For My Heart 2 : Chapter 12

Maap ya gaes, aku lupa up saking sibuknya sama real life :\

Makasih banget buat pembaca yang setia nunggu, makasih juga yang udah vote dan komen.

Aku abis PAS, trus bulan depan US. Pokoknya lagi masa-masanya sibuk, apa lagi sekarang- kalo istilahnya kelas 9 bener-bener diterlantarin, jadi kita tuh apa-apa ngelakuin sendiri. Aku sebenernya kurang setuju kalau US tatap muka- gapernah les, gapernah diterangin secara detail, konsultasi aja cuma buat absen tugas. Kan? Kasian banget angkatan 2k21 :\ Semoga besok kita lulus \ naik kelas dengan nilai yang memuaskan, aamiin.

ENYAHLAH CORONA! NGGA SENENG BANGET GW AMA LU, CORONA!

Ada yang nyesel dulu waktu masih luring mintanya libur mulu, sekarang pas daring mintanya luring terus. Aku salah satunya, nyesel banget dulu pernah punya keinginan kayak gitu.

Aku pengin ngerasain bulan ramadhan bisa sholat terawih berjamaah lagi, ngabu burit bareng temen-temen, buka bersama, ngerasain malam takbir gaada corona, idul fitri bisa salam-salaman sama siliturahmi, nongkrong rame-rame kayak dulu. Traveling bareng keluarga- ya walaupun ujung-ujungnya cuma ke pantai. Dan yang paling penting, bisa luring :D

Mohon diingatkan bila ada typo ฅ'ω'ฅ

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disebuah koridor lobby rumah sakit, seorang gadis berperawakan memampai berjalan sambil sesekali menoleh kesana kemari. Gadis itu mengenakan celana kulot jeans berwarna biru langit dengan kemeja yang senada dengan celananya. Ia mengenakan jilbab berwarna baby blue yang membuatnya terlihat elegan ditambah kaca mata hitam yang terpasang di kepalanya.

Gadis itu menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang tidak asing dimatanya. Gadis itu menatap sebotol air mineral ditangannya yang belum sempat ia minum. Dengan senyum manisnya, ia melangkahkan kakinya yang bersepatu putih polos kearah orang itu.

Terlihat laki - laki bertopi orange yang sedang duduk di kursi lobby itu sangat fokus dengan ponselnya tanpa menyadari kedatangan gadis itu.

"Nah."

Gadis tadi memberikan sebotol air mineralnya pada laki - laki itu. Si empu seperti tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Kak- Kak Afia?"

Gadis yang dipanggil Afia itu tersenyum, "Kenapa? Terkejut?"

Laki - laki itu adalah Boboiboy, ia terkekeh kecil sambil menerima sebotol air mineral itu setelah memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya. "Mestilah terkejut."

"Kau pergi mana selama ni? Tak pernah balik lagi ke Kuala Lumpur." Gadis itu duduk disamping Boboiboy.

"Aaah... Aku temankan Atok kat Pulau Rintis." Jawab Boboiboy dengan senyum canggung, tp gadis disampingnya ini sama sekali tidak terlihat canggung bahkan setelah sekian lama tidak bertemu.

"Kau buat apa kat sini?" Tanya Boboiboy.
"Em... Saja je jalan - jalan, Abang aku minta tolong tengok rumah sakit ni. Padahal dia yang nak magang kat mari, pelik kan?" Jawab Afia sambil terkekeh.

"Hahaha, Abang Afif masih sama macam dulu ye?"

"Ha ah, selalu macam tu. Aku pun hairan."

Dari kejauhan, terlihat Yaya dan Ejen Bakar sedang berjalan beriringan sedangkan Ochobot disamping Yaya. Mereka sedang mengobrol sambil berjalan menuju tempat Boboiboy.

"Kenapa Fang, Gopal dan Ying tak ikut kemari Uncle?" Tanya Yaya.

Awalnya Ejen Bakar bingung, tapi ia tetap harus menjawab kan? "Ooh, diorang pergi misi." Jawabnya sambil terkekeh kecil.

"Eh, Yaya. Boboiboy dengan siapa tu?" Panggil Ochobot, gadis itu spontan langsung menoleh kearah yang ochobot tunjuk.

