Menjadi Sekretaris
CHAPTER 02
BEING A SECRETARY
Previously in Fbps Chapter 01
"AKU TIDAK MENGHAMILI MU SEULGI! KITA BAHKAN TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA!!"
Tuan Park? Menghamili? Apa yang terjadi?
"O-oppa, maafkan a-a-aku oppa. Aku hanya ingin kau menikahiku." Kata wanita yang akhirnya aku ketahui bernama Seulgi ini.
Cih, mengaku dihamili agar dinikahi? Murahan sekali.
"Kau menjijikan sekali."
Kemudian Tuan Park masuk dan aku kembali duduk. Pura-pura tidak melihat apapun.
Seulgi pergi dengan air mata yang sampai melunturkan eyeliner tebalnya.
Hft, Hari pertama sudah ada kejadian seperti ini. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya yah?
.
.
.
.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
.
.
.
.
Tuan Park kembali keluar setelah Seulgi pergi. Ia menatapku dengan tatapan yang tajam dan dingin. Nyaliku sedikit menciut melihat tatapannya yang mendominasi itu.
Aku kemudian berdiri dari tampat duduk.
"Ada apa Tuan Park?"
"Sepertinya aku harus menjelaskan beberapa hal kepadamu."
Kemudian dia masuk ke area kerjaku dan berdiri tepat di sampingku. Dia menunjukkan sebuah alat, aku tidak tau apa namanya. Aku bahkan belum pernah melihatnya. Alat itu terlihat seperti powerbank berukuran besar dengan beberapa lampu berbeda warna.
"Ini adalah sebuah alat komunikasi antara aku dan kau--."
Aku dan kau? Hihi. Suka dancow?
"Apabila lampu berwarna hijau, maka aku memanggilmu. Apabila lampu berwarna merah, berarti jangan izinkan orang masuk ke ruanganku. Kalau yang kuning berarti bawakan aku cemilan, terserah padamu. Lalu, kalau berwarna biru berarti waktu makan siang dan kita harus makan siang bersama. Yang terakhir, apabila berwarna putih, berarti aku sedang sakit. Mengerti?"
Aku berfikir sejenak, menghafalkan setiap warna lampu dan pesan yang terkandung di dalamnya. Warna biru, makan siang bersama.
Berarti mulai hari ini aku dan Tuan Park akan makan siang bersama? Wow.
"Aku mengerti."
"Aku akan mengirimkan beberapa data orang yang tidak boleh kau izinkan masuk ke ruanganku. Oke?"
"Aku mengerti."
Kemudian Tuan Park kembali memasuki ruangannya dan aku kembali duduk. Ah, ada email yang masuk. Sepertinya data orang-orang yang dimaksud oleh Tuan Park tadi. Aku pun mendownloadnya dan membukanya.
Bae Irene, Kang Seulgi, Park Chaeyoung, Lee Sunbin, dan beberapa orang yang tidak jelas lagi. Kenapa hampir semuanya wanita? Apa dia tipikal orang yang selalu memainkan wanita?
"Beruntung sekali dirimu."
Aku menengok ke arah kanan dan menemukan seorang namja dengan kemeja putih dan celana hitam yang melekat di tubuhnya. Ah, jangan lupa name tag dengan fotonya yang terpampang jelas disana.
"Ne?"
"Tuan Park biasanya tidak akan turun tangan untuk menjelaskan ini itu pada sekretarisnya. Tapi tadi dia bahkan langsung mengajarimu. Daebak." Kata laki-laki ini.
"Ah, begitu." Aku tersenyum canggung.
"Namaku Kim Minseok. Aku wakil kepala divisi yang bergerak di bidang keuangan. Yah, mengatur dan mengawasi dana yang keluar masuk rekening kantor."
"Aku Byun Baekhyun, kau bisa memanggilku Baekhyun saja Minseok-ssi."
"Hei, kenapa kau formal sekali? Panggil saja Xiumin." Katanya sambil tersenyum dan kedua belah pipinya jadi semakin lebar.
"Baik, Xiumin-ah."
"Aku tinggal dulu ya Baek, semangat!" Kata Xiumin sambil mengepalkan tangannya di udara. Aku hanya tersenyum menanggapinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
.
.
.
.
Ini hampir jam 9, dan aku hampir mati kebosanan disini. Aku sudah memahami setiap seluk beluk perusahaan. Mengafal denah kantor, mencari tau tentang data-data penting, bahkan menghafal jadwal Tuan Park untuk hari ini.
