Hair Dryer Lubang Pantat
CHAPTER 05
BE YOUR GUARDIAN
Previously in chapter 04
"Channieee~ ayo kita pergi dari sini. Aku ingin ke bar."
"Sibuk apanya? Kau kan hanya berdiam mematung dengan waria ini disini."
"Hei, waria itu ada di dekatmu! Sekretarismu!"
"Baekhyun? Apa benar kau waria?"
"Diamlah. Aku tidak ingin mendengarkan omong kosongmu."
"Tapi aku benar-benar merasa bersalah Baek. Tolong maafkan aku!"
"Aku akan memaafkanmu, hanya jika kau berhenti menjadi Foolish Boss!"
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
Lee Sunbin. Berpura-pura melupakanku ya?
Aku ingat sekali, dia yang menghancurkan hubunganku dengan kekasihku dulu. Menggoda Daehyun dengan tubuhnya, sampai-sampai Daehyun melakukan 'itu' dengan Sunbin di ruang kelasku.
Beruntung Tao melihatnya dan melaporkannya padaku. Ah, saat itu aku sedang menunggu Daehyun-kekasihku-di parkiran. Sekitar 30 menit setelah bel pulang sekolah berbunyi, Tao berlarian menghampiriku.
"Baek! Hosh hosh." Kata Tao sambil memegang lututnya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau panik sekali?"
"Su-Sunbin."
Seketika mataku membola. Sunbin sudah berusaha merebut Daehyun dariku sejak seminggu yang lalu, berulang kali Ia berulah. Namun sekarang, ulah apa yang sedang ia lakukan?
"Ruang kelas kita Baek! Ayo!" Tao mengajakku berlari.
Menyusuri lorong dan sampai di lorong lantai 3, tempat kelasku dibangun. Semakin dekat dengan kelasku, aku mendengar suara.
Entahlah, desahan?
Aku sampai di depan pintu dan melihat pemandangan yang benar-benar membuatku merasa mual, sakit, dan sesak bersamaan.
Erangan dan rintihan kecil itu menyerupai hujaman katana yang menebas jantungku sedikit demi sedikit.
Sesak.
Air mataku turun dengan deras, sekaligus isakan yang terdengar sangat parau dan menyakitkan. Menyiratkan keputus-asaan dan kekecewaan yang besar. Mungkin juga
Kebahagiaan?
"Hiks." Seketika Daehyun mengalihkan perhatiannya ke arahku yang berdiri di depan pintu.
"B-Baek."
Sunbin yang merasa kegiatan nikmatnya terganggu pun ikut menoleh ke arahku. Seketika senyum miring dan meremehkan terpatri di bibirnya.
"Kita sudahi saja Dae. Aku pergi."
Aku pun berlari pulang, meninggalkan Tao yang menatap tajam Daehyun dan Sunbin. Aku berlari ke arah rumah yang jaraknya lumayan jauh.
Aku menangis keras ketika sampai di kamar, memeluk lutut hingga lupa mengganti seragam. Adikku yang saat itu duduk di bangku SMA, seketika memelukku dan menenggelamkan kepalaku di ceruk lehernya.
"A-apa yang terjadi oppa?"
"Aku membenci Daehyun. Aku benci Sunbin."
Byun Jisoo, adikku tau tentang hubunganku dengan Daehyun. Yah, semenjak Baekbeom pergi untuk meneruskan pendidikannya, aku tinggal bertiga dengan Jisoo dan appa. Hanya Jisoo yang menjadi tempat curhatku.
Mungkin karena jiwa kami sama?
"Menangislah oppa. Tidak baik menahannya."
Aku takut. Aku takut Lee Sunbin kembali menghancurkan masa depanku. Dulu Daehyun, sekarang Chanyeol. Chanyeol ya?
Entahlah. Bohong kalau aku bilang aku tidak tertarik padanya. Memang pada awalnya hanya ada rasa dongkol ketika bersama manusia tiang itu, tapi semakin lama aku malah menyukainya.
Tapi aku tidak akan membuat diriku mudah jatuh ke pesonanya yang tidak seberapa itu. Menjadi tsundere tidak dilarang kan?
Aku tersadar dari lamunanku tentang Chanyeol dan beranjak menuju meja belajarku. Ah, mungkin sekarang telah berubah menjadi meja kerja.
Map berwarna hitam menjadi sasaranku. Aku telah memphotocopy berkas yang berisi jadwal Chanyeol. Melihat jadwalnya besok sepertinya bukan sesuatu yang berat. Tidak ada hal yang berat. Tapi jadwal terakhir.
"Perjalanan Bisnis ke Kanada." Gumamku membaca tulisan paling bawah.