"Tak pernah nampak pun." Sambung Ochobot.

Dengan cepat Yaya langsung berlari pada Boboiboy dan menunjukkan wajah datarnya. "Boboiboy."

Laki - laki itu menoleh lalu tersenyum, ia berdiri dan merangkul bahunya. "Aah, ini Yaya. Calon isteri Boboiboy, Kak- ADUH!"

Boboiboy langsung memegangi perutnya, bayangkan sakitnya dicubit dengan kekuatan seribu gajah. Tanya saja pada Boboiboy :D

"Saya Yaya Aliyah" Ucap Yaya sambil mengulurkan tangannya pada Afia. (mungkin sebenernya namanya Yaya tu Yaya Yah? Tapi Author tambahin kata Ali biar ga terlalu ya semua :D)

"Oh, saya Afia Faheeda"

"Aku Ochobot" Sahut Ochobot.

"Iye? Jadi robot ni yang selalu kau ceritakan itu kan? Hish, comel lah." Ujar Afia dengan wajah senangnya, Boboiboy hanya terkekeh menanggapinya.

.
.
.

Skip~

Boboiboy, Yaya, Ochobot dan Ejen Bakar sudah sampai di SQ MATA. Awalnya terlihat baik - baik saja tetapi saat mereka menanyakan keberadaan Ali dan yang lainnya, Boboiboy dan Yaya langsung disemburi gas tidur.

Perlahan Boboiboy membuka matanya, terlihat wajah teman - temannya yang memburam. Laki - laki itu langsung mendudukkan badannya sambil mengusap - usap matanya.

"Boboiboy dah sedarlah." Seru seseorang, tentu saja Boboiboy tau pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan Yaya.

"Ai? Kat mana ni?" Gumam Boboiboy.

"Kita kat dalam bunker." Jawab Fang, Ying dan Yaya mengangguk - angguk.

"Ma-macam mana kita boleh ada dalam bunker?! Ada sesuatu terjadi ke?!" Tanya Boboiboy panik.

"Ali ni, dia kena tuduh sebagai tangan kanan Kelompok Pemberontak Cyberaya. Si Rudy tu yang cakap." Balas Gopal.

"Boboiboy, kau kena percaya. Bukan aku, aku di fitnah!" Ali berusaha membela dirinya.

"Kau yakin ke?" Sahut Ying ketus.

"Demi Allah, aku tak buat semua tu. Lagi pun aku tak mungkin berhianat pada Mama aku!" Sekali lagi Ali menegaskan bahwa semua tuduhan yang mengarah padanya tidaklah benar.

"Kalau macam tu, kita kena cari bukti yang kuat." Sahut gadis berjilbab merah muda, semuanya mengangguk setuju.

"Kan ada satu budak lagi, nama dia Viktor kan?" Tanya Gopal yang diangguki Ali.

"Apa kata kita siasati dia." Sambung Gopal sambil mengeluarkan dasi kupu - kupu ala detektif dan kaca pembesar miliknya. Boboiboy, Fang, Yaya dan Ying menatap Gopal dengan malas.

"Tapi, aku macam tak yakin bahwa Viktor yang buat semua ni." Tiba - tiba Alicia menyahut yang membuat semuanya menoleh.

Ali : "Kenapa?"

Alicia : "Kau kan dah lama kawan dengan dia, takan kau tak tahu perangan dia."

Ali hanya diam, yang dikatakan Alicia memang benar. Seharusnya dia tau tingkah Viktor seperti apa, dia juga tidak yakin kalau Viktor dalang dari semua ini.

"Sekarang, kita nak keluar macam mana?" Tanya Boboiboy.

"Em... Ochobot akan teleportasi-kan kita." Jawab Fang, Robot kuning itu sedikit terkejut. "Aku?"

"Tapi koordinatnya tak dikenal pasti." Sambung Ochobot sambil mengeluarkan layar hologram yang menunjukkan gambar peta Bumi dengan beberapa koordinat yang ia tau.

Ali dan Alicia menganga, "Teleportasi?" Gumam Alicia.

