Sesi Tanya dan Jawab

Q: Seingat saya sebelum membuag outline umumnya ada skema awal dlu y? Atau langsung aja gitu? Soalnya waktu saya belajar biasanya buat skema 3 babak dulu baru outline.
A: Sebenarnya, alangkah baiknya membuat skema tiga babak terlebih dahulu. Tetapi jika memang tidak memungkinkan membuat skema tiga babak ketika kita ingin menyusun outline, maka langsung membuat outline dengan berlandaskan sinopsis dan premis juga tidak apa-apa selama cerita tersebut tetap memiliki tujuan.

Q: Apakah memungkinkan kalau membuat outline-nya per bab? Jadi kita bahkan belum merencanakan bab pertengahan gitu, baru bab-bab awal aja. Terus kalau bikin outline-nya kayak gitu, apa kekurangannya?
A: Bisa saja bikin outline per-bab, tetapi jika cerita tak terarah dengan baik bisa jadi keluar dari tujuan cerita, Chapter terlalu melambatkan konflik, dan lama selesainya.

Q: Floating, sebab akibat konflik di novel itu tidak sederhana menurut saya (kecuali memang novelnya konflik ringan yang baru mulai konflik, langsung klimaks di chapter yang sama) sebab akibat juga biasa saya wujudkan berupa kode yang bermacam-macam. Mungkin saya penulis yang suka menyulitkan diri tapi saya penasaran bagaimana sebaiknya membuat floating yang baik jika konflik di novel ada beberapa, apalagi kalau ada plot twist berkali-kali. Saya catat pun bingung jadinya kira, bisa juga nambah.
A: Saran kami, untuk membuat floating ada baiknya mencatat terlebih dahulu daftar konflik yang akan terjadi serta bagaimana konflik tersebut akan berjalan hingga mempengaruhi keadaan sekitar, termasuk beberapa unsur penting yang akan dipakai oleh penulis untuk mengungkapkan konflik tersebut secara perlahan.

Lalu, di dalam outline yang dibuat, penulis dapat mulai menentukan bagian bab yang sekiranya akan dimasukkan beberapa konflik baik itu untuk bagian pembuka, bagian puncak, atau bagian di mana hanya untuk mengungkapkan sedikit isi dari sebab akibat terjadinya konflik. Jika merasa tidak sesuai, penulis dapat merevisi kembali daftar floating yang telah dibuat, ada baiknya juga memilah kembali daftar konflik untuk ditempatkan di beberapa bab dalam outline, setiap konflik pula tidak harus diselesaikan dalam satu bab langsung.

Untuk cara membuat floting yang baik mungkin penulis dapat menentukan terlebih dahulu konflik utama yang akan mempengaruhi setiap karakter, lalu setelah menentukan konflik utama kalian dapat membuat suatu bagan (petunjuk arah) untuk memasukan konflik-konflik kecil yang saling terhubung satu sama lain. Jangan lupa tambahkan beberapa informasi tambahan pula di setiap bagannya.

Q: tips bikin outline ringkas namun padat untuk yg gak biasa bikin outline
A: Membuat bagan/list yang isinya poin penting saja dari cerita yang ingin ditulis. Kalian bisa merangkum poin di setiap bab. Dalam poin tersebut jangan lupa sertakan dengan waktu dan latar, serta karakter yang akan terlibat dari setiap chapter-nya. Kalian juga bisa memikirkan beberapa kegiatan sehari-hari agar suasana lebih hidup di sela-sela jalan cerita yang tengah berlangsung, dan kalian bebas membawa poin dalam outline tersebut sesuai imajinasi kalian.

Kalian juga bisa menggunakan unsur 5w+1h dalam menyusun outline.