Bahkan namaku tertera disana. Jadi besok aku akan ke Kanada. Tapi Chanyeol tidak mengatakan apapun padaku? Ah aku lupa, aku meninggalkannya tadi. Mungkin karena itu dia jadi tidak sempat memberitahuku.
Aku membutuhkan pasport untuk perjalanan itu kan? Aku bahkan tidak punya. Lalu aku harus bagaimana? Biarlah. Aku serahkan saja semuanya pada Chanyeol.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
Author's POV
TOK TOK TOK
"Masuk."
"Tuan Park. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Baekhyun menarik nafasnya dalam-dalam dan kembali bersuara. "Ini tentang perjalanan bisnis ke Kanada."
"Pasport mu sudah aku siapkan, yang hanya perlu kau siapkan hanyalah pakaian, uang, bahasa inggris, dan beberapa peralatan sekretarismu."
Sepertinya selain menjadi CEO, Chanyeol juga seorang cenayang.
"Ah aku mengerti. Take-off akan dilakukan pukul 19:00, jadi aku akan sampai di kediaman anda pukul 17:30. Mengingat kediamanmu terletak lumayan jauh dengan bandara."
"Aku tau."
AKU INGIN MENGUMPAT-Baekhyun
"Permisi Tuan Park."
Setelah Baekhyun pergi, Chanyeol langsung mengaktifkan mode 'tirai' untuk menutupi ruangannya. Kemudian berteriak sekencang-kencangnya.
"YEYYY! PERGI KE KANADA BERDUA DENGAN BAEKHYUN! PERGI KE KANADA BERDUA DENGAN BAEKHYUN! PERGI KE KANA-"
Tapi Ia lupa kalau tab yang Baekhyun bawa masih tertinggal dan mungkin saja Baekhyun akan..
"Hihihi. Maaf Tuan Park, permisi."
...mengambilnya.
16:00
Baekhyun tengah kebingungan saat ini. Satu setengah jam lagi ia harus berdiri tegak di kediaman Park. Namun lihatlah, Ia bahkan tidak melakukan persiapan apapun. Bingung harus melakukan apa.
Dia pun mengambil buku catatannya dan menulis beberapa persiapan yang akan Ia lakukan.
"Pertama aku harus mengeluarkan koper itu. Kedua, aku akan melakukan scrubbing pada wajahku. Ketiga, sambil scrubbing aku akan melipat beberapa pakaian dan alat make-up juga skincare. Keempat, mandi. Kelima, bersiap-siap. Oke, Semangat Baek!"
Baekhyun mengeluarkan koper tua nya yang berwarna peach dari lemarinya. Membersihkan debu-debu yang girang mengitari kopernya. Kemudian Ia berjalan ke dapur dan mengambil satu bungkus kopi hitam dan mencampurnya dengan air mawar.
Setelahnya, Ia menggosok ramuannya itu ke seluruh wajahnya.
Menunggu kering, Ia melipat beberapa baju yang dibawa seperti baju kerja, baju santai, bahkan mantel. Setelah itu Ia berjalan ke kamar mandi dan tentu saja-mandi.
Keluar dengan keadaan telanjang bulat, Baekhyun mengambil pakaian dalamnya dan menggunakannya. Ia akan selesai menggenakan seluruh pakaiannya apabil bel apartemen tidak berbunyi.
KRINGGG
"Ah, Jisoo memang tidak tau waktu."
Hanya dengan boxer Baekhyun membuka pintu apartemennya dan terpampanglah makhluk menyebalkan itu.
"Tu-Tuan Park."
Park Chanyeol.
Baekhyun menatap wajah Chanyeol yang memanas dan menatap manik cerah Chanyeol yang ternyata tengah menatap tubuhnya. Tubuh mulus Baekhyun yang hanya terbungkus boxer hati.
"AAAARRRGHHH!!!" Baekhyun berteriak dan langsung menutup pintunya.
Sementara Chanyeol
"S line! Yatuhan aku bisa gila!"
Mimisan.
Beberapa menit Chanyeol menunggu, akhirnya Baekhyun kembali membuka pintu apartemennya. Chanyeol merasa sedikit kecewa karena sekarang Baekhyun mengenakan baju oversized dengan celana training saja.
"Silahkan masuk Tuan Park." Baekhyun menuntun Chanyeol duduk di sofa kecilnya. Chanyeol terduduk, sementara Baekhyun pergi mengambil minuman.
Tak lama setelah itu, Baekhyun kembali dengan nampan berisi jus jeruk.
"Apa yang membawamu kemari Tuan Park?" Tanya Baekhyun lalu menghempaskan bokong bervolumenya.
"Aku bosan di rumah, jadi aku kemari saja."
"Seharusnya kau tidak perlu repot-repot seperti ini Tuan Pa-"
"Chanyeol. Ketika di luar kantor, panggil aku Chanyeol." Kata Chanyeol memotong.
