-[ D A Y 1.0 ↬ ATSUSHI × KYOUKA ]
Fluff Week Pungut Project
Theme: First Date / Confession
Nakajima Atsushi x Izumi Kyouka
[Bungou Stray Dogs]
AU!
Jika bukan karena saran dari seniornya, Nakajima Atsushi tidak akan pernah kepikiran untuk mengajak sang gebetan jalan-jalan dengan iming-iming ingin mencoba menu di sebuah toko dessert yang ada di Yokohama. Hitung-hitung berteman lebih dekat, katanya.
Beruntunglah gadis bersurai gelap yang tengah berjalan di sampingnya ini terlihat tidak mengetahui niat modusnya mengajak jalan-jalan, padahal sebenarnya ngajak kencan. Membuat rasa gugup yang dideritanya sedikit berkurang.
Demi apapun, Atsushi tidak pernah berniat modus pada Izumi Kyouka. Namun, sang senior serta teman-teman yang tampak gereget dengan Atsushi yang tak kunjung maju telah mendorong dirinya untuk menjalankan saran dari Dazai.
Dan sekedar informasi, ini adalah kencan pertama sang pemuda. Hanya dia seorang, sih, yang sepertinya menganggapnya begitu. Namun, tetap saja! Laki-laki dan perempuan yang berjalan berdua itu bisa disebut sebagai kencan, 'kan?
Ah, pria berusia 17 tahun itu sendiri sampai menghafalkan catatan pertanyaan dan percakapan yang telah dia buat agar tidak terlihat grogi serta gugup di depan adik kelasnya. Terniat sekali maung kita ini.
Eh, tunggu ... dia bukan maung jejadian disini!
"Dimana toko dessert-nya?"
Satu pertanyaan membuyarkan pikiran Atsushi. Dengan segera, Ia berusaha mengendalikan degup jantungnya yang tak beraturan serta menetralkan nada bicaranya supaya tak terdengar memalukan.
"Setelah satu belokan ke kanan, dan satu lagi belokan ke kiri dari jalan ini. Sebentar lagi sampai, kok, K-k ... Izumi ... -san," jawabnya sambil tersenyum kaku. Bisa Ia rasakan langkahnya sedikit melambat dan lemas.
'Kenapa aku ... melupakan topik pembicaraan yang sudah aku susun sendiri?!' teriak Atsushi dalam hati. Meratapi nasib akibat dirinya yang sejak tadi belum siap lebih dulu untuk berkata. Nasib memori ke-reset.
Kyouka yang sedikit heran dengan jalan kakak kelasnya yang melambat menunjuk bangunan sebrang dengan sorot birunya, "Jadi intinya, ada di blok sebrang sana?"
"I-iya ...."
Sang gadis kemudian berhenti sejenak dan menoleh, menatap manik dwi warna Atsushi, "Panggil aku Kyouka saja. Kita sudah 6 bulan saling mengenal."
"Oke!"
Lagi-lagi, detak jantung pemuda bermarga Nakajima dibuat tak beraturan. Semburat merah muda menghiasi pipi dan telinganya. Yang mana kala itu, Atsushi berharap Kyouka tak melihat dirinya tengah salah tingkah. Walaupun hal itu cukup mustahil karena pada faktanya, kelereng samudra milik Kyouka sangat teliti.
Ya ... siapa yang tidak salting ketika eye contact dengan neng crush?
Kedua manusia itu kembali berjalan. Dengan Atsushi yang alat pemompa darahnya yang masih berdebaran, serta Kyouka yang mukanya datar tanpa beban, seolah tak menyadari rasa gugup bagi Nakajima Atsushi yang tengah menyerang. Sampai akhirnya, mereka sampai di tempat tujuan.
Atsushi dan Kyouka masuk, disambut senyum ramah dari pegawai cafe. Suasana tenang dan nuansa kayu serta bangku lucu mengundang mereka untuk segera duduk. Singkat cerita, pesanan yang sudah diminta sebelumnya datang.
Kyouka memesan pancake berkrim vanilla bercampur stroberi. Sedangkan Atsushi hanya memesan kopi. Beruntunglah sang laki-laki dapat merelakan uang tabungannya demi semua ini.
Barang satu potongan kecil memasuki mulut kecil Kyouka, manik gadis itu seketika berbinar antusias. Kedua sudut bibirnya naik, membentuk kurva manis yang semakin memperindah wajah berbingkai surai malam.