Ali menatap Ochobot, sedangkan Boboibiy dan Fang sudah bersiap didepan Ochobot untuk melindungi robot itu. Geng Kokotaim takut kalau Ali dan Alicia tau, maka mereka berdua akan jadi sebuah ancaman bagi Ochobot "Jadi, kau ni robot..."

"Kau jangan bagi tahu sesiapapun!" Gopal langsung maju dan menarik baju Ali bagian bahu hingga membuat laki - laki itu takut.

"Aku janji! Aku janji!" Seru Ali takut.

Alicia yang ada di samping Ali langsung memberi ancang - ancang untuk menyerang Gopal dengan ketapelnya. "Lepaskan dia atau aku yang akan lepaskan ni." Ujar Alicia, matanya sangat tajam.

Gopal langsung melepaskan cengkramakannya pada baju Ali dan menjauh sambil menyengir kuda- biasalah.

"Kawan - kawan, jangan macam ni." Sajut Yaya. "Ha ah, kita semua sama - masa super hero tak baik gaduh tau." Sambung Ying. Semua saling bertatapan.

"Kita selesaikan masalah ni sama - sama." Ucap gadis berambut pendek itu.

"Hm!"

.
.
.

"Macam mana Ochobot? Kau dah berjaya dapatkan koordinat yang tepat?" Tanya Boboiboy.

"Aku tak pasti, tapi koordinat ni ada kat Bandar ni." Jawab Ochobot, ia menunjukkan peta dan koordinat Cyberaya.

Bug! Bug!

Semua yang ada didalam ruangan itu terkejut, tiba - tiba ada seseorang yang memukul - mukul pintu ruangan itu dari luar.

"Si-siapa tu?" Gumam Ali.

"Hantu ke?!" Seru Gopal, anak lelaki Kumaran itu berlindung di belakang badan Fang yang lebih kecil darinya.

"Hish! Macam budak kecil!" Ejek Fang hendak melayangkan sikutnya.

"Hancurkan! Hancurkan!"

Ali dan Alicia membelalakkan mata, mereka saling bertatapan. Ali langsung menoleh pada Boboiboy dkk, "Itu suara robot pengawal!"

Alicia menompang tangan kanannya dengan tangan kirinya, jari ibu tangan kanannya berada dibibirnya. Ia terlihat sedang berpikir, "Apa semua ni ulah Pemberontak Cyberaya yang dah berjaya hack sistem keamanan SQ MATA?"

"Hebat betul." Gumam Ali.

"Tunggu apa lagi Ochobot? Teleport-kan kita keluar dari sini." Pinta Yaya, Ochobot mengangguk. "Baiklah."

"Kuasa... Teleportasi!"

Muncul cahaya kuning yang memancar dari tubuh Ochobot, robot itu merentangkan kedua tangannya kedepan hingga muncul lubang teleportasi di bagian dinding. Boboiboy dan Yaya yang lebih dulu memasukinya dan diikuti yang lain. "Cepat semua masuk!"

Bug!

Saat Ochobot menutup pintu teleportasi, pintu ruangan itu sudah kebih dulu terdobrak. Alhasil robot pengawal mengejar mereka. Tapi yang perlu disyukuri, Boboiboy dkk berhasil teleport.

.
.
.

Disini sekarang, didepan Warung Makan Mamak Maju. "Apa ni, Ochobot? SQ MATA kan ada kat bawah tempat makan tu, sama je kita masih dekat dengan SQ MATA. Kalau kita kena tangkap lagi macam mana?" Tanya Gopal.

"Wey! Siapa yang suruh lu cakap!" Seru Ying.

"Hanya ini koordinat Cyberaya yang aku tahu." Jawab Ochobot.

Suasana disini terlihat sepi, tapi terlihat ada beberapa ledakkan yang terjadi di pusat kota.

"Kita kena selamatkan orang ramai!" Sahut Fang, semuanya mengangguk setuju kecuali Ali yang sudah berlari lebih dulu.

Boboiboy : "Ali, kau nak kemana?!"

Ali : "Aku kena jumpa Viktor!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada yang mau ditanyakan? Kalau engga yaudah gapapa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BoBoiBoy hanya milik MONSTA
Author hanya meminjam karakternya saja

Ejen Ali hanya milik Wau Animasi
Author hanya meminjam karakternya saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top