SESUNGGUHNYA di dunia yang serba canggih ini mudah saja mendapat titel sebagai orang paling cerdas. Sebab kalau kau merasa kurang cerdas, sudah ada berbagai bengkel pencucian otak yang membantumu memperbaiki isi kepala, membuatmu mampu mengingat tentang banyak hal secara permanem. Namun bahkan kalaupun kau cerdas, kau takkan bisa menghindari sifat-sifat bawaan--iri hati, angkuh, sombong dan yang lain-lain.

Apa yang terjadi pada rahang Avgustin merupakan salah satu contohnya dari wujud buruk rupa hati busuk manusia.

Kami semua, kecuali Callum, sepakat untuk tidak mencatat pelanggaran yang dilakukan oleh bocah tengik itu. Bahkan aku dibantu Hide dengan susah payah berusaha menghapus jejak rekaman yang terjadi di tempat kejadian. Betapa menjengkelkan mengetahui Callum hanya mendapat hukuman yang termasuk ringan--tidak boleh keluar dari ruang kerjanya, kecuali kalau dia sudah memikirkan di mana letak kesalahannya.

Menyusahkan saja. Ingin kutendang saja bokongnya dari pesawat. Membiarkan dia melayang-layang sampai mampus di luar sana.

Callum tidak bisa mampus, dasar tolol!

Kuhembuskan napasku pelan-pelan. Kepalaku serasa berdenyut-denyut hanya gara-gara kelakuan dua bocah sialan itu.

Andaikata bisa. Aku ingin pergi seorang diri saja.

MIDAS

-Your Fav Author, Prasanti
Call me Pras or Kahnivore