Chapter 1 : Revolver
Berjalan menuju pintu gudang, memasukkan kunci dan membukanya perlahan. Gudang yang Nerri pikir banyak senjata, ternyata hanya tumpukan kardus kosong.
"Sialan, dia mengerjai ku." ucapnya kesal.
Sebelum kembali keluar, tidak sengaja Nerri melihat kotak hitam dipojok dekat pintu. Nerri mengambilnya dan membuka kotak tersebut. Sebuah pistol Revolver hitam besar dan ponsel kuno, Nerri kini tersenyum. Dia mengambil pistol dan mencocokkan dengan peluru pil yang dibuat Profesor Gerry, ternyata cocok.
Beberapa saat sebelum menutup kotak tersebut, ponsel dalam kotak berbunyi.
"Halo bocah, kau pasti sudah mendapatkan senjata bukan? Akan kuberi petunjuk pertama. Cari monster makanan Ohagi di kota sebelah barat, bawa ponsel ini agar kau bisa memecahkan misteri para monster liar tersebut." kata Profesor Gerry dari suara ponsel.
Tanpa kata, Nerri membawa ponsel kedalam tas sekolahnya. Mengisi pistol dengan peluru pil dan Berjalan keluar laboratorium.
Saat keluar laboratorium, halaman luar telah di penuhi monster sosis goreng. Nerri memperhatikan satu persatu sosis yang sedang membunuh manusia di jalanan. Dia menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya.
"Hahahaha!! Ini sungguh luar biasa!" teriak Nerri serasa aura maniak membunuhnya menyebar hingga ke monster sosis di depannya.
Monster sosis berbondong-bondong berlari mengarah ke Nerri, justru Nerri ikut berlari menghampiri rombongan sosis yang mengarahnya.
Dorr!!!
Tembakan pertama melesat hingga menjatuhkan tiga sosis didepannya. Kemudian menendang dengan keras yang di depannya hingga barisan belakang sosis ikut terpental.
"Hihi, kalian terlihat seperti sampah!" kata Nerri dan kemudian menembak semua sosis yang terjatuh sebelum kembali berdiri. Peluru dalam pistol pun habis bebarengan dengan monster sosis yang tak tersisa ditempat.
Nerri berjalan ke pinggir jalan sambil mengisi ulang pelurunya. Tak sengaja lengah, sebuah monster donat hampir menggigitnya. Namun Nerri secara reflek masuk di bagian tengah tubuh donat yang bolong.
"Kau sedikit tangguh tuan O!" ucap Nerri yang kemudian menembak ke bagian yang terdapat mulutnya.
Nerri merasakan sesuatu di belakangnya. Setelah menengok, ternyata puluhan donat berbagai rasa sedang memperhatikannya.
"Hehe, peluru ini tidak cukup untuk membunuh sebanyak itu." Nerri tersenyum getir.
Sebaiknya aku mencari senjata baru, dan juga rokok. Pertempuran ini sebenarnya ingin ku lanjutkan karena tidak seimbang lebih baik aku lari. batin Nerri.
Nerri segera berlari dengan kencang menuju dalam kota, dia berharap menemukan senjata lebih kuat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top