Chapter 6 : Duo Bar-bar
Seseorang mendobrak pintu masuk ke ruang tertinggi di radio. Kana melihat Nerri menodong tembakan MGL-140.
"Kau tembak, aku ledakan gedung ini." ucap Kana sambil menjatuhkan tas selempang besar.
Nerri menghembuskan nafas berat, "Kenapa harus kau? Dan, kau pesta dengan seragam sekolah? Astaga, guru macam apa yang mengajari tata krama begitu." kata Nerri sambil kembali duduk dan melihat tablet androidnya.
"Kau juga pakai seragam. Gini-gini, kita dirancang untuk kerja sama. Yah, walaupun aku paling tidak bisa menembak atau berkelahi." jelas Kana sambil berjalan menuju Nerri.
"Mau?" tawar Kana saat menodong sebungkus rokok ke Nerri.
Tanpa basa-basi Nerri segera mengambil dan menyalakannya. Kana kembali berjalan menuju tiang yang menjulang tinggi ke atas. Kemudian bersandar sambil menunggu perintah dari Nerri.
"Apa kau kenal Professor Gerry?" tanya Nerri ke Kana.
"Oh dia Professor Gerry. Kenal, dia menyuruhku mencarimu. Katanya aku disuruh ikut serta pestamu." jawab Kana.
Nerri mulai merencanakan sesuatu, dia juga berpikir kenapa polisi dan tentara tidak terlihat. Sedangkan karantina manusia tidak di pengumumkan, apa yang sedang terjadi?
"Lebih baik kita mencari informasi lain di gedung radio lain." saran Kana.
Nerri memgemas barang-barang tersebut dan berjalan menuju Kana,"Jaga diri, karena ini pestaku, aku tak berhak melindungimu." ucap Nerri yang kemudian berjalan ke pintu.
"Kenapa orang kasar bisa baik? Ah, otaknya mungkin sedikit bergeser." kata Kana yang mulai bangkit dari duduknya dan menuyusul langkah Nerri.
Keduanya telah keluar dari gedung radio, kini mereka berjalan menuju menara radio selanjutnya. Mereka berjalan lewat gang sempit yang sedikit monster makanan disitu.
"Woi, Ner. Kau tidak berniat berpesta kah? Kenapa tidak lewat jalan biasa saja?" tanya Kana.
"Kita punya senjata?" tanya Nerri.
"Ouh, tembakan tadi kau tinggal di sana. Biar aku yang mimpin jalan." kata Kana sambil membuka resleting tas selempangnya.
Nerri mengikuti Kana dibelakang. Kana melempar bom kecil dengan daya ledak sedang ke arah monster makanan didepannya.
"Kau boleh coba, Nih." Kana memberikan bom ke Nerri.
Namun Nerri justru membuangnya ke belakang. Tanpa sadar, bom yang dilempar Nerri masuk ke bawah truk bensin.
BOOM!!!
Ledakan dahsyat terjadi, mereka seketika menghentikan langkahnya dan melihat ke belakang. Kobaran api besar memancing para monster untuk mendekat.
"Apa yang kau lakukan bodoh?!" tanya Kana.
"Tak sengaja ku membuang ke bawah truk bensin." ucap Nerri yang kemudian tersenyum tak bersalah.
Keduanya kaget dari arah kobaran api, puluhan monster makanan berukuran jumbo berlarian ke arah mereka.
"Gawat," ucap Kana.
"Kita cari senjata segera." ucap Nerri.
Mereka berdua berlari, Kana sesekali melempar bom ke belakang untuk mengurangi jumlah monster yang mulai mendekat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top