6. Karyawisata
Jam istirahat telah usai, Lintang yang selesai beristirahat di rooftop kembali ke kelas. Saat mengambil duduk di bangku paling belakang, Carissa yang berada di samping Lintang menutup buku. "Habis ke mana saja?" tanya Carissa.
"Rooftop, memangnya kenapa? Tumben banget nanyain, biasanya sok bodoh amat," balas Lintang meraba loker meja, mencari buku pelajaran yang akan dimulai setelah ini. "Nanti, walikelas 'kan yang mengajar?"
"Iya sih, berarti bahasa Indonesia."
Selang beberapa menit, seorang wanita memasuki ruangan. Ia adalah wali kelas dari kelas XI-2. Meletakkan setumpukan buku di atas meja guru. Setelahnya, ia tak mengambil duduk melainkan langsung berdiri di tengah.
"Baiklah anak-anak, ada beberapa info yang ingin saya sampaikan."
Seluruh siswa yang semula saling berbicara satu sama lain, kini pandangan mereka mulai tertuju pada wali kelas. Memerhatikan informasi yang akan diumumkan.
"Pertama, UTS akan tiba jadi saya harap kalian semua sudah mulai belajar dengan tekun."
Satu kelas menghela napas, rupanya mengenai pengumuman UTS. Memang tak salah sebentar lagi memasuki pertengah semester.
"Selanjutnya, pengumuman kedua. Setelah UTS berakhir, sekolah akan menyelenggarakan karyawisata ke Jakarta," lanjutnya.
Mendengar pengumuman kedua, satu kelas jadi lebih antusias dan bersorak. Wajar saja, siapa yang tak ingin melakukan karyawisata ke luar kota? Pengumuman berakhir, pelajaran pun dimulai.
Kegiatan UTS akan diselenggarakan seminggu lagi, seluruh siswa mulai belajar habis-habisan untuk meningkatkan nilai. Aktivitas Lintang yang biasanya selalu pergi ke Balai Pemuda saat akhir pekan pun berhenti. Bahkan Carissa yang semula selalu menyempatkan diri menulis pun terhenti sejenak.
Hingga dua minggu pun telah berlalu tiba memasuki waktu yang dinanti-nantikan karyawisata. Perjalanan menggunakan bus yang melesat di jalan tol. Satu bus kecil yang berisikan siswa XI-2 pun merasa lega dan menganggap bis itu VIP. Jadinya tak perlu bertengkar atau berbagi dengan bus lain.
Carissa duduk di dekat jendela dengan teman perempuan sekelasnya ya bahkan tak tahu nama temannya. Ia hanya berfokus pada novel yang dibaca dengan telinga yang dipasang earphone melantunkan musik Moccatune.
Tepat dari depan, Lintang sedikit menunjukkan wajah memerhatikan Carissa. Teringat dengan jajan yang dibeli semalam, ia pun menyodorkan stik coklat pada Carissa. Menyadari itu, Carissa mengangkat wajah memandang Lintang yang hanya menunjukkan separuh wajah dari balik kursi.
"Dari tadi kamu serius amat, gimana mau menikmati masa SMA kalau gini?"
Carissa tersenyum simpul, mengambil satu batang stik coklat melahapnya. Lalu ia melepaskan earphone yang dikenakan. Menutup novel yang dibaca.
"Lintang aku boleh minta satu enggak?" tanya gadis berambut pendek dengan jepit rambut bunga. Ia duduk di samping Carissa.
"Boleh saja kok, Tiara." Lintang menyodorkan bungkusan stik itu pada Tiara. Lalu, Tiara melirik Carissa yang masih memangku buku.
"Tadi kamu habis baca novel apa Car?" tanya Tiara.
"Novel fantasi sih, aku hanya iseng baca saja, jadinya menarik sih."
"Boleh aku pinjam?"
Carissa mengangguk, menyerahkan buku itu pada Tiara. Lintang yang memandang pun sedikit bernapas lega. Kalau begini 'kan enak. Ia kembali ke posisi semula sembari bersandar.
"Benar-benar cowok idaman," celetuk Gema yang duduk di samping Lintang. "Setidaknya kamu sudah melakukan yang terbaik hari ini. Sekarang aku boleh minta stik coklatmu?"
Saat tangan Gema hendak meraih bungkus stik coklat, Lintang segera menjauhkannya dari Gema. "Maaf kali ini aku tidak mau berbagi denganmu dulu."
"Kok, gitu amat?"
***
Perjalanan yang memakan waktu hampir 10 jam itu akhirnya berakhir. Mereka tiba di kota metropolitan Jakarta. Gedung-gedung tinggi nan megah pun menyambut dengan gemerlapan lampu yang terpancar di malam hari. Bola mata Carissa berkilauan memandang gemerlapan lampu-lampu kota di malam hari.
Meski ia tinggal di kota, tetapi untuk yang satu ini jauh-jauh berbeda dari Surabaya. Sedikit bangunan megah yang gemerlapan.
Setelah membelah jalanan, kini rombongan bus pun mulai singgah di tempat penginapan. Perjalanan panjang telah usai. Akan dilanjutkan besok dengan tujuan wisata adalah Observatorium dan Planetarium.
Rasanya seperti anak kecil saja, ketika Lintang mengetahui beberapa jadwal untuk dua hari ke depan. Setidaknya kegiatan tahunan seperti ini bisa terus berjalan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top