Melihat hal tersebut, pemuda yang ada di hadapan Kyouka membulatkan mata. Dan tak lama kemudian, Ia ikut tersenyum, bersamaan dengan munculnya lagi semburat merah kecil di pipi Atsushi.
Jika ditanya tentang apa yang dirinya sukai dari seorang gadis seperti Izumi Kyouka, maka jawabannya adalah senyuman dan binar dalam matanya.
Atsushi sangat menyukai saat-saat dimana gadis yang disukainya tersenyum. Pertama kali Ia melihat senyum Kyouka adalah saat hujan di sekolah, tepatnya, di depan ruang penyimpanan sehabis pelajaran olahraga. Gadis bermanik biru itu tampak bahagia ketika berhasil membuat seekor kucing dalam pelukannya merasa nyaman. Tatapan datarnya terlihat lebih bercahaya. Atsushi yang kala itu kebetulan ada di sampingnya hampir lupa akan rasa dingin yang seolah sedang menusuk tulang.
Dan dengan kebetulan lainnya. Gadis satu ini ternyata bergabung ke klub yang sama dengannya, klub sastra.
Sejak saat itu, Atsushi selalu memberanikan diri untuk berbincang dengan Kyouka. Sampai akhirnya, Ia menyadari, bahwa dirinya menyukai gadis Izumi.
Pemuda itu pasti akan selalu mengingat hari ini.
Hari dimana Ia melihat betapa antusiasnya sang gadis manis dengan makanan yang telah Ia pesan. Tampak sangat lucu di matanya.
Meskipun kemungkinan hanya dirinya seorang yang menganggap hal ini sebagai kencan, namun Atsushi akan tetap menganggap ini sebagai kencan pertamanya dengan gadis yang Ia sukai selama beberapa bulan ini.
*
Angin siang mengibaskan surai hitam dan abu yang tengah berjalan berdampingan. Perbincangan antar manusia-manusia lain mengisi hening. Sosok pemilik kelereng dwi warna tak berniat untuk mengajak bicara gadis berbalut gaun biru langit setelah selesai dengan cafe-nya.
Seperti tadi, memori berisi catatan topik miliknya ke-reset.
Kala kedua orang tersebut sampai di tangga yang menuju kediaman Izumi, Atsushi berhenti, bersamaan dengan Kyouka yang berbalik.
"Terimakasih untuk hari ini, Atsushi-san," ucap Kyouka sambil tersenyum kecil.
"Uhm ... sama-sama!"
"Tadinya, kukira kau akan mengajakku pergi ke tempat kencan yang lain."
Untuk sejenak, Atsushi tertegun. Maniknya menujukkan sorot heran serta kaget, "E-eh?!"
"Yang tadi itu kencan, 'kan?" tanya sang gadis sambil memiringkan kepalanya.
"E-eh?! Jadinya kau menganggap itu ... benar-benar kencan?!" Masih tak percaya, Atsushi maju, menatap manik biru kepunyaan Kyouka.
"Oh, ternyata bukan, ya." Kyouka berucap dengan nada sedikit kecewa.
Panik, sang laki-laki mengibaskan tangannya, "B-bukan seperti itu! Aku kira, hanya aku seorang yang menganggapnya kencan!"
Hening sejenak. Lalu tak lama kemudian, tawa kecil mengisi indra pendengaran Atsushi. Wajah tertawa dengan mata besar yang sedikit tertutup yang ditunjukkan Kyouka seketika membuat Atsushi salting kembali.
"Anak SMP pun akan tahu mana yang kencan, mana yang tidak, Atsushi-san!" Kyouka tertawa kembali. Wajah polos laki-laki yang sejujurnya sudah dewasa ini tampak lucu baginya. "Terimakasih banyak. Hari ini hari yang menyenangkan. Karena hari ini, aku bisa menghabiskan waktu berdua saja dan melakukan kencan pertamaku dengan orang yang kusukai."
Kyouka tersenyum lagi. Lalu kemudian, gadis tersebut berjalan menuju rumahnya dengan hati berbunga. Tanpa menyadari kalimat terakhir yang Ia ucapkan telah membuat seorang Nakajima Atsushi lemas, serta lesu sampai berjongkok sambil menunduk di sisi jalan alias mleyot.
"Suka, ya? Jadi perasaanku bukan perasaan sepihak, ya? Tidak adil, mengapa hanya aku yang sejak tadi salah tingkah?!"
End.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top