KRINGGG
Telepon yang ada di sebelah kiriku berbunyi dan aku segera mengangkatnya.
"Halo, dengan Loeymonade Company, saya Sekretaris Byun apa ada yang bisa saya bantu?" Yatuhan aku lancar sekali! Terima kasih youtube.
"...."
"Ah baik, bagaimana kalau kita mengadakan pertemuan untuk membicarakan perihal kerja sama ini?"
"..."
"Maaf untuk hari ini tidak bisa, jadwal Tuan Park yang kosong itu-" Baekhyun membuka Ipadnya dan mencari memo yang berisi jadwal Park Chanyeol bulan ini.
"-uhm, besok sekitar jam 11 siang sampai jam 1 siang, dan hari kamis sekitar jam 3 sore. Kalau untuk besok, kita bisa sekaligus melakukan makan siang bersama. Untuk hari kamis, jadwalnya memang kosong tapi Tuan Park akan ada di villa pribadinya."
"..."
"Besok saja? Baik. Akan ku sampaikan."
Aku menutup telepon dan kembali mencatat jadwal tambahan untuk besok. Ipad yang aku temukan di laci pun aku gunakan untuk mencatat jadwal hari ini dan besok. Setidaknya, aku masih bisa terbantu dengan adanya Ipad itu.
Aku rasa, aku harus membicarakan hal ini dengan Tuan Park.
Author's Pov
TOK TOK
Pintu berdaun dua yang terbuat dari kayu jati itu diketuk dengan pelan dari luar. Ah, Sekretaris Byun ingin masuk rupanya.
"Masuk saja." Kata Chanyeol dari dalam.
Tak menunggu lama, Baekhyun langsung masuk dengan membawa Ipadnya.
Berhenti tepat di depan meja Chanyeol. Chanyeol terlihat sibuk mengetik dan tak mengalihkan perhatiannya. Baekhyun menatapnya penuh selidik, kemudian mengernyitkan dahinya keheranan.
"Jangan menatapku seperti itu, kau bisa gila melihat wajahku."
"Maaf Tuan Park, aku hanya ingin menyampaikan bahwa kau akan ada jadwal tambahan untuk besok sekitar jam 11 sekaligus makan siang." Kata Baekhyun.
Mendengar perkataan itu membuat pandangan Chanyeol beralih ke Baekhyun yang tengah menatapnya sambil tersenyum manis.
"Jadwal apa?"
"Tadi perwakilan Sirkuw mengatakan bahwa mereka ingin melakukan pertemuan, dan menurutku sekitar jam makan siang besok kau tidak memiliki jadwal apapun, jadi aku membuat janji untuk melakukan makan siang bersama di salah satu restaurant anda Tuan."
"Ah, sayang sekali besok itu ulang tahun temanku, aku tidak bisa menghadiri pertemuan itu, jadi aku mau kau yang mewakilinya." Kata Tuan Park sambil berdiri dan menggunakan jasnya. Juga melepas kacamatanya.
Tuan Park berjalan ke arah jendela dan memandangi kota Seoul dari atas sini.
"Aku percaya padamu Baekhyun-ah."
Deg
"Karena aku yakin, aku sangat menginspirasi dirimu untuk menjadi lebih hebat kan? Hahaha. Kau benar, aku memang inspiratif." Ucapnya Chanyeol tanpa tau malu.
Aku harus mengirimnya ke rumah sakit jiwa-pikir Baekhyun. Baekhyun memikirkan perintah Tuan Park tadi. Ia akui Ia bisa menerima telepon dengan baik, berbicara dengan sopan, tapi mewakili perusahaan untuk menjalin kerja sama? Bahkan dia saja masih belum paham betul dengan seluk beluk Loeymonade.
Baekhyun meyakinkan dirinya dan berucap dengan lantang. "Aku mengerti Tuan, permisi." Kemudian Chanyeol tersenyum ke arahnya dan itu cukup untuk menimbulkan percikan kecil di dada kiri yang lebih kecil.
Dia bisa tersenyum ternyata, menyeramkan.- batin Baekhyun.
Baekhyun kembali ke mejanya dan kembali menelpon Perusahaan Sirkuw untuk membicarakan detail tentang pertemuannya dengan Sirkuw besok, di restaurant ibu Park, Viva Polo.
"Selamat Siang, saya perwakilan dari Loeymonade Company ingin membicarakan perihal pertemuan besok."
"..."
"Ah begini, Tuan Park tidak bisa secara langsung bertemu karena dia harus menghadiri acara pribadinya. Maka dari itu, saya akan mengirim perwakilan perusahaan kami untuk menjalin kerjasama."
