"Yaya... Marah lagi ke?-"
"Tok Aba, dengan dua tin koko sekali." sahut Yaya lagi.
"Yaya-"
"Nah, Yaya." Ochobot memberikan sekantung plastik keresek yang berisi pesanannya. Yaya menerimanya setelah membayarnya, ia tersenyum lalu berpamitan. "Terimakasih Tok Aba, Ochobot. Yaya dengan Totoitoy balik dulu." ujar Yaya.
Boboiboy duduk dibangku kedai Tok Aba sambil menghela nafas, matanya terus memandangi punggung Yaya yang semakin menjauh. Gadis itu sama sekali engga berbicara dengannya, hm... Mungkin perlu waktu?
"Masih belum selesai masalah tengah hari tadi?" tanya Ochobot, Boboiboy menunduk sambil memainkan jemarinya kemudian menoleh pada sahabatnya. "Aku dah minta maaf, tapi dia abaikan aku." jawab Boboiboy.
"Itulah, lain kali ucap salam." balas Ochobot.
.
.
.
Sudah pukul lima pagi, waktu di Bumi. Ying terbangun, ia langsung melipat selimut yang ia gunakan untuk tidur. Tadi malam ia tidur disofa sedangkan Fang yang mengemudi pesawat angkasa sendirian.
Perjalanan yang ditempuh dari Bumi menuju Gogobugi bisa memakan waktu semalaman. Ying mendekati bangku kemudi Fang, rupanya laki-laki itu ketiduran. Untung saja mereka sudah mengaktifkan mode kemudi otomatis perjalanan dari Bumi sampai Gogobugi.
Dari kaca pesawat, Ying melihat ada titik planet yang mirip dengan Bumi. Tanpa pikir panjang, Ying langsung membangunkan Fang. Ia mmenggoyangkan bahu laki-laki itu. "Fang, bangun..." seru Ying. Laki-laki itu mengusap-usap matanya, "Ada apa Bee?"
"Itu Planet Gogobugi ke?" Tanya Ying sambil menunjuk kaca pesawat Fang, yang memperlihatkan keadaan planet itu. Fang membulatkan matanya dan langsung gercep mengendalikan pesawatnya untuk didaratkan.
Kala itu, planet yang sekilas mirip dengan Bumi terlihat sabgat sepi. Seperti tidak ada penghuninya.
Fang dan Ying keluar dari pesawat angkasa yang dinaiki mereka, keadaan disekitar mereka benar-benarsepi. Bintang matahari bersinar dengan begitu terik, di Gogobugi sendiri sudah menuju waktu siang.
Fang dan Ying sudah berteriak-teriak, tapi tidak ada satupun orang yang muncul. "Kenapa dengan Gogobugi?" Gumam Fang heran, "Atau jangan-jangan kena serang ke?" tanya Ying, mereka saling bertatapan.
Kira-kira Planet Gogobugi lagi kenapa gais?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA, AUTHOR HANYA MEMINJAM KARAKTERNYA SAJA.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top