3. The Tree

Kau menadahkan kepalamu menatap langit biru di atas sana.

'Mimpi ini betul-betul aneh.'

○●○●○●

Lama keduanya berpelukan, akhirnya Tsukasa melepas juga pelukannya. Namun, ekspresi khawatir tak kunjung luntur dari wajahnya.

"[Name]-chan, apa kau sudah merasa baikan?" Ia bertanya, tapi tak langsung kau jawab.

Pikiranmu sedang tidak fokus saat ini. Lebih tepatnya, pikiranmu dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan tentang anak laki-laki yang ada di dalam kepingan memorimu yang samar-samar itu. Sebenarnya siapa dia? Kenapa dia terus muncul dalam memorimu? Kenapa dirimu yang masih kecil memanggilnya dengan sebutan 'Nii-san'? Juga-

"Kalau belum, bagaimana kalau kita istirahat saja dulu di sana?" Tawar Tsukasa memecahkan lamunanmu, seraya menunjuk ke arah sebuah pohon yang berada tak jauh dari kalian.

Kau pun secara spontan ikut menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Tsukasa dan langsung terbelalak kaget begitu melihat pohon yang dimaksudkan. Pohon itu memang tidak terlalu besar, namun dengan ukurannya yang seperti itu harusnya kau dapat menyadari keberadaannya sejak awal. Padahal seingatmu, taman bunga ini hanya ditumbuhi oleh bunga saja, deh.

Tapi entah mengapa, rasanya kau ingin ke sana. Seakan-akan, pohon itu memintamu untuk mendekatinya.

"[Name]-chan?" Suara Tsukasa lagi-lagi memecahkan lamunanmu.

Kau menatapnya sesaat, lalu mengangguk pelan mengiyakan tawarannya tadi.

Tsukasa kemudian menggenggam tanganmu dan menarikmu secara lembut untuk mengikutinya berjalan ke arah pohon tersebut.

Kau baru menyadari bahwa pohon itu memiliki dedaunan yang lebat ketika kalian akhirnya tiba di bawah pohon tersebut. Suasana sejuk mulai menyelimuti dirimu seiring dengan Tsukasa yang secara perlahan menyandarkanmu pada batang pohon.

"[Name]-chan, kalau kau merasa kelelahan kau bisa tidur, kok," ujar Tsukasa yang kemudian duduk di sebelahmu.

Kau menyipitkan matamu kala mendengar perkataan Tsukasa. Entah mengapa, rasanya kau pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya. Tapi di mana?

"Tenang saja, aku akan menjagamu saat kau tertidur, kok!" Tsukasa berucap dengan percaya diri.

Kau yang mendengar perkataannya itu pun spontan tertawa pelan.

"Kenapa kau malah tertawa?" Tsukasa bertanya keheranan.

Kau berhenti tertawa dan tersenyum padanya, "Tidak, aku hanya merasa aneh saja. Memangnya kita bisa tidur ya di dalam mimpi?"

...

..

.

Kriikk kriikk kriikk...

Psshh!

Wajah Tsukasa spontan merona malu begitu mendengar pertanyaanmu.

"A-ah, itu... um...  ba-bagaimana ya bilangnya... umm...."

Nada bicara anak itu bahkan menjadi terbata-bata saking malunya dia dengan perkataannya beberapa saat lalu.

Kau terkekeh melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan di matamu. Padahal baru beberapa saat yang lalu kalian bertemu, tapi entah kenapa kau langsung sudah merasa nyaman bersama dengannya. Seolah-olah... kau dulu pernah bertemu dengan Tsukasa.

Aneh..., pikirmu tersenyum tipis.

"Tak apa-apa, kok." Kau sedikit menurunkan kepalamu, kemudian menyandarkannya di atas kepala Tsukasa, "Tak ada salahnya mencoba untuk tidur di dalam mimpi. Siapa tahu, nantinya aku malah terbangun 'kan? Hehehe~"

Tsukasa spontan terdiam. Hatinya terasa amat sesak begitu mendengar perkataanmu barusan.

"Hei, [Name]-chan..."

"Hm? Ada apa?" Kau merespon panggilannya dengan kondisi setengah sadar. Entah mengapa, kau mendadak merasakan kantuk.

"Jika... jika nanti kau terbangun, pastikan kau tidak akan melupakanku lagi, oke?" Tsukasa berujar dengan nada yang lirih.

Kesadaranmu yang makin lama makin memudar membuatmu tak bisa mendengar jelas apa yang ia katakan. Yang dapat kau dengar hanyalah kata 'tidak' dan 'melupakanku'. Kau tidak paham maksudnya.

"Apa... maksudmu?" Kau bertanya dengan sisa kesadaran yang masih ada.

Tsukasa tak langsung menjawab. Ia memindahkan kepalamu ke paha kecilnya dengan perlahan, lalu mengecup ringan keningmu.

Cup

"Selamat tinggal, [Name]-chan. Terimakasih karena telah menjadi bagian dari kisah hidupku walau hanya untuk sesaat..."

Tepat setelah Tsukasa mengatakan hal tersebut, kesadaranmu langsung hilang seluruhnya.

"... aku akan selalu bersamamu, [Name]-chan."

To Be Continue...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top