"..."
"Baiklah." Telepon pun tertutup dan bersamaan itu Baekhyun terkaget.
Tuan Park berdiri di depannya dengan wajah datarnya. Dia terlihat seperti sedang memergoki anak gadisnya tengah melakukan Video Call Sex dengan seseorang. Berdiri dengan tatapan datarnya. Menyebalkan sekali.
"Maaf, apa ada yang anda butuhkan tuan Park?" tanya Baekhyun.
"Sebentar lagi jam 10, kita akan melakukan rapat rutin. Aku harap kau siap nanti." Kata Chanyeol dan kembali berdiri tegak.
"A-ah, tentu... tentu saja."
"Nanti kau harus catat-catat beberapa keanehan dan kejanggalan disana, entah dari perilaku peserta rapat ataupun materi rapat nanti. Dengan begitu, itu akan mengurangi jumlah koruptor dan manusia menjijikan di kantorku." Kata Chanyeol.
"Aku mengerti."
Setelah itu Tuan Park kembali masuk sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana hitamnya. Baekhyun sempat tertegun melihat bahu lebar atasannya, sangat cocok untuk menyandar. Bagaimana kalau kondisi bahu itu telanjang? AH! Apa yang kau pikirkan Baekhyun!?!
.
.
.
.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
.
.
.
.
Rapat rutin dilaksanakan di sebuah bangunan tunggal yang ada di tengah-tengah taman perusahaan. Itu keinginan Tuan Park sendiri, membuat ruang sapat senyaman mungkin.
Dikelilingi oleh kaca dan danau buatan, bentuk bangunan yang bulat juga menambah kesan aestetikanya, juga jembatan yang terbuat dari kayu ulin dengan lampu berwarna warm-white di setiap tepinya.
Tuan Park datang bersama Sekretaris Byun yang berjalan di sebelahnya.
Di sebelahnya? Ya, Chanyeol tidak mau membuat Baekhyun berjalan di belakangnya.
Kau akan terlihat seperti anaku nanti, anaku harus tampan bukan cantik sepertimu-ejek Chanyeol tadi.
Pintu berdaun dua yang terbuat dari kayu jati itu terbuka dan memperlihatkan sektar 30 orang yang menunduk hormat kepada atasan tertinggi mereka.
Bahkan Baekhyun bisa melihat Tuan Kim beserta sekretarisnya Do Kyungsoo, ah atau Kim Kyungsoo?
Tuan Park dan Baekhyun berjalan menuju meja yang ada di tengah, masih di deretan peserta rapat, namun memiliki posisi yang paling strategis di antara bangku-bangku lainnya.
Seorang pria berjas abu dan dengan rambut yang sedikit beruban bangun dan langsung menampilkan senyuman remeh andalannya.
Layar yang menampilkan powerpoint itupun menyala dan disitu lah terlihat statistik penghasilan perusahaan. Semua mata melihat data tersebut dengan ekspresi tenang. Sementara Baekhyun mengernyitkan dahinya, melihat sesuatu yang aneh.
"Tuan Park, apa aku boleh berbicara?" tanya Baekhyun berbisik.
"Tentu."
Baekhyun pun menaikkan tangannya dan semua orang langsung menoleh dan menatapnya.
"Apa yang terjadi dengan penghasilan di bulan maret dan april? Kenapa penurunannya begitu kentara?"
Baekhyun bisa melihat perbedaan tipis dari penghasilan bulan maret dan april.
Bulan maret menghasilkan sekitar 50.224.768.929 won sementara bulan april menghasilkan 50.224.768.111 won. Selisih sekitar 800 won. Menurut perusahaan itu adalah jumlah yang tidak banyak, maka dari itu mereka semua terlihat santai.
"Ah, itu harusnya tidak perlu dipikirkan, 800 won bukan nominal yang besar." Ujar si tua bangka pembawa materi.
"Tapi tetap saja itu adalah penurunan, bahkan apabila 1 won turun, itu tetap saja namanya penurunan. Harusnya yang terjadi adalah peningkatan atau stabil, bukannya penurunan seperti ini!
Di Bulan Maret perusahaan telah melaunching beberapa inovasi interior baru yang sangat digemari masyarakat, bahkan aku sendiri memiliki alat penyetrika otomatis itu.
Pertengahan maret pun Loeymatic mengeluarkan versi terbaru salah satu mobil sport andalannya, dan itu menjadi objek perdagangan yang absolut dan bahkan banyak perusahaan maupun individu yang memesan mobil keluaran terbaru itu."