Baekhyun hanya bisa menurut. "Aku yang seharusnya ke rumahmu Chanyeol. Tapi, kau malah kemari."
"Tidak masalah. Aku tidak merasa direpotkan. Omong-omong apa kau sudah bersiap?"
"Seharusnya aku sudah mengenakan pakaian lengkap. Namun, tiba-tiba saja seorang pria tinggi kaya memencet bel."
"Ah, maafkan aku mengganggu waktumu Baek. Sekarang kau bisa bersiap."
"Tunggu lah sebentar." Baekhyun kembali ke wilayah pribadinya.
Ah, asal kalian tahu. Apartemen Baekhyun itu tidak memiliki sekat untuk membatasi wilayah kamar tidur dengan area TV. Jadi Baekhyun hanya menggunakan tirai yang terbuat dari berbagai cangkang hewan laut.
Baekhyun agak terburu-buru saat mengenakan pakaianya, tidak mau membuat Chanyeol menunggu lama.
Bahkan rencananya Ia akan menggunakan make up di mobil saja.
"Aku sudah siap Chan, sebaiknya kita berangkat sekarang saja."
"Banyak sekali kau membawa koper, kita disana hanya dua hari padahal."
"Chanyeol, kau tidak akan mengerti urusan dan perawatan wajah para uke. Jadi diam saja dan tidak usah banyak komplain." Kata Baekhyun kemudian keluar dan menyeret dua kopernya, juga menjinjing tas kecil yang entah apa isinya.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
Baekhyun tidak berhenti mengedip-ngedipkan matanya, merasa kagum akan suasana baru ini. Ini pertama kalinya Baekhyun menginjakan kakinya di luar Korea. Rasanya menyenangkan.
Mereka kini berada di salah satu hotel ternama, Christeronavla. Benar-benar nama yang sulit diucapkan. Ruangan berbagi ruangan dengan Chanyeol. Itu sih keinginan Chanyeol.
"Aku tidak mau repot-repot menelfonmu beberapa kali agar kau ke kamarku. Yah kau tau, banyak sekali yang harus diurusi disini." -katanya.
Chanyeol baru saja keluar dari kamar mandi, menyelesaikan ritual 'memanjakan diri'nya. Chanyel yang hanya menggunakan bathrobe hotel membuat Baekhyun merona.
Mungkin ini yang dirasakan Chanyeol saat Ia melihat Baekhyun yang hanya menggunakan boxer di apartemennya beberapa jam yang lalu.
"Kau pasti tidak biasa melihat orang tampan kan?"
"Aku sudah biasa. Berulang kali aku bercermin."
"Kau itu cantik, unsur ketampanan mu hanya 0.05 %"
"Terserah aku tidak peduli. Aku mandi dulu."
"Yasudah."
Pembicaraan yang tidak berbobot. Baekhyun mengambil pakaian ganti dan handuk yang ia bawa sendiri, Ia lebih yakin pada handuknya sendiri daripada handuk hotel yang mungkin sudah digunakan banyak orang.
Baekhyun melepas seluruh benang yang menyelimuti tubuhnya dan berjalan perlahan ke bathtub. Memutar keran dan mengisi penuh bathtub dengan air hangat, sementara dirinya melakukan perawatan sebelum mandi.
Sekitar 15 menit, air bathtub penuh. Baekhyun mencelupkan tubuh putih telanjangnya ke dalam gerombolan air itu. Merasakan hangat menjalar dari kaki sampai lehernya.
Hingga tak sadar Park Chanyeol yang ternyata sedari tadi berdiri di pintu kamar mandi.
"Ahhh~"
"Kau sangat menikmatinya ya?" Tubuh Baekhyun tersentak. Kaget melihat manusia bodoh itu berdiri dengan hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendek.
"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!? PERGI SANA!" Teriak Baekhyun sambil menutup bagian dadanya.
"Aku hanya mengambil handphone ku." Kata Chanyeol sambil menunjuk letak handphonenya di wastafel dengan dagu.
"Yasudah ambil saja, tidak perlu memandangiku." Kata Baekhyun.
"Cerewet."
Terhitung hampir satu jam Baekhyun berendam nikmat di kamar mandi. Ia pun keluar dengan baju rumahan yang sangat terbuka. Memvisualisasikan paha putih mulusnya. Hal itu membuat Chanyeol-yang sedang menonton yadong-terkejut.
Surai toska yang selembut sutra itu dalam keadaan lembab ditambah aksen tetesan air, juga bibir merah muda yang terlihat basah. Yang paling membuat jiwa Chanyeol semakin melompat-lompat adalah paha Baekhyun yang terekspos.
