🍑3
Aku yang tidak mengerti dirinya.
.
.
.
.
.
.
Hari itu ia memaksa ku untuk bertemu. Dengan meninggalkan banyak pekerjaan, aku pun bertemu dengan nya di sebuah cafe yang biasa kami kunjungi. Ia duduk dengan manis sambil meminum kopi.
“Sudah lama ya kita tidak kesini.” Ia memulai pembicaraan.
“Iya.” Aku menatapnya datar. Bukan tidak suka dengan nya, memang tatapan ku seperti ini.
Ia bercerita banyak hal, tetapi aku hanya merespon nya dengan diam. Saat ia bertanya pun, aku hanya diam.
“Kau tidak merindukanku?” Ia bertanya.
“Kau menanyakan nya setiap hari. Aku lelah menjawabnya.”
“Bisa saja kan, jawabanmu berbeda dari yang kemarin,” sindir Han na
“Han na. Aku lelah, jawabanku tidak akan berubah. Kau mau aku berteriak disini?”
“Aku merasakan nya Yoongi.” Kini nada bicara Han na sudah meninggi.
Aku kaget bukan main saat mendengar nada bicaranya. Ia tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu.
“Apa yang kau rasakan hah?” saking tak mau kalahnya, aku juga meninggikan nada bicaraku.
“Kau semakin jauh.” setelah mengucapkan kalimat itu, ia pergi meninggalkan ku.
Membiarkan punggung rapuh itu menjauh lagi untuk yang kedua kalinya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top