Semua orang tercengang dengan pendapat Baekhyun, bahkan Park Chanyeol menyunggingkan seriangaian diam-diam, sembari mengamati ocehan si cantik yang masih duduk dengan tenang di sampingnya ini.
"Menurut data yang aku baca. Mesin setrika itu telah terjual 230.456 unit dengan harga 140.000 won, berarti kenaikan yang seharusnya terjadi adalah 82.448.601.858 won pada bulan maret, tapi kenapa itu hanya sekitar 50.224.768.929 won?
Kemana perginya 32 milar itu? Jika di bulan maret seharusnya berpenghasilan 82 miliar, lantas berapa banyak kerugian yang kita alami mengingat hasil bulan april begitu sedikit?"
Seringaian Chanyeol semakin lebar, ah rasanya seperti melihat kuchisake onna dengan wajah yang tampan dan mesum.
Chanyeol dapat melihat beberapa karyawannya-yang sengaja duduk di barisan belakang-mengeluarkan keringat dingin dan wajahnya memucat.
"Kalau masalah itu kami belum tau." Kata pria beruban presenter.
"Kau, kau adalah Lee Soo Man, kau berada di divisi yang mengurus keuangan di perusahaan kita dan bahkan berada di satu lantai yang sama dengan Tuan Park. Apa masalah seperti ini tidak bisa kau pecahkan? Kau adalah kepala divisi bukan?" Kata Baekhyun panjang lebar.
"Ah I-itu anu aku-aku-"
Ucapan Tuan Lee Soo Man dipotong oleh Chanyeol. "Aku ingin tau penyebab masalah ini, untuk itu, tugasmu dan para divisi mu adalah mencari penyebab hilangnya 32 miliar penghasilan kita. Menurutku sih itu bukan jumlah yang besar, tapi tetap saja itu disebut penurunan. Aku tidak ingin ada penurunan penghasilan di perusahaan ku. Loeymonade haruslah sempurna."
Semua peserta menunduk dan tidak punya nyali sebutir pun untuk menatap Tuan Park yang tengah beragumentasi, terkecuali Baekhyun. Matanya tampak berbinar melihat betapa berwibawa atasannya itu.
"Rapat hari ini selesai." Kemudian Tuan Park berlalu bersama Sekretaris Byun di sampingnya.
Sekretaris Byun menatap jam tangannya. Ukh, jam 10.40, bahkan rapat hanya dilakukan kurang lebih 40 menit. Namun dirinya sudah bisa melihat kejanggalan yang bisa saja menghancurkan perusahaan. Ia bangga akan dirinya sendiri, dan tersenyum setelahnya.
Tunggu! 10.40? Berarti sebentar lagi akan ada jamuan makan siang dengan investor asing. Baekhyun segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
Tiba-tiba Ia menghentikan acara mengambil ponselnya. Dengan alis yang bertautan.
"Ini acara pribadi. Apa aku harus menggunakan supir kantor?" -monolognya.
"Tuan Park, setelah ini akan ada acara jamuan makan siang denga investor asing. Apa aku harus menyiapkan kendaraan kantor?" Tanya Baekhyun sambil mendongak dan memberikan senyuman terbaiknya kepada Chanyeol.
"Tidak perlu, kita akan menggunakan mobilku. Lagipula itu acara pribadi." Jawab Chanyeol dengan santai.
"Maaf sebelumnya Tuan Park, tapi mengapa aku harus diikutsertakan di acara pribadi mu?" Tanya Baekhyun.
"Kau akan tau nanti."
.
.
.
.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
.
.
.
.
La Vie en Rose Restaurant, 11.00
Chanyeol baru saja sampai di Restaurant yang menjadi tempat makan siangnya bersama investor asing ini. Baekhyun mengernyit ketika tangan atasannya menggenggam miliknya-tangan Baekhyun.
Entah mengapa terasa sangat pas, tangan besar atasannya ditautkan dengan tangan kecil dan lentiknya.
Mereka masuk dan disambut beberapa bodyguard investor asing itu, terlihat pria paruh baya dengan rambut yang berwarna pirang tersenyum ke arah mereka.
Ah, Baekhyun ingat orang itu. Dia adalah Son Randeullz, pria blasteran kanada-korea. Duduk di meja yang cukup besar, dengan nomor meja 12.
"Selamat siang Tuan Park." Sapa Tuan Son dengan bahasa korea tentunya.
Membungkuk hormat bersama dengan seorang wanita yang berada di sampingnya.