"Berhenti memandangiku Chan, sebelum matamu berakhir di oven."
"A-ah maaf. Aku akan mandi. Aku sudah memesan makan malam." Kata Chanyeol sambil tersenyum kaku. Salahkan pemandangan permen di depannya.
"Tiang dungu."
Baekhyun mengambil tas yang berisi populasi skincare-nya. Mengambil toner dengan brand ternama yaitu Nature Country. Toner berbasis air strawberry benar-benar membuat mood Baekhyun meningkat.
Lanjut dengan beberapa serum yang ia teteskan di wajah licinnya. Baekhyun kemudian mengambil kotak bundar berwarna hijau-yang bertuliskan "Nature Country 100% Aloevera."-lalu mengoleskannya di seluruh wajah.
Terakhir adalah strawberry cake flavoured crystal-clear lipbalm, dengan lihai Baekhyun mengoleskan benda pink itu ke seluruh permukaan bibirnya.
Setelah selesai melakukan kegiatan merawat wajah, Baekhyun mengambil laptop-nya untuk mengecek beberapa berkas yang akan digunakan untuk rapat besok. Syukurlah, setiap dokumen memiliki terjemahan bahasa koreanya.
"Aku belajar Bahasa Inggris dari sini saja."
Baekhyun membandingkan kedua berkas tersebut. Mencocokkan setiap rangkai kata. Ia sangat cepat belajar, bukan?
Baekhyun benar-benar sudah mendalami Bahasa Inggris yang ada di dokumennya. Baekhyun menutup laptopnya dan mencari produk skincare terakhir yang akan Ia gunakan.
Sheet mask.
Merobek bagian atasnya dan mengeluarkan selembar masker yang diselimuti cairan entah apa itu. Kemudian menempelkannya ke wajah.
Bersamaan dengan itu, Chanyeol keluar hanya dengan handuk melilit pinggangnya.
Begitu mata mereka bertemu.
"ARGH!! HANTU!"
Sontak Chanyeol beringsut mundur dan gerakan tiba-tiba itu menyebabkan handuk yang melindungi area privasi itu terlepas.
"CHANYEOL TUTUPPP!!" Teriak Baekhyun sambil menutup matanya.
Raksasa.
.
.
.
.
Foolish Boss and Perfect Secretary
.
.
.
.
Chanyeol dan Baekhyun tengah menikmati sarapan pagi ini. Pukul 9 rapat akan dimulai dan sekarang masih pukul 8.
Baekhyun benar-benar merasa tidak terima. Tidak menerima kenyataan bahwa Ia hanya makan dua potong roti dengan salad dan beberapa makanan yang biasa ia sebut 'kudapan' tapi disebut sarapan disini.
"Tuan Park. Tidakkah ada makanan korea disini?"
"Kenapa memangnya? Apa kau rindu rumah?"
"Bukan. Aku hanya tidak biasa memakan makanan seperti ini. Ini tidak membuatku kenyang."
"Sayang sekali Nona Byun. Perut mulus mu harus bisa beradaptasi dengan makanan ini."
"Sekali lagi kau memanggilku seperti itu, aku akan mengikatmu di kasur hotel!"
Chanyeol bukannya takut, Ia malah menyeringai. "Coba saja."
Baekhyun mendengus lalu mengambil garpu dan pisau. Merobek kasar roti keras itu dan memasukkannya ke saus putih-entah itu saus apa, sour cream mungkin? Kemudian melahapnya hingga pipinya mengembung.
Kegiatan tersebut tak luput dari visi Chanyeol. Hingga tak sadar senyum tipis terukir di mulut tebalnya. Baekhyun menatap Chanyeol yang sedang menatapnya.
"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"A-ah tidak. Bibirmu pucat, kenapa kau tidak pakai liptint?"
"Tau darimana kau kalau aku menggunakan tinta?"
"Itu sungguh kentara Nona Byun."
"Aku benar-benar akan mengikatmu di kasur."
Chanyeol menopang dagunya dan tersenyum. "Aku menunggu saat-saat itu."
Baekhyun kemudian menyadari ucapannya yang ternyata ambigu. Seketika pipinya memerah dan matanya melotot menatap ke bawah meja.
"TIDAK JADI! AKU AKAN MEMASUKKAN HAIRDRYER HOTEL KE LOBANG PANTAT MU!"
Chanyeol tak bergeming dan masih tersenyum.
"Sayangnya, yang cocok dimasuki lobang pantatnya adalah kau Nona Byun."
Baekhyun bangun dan mengambil roti milik Chanyeol tanpa tahu malu.
TBC!
Bentar lagi konplik sabar gengs.
Oiya gengs, bentar lagi gue maw PKL nih:") bsa sibuk bgt.
-tya, 9-9-19
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top