"Selamat siang Tuan Son." Kata Chanyeol balas membungkuk juga.
Tuan Park dan Baekhyun pun duduk berhadapan dengan Tuan Son.
Hidangan steak datang ke meja mereka dan tanpa basa-basi, mereka melahap makan siang itu. Baekhyun sempat menatap sekilas wanita yang entah siapa sedang makan dan mencoba terlihat anggun?
Entahlah, itu terlihat tidak natural. Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan steak mahal itu. Tuan Son pun membuka pembicaraan.
"Aku sangat senang kau datang hari ini. Niatku ingin memperkenalkan putri ku. Perkenalkan dirimu sayang."
Baekhyun dan Chanyeol mengalihkan perhatian mereka kepada wanita bergaun biru yang duduk di sebelah kanan Tuan Son.
"Perkenalkan namaku Wendy Son, putri tunggal Randeullz Son." Kata wanita itu.
Baekhyun's Pov
Siapa tadi namanya? Wendy? Ah, cantik sekali. Melihat tingkah sok anggunnya di depan Chanyeol membuatku sedikit mual.
Aku ingin berteriak 'Hentikan drama mu bodoh! Kau terlihat memuakkan' namun aku sadar posisiku.
Tuan Son kembali membuka mulutnya yang dipenuhi kumis itu. "Aku ingin menjodohkan putriku denganmu Tuan Park."
THE FUCK? MENJODOHKAN?!
"Putriku sangat sopan, dia pandai memasak, dan dia juga sangat mahir bernyanyi. Bukankah dia sempurna?" Kata Tuan Son.
"Maaf. Aku menolak tawaranmu Tuan Son."
Seketika wajah Tuan Son dan wanita Wendy ini menjadi lesu.
Rasakan! Hihihi.
Asal kalian tau, tuan Son hanyalah investor peringkat ke 1467 dari 2000 investor perusahaan kami. Dia hanya investor kecil yang tidak terlalu mempengaruhi keuangan perusahaan kami.
Tidak tau diri sekali! Menjodohkan putriku katanya. Cih!
Apa yang terjadi padaku?
"Ah aku mengerti Tuan Park, kau pasti harus memikirka-"
"Bukan begitu. Aku benar-benar menolaknya, aku sudah memiliki kekasih." Kata Tuan Park.
Kekasih? Setauku dia hanya duda tidak beranak.
"Siapa?" Ckck, wajah aslimu terbongkar nona Wendy. Lihatlah betapa merahnya wajahnya saat menahan amarah seperti ini. Terlihat seperti bungkus kotak tumblr light di kamarku.
"Dia sekretarisku, Byun Baekhyun."
Mataku hendak membola, tapi aku langsung sadar. Ini adalah rencana Chanyeol untuk menolak tawaran Tuan Son.
Aku bisa mengerti karena genggaman tangannya dan tanganku dibawah meja semakin erat, seolah mengatakan 'bantu aku pendek'.
"Maaf aku belum memperkenalkan diriku, namaku Byun Baekhyun. Sekretaris Tuan Park."
"Cih."
Wow, nona Wendy yang berusaha terlihat anggun itu berdecih? Sangat tidak sopan.
"Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, aku pergi." Kata Chanyeol dan Ia langsung menarik tanganku yang ditautnya.
Aku menoleh sebentar ke arah Wendy Son, yatuhan wajahnya benar benar merah mirip bungkus kotak tumblr lightku.
Kami berjalan dan memasuki mobil. Aku duduk di kursi penumpang, sementara Tuan Park duduk di kursi kemudi. Kami akan kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
"Kau tidak usah terlalu percaya diri seperti itu." Kata si tiang.
Apa sikap wibawanya luntur? Dia terdengar menyebalkan. Lagi.
"h-huh?"
"Aku tidak pernah menyukai mu. Aku terlalu sempurna untuk diberikan kepada siapapun, bahkan apabila Aphrodite menginginkanku. Aku takkan memberikan diriku padanya."
"Y-ya."
MENYEBALKAN SEKALI!!!!
AKU BAHKAN TIDAK PEDULI DIA MENGANGGAPKU KEKASIH, PELARIAN, BAHKAN BABYNYA!
Dia kembali menatap jalanan dengan pandangan sayu dan menaikkan dagunya. Yatuhan orang ini!
TBC
WEKAWEKA.
Chanyeol ternyata mengandung unsur Mg sama Kp di darahnya.
Mg = Manusia gatau diri
Kp = Kekampretan
Gue yang buat kesel sendiri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top